Pimpinan pasukan sekutu AFNEI yang mendarat di jakarta pada tanggal 29 September 1949 bernama

Jakarta -

Kedatangan NICA atau Netherland Indies Civil Administration dan Sekutu di Indonesia terjadi pasca-perang dunia kedua, setelah Jepang mengakui kekalahan dari Sekutu.

Menurut laman resmi Kemdikbud, Belanda yang beraliansi dengan tentara Sekutu berusaha merebut kembali Indonesia. Hal ini dibuktikan ketika AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mulai mendarat di Tanjung Priok di bawah pimpinan Letjen Sir Philip Christison.

Pada 29 September 1945, diketahui pasukan Sekutu yang mendarat di Priok telah diboncengi NICA pimpinan Van Der Plass sebagai wakil Van Mook.

Pada awalnya, kedatangan Sekutu disambut dengan sikap terbuka oleh rakyat Indonesia. Namun setelah diketahui kedatangan Sekutu diboncengi oleh NICA, rakyat Indonesia bersikap sebaliknya.

Hal ini terjadi setelah Indonesia mengetahui bahwa tujuan kedatangan NICA adalah untuk menegakkan kembali kekuasaan kolonial Belanda.

Situasi makin memburuk ketika NICA mempersenjatai bekas tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indische Leger) yang baru dibebaskan dari tahanan Jepang.

Alasan pasukan NICA yang membonceng pasukan Sekutu mempersenjatai para tawanan perang Jepang adalah untuk menghadapi perlawanan dari Indonesia.

Setelah mempersenjatai tawanan Jepang, NICA dan KNIL yang didukung Inggris (Sekutu) melancarkan provokasi dan melakukan teror terhadap para pemimpin nasional.

Akibatnya terjadi pertempuran di daerah-daerah, seperti di Surabaya, Sukabumi, Medan, Ambarawa, Manado, dan Bandung.

Tujuan Kedatangan Sekutu

Berdasarkan buku "Sejarah 3: Smp Kelas IX" oleh Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, setelah berhasil mengalahkan Jepang, Komando Sekutu Asia Tenggara di Singapura mengutus tujuh perwira Inggris di bawah pimpinan Mayor A.G. Greenhalgh untuk datang ke Indonesia.

Mereka tiba di Indonesia pada 8 September 1945 dengan tugas mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu.

Pada 16 September 1945 rombongan perwakilan Sekutu mendarat di Tanjung Priok (Jakarta) dengan menggunakan kapal Cumberland Rombongan ini dipimpin Laksamana Muda W.R. Patterson.

Dalam rombongan ini ikut pula C.H.O. Van der Plas yang mewakili Dr. H.J. van Mook, kepala NICA Sekutu menugaskan sebuah komando khusus untuk mengurus Indonesia dengan nama AFNEI.


Adapun tujuan kedatangan Sekutu yang dipimpin Letjen. Sir Philip Christison ini adalah sebagai berikut.


a. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Indonesia


b. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu


c. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang


d. Memulihkan keamanan dan ketertiban


e. Mencari dan mengadili para penjahat perang.


AFNEI mulai mendaratkan pasukannya di Jakarta pada 29 September 1945. Pasukan ini hanya bertugas di Sumatera dan Jawa, sedangkan daerah Indonesia lainnya diserahkan kepada Angkatan Perang Australia.

Nah, itulah tujuan kedatangan NICA dan Sekutu di Indonesia pada September 1945. detikers sudah mengerti?

Simak Video "Rusia Sebut AS-Sekutu Dorong Ukraina Perang Hingga Akhir"



(faz/nwy)

Halo, Sobat SMP! Indonesia resmi merdeka setelah naskah proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945. Namun, kala itu masih banyak pihak yang belum menerima kemerdekaan Indonesia, termasuk Belanda dan para sekutu. 

Pasca-Perang Dunia Kedua, Jepang mengakui kekalahan dari Sekutu. Oleh karena itu, Sekutu mulai mengambil alih daerah kekuasaan Jepang. Belanda yang beraliansi dengan tentara Sekutu berusaha merebut kembali Indonesia. Hal ini dimulai pada 29 September 1945 ketika AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mulai mendarat di Tanjung Priok di bawah pimpinan Letjen Sir Philip Christison. Pasukan Sekutu diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration) pimpinan Van Der Plass sebagai wakil Van Mook.

Tujuan kedatangan AFNEI ke Indonesia adalah untuk menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, melucuti dan memulangkan tentara Jepang, membebaskan tentara Sekutu yang ditawan Jepang, serta yang terpenting adalah untuk kembali menguasai Indonesia.

Awalnya, kedatangan tentara Sekutu disambut terbuka oleh pihak Indonesia. Namun, setelah diketahui bahwa pasukan Sekutu tersebut diboncengi NICA yang dengan terang-terangan ingin menegakkan kembali kekuasaan Hindia-Belanda maka sikap Indonesia pun berubah menjadi curiga dan mulai memerangi mereka. Peperangan tersebut terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Berikut rangkuman pertempuran-pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia:

Pertempuran Ambarawa

Peristiwa ini dimulai saat pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigjen Bethel mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Pasukan Sekutu yang sedang menuju Magelang membuat kerusuhan. Hal ini membuat masyarakat Magelang memboikot dan menyerang Sekutu.

Pasukan Sekutu terpaksa mundur ke daerah Magelang dan meneror rakyat lokal. Pengejaran dan pengepungan dilakukan oleh pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah pimpinan Kol. Sudirman. Berkobarlah pertempuran selama empat hari (12-15 Desember 1945) yang terkenal dengan nama “Palagan Ambarawa”. Pertempuran diakhiri dengan kemenangan TKR pada 15 Desember 1945. Tanggal tersebut dijadikan Hari Juang Kartika TNI-AD.

Pertempuran Surabaya

Pada tanggal 25 Oktober 1945 Sekutu dibawah Komando Brigjen A.W.S. Mallaby tiba di Surabaya. Pada tanggal 28 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara rakyat Surabaya melawan Sekutu yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby. Hal tersebut membuat Sekutu murka dan meminta rakyat bersenjata menyerahkan diri pada tanggal 9 November 1945 sebelum pukul 18.00. Jika ultimatum tidak dipenuhi, Sekutu akan menyerang Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Namun, rakyat Surabaya tidak mengindahkan ultimatum tersebut. Bung Tomo justru berhasil membakar semangat para rakyat Surabaya dalam melakukan perlawanan terhadap Sekutu. Oleh karena itu, terjadilah pertempuran berdarah pada 10 November 1945. Tanggal tersebut akhirnya ditetapkan menjadi Hari Pahlawan.

Pertempuran Bandung Lautan Api

Baca Juga  Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Tubuh

Awal peristiwa Bandung Lautan Api dimulai ketika pada tanggal 13 Oktober 1945 pasukan Sekutu diboncengi NICA tiba di kota Bandung. Pasukan Sekutu mulai menduduki kota Bandung dengan alasan melucuti dan menawan tentara Jepang. Pada 27 November 1945, mereka pun mengeluarkan ultimatum kepada para pejuang agar meninggalkan area Bandung Utara, namun para pejuang menolak.

Baru setelah pemerintah pusat Jakarta turun tangan Tentara Republik Indonesia (TRI) bersedia mengosongkan Bandung. Sebelum meninggalkan Bandung, pada tanggal 23-24 Maret 1946 para pejuang menyerbu pos-pos Sekutu dan membumihanguskan kota Bandung. Peristiwa ini disebut dengan Bandung Lautan Api.

Pertempuran Medan Area

Tanggal 9 Oktober 1945 tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Medan dipimpin oleh T.E.D. Kelly. Sebelumnya NICA telah mendaratkan pasukan di bawah pimpinan Westerling. Para pemuda Medan segera membentuk TKR. Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang dikenal dengan nama Medan Area. 

Pertempuran Puputan Margarana

Pertempuran di daerah Bali ini melibatkan pasukan TKR divisi Sunda Kecil di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan Belanda yang ingin menguasai wilayah Bali. Peperangan terjadi pada 20 November 1946 dini hari sampai dengan siang hari. Pasukan I Gusti Ngurah Rai berhasil memojokkan Belanda, namun Belanda yang terdesak segera memanggil bala bantuan. I Gusti Ngurah Rai beserta segenap pasukannya terus memaksa bertahan hingga titik darah penghabisan, namun sayang mereka harus gugur. Pertempuran ini pun disebut sebagai Puputan Margarana.

Itulah tadi beberapa pertempuran yang terjadi di daerah dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI. Para pahlawan rela mempertaruhkannya nyawanya demi kedaulatan NKRI. Jadi, janganlah kita menyia-nyiakan pengorbanan yang sudah dilakukan oleh mereka. Tetap jaga persatuan dan kesatuan Indonesia ya, Sobat SMP!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul PJJ IPS Kelas 9 Semester Genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Sobat Zenius, menurut elo, pas Indonesia merdeka di tanggal 17 Agustus 1945, terus gimana sih rakyat dan pemerintahannya?

Jepang kan udah kalah di Perang Dunia II dan nggak menjajah Indonesia lagi, berarti rakyat makmur sejahtera, dong? Ya … pengennya sih gitu ya. 

Tapi ternyata, Pasukan AFNEI dari Sekutu balik lagi ke Indonesia pas bulan September abis kemerdekaan. Hah? Ngapain? Bertanya-tanya nggak, sih? 

Kalau gitu, yuk langsung kita kupas tuntas semuanya di artikel ini!

Latar Belakang Kedatangan Sekutu ke Indonesia

Kedatangan Netherlands Indie Civil Administratie (NICA) ke Indonesia (Dok. Wikimedia Commons oleh Willem van de Poll)

Sebelum bahas lebih banyak tentang tokoh dan tugasnya Allied Forces Netherlands East Indie (AFNEI), gue mau kasih tahu dulu nih informasi menarik di belakangnya.

Siapa sih AFNEI itu? Singkatnya gini, setelah kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 1945, harusnya Belanda atau Sekutu udah nggak ada atau menjajah Indonesia lagi dong? Yap!

Tapi nyatanya, Indonesia kedatangan kelompok pasukan Sekutu (Belanda, Inggris, dan negara sekutu lainnya) lagi di tanggal 29 September 1945 yang bernama AFNEI. Simpelnya sih AFNEI ini adalah Sekutu ya.

Terus, kenapa mereka datang lagi ke Indonesia? Yang pasti, bukan mau jalan-jalan berwisata keliling kota … Yuk, gue bahas!

Jadi, awalnya di tanggal 3 April 1944 ini Belanda bikin lembaga yang namanya Netherlands Indie Civil Administratie (NICA) untuk menjadi pemerintah sipil di Hindia Belanda atau Indonesia.

Sebenarnya Indonesia kan udah jadi negara jajahan Jepang pada saat itu, tapi Belanda “sengaja” ngebentuk NICA supaya rencana untuk balik ke Indonesia bisa terwujud.

Terus, di tanggal 10 Desember 1944, NICA membuat perjanjian dengan Amerika Serikat bernama Civil Affairs Agreement yang diwakili oleh McArthur dan Van Mook. Isinya apa? Belanda meminta bantuan berupa pengamanan untuk Indonesia (negara jajahan Jepang) kalau Jepang kalah. 

Nanti kalau Jepang kalah, Belanda niatnya mau ngambil Indonesia lagi. Makanya, mereka minta bantuan buat ngejagain Indonesia dulu.

Sayangnya, perjanjiannya nggak semulus itu. Amerika Serikat malah kurang konsisten sama perjanjiannya dan sibuk fokus perang sendiri. 

Baca Juga: Latar Belakang dan Kronologi Pertempuran Medan Area – Materi Sejarah Kelas 11

Eh, ternyata Jepang beneran kalah Perang Dunia II dari Sekutu di tanggal 14 Agustus 1945.

Karena Belanda nggak puas sama Amerika Serikat, mereka nggak nyerah gitu aja buat minta bantuan pengamanan Indonesia. 

Akhirnya, mereka lari ke pihak Inggris nih. Di tanggal 24 Agustus 1945, lahirlah perjanjian bernama British Civil Affairs Agreement tentang negara Inggris yang akan memberikan penjagaan Indonesia dari pihak Jepang.

Kali ini beda sama Amerika Serikat yang kurang konsisten, Inggris malah beneran mengamankan Indonesia pas Jepang kalah sesuai perjanjian di atas. 

Selang lima hari kemudian, tanggal 29 Agustus 1945, pihak Sekutu yang bernama Pasukan AFNEI datang kembali ke Indonesia. Jadi, itu dia latar belakang kedatangan Sekutu atau Pasukan AFNEI di Indonesia.

Kalau elo mau penjelasan yang lebih lengkapnya, boleh banget nih ditonton salah satu video dari tutornya Zenius yang menurut gue jelas banget penjelasannya. Elo bisa klik gambar di bawah ini aja ya!

Pihak Belanda juga punya meninggalkan sesuatu lho di Indonesia berupa Politik Etis, Dari Belanda Untuk Hindia yang bertujuan supaya rakyat di Indonesia sejahtera abis dijajah. Menarik, kan? 

Baca Juga: Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan – Materi Sejarah Kelas 11

Tugas AFNEI di Indonesia

Akhirnya, tentara NICA membonceng tentara Sekutu ke Indonesia dengan alasan agar Belanda bisa menguasai Indonesia lagi.

Masuk juga deh Pasukan AFNEI (Sekutu) ke Indonesia. Kan Indonesia udah merdeka ya, terus Pasukan AFNEI datang ke Indonesia buat menjajah lagi apa gimana, sih?

Pasukan AFNEI datang ke Indonesia tanggal 29 September 1945, dan tokoh pemimpin panglima AFNEI di Indonesia adalah Sir Philip Christison.

Nah, gue coba ngebagi dulu nih karena sebenarnya Pasukan AFNEI memiliki tanggung jawab ke beberapa daerah yang terbagi ke beberapa divisi juga, yaitu:

Dipimpin oleh Jenderal D.C. Hawthorn untuk wilayah Jakarta  dan Jawa Barat.

Dipimpin oleh Jenderal E.C. Mansergh untuk wilayah Surabaya, Jawa Timur.

Dipimpin oleh Jenderal H.M. Chambers untuk wilayah Medan, Sumatera Utara.

Jadi, tiap-tiap divisi di Pasukan AFNEI udah punya tugas dan wilayah tanggung jawabnya masing-masing, nih. 

Terus, ngapain aja sih Pasukan AFNEI di Indonesia? Ini dia kerjaannya:

Tugas AFNEI di Indonesia (Arsip Zenius)

Karena latar waktu datangnya Pasukan AFNEI ke Indonesia hampir sama dengan kejadian Perang Dunia II, elo boleh banget nih sambil baca Latar Belakang Keterlibatan Jepang pada Perang Dunia II.

Gagasan Philip Christison

Sir Philip Christison, pemimpin Pasukan AFNEI di Indonesia (Dok. Wikimedia Commons oleh Berseker276)

Setelah menjalankan tugasnya dari masing-masing divisi, Sir Philip Christison sebagai pemimpin Pasukan AFNEI juga mengatur pertemuan antara Indonesia dan Belanda yang ditengahi oleh mediator dari pihak Inggris.

Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Agus Salim, dan A.K. Pringgodigdo bertemu pihak Belanda yang diwakili H.J. Van Mook, serta mediator Inggris bernama Archibald Clark Kerr dan Lord Killearn.

Ngapain aja nih pertemuannya? Kurang lebih membahas usulan dari masing-masing negara. Pihak Belanda maunya negara Indonesia jadi Pulau Jawa dan Madura aja, tapi pihak Indonesia nggak setuju dan menolak usulannya.

Terus, pihak Belanda juga usul buat menjadikan Indonesia negara federasi. Tapi, Indonesia maunya jadi negara republik.

Pendapatnya beda-beda banget, kan? Makanya, hasil perundingan dari gagasan Philip Christison ini gagal banget alias nggak ada hasil sama sekali.

Baca Juga: Latar Belakang dan Dampak Revolusi Amerika – Materi Sejarah Kelas 11

Contoh Soal dan Pembahasannya

Nah, itu dia pembahasan materi kali ini tentang Pasukan AFNEI yang datang lagi ke Indonesia. Udah hafal belum sama alurnya? Coba gue tes pengetahuan elo ya lewat beberapa contoh soal di bawah ini. 

Nggak apa-apa kok kalo salah, yang penting elo coba mengingat aja dari materi yang udah dipelajari barusan. 

Contoh Soal 1

Menurut pemerintah Indonesia, sebaiknya bentuk negara kita adalah .…

a. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

b. Federasi

c. Republik Indonesia Serikat (RIS)

d. Demokrasi

Jawaban:

Dalam Perundingan Philip Christison, pihak Indonesia menginginkan bentuk negara kesatuan, sedangkan pihak Belanda menginginkan bentuk negara federal. Karena tidak bertemu titik temu, maka perundingan ini tidak menghasilkan produk hukum yang mengikat. Jadi, jawabannya adalah a.

Contoh Soal 2

Dalam Perundingan Philip Christison, pihak Indonesia diwakili oleh .…

a. Moh. Hatta

b. Soekarno

c. Sayuti Melik

d. Sutan Sjahrir

Jawaban:

Dalam perundingan ini, pihak Belanda diwakili oleh Hubertus Julius van Mook, sementara pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir dan rekan

Perjanjian ini membahas usulan bentuk negara dan usulan daftar wilayah yang dapat dimasukkan ke dalam negara baru bernama Indonesia. Pada hakikatnya, perjanjian ini bukanlah sebuah negosiasi yang menghasilkan produk hukum berupa perjanjian melainkan hanyalah sebuah momentum diskusi belaka antara pihak Indonesia dan pihak Belanda. Tidak ada hasil konkrit yang tercipta dari pertemuan ini. Jadi, jawabannya adalah d

Gimana materi kali ini, Sobat Zenius? Seru, kan! Mungkin yang perlu elo tandai atau highlight dari materi ini nih, alasan kedatangan Sekutu, tugas Pasukan AFNEI di Indonesia, sama gagasan Philip Christison aja secara singkat. 

Cara hafalnya gimana? Gue sih dulu kalau sejarah, suka banget baca-baca dan gue tulis kesimpulannya poin per poin. Mungkin elo mau coba cara gue, atau punya cara sendiri? Boleh banget komen di bawah kalo elo punya jurus jitu menghafal, ya!

Memang Apa sih Pentingnya Belajar Sejarah? Nah, elo bisa cari tau dengan baca artikel tersebut ya.

Oh iya, Zenius juga punya materi yang nggak kalah keren dan menarik. Langsung aja nih, gue kasih videonya buat elo tonton.

Reference:

Usaha Mempertahankan Kemerdekaan – Sumber belajar Kemdikbud (2019)

Tugas dan Tujuan Pasukan AFNEI – Kompas (2021)

AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) – Tribunnews (2021)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA