Sebutkan contoh - contoh kemajuan islam masa pertengahan dalam bidang ilmu pengetahuan

KOMPAS.com - Sejarah Islam dapat dibagi ke dalam tiga periode, yang dimulai dari Periode Klasik (650-1250), Abad Pertengahan (1250-1800), dan Periode Modern (1800-sekarang).

Periode Abad Pertengahan Islam dimulai saat Bani Abbasiyah runtuh pada 1258 hingga timbul kebangkitan kembali pada sekitar abad ke-19.

Pada Abad Pertengahan, berbagai krisis yang sangat kompleks menerpa dunia Islam hingga mengakibatkan kemunduran.

Periode Abad Pertengahan ini dapat dibagi lagi ke dalam dua pembabakan, yaitu Masa Kemunduran (1250-1500) dan Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800).

Baca juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam

Masa Kemunduran (1250-1500)

Awal kemunduran peradaban Islam dimulai saat Bagdad, yang merupakan ibu kota Bani Abbasiyah dan pusat peradaban Islam, diserang dan dihancurkan oleh tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan pada 1258.

Tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan menyerang Bagdad setelah Khalifah Bani Abbasiyah saat itu, Al-Mu'tashim, menolak menyerah.

Invasi yang dilakukan Hulagu Khan berlangsung brutal dan terjadi pembantaian lebih dari satu juta penduduk Bagdad.

Tindakan brutal ini menghancurkan peradaban Islam, baik secara fisik, psikis, sosial, politi, dan kultural.

Jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri Kekhalifahan Abbasiyah, tetapi juga menjadi awal kemunduran peradaban Islam karena pusat keilmuan Islam telah hancur.

Setelah menguasai Baghdad dan Persia, tentara Mongol kemudian bergerak ke Mesir untuk menaklukkan Dinasti Mamluk atau Mamalik yang saat itu berkuasa.

Baca juga: Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak

Namun usaha tentara Mongol gagal dalam pertempuran di Ain Jalut yang terjadi pada 15 Ramadhan atau 13 September 1260.

Setelah itu, hingga 85 tahun kemudian, dunia Arab, dikuasai oleh bangsa Mongol di bawah pemerintahan Dinasti Ilkhan, yang kehadirannya semakin membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam.

Dinasti Ilkhan

Di masa suram peradaban Islam, ada penguasa Dinasti Hulagu Khan atau Dinasti Ilkhan yang memperhatian ilmu pengetahuan, yaitu Mahmud Ghazan (1295-1305).

Mahmud Ghazan adalah Raja Ilkhan pertama yang beragama Islam, sehingga mau membangun kembali peradaban Islam dengan mendirikan beberapa perguruan tinggi untuk mazhab Syafi'i dan Hanafi.

Selain itu, Mahmud Ghazan juga membangun perpustakaan, laboratorium penelitian, dan beberapa gedung umum lainnya.

Meski demikian, Dinasti Ilkhan pada akhirnya terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti Kerajaan Jaylar di Baghdad, Kerajaan Salghari di Fars, dan Kerajaan Muzaffari.

Menjelang akhir abad ke-14, Dinasti Ilkhan berada di bawah kekuasaan Timur Lenk, yang lebih kejam dari pendahulunya dan selalu melakukan penaklukan dengan pembantaian serta menghancurkan fasilitas-fasilitas Islam.

Baca juga: Serangan Mongol ke Jawa: Penyebab dan Kronologinya

Peradaban Islam Mesir dan Spanyol

Pada masa Abad Pertengahan Islam, peradaban Islam di Mesir dikuasai oleh Dinasti Mamluk, yang mengalami kemajuan di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, filsafat, dan arsitektur.

Perkembangan ilmu pengetahuan ini kemudian melahirkan beberapa ilmuwan besar, seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Khalikan, Ibnu Taghribardi, Nasir Al-Din Al-Tusi, Abu Al-Faraj, Abu Hasan Ali Al-Nafis.

Meski tercatat pernah menghancurkan tentara Mongol dan pasukan Salib, dinasti ini akhirnya hancur.

Sikap pemimpin dan gaya hidup yang royal serta tidak memperhatikan pada perkembangan kerajaan membuat Dinasti Mamluk runtuh.

Di Spanyol, peperangan terjadi antara dinasti-dinasti Islam dengan raja-raja Kristen.

Ketika dinasti-dinasti Islam sibuk berseteru, raja-raja Kristen bersatu, sehingga para penguasa Islam pun dikalahkan.

Pada awal abad ke-17, kejayaan Islam di Spanyol pun resmi berakhir.

Baca juga: Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Mesir

Faktor kemunduran peradaban Islam

Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan Islam mengalami kemunduran pada tahun 1250-1800.

  • Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya menjaga wilayah kekuasaan yang luas
  • Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara
  • Lemahnya sikap para pemimpin negara
  • Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam
  • Merosotnya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan negara
  • Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Konflik antara kerajaan Islam dengan Kristen
  • Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antarumat Islam

Baca juga: Reconquista, Akhir Kekuasaan Islam di Spanyol

Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)

Setelah Masa Kemunduran, umat Islam di wilayah lain masih berusaha bangkit, dibuktikan dengan keberadaan tiga dinasti besar.

Tiga dinasti besar yang dimaksud yaitu, Turki Utsmani di Turki (1288-1924), Dinasti Safawiyah di Persia (1501-1736), dan Dinasti Mughal di India (1526-1857).

Periode ini kerap disebut masa Tiga Kerajaan Besar, yang berdiri sebagai simbol kebangkitan peradaban Islam setelah runtuhnya Bagdad.

Turki Utsmani bersama dengan Safawiyah dan Mughal menjadi pilar kebangkitan peradaban Islam.

Meski demikian, eksistensi ketiganya tidak berlangsung lama, di mana Safawiyah dan Mughal terlebih dahulu runtuh pada abad ke-18.

Tiga kerajaan besar tersebut runtuh akibat persoalan internal pemerintahan, yang disebabkan merosotnya moral para pemimpinnya.

Baca juga: Kesultanan Utsmaniyah: Sejarah, Sultan, Kejayaan, dan Keruntuhan

Pada Abad Pertengahan, Islam bukan hanya mundur dalam segi kekuatan militer dan wilayah, tetapi juga dalam hal ilmu pengetahuan.

Salah satu efek kemunduran Islam adalah stagnasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena itu, pada fase kemunduran, tidak ada sosok cendekiawan dan ilmuwan muslim yang berhasil tampil mengagumkan, sebagaimana para pelopor kejayaan Islam di era Klasik.

Referensi:

  • Pulungan, Suyuthi. (2017). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: AMZAH
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Peradaban Islam pernah mengalami masa kejayaan dan kemajuan di berbagai bidang pada abad pertengahan. Zaman kejayaan ini dimulai pada Kekhalifahan Umayyah (Bani Umayyah) yang memerintah sejak tahun 661 M dan mencapai puncaknya pada periode Kekhalifahan Abbasiyah (Bani Abbasiyah).

Pada masa-masa tersebut, para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari dunia Islam berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia.

Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Sementara pada kekhalifahan Abbasiyah (750 M – 1258 M), peradaban Islam mengalami kemajuan luar biasa di bidang ilmu pengetahuan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Peradaban Islam

Bagaimana peradaban Islam di masa lalu, sehingga bisa menciptakan kemajuan luar biasa yang berpengaruh pada dunia? Berikut faktor-faktor pendorongnya:

1. Terjadinya Asimilasi

Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa lain telah mendorong kemajuan peradaban Islam. Keberhasilan penyebaran Islam di berbagai wilayah baru telah mengenalkan Islam pada kebudayaan baru, yang mendorong lahirnya ilmu pengetahuan. Di masa Bani Abbasiyah, banyak masyarakat non-Arab yang ikut memeluk Islam, membuat Islam lebih berwarna dan lebih berkembang.

Sebagai contoh, asimilasi dengan bangsa Persia berpengaruh besar di bidang pemerintahan. Asimilasi dengan India yang terlihat pada bidang kedokteran, matematika, dan astronomi. Selain itu, pengaruh bangsa Yunani pada ilmu filsafat. Terjemahan manuskrip di berbagai bidang inilah yang bisa mendorong kemajuan peradaban Islam.

          Baca juga artikel 5 Tokoh Ilmuwan Muslim Pelopor Teknologi Modern

2. Kemajemukan dalam Pemerintahan dan Politik

Demi mengokohkan pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah mengambil strategi yang berbeda dengan Kekhalifahan Umayyah. Abbasiyah meninggalkan corak Umayyah yang ke-arab-araban dengan menerapkan sistem administrasi pemerintahan Persia, sekaligus memasukkan orang-orang Persia dalam struktur pemerintahan.

Abbasiyah juga melakukan nikah silang antara pria Islam dengan wanita-wanita Persia, yang bahkan melahirkan kekhalifahan baru, yaitu al – Makmum. Bukan hanya itu, pada periode ini, tatanan pemerintahan Islam juga tak lagi dimonopoli orang Arab. Kekhalifahan Abbasiyah terbuka dengan bangsa asing untuk ikut duduk di kursi pemerintahan.

3. Stabilitas Politik dan Ekonomi

Salah satu khalifah Abbasiyah yang termashyur dan berhasil mencapai kejayaan, Harun Al Rasyid memiliki strategi dalam memajukan peradaban Islam. Selain politik yang teratur, kestabilan di bidang ekonomi dimanfaatkan oleh Harun al-Rasyid untuk membangun sektor sosial dan pendidikan. Misalnya dengan pengadaan infrastruktur dan fasilitas umum yang menunjang proses belajar masyarakat. Stabilitas politik dan ekonomi telah mendorong kemajuan sains dan teknologi umat Islam di masa itu.

4. Maraknya Gerakan Penerjemah

Gerakan penerjemahan ambil andil sangat besar dalam membantu penyebaran ilmu pengetahuan bukan hanya di kalangan penguasa dan intelektual, tapi juga awam. Gerakan penerjemahan manuskrip-manuskrip kuno ke dalam bahasa Arab pada Kekhalifahan Abbasiyah dibagi menjadi tiga fase.

Pertama, pada masa al-Mansur hingga Harun al-Rasyid yang banyak menerjemahkan karya di bidang astronomi dan logika. Fase kedua, berlangsung sejak periode al-Ma’mun hingga tahun 30 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah bidang filsafat dan kedokteran. Sementara fase ketiga, setelah tahun 300 H, karya yang diterjemahkan meluas, yakni di seluruh bidang keilmuan. Hal ini semakin dimudahkan setelah adanya pembuatan kertas di masa itu.

5. Tingginya Semangat Belajar dan Menggali Ilmu Pengetahuan

Faktor lain yang mendorong kemajuan peradaban Islam, yakni dengan didirikannya banyak perpustakaan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dan penerjemahan. Perpustakaan yang sangat tenar di masa Bani Abbasiyah bernama Bayt Al-Hikmah. Selain itu, para khalifah juga mendirikan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan tinggi, serta observatorium. Para ilmuwan juga terus melakukan penelitian di berbagai bidang.

Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi kemajuan pesat peradaban Islam di masa lalu.

Sahabat Widya, kamu bisa menggali lebih banyak lagi mengenai sejarah peradaban Islam di abad pertengahan melalui fitur “Widya Islami” yang disediakan Smart Speaker Widya Wicara Prima.

Smart Speaker Widya Wicara akan membantumu membacakan kajian-kajian Islam, kisah para nabi, hingga membacakan Al Quran dan terjemahannya. Menarik bukan? Kamu bisa beribadah dengan lebih mudah berkat bantuan Smart Speaker Widya Wicara Prima. Yuk, kunjungi www.widyawicara.com dan cari tahu kelebihannya!

Shopee

Tokopedia

Sumber gambar: //www.freepik.com/free-photo/istanbul-cityscape-featuring-hagia-sophia-blue-mosque_19138434.htm

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA