Perbedaan kata maulid dan maulud

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bulan ketiga Hijriah dalam kalander Islam merupakan bulan yang sangat dimuliakan dan dinanti.

Dimana dapat mengingat Nabi Besar Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam. Bahkan di Indonesia peringatan tersebut dijadikan hari Libur Nasional.

Namun masih banyak yang masih mempertanyakan peringatan tersebut dengan sebutan Maulid, Maulud dan juga Milad.

Ustadz H.Muhammad Mobarak yang juga pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Provsi Kalsel menuturkan, ketiga istilah tersebut menurut arti yang hakiki adalah berangkat dari asal walada (wawu, lam dan dal). Dari tiga huruf inilah nantinya akan menelurkan kata Maulid, Maulud dan Milad.

Baca juga: Sejarah Penyebaran Islam di Tanah Banjar Akan Difilmkan

“Tiga unsur inilah yang mendasari kalimat tersebu,” katanya Selasa, kepada klikkalsel.com (2/11/2021).

Dijelaskannya, seperti kata Maulid merupakan bentuk Mashdar Mim dari Fi’il Madli walada yang berarti kelahiran. Selain merupakan Mashdar Mim, ia juga Isim Zaman dan Isim Makan.

“Jadi kata Maulid memiliki arti waktu kelahiran atau tempat kelahiran, pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah,” ucapnya.

Sedangkan Maulud merupakan bentuk Isim Maf’ul dari Fi’il Madli walada yang berarti sesuatu yang dilahirkan. Artinya dalam kontek tersebut merujuk kepada seseorang dalam hal ini Nabinya.

“Artinya ada kemuliaan tersendiri Nabi Muhammad SAW itu,” katanya.

Sedangkan kata Milad merupakan Isim Mashdar dari Fi’il Madli yang sama. Jadi kata Maulid memiliki arti waktu kelahiran atau tempat kelahiran.

Dewasa ini, baik di masyarakat Indonesia khususnya maupun di negara-negara yang mayoritas Islam menggunakan kata Maulid untuk pengertian yang menunjukkan arti hari lahir Rasulullah SAW dan hal ini sudah tepat dan tidak bertentangan secara bahasa

Seiring waktu akhir-akhir ini kata Maulid juga telah mengalami perluasan makna, yaitu kegiatan pembacaan sejarah Nabi Muhammad SAW yang disertai qashidah berisi sholawat dan pujian untuk sang baginda Nabi dan kemudian di sela-sela itu ada Mahallul Qiyam, dan umumnya kegiatan tersebut dikenal dengan istilah Maulidan.

“Mudahan sedikit pemahaman ini menjadikan kita pengetahuan dan menambah kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad

Jakarta, NU Online 

Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 bulan Rabiul Awwal diperingati umat Islam Indonesia dan di negara-negara lain. Istilah kegiatan tersebut, sebagian orang menyebutnya “maulid”. Sebagian lagi “maulud”. Maulid nabi atau maulud nabi? Mana yang benar? 

“Dua-duanya benar,” tegas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di halaman gedung PBNU, Jakarta, Sabtu malam (3/12). 

Menurut kiai asal Cirebon, Jawa Barat tersebut, ketika sebagian orang menyebut maulid nabi, berarti yang dihormati adalah hari kelahirannya. Sementara ketika menyebut maulud berarti isim maf’ul. Dengan demikian yang diperingati, dimuliakan adalah bayi yang dilahirkan, yaitu Nabi Muhammad SAW. 

“Dua-duanya boleh,” ungkapnya lagi. 

Sampai berita ini ditulis ceramah Kiai Said masih berlangsung di hadapan hadirin yang memenuhi halaman dan masjid An-Nahdlah. Hadir pada kesempatan tersebut Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Ketua PBNU H Aizuddin Abdurrahman, Katib Syuriyah KH Nurul Yaqin Ishaq danH Sa’dullah Affandy, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Imam Pituduh dan H Andi Najmi, Ketua LD PBNU KH Maman Imanul Haq Faqih, dan lain-lain. (Abdullah Alawi)

Memperingati Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan pada Kamis (29/10/2020).

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari lahir Rasulullah SAW yang jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

Untuk tahun 2020 ini, 12 Rabiul Awal 1442 Hijriah jatuh pada hari ini, Kamis 29 Oktober 2020.

Bagi yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW simak dulu hukum dan hikmahnya.

Terkait hal ini, Dosen Tafsir Fakultas Syariah IAIN Surakarta Ahmadi Fathurrohman Dardiri SThI MHum menjelaskan terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: HARI Ini Maulid Nabi Muhammad SAW, 10 Bacaan Sholawat Nabi & Amalan Sambut Kelahiran Rasulullah SAW

Baca juga: BESOK 12 Rabiul Awal Maulid Nabi Muhammad SAW, Terus Bersholawat Menyemarakkan Lahirnya Rasulullah

Baca juga: CINTA Rasulullah SAW Bimbo Lantunkan Lagu Rindu Rasul, Khusus untuk Maulid Nabi Muhammad SAW

"Maulid artinya kelahiran, sementara Maulud itu artinya orang yang dilahirkan," jelasnya.

Menurutnya, istilah keduanya sama benarnya.

Simak arti Maulud, Maulid dan Milad:

Mualid

Kata Maulid merupakan bentuk Mashdar Mim dari Fi’il Madli walada yang berarti kelahiran. Kata Maulud merupakan bentuk Isim Maf’ul dari Fi’il Madli walada yang berarti sesuatu yang dilahirkan.

Sedangkan kata Milad merupakan Isim Mashdar dari Fi’il Madli yang sama. Jadi kata Maulid memiliki arti waktu kelahiran atau tempat kelahiran.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribunnews

JemberNetwork.com - Bagi umat Islam, hari lahir Nabi Muhamd SAW diperingati setiap tahun.

Beragam cara dilakukan untuk memeriahkan hari lahir Nabi Muhamad SAW.

Untuk menyebut hari lahir Nabi Muhamad SAW, ada yang menyebut istilah kata Maulid, Maulud, dan Milad.

Baca Juga: Kumpulan Sholawat Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Namun sebagaimana dilansir JemberNetwork.com dari Portal Jember dalam artikel [Jelang Maulid Nabi] Apa Perbedaan Maulid, Maulud, dan Milad? Ini Penjelasannya, jarang orang yang tahu apa perbedaan dari ketiganya arti kata tersebut.

Padahal, ketiganya memiliki arti yang berbeda. Berbeda harakat sudah berbeda arti, apalagi berbeda shighot (bentuk kata).

KH Subhan Ma’mun, pengasuh Ponpes Assalafiyah, Brebes, Jawa Tengah, menjelasan, maulid adalah bentuk isim zaman atau isim makan. Atau, bermakna tempat bayi dilahirkan.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal, Berisi Doa dan Harapan

“Kalau kita merujuk ke tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, secara sederhana diterjemahkan yang diperingati adalah waktu dan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW,” kata KH Ma’mun, seperti dikutip dari lama Assalafiyah Brebes

Page 2

Page 3

JemberNetwork.com - Bagi umat Islam, hari lahir Nabi Muhamd SAW diperingati setiap tahun.

Beragam cara dilakukan untuk memeriahkan hari lahir Nabi Muhamad SAW.

Untuk menyebut hari lahir Nabi Muhamad SAW, ada yang menyebut istilah kata Maulid, Maulud, dan Milad.

Baca Juga: Kumpulan Sholawat Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Namun sebagaimana dilansir JemberNetwork.com dari Portal Jember dalam artikel [Jelang Maulid Nabi] Apa Perbedaan Maulid, Maulud, dan Milad? Ini Penjelasannya, jarang orang yang tahu apa perbedaan dari ketiganya arti kata tersebut.

Padahal, ketiganya memiliki arti yang berbeda. Berbeda harakat sudah berbeda arti, apalagi berbeda shighot (bentuk kata).

KH Subhan Ma’mun, pengasuh Ponpes Assalafiyah, Brebes, Jawa Tengah, menjelasan, maulid adalah bentuk isim zaman atau isim makan. Atau, bermakna tempat bayi dilahirkan.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal, Berisi Doa dan Harapan

“Kalau kita merujuk ke tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, secara sederhana diterjemahkan yang diperingati adalah waktu dan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW,” kata KH Ma’mun, seperti dikutip dari lama Assalafiyah Brebes

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA