Peristiwa penebangan pohon secara berlebihan dapat mengakibatkan tanah menjadi

Api membakar lahan yang terjadi di Jalan Lintas Timur Palembang-Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Senin (17/9). Tidak adanya akses dan sumber air membuat petugas kesulitan untuk melakukan pemadaman. ANTARA FOTO/NOova Wahyudi/foc/18.

Selamat malam sahabat kompasiana! Disini, saya ingin berbagi tentang tulisan saya saat saya SMA. Hal yang ingin saya posting kali ini adalah masalah yang sedang terjadi di pulau Riau. Riau merupakan salah satu pemasok devisa yang besar bagi bangsa Indonesia. Tetapi karena adanya pembukaan lahan baru dengan cara membakar hutan, banyak hal ironis yang terjadi khususnya bagi masyarakat Riau sendiri. Berikut dampak-dampak yang dapat terjadi pada alam Riau :

DAMPAK BIOLOGI
         1. Habitat makhluk hidup yang menghilang
pembakaran hutan di Riau yang terjadi otomatis dapat menghilangkan habitat satwa lokal. Makhluk hidup yang tinggal di hutan tersebut pun akan tergusur, kelangsungan hidup mereka pun terganggu seperti untuk berinteraksi, mencari makanan, bernafas dan lainnya. Bahkan dikabarkan bahwa ada seekor harimau yang keluar dari hutan. Ia mencari tempat tinggal lain sebagai pengganti tempat tinggalnya yang hilang. Bukan hanya kehilangan tempat tinggal, bahkan makhluk hidup yg ada di dalam hutan tersebut dapat mati apabila ia tidak bisa melarikan diri/menyelamatkan diri. Jika satwa atau tanaman yg terdapat di dalam hutan tersebut langka, maka mereka juga dapat punah. Maakhluk hidup yg keluar dari hutan/mecari habitat baru karena habitatnya rusak akan menggaggu masyarakat setempat. Kerugiannya akan terjadi kepunahan jika hal ini terus berlanjut dan tidak ada penangana lebik lanjut. Masyarakat juga akan kehilangan lingkungannya karena tergusur oleh hewan-hewan yang kehilangan tempast tinggalnya.

         2. Top soil/horizon yg akan menipis


hutan yg terdapat di Riau merupakan hutan gambut (tanah gambut= tanah yang tidak subur). Gambut adalah vegetasi yg tidak mudah terbakar bahkan saat musim kemarau. Karena kesengajaan yg terjadi oleh oknum-oknum yang bersangkutan, mereka membuat parit-parit untuk mengeringkan gambut dan membakarnya. Hal ini membuat tanah di hutan menjadi kering dan vegetasi penyubur tanah pun hangus. Apabila tanah menjadi kering makan tanah tersebur akan sukar untuk ditanami. Maka kesuburan tanah pun akan bekurang. Dan petani tersebut akan menggunakan zat kimia secara berlebihan untuk menyuburkan tanah. Apabila zat kimia penyubur tanah diberikan secara berlebihan hal ini tidak akan baik untuk kesuburan tanah selanjutnya. Kerugiannya adalah vegetasi tanah akan berkurang seperti tanah akan menjadi mampat (mengeras) karena kehilangan unsur hara organik, dan hewan-hewan yang dapat menguraikan unsur hara organik mati.

Avisena Ashari Selasa, 6 April 2021 | 09:00 WIB

Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 9: Perubahan Lingkungan Alam Akibat Penebangan Pohon secara Liar (Photo by Pok Rie from Pexels)

Bobo.id -  Pada mata pelajaran kelas 4 tema 9 subtema 3, kita mempelajari tentang kegiatan manusia yang memengaruhi lingkungan, salah satunya adalah penebangan pohon yang dilakukan secara sembarangan.

Penebangan pohon yang dilakukan secara sembarangan bisa berdampak pada hutan yang gundul.

Selain itu, perubahan alam yang disebabkan oleh penebangan pohon secara sembarangan akan berdampak pada perubahan lingkungan.

Apa dampak menebang hutan sembarangan, ya? Yuk, cari tahu kunci jawabannya!

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 9 Subtema 3: Mengapa Kompor Biogas Kotoran Sapi Ramah Lingkungan?

Perubahan Lingkungan Alam Akibat Menebang Pohon Sembarangan

Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan manusia, salah satunya kayu dari pepohonan.

Kayu bisa dimanfaatkan menjadi bahan fondasi rumah, furnitur, dan banyak yang lainnya.

Kemudian, lahan di hutan juga dimanfaatkan manusia untuk membuka lahan pertanian atau pemukiman.

Meski begitu, penebangan kayu harus dilakukan secara bijak sesuai aturan.

Page 2

Page 3

Photo by Pok Rie from Pexels

Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 9: Perubahan Lingkungan Alam Akibat Penebangan Pohon secara Liar

Bobo.id -  Pada mata pelajaran kelas 4 tema 9 subtema 3, kita mempelajari tentang kegiatan manusia yang memengaruhi lingkungan, salah satunya adalah penebangan pohon yang dilakukan secara sembarangan.

Penebangan pohon yang dilakukan secara sembarangan bisa berdampak pada hutan yang gundul.

Selain itu, perubahan alam yang disebabkan oleh penebangan pohon secara sembarangan akan berdampak pada perubahan lingkungan.

Apa dampak menebang hutan sembarangan, ya? Yuk, cari tahu kunci jawabannya!

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 9 Subtema 3: Mengapa Kompor Biogas Kotoran Sapi Ramah Lingkungan?

Perubahan Lingkungan Alam Akibat Menebang Pohon Sembarangan

Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan manusia, salah satunya kayu dari pepohonan.

Kayu bisa dimanfaatkan menjadi bahan fondasi rumah, furnitur, dan banyak yang lainnya.

Kemudian, lahan di hutan juga dimanfaatkan manusia untuk membuka lahan pertanian atau pemukiman.

Meski begitu, penebangan kayu harus dilakukan secara bijak sesuai aturan.

Indonesia memiliki hutan yang kaya akan keragaman jenis populasi di dalamnya, namun seiring berjalannya waktu hutan di Indonesia menjadi hutan yang paling terancam di dunia. Terkikis karena seringnya terjadi penebangan secara liar. Dimana diperkirakan 70-75 persen dari kayu yang di panen di tebang secara liar. Dari perspektif ekonomi, penebangan liar telah mengurangi pendapatan dan devisa negara. Diperkirakan kerugian negara mencapai 30 trilyun per tahun.

kerugian akibat penebangan hutan secara liar

Dampak ekonomi yang muncul dari penebangan liar bukan hanya karena kerugian finansial dampak akibat hutan gundul hilangnya pohon, akan tetapi lebih berdampak pada ekonomi dalam arti luas, seperti hilangnya kesempatan untuk memanfaatkan keragaman produk di masa depan (opprotunity cost). Sesunguhnya pendapatan yang diperoleh masyarakat pelaku penebangan liar dari kegiatan ilegalnya itu sangatlah kecil, karena porsi pendapatan terbesar dipetik oleh para penyandang dana (cukong).

Berikut adalah kerugian akibat penebangan hutan secara liar :

  • Penebangan liar atau illegal logging ini juga mengakibatkan timbulnya berbagai anomali di sektor kehutanan. Salah satu anomali terburuk sebagai akibat maraknya dampak akibat kerusakan hutan adalah ancaman proses deindustrialisasi sektor kehutanan.
  • Sektor kehutanan nasional yang secara konseptual bersifat berkelanjutan karena ditopang oleh sumber daya alam yang bersifat terbaharui yang ditulang punggungi oleh aktivitas industrialisasi kehutanan di sektor hilir dan pengusahaan hutan disektor hulu, kini sudah berada di titik ambang kehancuran.
  • Penebangan liar juga sangat merugikan bagi kehidupan, karena keberadaan hutan sangatlah penting sebagai penjaga keseimbangan alam. Seperti yang telah kita ketahui tentang penyebab pemanasan global, yang merupakan salah satu contoh dampak dari penebangan liar.
  • Pemanasan global bukan hanya bersumber dari asap kendaraan bermotor tapi juga dipengaruhi oleh keadaan hutan yang tidak seimbang. Kita tahu bahwa daun bisa menetralisir karbondioksida, itulah sebabnya kenapa hutan disebut paru-paru dunia. Jadi seandainya hutan masih terjaga mungkin global warming tidak akan terjadi.

Untuk lebih jelas, Dampak Penebangan Hutan Secara Liar adalah sebagai berikut :

1. Hilangnya kesuburan tanah

Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan itu menjadi tidak memungkinkan.

2. Turunnya sumber daya air

Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air, melalui akar pohon menyerap air yang kemudian di alirkan ke daun dan kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian, akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.

3. Punahnya keaneka ragaman hayati

Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100 spesies hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan telah lenyap dari muka bumi.

4. Mengakibatkan banjir

Salah satu fungsi hutan adalah menyerap dengan cepat dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja membuat aliran air terganggu dan menyebabkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman penduduk.

5. Global Warming

Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon, dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang ada di atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat mengerikan, maka pelestarian hutan perlu dan Harus segera dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dahulu hingga sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.

Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal sudah kita ketahui, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga kini, demikian pula penebangan hutan semakin tak terkendali, baik untuk memenuhi kebutuhan industri kayu , untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar. Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk semua kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani.

Sumber: ilmugeografi.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA