Puasa sebelum shalat idul adha dimulai jam berapa

Jam Berapa Sholat Hari Raya Idul Adha 2022? — Hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakkad. Hukum sholat Idul Adha sama halnya dengan hukum sholat Idul Fitri dan Salat Witir. Ada beberapa pemahaman yang beredar seputar info jam berapa sholat Idul Adha tersebut. Karena itulah, dalam kesempatan kali ini Mamikos akan memberikan informasi terkait jam berapa sholat hari raya Idul Adha 2022 tersebut dilaksanakan. Semoga dapat membantu kamu.

Jam Berapa Sholat Idul Adha 2022 Dilaksanakan?

//pixabay.com/

Dalam blog Mamikos, sederet informasi terkini bisa kamu peroleh dengan update. Diantaranya waktu sholat Idul Adha dimulai dari, niat sholat Idul Fitri, shalat Idul Fitri dilakukan setelah matahari setinggi, jam sholat idul fitri 2022, melaksanakan salat idul fitri hukumnya adalah, niat sholat idul adha, hingga info hukum shalat idul adha seperti yang sudah Mamikos infokan di awal artikel ini.

Daripada kamu semakin tidak sabar, sebaiknya kita simak bersama-sama info jam berapa sholat Idul Adha tersebut dilaksanakan. Beritanya sudah Mamikos rangkum seperti berikut ini:

Berikut Adalah Jam Pelaksanaan Sholat Idul Adha 2022

Shalat Ied disyariatkan pertama kali pada tahun satu hijriah. Pandangan ini berdasarkan pada hadis Aisyah RA. yang menyebutkan bahwa penduduk Madinah mempunyai dua hari yang digunakan sebagai waktu untuk bersenang-senang.

Sedangkan mengenai kapan waktu dilaksanakannya shalat Id, para ulama kalangan madzhab Syafii ada yang menyepakati dan ada yang memperdebatkan. Adapun yang disepakati adalah tentang berakhirnya waktu shalat Id yakni pada saat tergelincirnya matahari.

Hal ini disebutkan oleh Muhyiddin Syarf an-Nawawi menyebutkan dalam al-Majmu’ Syarh Muhadzdzab-nya

واتفق الأصحاب على أن آخر وقت صلاة العيد زوال الشمس

“Ulama dari kalangan madzhab Syafii sepakat bahwa waktu akhir pelaksanaan shalat Ied adalah ketika tergelincirnya matahari.”

Sementara hal yang diperselisihkan ialah tentang awal pelaksanaan waktu shalat Id. Ada dua pendapat yang dikemukakan oleh an-Nawawi. Pertama dikatakan bahwa shalat Id dimulai dari terbitnya matahari. Akan tetapi lebih baik ditangguhkan sampai matahari naik setinggi satu tombak. Pendapat ini adalah yang paling shalih.

Kemudian pendapat yang kedua menyatakan bahwa shalat Ied dimulai ketika matahari naik. Pendapat ini ditegaskan oleh al-Bandaniji dan Abu Ishaq asy-Syairozi dalam kitab at-Tanbih.

Dari penjelasan diatas, mengenai kapan atau jam berapa sholat Idul Adha memang terjadi perbedaan pendapat antar ulama dikalangan madzhab Syafii sendiri. Pendapat yang dianggap paling shahih adalah yang menyatakan bahwa awal waktu shalat Ied dimulai ketika terbitnya matahari. Sementara mengenai akhir waktunya mereka sepakat adalah ketika tergelincirnya matahari. Wallahu A’lam.

Namun biasanya jam sholat hari raya idul adha di indonesia dilaksanakan pada jam 07.00 waktu setempat dan waktu pelaksanaan shalat Idul Adha untuk tahun 2022 jatuh pada tanggal 9 Juli 2022.

Tata Cara Sholat Idul Adha

Selain memberikan info jam berapa sholat Idul Adha tersebut seperti yang tertulis di atas, Mamikos juga akan memberikan kamu info tambahan mengenai tata cara sholat Idul Adha. Sesungguhnya tata cara sholat Idul Adha ini sama seperti ibadah lainnya yakni memiliki keutamaan tersendiri bagi yang menjalankan.

Jika kamu ingin tahu apa saja keutamaan dari pelaksanaan sholat Idul Adha dan bagaimana tata cara sholat Idul Adha yang benar itu, maka sebaiknya lanjutkan membaca artikel Mamikos jam berapa sholat Idul Adha itu untuk mengetahui penjelasan lengkapnya. Bacalah dengan saksama sebagai berikut:

  1. Membaca niat sholat Idul Adhaushalli sunnata li ‘idil adha rak’ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta’ala

    Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca Doa IftitahKabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.

    Artinya: “Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri.”

  4. Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir. Di antara setiap takbir, bacalah kalimat tasbih yakni:Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbarArtinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar”

    Selain bacaan di atas, kamu juga bisa membaca bacaan lainnya tentang pujian yang ditujukan pada Allah SWT.

  5. Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah
  6. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya
    Kamu bisa cukup menyimak surat lainnya yang dibacakan oleh imam jika Anda seorang makmum.
  7. Ruku’ dengan tuma’ninah
  8. I’tidal dengan tuma’ninah
  9. Sujud dengan tuma’ninah
  10. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  11. Sujud kedua dengan tuma’ninah
  12. Bangkit dari sujud dan bertakbir
  13. Takbir lagi sebanyak lima kali, diantara takbir membaca kalimat tasbih sama seperti sebelumnya
  14. Membaca surat Al Fatihah
  15. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya
    Apabila kamu menjadi seorang makmum, cukup menyimak surat lainnya pada imam membacakan suratnya.
  16. Ruku’ dengan tuma’ninah
  17. I’tidal dengan tuma’ninah
  18. Sujud dengan tuma’ninah
  19. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  20. Sujud kedua dengan tuma’ninah
  21. Duduk tasyahud dengan tuma’ninah
  22. Mengucap Salam
  23. Mendengarkan khotbah

Usai mengucap salam, sebaiknya jangan buru-buru untuk pulang. Meskipun hukumnya adalah sunnah, namun sangat disarankan untuk kita mendengarkan khotbah hingga selesai. Kecuali apabila kamu memang tidak melakukan sholat Idul Adha secara bersamaan. Karena situasi pandemi seperti saat ini, maka sebaiknya pelaksanaan sholat Idul Adha kamu laksanakan sendiri atau keluarga inti saja.

Keutamaan Menjalankan Sholat Idul Adha

1. Dilipatkan Amal Ibadah

//unsplash.com/

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang suci dan mulia, terutama pada 10 Dzulhijjah yakni pada saat Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tiada hari yang di dalamnya ada suatu amal yang paling dicintai Allah kecuali hari-hari ini (hari raya Idul Adha).”

Maka dari itu, jika kita menjalankan sholat Idul Adha maupun ibadah baik lainnya, Allah akan melipat gandakan pahala. Jadi kalau bisa ditunaikan, maka laksanakanlah sholat Idul Adha nanti saat waktunya.

2. Segala Dosa Selama Satu Tahun Akan Dihapuskan

//pixabay.com/

Keutamaan sholat Idul Adha berikutnya ialah apabila kamu sebelumnya melakukan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah sebelum nantinya melakukan solat Idul Adha, maka hal tersebut akan menghapuskan dosa kamu selama 1 tahun. Baik sebelum maupun sesudahnya, karena hal itu juga merupakan keutamaan melaksanakan puasa Arafah. Luar biasa.

3. Menyempurnakan Ibadah dengan Ibadah Kurban

//pixabay.com/

Salah satu hal yang dianjurkan saat Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban bagi yang mampu. Sebab hal ini adalah salah satu ibadah yang dicintai Allah. Sebagaimana dalam Rasullullah SAW bersabda,

“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan kurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah-sebagai qurban-di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.”

Itulah tadi penjelasan lengkap yang bisa Mamikos berikan mengenai jam berapa sholat Idul Adha beserta keutamaan dan tata cara sholat yang benar. Semoga informasi tadi dapat membantu kamu dan memberikan sebuah informasi baru. Akses terus aplikasi pencari kos Mamikos untuk pembaruan sederet informasi.

Seperti dunia mahasiswa, pendidikan, lingkungan seputar kampus dan informasi umum serta info terkini. Apalagi blog Mamikos update setiap hari. Aplikasi pencari kos Mamikos bisa kamu unduh via appstore dan playstore secara cuma-cuma alias gratis.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

KAPAN DISUNAHKAN MAKAN PADA HARI IDUL FITRI DAN IDUL ADHA ?

Oleh
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari

Dari Anas Radliallahu anhu, ia berkata :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَغْدُ وْيَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَاْكُلَ تَمَرَاتٍ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pergi (ke tanah lapang) pada hari Idul Fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma”.[1]

Berkata Imam Al Muhallab :
“Hikmah makan sebelum shalat (Idul Fithri) adalah agar orang tidak menyangka masih diharuskan puasa hingga dilaksankan shalat Id, seolah-olah beliau ingin menutup jalan menuju ke sana” [Fathul Bari 2/447, lihat di dalam kitab tersebut ucapan penulis tentang hikmah disunahkannya makan kurma]

Dari Buraidah Radliallahu anhu ia berkata :

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَيَوْمَ النَّحْرِ لاَ يَاْكُلُ حَتَّى يَرْجِعَ فَيَاْكُلُ مِنْ نَسِيْكَتِهِ

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga beliau makan, sedangkan pada hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari mushalla) lalu beliau makan dari sembelihannya” [2]

Al-Allamah Ibnul Qoyyim berkata :
“Adapun dalam Idul Adha, beliau tidak makan hingga kembali dari Mushalla, lalu beliau makan dari hewan kurbannya” [Zadul Ma’ad 1/441]

Al-Alamah Asy Syaukani menyatakan[3] :
“Hikmah mengakhirkan makan pada Idul Adha adalah karena hari itu disyari’atkan menyembelih kurban dan makan dari kurban tersebut, maka bagi orang yang berkurban disyariatkan agar berbukanya (makan) dengan sesuatu dari kurban tersebut. Ini dikatakan oleh Ibnu Qudamah” [Lihat Al-Mughni 2/371]

Baca Juga  Shalat Kedua Hari Raya Sendirian Di Rumah

Berkata Az-Zain Ibnul Munayyir[4] :
“Makanya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada masing-masing Id (Idul Fithri dan Idul Adha) terjadi pada waktu disyariatkan untuk mengeluarkan sedekah khusus dari dua hari raya tersebut, yaitu mengeluarkan zakat fithri sebelum datang ke mushalla dan mengeluarkan zakat kurban setelah menyembelihnya”.

[Disalin dari buku Ahkaamu Al’Iidaini Fii Al Sunnah Al Muthahharah, edisi Indonesia Hari Raya Bersama Rasulullah, oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Halbi Al-Atsari hal. 23-24, terbitan Pustaka Al-Haura’, penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Husein] ______ Footnote [1]. Hadits Riwayat Bukhari 953, Tirmidzi 543, Ibnu Majah 1754 dan Ahmad 3/125, 164, 232 [2]. Diriwayatkan Tirmidzi 542, Ibnu Majah 1756, Ad-Darimi 1/375 dan Ahmad 5/352 dan isnadnya hasan [3]. Dalam Nailul Authar 3/357

[4]. Lihat Fathul Bari 2/448

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA