Pernyataan diatas yang termasuk fungsi pengawasan manajemen ditunjukkan dengan nomor

Perbesar

Ilustrasi Pengawasan Kerja Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Ada beberapa jenis-jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pengawasan Intern dan Ekstern

Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia. Sedangkan, pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi.

2. Pengawasan Preventif dan Represif

Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan. Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar.

Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.

Sementara, pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan. Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3. Pengawasan Aktif dan Pasif

Pengawasan dekat atau aktif dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh atau pasif yang melakukan pengawasan melalui penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.

Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya. Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.

4. Pengawasan Kebenaran Formil

Jenis pengawasan ini dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara. Pengawasan kebenaran formil ditujukan untuk menghindari terjadinya korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri. Dengan dijalankannya pengawasan kebenaran formil tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana yang direncanakan.

BNPB Rilis Peta Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2022, Antisipasinya?

Oleh Laudia Tysara pada 01 Feb 2021, 12:45 WIB

Diperbarui 01 Feb 2021, 12:45 WIB

Perbesar

Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Ada enam fungsi controlling berdasarkan sudut pandang para ahli yang bisa mendefinisikan pengertian controlling atau pengawasan. Controlling adalah proses yang menentukan pekerjaan, pelaksanaan, dan perbaikan.

Fungsi controlling merupakan bagian dari sistematika manajemen pelaksanaan tugas tertentu. Konsep yang diusung oleh Mockler tentang controlling adalah memiliki kriteria, norma yang harus dipatuhi, standar, perbandingan, dan koreksi untuk perbaikan pengawasan.

Selain fungsi controlling, tujuan dari pengawasan juga tidak kalah penting dipahami. Bila tujuannya jelas, maka fungsi dapat dijalankan sesuai konsep awal dan memberikan manfaat tertentu.

Meski manfaat controlling yang sebenarnya sangat bergantung pada kepentingan, dana, dan pengaruh organisasi. Berikut Liputan6.com ulas fungsi controlling, pengertian, konsep, dan tujuannya dari berbagai sumber, Senin (1/2/2021).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi diskusi | (dok. Piixabay.com/Putu Elmira)

Memahami fungsi controlling yang sebenarnya, membuat manfaat pengawasan benar-benar bisa maksimal. Meski menurut Terry dan Rue (2000:240), manfaat ini relatif dan tergantung dari pentingnya kegiatan tersebut, sumbangan yang dibuat dan juga besarnya organisasi.

Berikut fungsi controlling yang perlu dipahami dari Ernie dan Saefullah (2005:12) serta Maringan (2004:62):

1. Fungsi controlling adalah mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan dan juga target sesuai dengan indikator yang di tetapkan.

2. Fungsi controlling adalah mengambil langkah klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpanan yang bisa saja ditemukan.

3. Fungsi controlling adalah menjalankan berbagai alternatif solusi terhadap berbagai maslaah yang berhubungan dengan pencapakai tujuan perusahaan.

4. Fungsi controlling adalah mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diberi tugas dan wewenang dalam menjalankan pekerjaan.

5. Fungsi controlling adalah mendidik para pejabat supaya mereka menjalankan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.

6. Fungsi controlling adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan kelemahan supaya tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels

Kertonegoro (1998: 385)

Pengawasan atau controlling adalah proses melalui manajer berusaha memperoleh keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.

George R. Terry (2006: 395)

Pengawasan atau controlling adalah proses mendeterminasi apa yang telah dilaksakan maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Komaruddin (1994: 104)

Pengawasan atau controlling adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti.

Siagian (1990: 107)

Pengawasan atau controlling adalah proses pengamanan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Terry (Sujamto, 1986: 17)

Pengawasan atau controlling adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasil sesuai dengan rencana.

Soekarno K.

Pengawasan atau controlling adalah suatu proses yang menentukan mengenai apa yang harus dikerjakan, supaya apa yang harus dikerjakan, supaya apa yang diselenggarakan dapat sejalan sesuai dengan rencana.

Henry Fayol

Pengawasan atau controlling adalah terdiri dari pengujian apakah seluruh sesuatu telah berlangsung sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan dengan instruksi yang sudah digariskan.

M. Manullang

Pengawasan atau controlling adalah suatu proses untuk dapat menetapkan pekerjaan apa yang telah dilaksanakan, menilainya dan juga mengoreksinya dan bila perlu dengan sebuah maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang semula.

Winardi (2000: 585)

Pengawasan atau controlling adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels

Controlling bukan sekadar merencanakan, mengerjakan, dan menyukseskan. Ada konsep controlling dari Mockler dalam Certo dan Certo, 2006: 480 yang memudahkan praktik controlling atau pengawasan yang sesungguhnya.

Controlling is a systematic effort by business management to compare performance to predetermined standard, plans, or objectives to determine whether performance is in line with theses standards and presumably to take any remedial action required to see that human and other corporate resources are being used in the most effective and efficient way possible in achieving corporate objectives.

Konsep yang dimaksud Mockler meliputi:

1. Controlling harus disertai dengan rencana serta standar sebagai tolak ukur keberhasilan.

2. Controlling harus disertai dengan pelaksananaan kerja agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

3. Controlling harus disertai usaha membandingkan pencapaian yang diperoleh dan standar ketentuan awal yang sudah dibuat sebelum pelaksanaan.

4. Controlling harus disertai dengan perbaikan setelah evaluasi dilakukan berdasarkan hasil kerja pengawasan sesungguhnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi diskusi | mentatdgt dari Pexels

Apabila sudah memahami fungsi controlling, sudut pandang ahli, dan konsep pelaksanaannya, maka tujuan controlling perlu digaris bawahi. Agar pemahaman tentang controlling atau pengawasan lebih mendalam dan mudah diingat.

Berikut tujuan controlling atau pengawasan:

1. Tujuan controlling adalah memberi jaminan ketetapan dalam proses pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang sudah dibuat, bisa didasarkan atas kebijaksanaan dan perintah.

2. Tujuan controlling adalah melakukan koordinasi atas proses pelaksanaan pengawasan yang sudah ditetapkan untuk dikerjakan.

3. Tujuan controlling adalah melakukan tidak pencegahan perilaku pemborosan dan penyelewengan saat menjalankan suatu kebijakan atau perintah.

4. Tujuan controlling adalah memberikan menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan.

5. Tujuan controlling adalah membangun serta melakukan pembinaan terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemimpin organisasi, dalam hal ini bisa diartikan pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA