Sebutkan 7 faktor pendorong PERUBAHAN sosial

Faktor pendorong yang dapat mendukung berlangsungnya perubahan sosial baik secara internal ataupun eksternal dalam masyarakat merupakan salah satu pemicu atau stimulasi yang tidak bisa terbatantahkan lagi. Apalagi dengan adanya faktor pendorong bentuk perubahan sosial ini pada dasarnya memiliki beberapa kondisi yang dianggap mampu membuat pola pikir dan tindakan masyarakat mengalami perubahan.

Kondisi perubahan merupakan kondisi yang berbeda dari satu keadaan ke dalam keadaan baru, baik itu mengalami kemajuan atupun mengalami kemunduran.

Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah bentuk kondisi yang berbeda akibat adanya hubungan sosial dan interaksi sosial di masyarakat yang menyebabkan terbukanya pemikiran secara pengusaan teknologi, ilmu pengetahuan, dan peristiwa lainnya.

Atas dasar inilah perubahan sosial tidak dapat dikendalikan oleh masyarakat ataupun negara lain, pasalnya semua itu didasari pada lingkungan sosial yang terbentuk.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Pendorong Perubahan Sosial

Faktor yang menjadi pendorong perbahan sosial yang ada di masyarakat pada umumnya. Antara lain sebagai berikut;

Faktor yang menjadi penyebab munculnya perubahan sosial yang pertama adalah kontak dengan unsur kebudayaan lain. Hal ini lantaran apabil suatu kelompok masyarakat dengan tipe kebudayaan tertentu memiliki sikap terbuka dengan kebudayaan lain, maka sejatinya di dalam masyarakat tersebut akan terjadi kontak budaya.

Kontak budaya yang berlangsung didahului oleh interaksi atau persilangan kebudayaan yang berlangsung terus menerus (ajeg) sehingga di dalamnya akan menimbulkan rasa saling menyukai kebudayaan lain, baik dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar.

Masyarakat akan mengikuti dan menggunakan hasil kebudayaan masyarakat lain. Kontak budaya merupakan hasil perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih.

Kontak budaya yang mengarah pada interaksi memberikan dampak positif, yaitu mengurangi prasangka kejelekan terhdap kebudayaan lain, dan hal ini tentusaja akan mencegah bahkan menghindari terjadinya contoh konflik-konflik sosial.

Sistem secara sederhananya dapat diartikan sebagai jumlah atas keseluruhan dan bagimana bagian yang tidak bisa berpisah satu sama lainnya, sehingga bagian tersebut saling berhubungan untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.

Sedangkan untuk sistem sosial pendidikan yang sistematis harus mampu mengorganisasi daya kreasi, imajinasi, sikap, dan intelektualitas peserta didik dengan fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran. Sistem pendidikan yang demikian dianggap mampu mendorong bentuk perubahan sosial ke arah kemajuan.

Penghargaan dalam masyarakat seperti penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, Nobel, dan Pulitzer dapat memotivasi masyarakat untuk berusaha melakukan perubahan. Penghargaan dapat memberi semangat untuk berinovasi seseorang terutama akan memberikan prestise tersendiri bagi masyarakat.

Salah satu faktor adanya perubahan sosial dalam masyarakat yang mampu mendorong adalah faktor internal, yaitu keinginan masyarakat di dalamnya untuk hidup lebih maju.

Dorongan dalam diri sendiri untuk memperbaiki keadaaan merupakan salah satu teori penyebab perubahan sosial. Keinginan untuk memperbaiki keadaan dapatlah dilakukan dengan melaluiberbagai bidang, misalnya dalam ekonomi, pendidikan, budaya, dan organisasi-organisasi sosial.

Selanjutnya, yang menjadi faktor pendorong perbuahan sosial adalah sistem masyarakat terbuka yang mampu memberikan kesempatan kepada setiap orang yang berkompeten untuk melakukan perubahan status sosial dan peran sosial dalam hidupnya.

Penduduk yang heterogen dipersatukan oleh nilai sosial dan norma sosial. Penduduk heterogen memiliki kesempatan Iebih besar untuk melakukan kontak budaya dengan masyarakat lain. Kontak budaya dapat memberi pengaruh sehingga mendorong proses perubahan sosial yang terjadi.

Selain itu juga, jumlah penduduk heterogen sering mengalami konflik sosial sehingga mendorong perubahan sosial secara cepat.

Terkadang masyarakat menyadari kekurangan dalam kehidupannya sehingga mendorong mereka melakukan perubahan. Masyarakat yang terisolasi mulai menyadari tentang berbagai kebutuhan hidup.

Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi jika mereka menjalin hubungan dengan masyarakat lain. Akhirnya, masyarakat mulai mengubah pola pikirnya untuk menerima hal-hal baik dari sistem kebudayaan yang di luar masyarakat itu sendiri.

Salah satu hal yang menjadi pendorong adanya perbuahan sosial adalah dengan adanya orientasi pada kehidupan di masa depan, masyarakat model seperti ini pada dasarnya akan lebih cepat menerima proses perubahan sosial budaya.

Hal ini lantaran masyarakat yang memiliki pola pikir maju dan memiliki tujuan yang ingin dicapai secara otomatis melakukan perbuahan dibandingkan dengan masyarakat yan tertutup apalagi yang menerima berbagai perubahan tanpa aanya usaha melakukan perbuahan.

Selain itu juga, orientasi pada masa depan akan mendorong masyarakat untuk mengedepankan sikap-sikap terbuka untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial berdasarkan pada perkembangan budaya global.

Faktor pemicu perbuahan sosial, salah satunya adalah toleransi. Pengertian toleransi ini secara sederhannya adalah sikpa menghargai perbedaan tanpa memandang kelas dan kebudayaan lain lebih rendah. Sikap ini telah dimiliki oleh Nagara-Negara Maju.

Misalnya saja adalah Kota Londong yang pada saat ini dipimpin oleh Orang Muslim, tingginya rasa toleransi yang dimiliki masyarakat, khususnya London menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk terus menerus menerima keberagaman dengan melakukan inovasi yang kratif serta kondusif.

Faktor intenal yang menjadi pengaruh adanya pendorong perubahn sosial adanya munculnya atau adanya sifat dan hakekat manusia yang selalu ingin pola hidupnya lebih baik. Dalam beragam cara, baik dengan berdagang, bisnis, pendidikan, atau yang lainnya.

Jika disatukan unsur-unsur ini tentusaja akan menjadi sitimulasi munculnya kebersamaan hingga melahirkan perbuahan sosial yang lebih baik.

Contoh Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Sebagai contoh faktor yang mendorong perbuahan sosial ini adalah sebagai berikut;

Adanya gerakan sosial perubahan melalui edukasi film korupsi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan bekerjasama dengan semua pihak. Film ini dilakukan dan ditayangkan guna memberikan edukasi yang postif kepada generasi muda, tentang bahaya dan dapatnya dari adanya dampak korupsi.

Setelah film ini ditayangkan, harapannya akan mampu memberikan dampak langsung kepada generasi muda agar kedepan tidak melakukan tindakan kuripsi yang memang tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun.

Baru-baru ini adanya invansi Rusia ke Negara Ukarina pada Tahun 2022 setidaknya memicu adanya perubahan sosial di masyarakat. Alasannya karena kesetabilitasan sekaligus keteraturan sosial berubah dengan sangat dratis. Misalnya saja prihal adanya kenaikan harga BBM dan permasalahan lainnya.

Upaya ini dilakukan karena adanya masalah sosial di Indonesia pada saat ini yang timbul, salah satunya karena tingginya angka korupsi yang terjadi di Indonesia.

Pada dasarnya faktor pendorong perubahan sosial dan contohnya diatas, tidak akan terwujud jika dalam suatu masyakat tidak memiliki sikap pantang menyarah. Hal ini didasari pada perubahan sosial dilakukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik, maju, atau modern tidak pernah lepas dari berbagai masalah yang muncul.

Karena itulah upaya mewujudkan kehidupan yang lebih maju harus dilakukan dengan semangat pantang menyerah. Sikap pantang menyerah dapat masyarakat lakukan dengan porsi dan kewajibannya. Misalnya saja untuk pelajar sikap ini bisa ditunjukkan dengan rajin belalar.

Belajar dengan rajin dapat meningkatkan prestasi sehingga pelajar tersebut dikemudian hari akan berpotensi menjadi agen perubahan.

Demikinalah tulisan dan bahasan mengenai faktor yang menjadi pendorong adanya perubahan sosial di masyarakat dan contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi setiap pembaca mengenai materi belajar.

Jakarta -

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan sosial yang satu ke lapisan lainnya. Apa saja faktor pendorong mobilitas sosial?

Menurut Soerjono Sokanto, mobilitas sosial adalah gerak dalam sebuah struktur sosial. Struktur sosial merupakan pola tertentu yang mengatur organisasi sebuah kelompok sosial, seperti dikutip dari Sosiologi 2: Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat oleh Tim Sosiologi Yudhistira.

Mobilitas sosial bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan penghasilan yang dialami individu atau seluruh anggota kelompok. Mobilitas sosial berkaitan erat dengan stratifikasi sosial. Sebab, mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan dari satu strata sosial ke strata sosial yang lain.

Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Contoh faktor struktural yaitu ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja.


Faktor struktural terdiri atas:

Dalam struktur kerja terdapat kedudukan tinggi dan yang lebih rendah. Jika jumlah orang dengan kedudukan tinggi lebih banyak, maka orang dapat terpacu untuk menaikkan kedudukan sosial ekonominya.

Tingkat kelahiran berhubungan dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah. Hal ini berpengaruh pada proses mobilitas sosial yang akan berlangsung.

Sebuah negara dapat menerapkan sistem ekonomi ganda atau gabungan tradisional dan modern. Ekonomi ganda berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang berstatus tinggi maupun rendah. Kesempatan mobilitas seseorang tergantung pada keberhasilan dalam melakukan pekerjaan di bidang yang diminati dalam. Sebab, dalam masyarakat modern, kenaikan status sosial sangat dipengaruhi oleh faktor prestasi yang diraih.


2. Faktor Individu

Faktor individu merupakan kualitas seseorang baik dari segi pendidikan, penampilan, kecakapan, hingga keahlian.

Faktor individu terbagi atas:

Orang yang cakap atau memiliki kemampuan lebih punya kesempatan dalam menentukan mobilitas sosial atau keberhasilan hidup. Contoh, berbagai instansi terbaik membutuhkan sumber daya manusia dengan prestasi baik dari perguruan tinggi kenamaan dalam negeri dan luar negeri.

  • Orientasi Sikap pada Mobilitas

Tiap orang punya sikap berbeda dalam mendorong prospek mobilitas sosialnya. Di antaranya yaitu melalui pendidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan memperbaiki penampilan diri. Contoh, seorang karyawan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan rela mengikuti kursus untuk meningkatkan peluang karier dan posisinya.

Kemujuran berperan dalam mendorong kerja keras seseorang mencapai titik hasil dan respons yang diharapkan.

3. Status Sosial

Setiap manusia lahir dalam status sosial yang dimiliki orang tuanya. Jika tidak puas dengan status pemberian tersebut, seseorang dapat mencari kedudukan sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi dengan melihat kemampuan dan jalan yang dapat ditempuh. Makin luwes sebuah struktur sosial di masyarakat, semakin mungkin seseorang mendapat kedudukan yang dicari sendiri.


4. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi dapat mendorong seseorang menjalani mobilitas. Contoh, orang yang tidak lagi mau hidup di lingkungan dengan keadaan ekonomi berkekurangan akan berpindah ke tempat lain, baik migrasi atau urbanisasi).

5. Situasi Politik atau Keamanan

Situasi politik dan keadaan negara yang tidak sesuai dengan harapan, paham, atau hati nurani dapat mempengaruhi situasi keamanan dan kenyamanan seseorang bertahan di negerinya, meskipun negara tersebut memiliki sumber daya alam yang baik. Contohnya, warga yang mengungsi ke negara lain untuk mencari kehidupan yang lebih aman.

6. Kondisi Kependudukan (Demografi)

Faktor kependudukan mendorong masyarakat mencari kediaman dan penghidupan yang lebih baik di tempat lain. Dengan demikian, mobilitas secara geografis tersebut dapat mendorong mobilitas sosial.

7. Keinginan Melihat Daerah Lain

Adanya keinginan melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografis dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya, berekreasi ke daerah tujuan wisata.

Dampak Mobilitas Sosial

Dampak mobilitas sosial secara positif adalah orang-orang akan berusaha untuk maju atau berprestasi. Mobilitas sosial juga mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik, seperti disampaikan dalam Buku Kerja Pengantar Sosiologi oleh Dra. Trisna Andayani, M.Si, Ayu Febryani, S.Pd., M.Si, dan Dedi Andiransyah, S.Pd., M.Si.

Sementara itu, dampak negatif mobilitas sosial detik.com/tag/mobilitas-sosial di antaranya yaitu terjadinya konflik antar kelas, kelompok sosial, antargenerasi, suku bangsa, ras, maupun agama.

Simak Video "Isi Kuliah Subuh, Anies Cerita Upaya Bung Karno Berantas Buta Huruf"



(twu/lus)

Page 2

Jakarta - Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan sosial yang satu ke lapisan lainnya. Apa saja faktor pendorong mobilitas sosial?

Menurut Soerjono Sokanto, mobilitas sosial adalah gerak dalam sebuah struktur sosial. Struktur sosial merupakan pola tertentu yang mengatur organisasi sebuah kelompok sosial, seperti dikutip dari Sosiologi 2: Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat oleh Tim Sosiologi Yudhistira.

Mobilitas sosial bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan penghasilan yang dialami individu atau seluruh anggota kelompok. Mobilitas sosial berkaitan erat dengan stratifikasi sosial. Sebab, mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan dari satu strata sosial ke strata sosial yang lain.

Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Contoh faktor struktural yaitu ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja.


Faktor struktural terdiri atas:

Dalam struktur kerja terdapat kedudukan tinggi dan yang lebih rendah. Jika jumlah orang dengan kedudukan tinggi lebih banyak, maka orang dapat terpacu untuk menaikkan kedudukan sosial ekonominya.

Tingkat kelahiran berhubungan dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah. Hal ini berpengaruh pada proses mobilitas sosial yang akan berlangsung.

Sebuah negara dapat menerapkan sistem ekonomi ganda atau gabungan tradisional dan modern. Ekonomi ganda berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang berstatus tinggi maupun rendah. Kesempatan mobilitas seseorang tergantung pada keberhasilan dalam melakukan pekerjaan di bidang yang diminati dalam. Sebab, dalam masyarakat modern, kenaikan status sosial sangat dipengaruhi oleh faktor prestasi yang diraih.


2. Faktor Individu

Faktor individu merupakan kualitas seseorang baik dari segi pendidikan, penampilan, kecakapan, hingga keahlian.

Faktor individu terbagi atas:

Orang yang cakap atau memiliki kemampuan lebih punya kesempatan dalam menentukan mobilitas sosial atau keberhasilan hidup. Contoh, berbagai instansi terbaik membutuhkan sumber daya manusia dengan prestasi baik dari perguruan tinggi kenamaan dalam negeri dan luar negeri.

  • Orientasi Sikap pada Mobilitas

Tiap orang punya sikap berbeda dalam mendorong prospek mobilitas sosialnya. Di antaranya yaitu melalui pendidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan memperbaiki penampilan diri. Contoh, seorang karyawan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan rela mengikuti kursus untuk meningkatkan peluang karier dan posisinya.

Kemujuran berperan dalam mendorong kerja keras seseorang mencapai titik hasil dan respons yang diharapkan.

3. Status Sosial

Setiap manusia lahir dalam status sosial yang dimiliki orang tuanya. Jika tidak puas dengan status pemberian tersebut, seseorang dapat mencari kedudukan sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi dengan melihat kemampuan dan jalan yang dapat ditempuh. Makin luwes sebuah struktur sosial di masyarakat, semakin mungkin seseorang mendapat kedudukan yang dicari sendiri.


4. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi dapat mendorong seseorang menjalani mobilitas. Contoh, orang yang tidak lagi mau hidup di lingkungan dengan keadaan ekonomi berkekurangan akan berpindah ke tempat lain, baik migrasi atau urbanisasi).

5. Situasi Politik atau Keamanan

Situasi politik dan keadaan negara yang tidak sesuai dengan harapan, paham, atau hati nurani dapat mempengaruhi situasi keamanan dan kenyamanan seseorang bertahan di negerinya, meskipun negara tersebut memiliki sumber daya alam yang baik. Contohnya, warga yang mengungsi ke negara lain untuk mencari kehidupan yang lebih aman.

6. Kondisi Kependudukan (Demografi)

Faktor kependudukan mendorong masyarakat mencari kediaman dan penghidupan yang lebih baik di tempat lain. Dengan demikian, mobilitas secara geografis tersebut dapat mendorong mobilitas sosial.

7. Keinginan Melihat Daerah Lain

Adanya keinginan melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografis dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya, berekreasi ke daerah tujuan wisata.

Dampak Mobilitas Sosial

Dampak mobilitas sosial secara positif adalah orang-orang akan berusaha untuk maju atau berprestasi. Mobilitas sosial juga mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik, seperti disampaikan dalam Buku Kerja Pengantar Sosiologi oleh Dra. Trisna Andayani, M.Si, Ayu Febryani, S.Pd., M.Si, dan Dedi Andiransyah, S.Pd., M.Si.

Sementara itu, dampak negatif mobilitas sosial detik.com/tag/mobilitas-sosial di antaranya yaitu terjadinya konflik antar kelas, kelompok sosial, antargenerasi, suku bangsa, ras, maupun agama.

Simak Video "Isi Kuliah Subuh, Anies Cerita Upaya Bung Karno Berantas Buta Huruf"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA