Perbedaan kondisi lingkungan alam di pegunungan dan daerah perkotaan menimbulkan perbedaan kegiatan

Pernahkan anda mendengar dengan istilah dataran yang memiliki dataran tinggi dan dataran rendah ? mungkin hal ini sudah tidak heran lagi untuk di dengar dan di perbincangkan . Dataran yang memiliki luas yang berbeda disetipa datan juga memiliki perbedaan yang tidak banyak orang ketahui. Untuk memahami mengenai perbedaan antara dataran rendah (plain) dan juga dataran tinggi atau plateu, maka kita bisa membedakan keduanya dari 8 aspek.

Berikut ini adalah perbedaan dataran tinggi dan dataran rendah :

1. Dari lokasi ketinggian

Pada lapisan atmosfer memiliki dataran tinggi dan dataran rendah yang memiliki berbagai macam perbedaan. Perbedaan pertama dari dataran tinggi dan juga dataran rendah bisa kita lihat dari lokasi dan juga ketinggian dari kedua dataran tersebut.Dataran rendah, secara teoritis merupakan suatu dataran yang berlokasi dengna ketinggian dibawah 200 mdpl (diatas permukaan laut. Hal ini, membuat dataran rendah yang sering dikenal dengan nama plain ini, merupakan daerah yang tidak terlalu tinggi dan banyak ditempati penduduk.

Berbeda dengan dataran rendah, maka dataran tinggi merupakan daerah dataran yang memilki ketinggian diatas 200 mdpl (diatas permukaan laut). Hal ini menyebabkan lokasi dataran tinggi atau yang juga dikenal dengan nama plateu merupakan lokasi yang berdekatan dengan daerah gunung.

2. Dari lokasi dan lingkungan sekitar

Dari sisi lingkungan sekitar yang terdapat di antara kedua daratan tersebut, maka ada beberapa perbedaan yang bisa kita lihat. Pertama, dataran rendah kebanyakan merupakan daerah yang berdekatan lokasinya dengan pantai, serta hilir sungai sehingga akan mudah menjadi penyebab banjir. Hal ini membuat siapa saja yang tinggal di daerah dataran rendah dapat dengan mudah mencapai pantai. Selain itu, dataran rendah juga memiliki banyak hilir sungai, atau paling tidak dilewati oleh sebuah sungai yang dekat lokasinya dengan bagian hilir.

Berbeda dengan dataran rendah, maka dataran tinggi merupakan dataran yang lokasi sekitarnya mirip seperti pegunungan dan juga perbukitan. Lokasi yang tinggi menyebabkan dataran tinggi juga banyak berada di dekat hulu sungai, sumber mata air pegunungan, dan juga banyak terdaat air terjun.

3. Dari sisi ekonomi dan sosial

Perbedaan antara kedua dataran ini juga bisa kita bedakan berdasarkan faktor ekonomi dan juga sosial. Apabila dilihat dari faktor ekonomi, maka ekonomi pada dataran rendah akn lebih menjanjikan ketimbang dataran tinggi, terutama faktor pembangunan ekonomi yang menyangkut kegiatan industry, perkantoran dan juga bisnis komersil. Lokasi dataran rendah yang kontur tanahnya datar dan rata, membuat pembangunan gedung dan juga industry menjadi mudah untuk dilakukan pada dataran rendah yang akan memberikan ruang publik untuk kehidupan masyarakat sekitar. Ekonomi pada dataran tinggi masih banyak berada pada level industry agraris, yang berhubungan dengan persawahan dan juga perkebunan. Jarang sekali berdiri pabrik dan juga perkantoran besar pada wilayah dataran tinggi, kecuali dataran tinggi yang memang sudah menjadi sebuah kota besar. Kebanyakan penghasil jenis- jenis sumber daya alam banyak ditemukan pada lokasi dataran tinggi.

Dari segi sosial, masyarakat yang tinggal pada dataran rendah memiliki kualitas hidup dan pendapatan eknomi yang lebih baik, meskipun tidak selalu. Dengan banyaknya areal industry dan juga perkantoran, membuat upah minimum pada dataran rendah menjadi lebih besar, terlepas dari kondisi kemajuan dari sebuah perkotaan. Biasanya, masyarakat sosial yang tinggal pada lokasi berada pada dataran tinggi memiliki kualitas hidup yang lebih sederhana, namun tidak masuk ke dalam garis kemiskinan. Banyak yang bekerja sebagai petani dan juga peternak, serta banyak pula masyarakat yang bekerja sebagai karyawan perkantoran local, ataupun masyarakat yang sifatnya commuter dan bekerja pada lokasi dataran rendah.

4. Dari sisi Iklim dan cuaca

Dari sisi iklim dan cuaca, termasuk diantaranya adalah suhu dan juga kelembaban udara, dataran rendah merupakan lokasi yang cenderung panas, kering dan juga memiliki curah hujan yang relative tinggi. Meski memilki curah hujan yang relative tinggi, dataran rendah kurang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, karena kondisi tanahnya yang cenderung kering dan tidak mengandung unsur hara. (baca : manfaat curah hujan yang tinggi)

Berbeda dengan dataran rendah, maka dataran tinggi merupakan lokasi yang memiliki kelembaban udara dan juga kelembaban tanah yang tinggi, suhu udara yang cenderung sejuk, namun memiliki curah hujan yang relative rendah. Meski demikian, lokasi dataran tinggi merupakan lokasi yang pas untuk lahan pertanian dan juga perkebunan, karena memilki kualitas unsur hara di dalam tanah yang baik.

5. Dari segi kontur dan permukaan tanah

Dataran rendah dan juga dataran tinggi juga dapat dibedakan berdasarkan kontur dan juga permukaan tanahnya. Dengan lokasi yang berada dibawah 200 meter diatas permukaan laut, hal ini membuat kontur dan permukaan tanah pada dataran rendah merupakan lokasi dengan kontur tanah yang rata dan juga datar, sehingga cocok untuk dijadikan lahan pemukiman penduduk secara besar-besaran sehingga rentan terkena tanah longsor dan harus memiliki cara mencegah tanah longsor .

Berbeda dengan dataran rendah, dataan tinggi kebanyakan memiliki kontur dan juga permukaan tanah yang tidak merata. Hal ini memuat lokasi perkotaan yang berada pada dataran tinggi memiliki banyak tanjakan dan turunan, serta membutuhkan biaya lebih untuk perataan tanah ketika akan dibangun suatu perumahan ataupun perkantoran.

6. Dari sisi Flora dan juga fauna

Pada dasarnya flora dan juga fauna yang tinggal pada dataran tinggi dan juga dataran rendah tidaklah jauh berbeda, karena kebanyakan flora dan juga fauna ditentukan oleh iklim dari suatu wilayah. Namun demikian, ada beberapa pohon yang banyak hidup di dataran rendah juga dapat hidup di dataran tinggi, namun tidak sebaliknya. beberapa pohon dan juga flora khas dataran tinggi, seperti teh dan beberapa jenis bunga-bungaan dan pohon berbuah memang tidak bisa ditanam pada lokasi dataran rendah, karena faktor suhu dan juga cuacanya. (baca : cara melestarikan flora dan fauna)

7. Dari segi potensi pariwisata

Kedua dataran ini juga bisa saja kita bedakan berdasarkan potensi pariwisata yang ada. Lokasi dengan wilayah yang memilki dataran rendah biasanya memilki potensi pariwisata yang berhubungan dengan lokasi pantai yang akan rentan dengan erosi tanah. Selain itu, biasanya pada dataran rendah juga banyak dibangun lokasi wisata khsusus, seperti lokas wisata taman bermain, tugu, dan juga berbagai macam taman buatan.

Sedangkan dataran tinggi, biasanya menawarkan lokasi wisata alam, seperti pegunungan, hiking, camping, dan arung jeram, karena arus sungai pada lokasi dataran tinggi cenderung lebih besar. Dataran tinggi juga memiliki potensi wisata beupa penyewaan villa dan juga rumah singgah.

8. Makanan dan juga minuman khas

Dataran rendah dan juga dataran tinggi juga bisa kita bedakan dari kuliner khas nya. Kebanyakan lokasi dataran rendah memiliki kuliner khas yang berhubungan dengan minuman dingin dan juga segar, seperti es, dan juga memilki potensi kuliner populer, seperti makanan cepat saji dan juga makanan-makanan modern lainnya.

Dataran tinggi memiliki potensikuliner berupa makanan-makanan yang berasal dari hasil pertanian dan juga perkebunan langsung, seprti singkong, ubi-ubian, teh, serta minuman-minuman yang menghangatkan dan juga minuman yang dapat menyegarkan tubuh di kala udara menjadi dingin.

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi kondisi geografis daerah pantai, daratan, dan pegunungan

KOMPAS.com - Kondisi geografis suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor atau aspek, misalnya kenampakan alam dan letak wilayahnya. Perbedaan kondisi geografis membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakatnya.

Sebagai contoh, kondisi geografis dapat memengaruhi jenis pekerjaan, kehidupan ekonomi, sosial dan budayanya. Dilansir dari situs resmi Desa Kertamulya, Kabupaten Bandung Barat, kondisi geografis merupakan kondisi atau keadaan suatu wilayah, dilihat dari berbagai aspek geografis yang ada.

Bagaimana kondisi geografis lingkungan di tempat tinggalmu? Secara garis besar, kondisi geografis berdasarkan wilayahnya dapat dibagi menjadi tiga, yakni daerah pantai, daratan, serta pegunungan.

Ketiga jenis daerah ini memiliki kondisi geografis yang berbeda satu sama lain. Berikut penjelasannya:

Kondisi geografis daerah pantai

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kondisi geografis daerah pantai termasuk dalam dataran rendah. Pantai memiliki iklim yang cenderung panas, sedangkan untuk curah hujannya bisa dikatakan tergolong tinggi, tergantung pada musimnya.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Letak Geografis Indonesia terhadap Sosial Masyarakat

Pantai berhubungan langsung dengan laut yang kaya akan sumber daya ikannya. Maka tak heran jika kondisi geografis daerah pantai berpengaruh pada pekerjaan warga sekitar. Contoh pekerjaannya adalah nelayan, wirausaha, penyedia jasa wisata, dan masih banyak lagi.

Tanah di daerah pantai tidak cocok digunakan untuk pertanian karena kurang subur. Dalam buku Kelembagaan Pertanian dan Perikanan dalam Rangka Ketahanan Pangan (2015) karya M. J. Saptenno dan J. Tjiptabudy, disebutkan jika kawasan sekitar pantai lebih sesuai digunakan untuk perikanan.

Selain itu, kawasan pantai lebih cocok dimanfaatkan sebagai kawasan pertambakan dan wisata, sesuai dengan potensi yang dimiliki kawasan ini.

Kondisi geografis daerah daratan

Daratan di Indonesia bisa dibagi menjadi beberapa kawasan, seperti dataran tinggi, dataran rendah, pegunungan, lembah, dan gunung. Kelima daratan ini memiliki kondisi geografis yang berbeda.

Dataran tinggi memiliki iklim yang cenderung dingin dan sering berkabut, begitu pula dengan kawasan pegunungan dan gunung.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA