Peran tumbuhan dalam menjaga keseimbangan alam yang berperan dalam siklus air

Lihat Foto

freepik.com/rteenattapong

Ilustrasi peran tumbuhan terhadap pemanasan global

KOMPAS.com - Tumbuhan memiliki banyak peranan penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi.

Selama ini tumbuhan dikenal sebagai pemasok oksigen dan juga bahan pangan bagi makhluk hidup lainnya, pohon juga menjadi rumah bagi berbagai macam satwa.

Namun tahukah kamu ada satu lagi peran tumbuhan yang esensial bagi bumi? Peran esensial tersebut merupakan mencegah pemanasan global dengan cara mengubah iklim bumi.

Selain itu peranan tumbuhan dalam mengatasi dampak pemanasan global adalah menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis sehingga mengurangi gas rumah kaca.

Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca yang diemisikan kegiatan manusia dalam jumlah besar. Kadar karbon dioksida di atmosfer terus meningkat sejak revolusi industri mengakibatkan kenaikkan suhu bumi secara perlahan-lahan.

Baca juga: Pemanasan Global: Proses, Penyebab, dan Dampaknya

Jika kadar karbon dioksida di atmosfer terus dibiarkan meningkat, maka pemanasan global akan semakin parah.

Dilansir dari National Geographic, dalam beberapa dekade mendatang diperkirakan suhu rata-rata global akan naik antara empat hingga enam derajat celcius, dan di akhir dekade atmosfer bumi akan mengalami kenaikan dua kali lipat kadar karbon dioksida.

Disinilah tumbuhan berperan sebagai pereduksi karbon dioksida. Seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan melakukan menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen. Sehingga fotosintesis tumbuhan dapat mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer.

Ciais dan kawan-kawan dalam bukuClimate Change 2013: The physical science basis. Constribution of Working Group I to Fifth Assessment Report of the Intergovermental Panel on Climate Change (2013), menyebutkan bahwa tumbuhan menyerap sekitar 30 persen dari total emisi karbon dioksida.

Hal tersebut berarti keberadaan tumbuhan dapat mengurangi gas rumah kaca. Belum lagi proses fotosintesis tumbuhan dapat mengubah iklim yang panas menjadi lebih dingin.

Dilansir dari NASA Earth Observatory, ketika panas tumbuhan akan menguapkan lebih banyak air ke lingkungan dan membuat suhu disekitarnya mendingin.

Baca juga: Tiga Aktivitas Manusia yang Berpotensi Mengurangi Pemanasan Global

Uap air hasil transpirasi tumbuhan tersebut kemudian akan memenuhi atmosfer, dan berkumpul membentuk awan. Awan yang terbentuk kemudian akan menurunkan hujan yang ikut mendinginkan suhu di sekitarnya.

Kemampuannya untuk mendinginkan suhu atmosfer bumi dan mencegah pemanasan global membuat tumbuhan memiliki satu lagi peran penting bagi kehidupan.

Oleh karena itu jumlah tumbuhan harus dijaga atau bahkan ditingkatkan untuk dapat mengurangi kadar karbon dioksida secara lebih efektif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sahabat, sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, setiap tahunnya pada tanggal 28 November kita memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Selain itu, bulan Desember diperingati sebagai bulan Menanam Nasional, dengan tujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pohon bagi kehidupan. Degradasi hutan dan lahan yang disebabkan oleh pembalakan liar, perambahan hutan, pengurangan kawasan hutan (deforestasi) untuk kepentingan pembangunan lain, serta penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi berakibat pada terjadinya bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor maupun kontribusi nyata terhadap pemanasan global.

Saat ini kerusakan hutan di tanah air cukup memprihatinkan, Indonesia sudah kehilangan jutaan hektar. Penebangan liar telah merajalela selama bertahun-tahun dan diyakini telah menghancurkan sekitar 64 juta hektar hutan selama 50 tahun terakhir. Berdasarkan data FAO tahun 2010 hutan dunia – termasuk di dalamnya hutan Indonesia – secara total menyimpan 289 gigaton karbon dan memegang peranan penting menjaga kestabilan iklim dunia. Sehingga sudah dipastikan jutaan hektar hutan yang dirusak ini akan menimbulkan efek negatif bagi alam, seperti : hilangnya kesuburan tanah, punahnya keaneka ragaman hayati, mengakibatkan banjir, global warming, dan juga turunnya sumber daya air.

Biasanya perayaan Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati dengan melakukan rehabilitasi hutan yang rusak dan lahan kritis melalui kegiatan menanam pohon oleh masyarakat luas, bersama Kementrian dan komunitas-komunitas peduli lingkungan lainnya.

Hutan dan pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air. Melalui akar pohon, air diserap kemudian dialirkan ke daun, menguap lalu dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang, daerah tersebut akan menjadi gersang dan tidak ada lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air. Dengan hilangnya daya serap tanah, hal tersebut akan berimbas pada musim kemarau, di mana dalam tanah tidak ada lagi cadangan air yang seharusnya bisa digunakan pada saat musim kemarau. Hal ini disebabkan karena pohon yang bertindak sebagai tempat penyimpan cadangan air tanah tidak ada lagi sehingga Ini akan berdampak pada terjadinya kekeringan yang berkepanjangan dan juga akan menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air. Semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka itu berarti kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan juga sedikit. Nantinya, hal tersebut dapat menyebabkan tanah menjadi kering sehingga sulit bagi tanaman untuk hidup.

Selain itu pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat polusi air, yaitu penyaringan dengan semakin berkurangnya jumlah pohon-pohon yang ada di hutan akibat kegiatan deforestasi, maka hutan tidak bisa lagi menjalankan fungsinya dalam menjaga tata letak air.

Hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari, kita juga bisa melakukan aksi seperti melakukan penghijauan di sekitar tempat tinggal kita. Selain baik untuk sirkulasi udara di rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal, penanaman pohon di sekitar rumah juga baik untuk menjaga ketersediaan dan kelestarian air. Selain itu, menanam pohon juga memiliki banyak manfaat lain seperti; menghasilkan oksigen yang berguna untuk manusia bernafas, menyerap karbon dioksida atau CO2, sumber makanan, dan juga akan mempercantik lingkungan.

Demikian juga yang telah dilakukan oleh Aetra Air Jakarta.  Demi menjaga ekosistem alami penunjang air baku, sepanjang saluran Tarum Barat pada tahun 2016 telah ditanami ratusan pohon oleh Aetra Air Jakarta. Aksi penanaman sebanyak 500 jenis pohon itu, dilakukan Aetra Air Jakarta dan Perum Jasa Tirta (PJT) II sebagai bukti mewujudkan aspek konservasi lingkungan saluran air baku.

Sebanyak 500 pohon yang ditanam dalam program ini berupa Pohon Cendana, Kedondong, Petai, Sukun dan Trembesi. Pemilihan pohon ini lebih karena pohon yang memiliki akar kuat dan pohon yang berdaya guna.

Sebelumnya pohon kopi juga dipilih Aetra Air Jakarta sebagai jenis pohon yang ditanam pada tanah seluas 22 hektar di area Sunten Jaya, Lembang – Bandung yang berhubungan langsung dengan aliran Sungai Citarum yang merupakan cikal bakal pasokan air baku menuju bendung Jatiluhur,

Penanaman pohon yang dilakukan di sepanjang Tarum Barat pada titik Bendung Bekasi, Bendung Cikarang dan Bendung Cibeet sebagai Saluran Terbuka Air Baku yang salah satunya mensuplai kebutuhan air baku Aetra Air Jakarta.

Bukan itu saja, program-program penanaman pohon yang dilakukan Aetra Air Jakarta. Penanaman 100 pohon produktif yaitu pohon mangga, rambutan, sirsak, sawo dan jambu air dilakukan di sepanjang kali Jatikramat – Jakarta Timur di tahun 2017. Pada bulan Maret 2018,  Penanaman 100 pohon kembali dilakukan Aetra Jakarta, kali ini berlokasi di Rusun Marunda-Cilincing.

Program kembali ke ekosistem alami dengan penanaman pohon ini merupakan perwujudan pilar tanggungjawab sosial perusahaan, yakni konservasi alam dan lingkungan. Juga mengingat bahwa sungai sebagai pemasok air utama untuk kepentingan air minum/air bersih, air industri dan air irigasi, maka harus terjaga kelestariannya.

Tidak ada pembenaran maupun etika untuk membiarkan jutaan pohon lagi hilang dalam waktu 50 tahun ke depan. Mari menjaga kelesetarian pohon untuk ketersediaan air dan kelangsungan hidup kita.

unsplash.com - Apakah peran tumbuhan dalam menjaga kondisi lingkungan

Sebagai manusia yang setiap harinya hidup berdampingan dengan berbagai makhluk lain di bumi ini, kalian sudah tahu apakah peran tumbuhan dalam menjaga kondisi lingkungan di sekitar kita?

Pertanyaan 'apakah peran tumbuhan dalam menjaga kondisi lingkungan?', sebenarnya memiliki banyak sekali jawaban. Tumbuhan adalah sumber alam yang penting karena memiliki manfaat yang banyak sekali bagi kehidupan di bumi.

Masalahnya adalah kita sebagai manusia juga cenderung melupakan pentingnya tumbuhan dan sering menganggapnya biasa. Padahal hubungan manusia dengan tumbuhan sangat dekat terkait karena kita membutuhkannya untuk bertahan hidup.

Apakah peran tumbuhan dalam menjaga kondisi lingkungan?

Peran penting tumbuhan bagi lingkungan sekitarnya yang paling dasar adalah tumbuhan menyediakan oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan, Tanpa tumbuhan, manusia dan hewan tidak akan memiliki udara segar untuk bernapas.

Tumbuhan laut menyediakan sebagian besar udara yang kita hirup. Tumbuhan bersel tunggal yang tumbuh subur di lautan ini juga dikenal sebagai fitoplankton. Sedangkan tumbuhan di darat melepaskan oksigen kembali ke atmosfer melalui proses fotosintesis. Tumbuhan terestrial hijau membentuk sisa oksigen atmosfer yang penting untuk kelangsungan hidup organisme hidup.

Ada banyak sekali polutan kimia yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Peran tumbuhan berikutnya yaitu untuk mengatasi polusi udara. Keberadaan ruang hijau di kawasan ini dapat menjadi penyerap polutan ini penting, sehingga meningkatkan kualitas udara.

Hutan yang ditanam di daerah yang tepat di dekat lingkungan perkotaan dan industri akan menjadi sangat efektif karena peningkatan luas permukaan yang mampu menyerap polutan.

Tak ada tumbuhan maka tidak akan ada makanan. Semua karbon dalam protein, lemak dan karbohidrat berasal dari fotosintesis tumbuhan. Segala sesuatu yang kita makan, termasuk daging dari hewan (yang memakan tumbuhan) adalah hasil dari tumbuhan yang menggunakan energi sinar matahari untuk mengambil karbon dioksida dan menciptakan molekul kompleks yang mengandung karbon.

Tumbuhan dan pohon sangat penting perannya untuk menjaga kondisi tanah tetap baik. Akar dan mikroorganisme yang hidup di sekitar akar tumbuhan menyatukan tanah, mengurangi kemungkinan erosi tanah. Saat daun jatuh dari pohon dan ketika ada tumbuhan yang mati, mereka membusuk, menyuburkan tanah dan memungkinkan tanaman lain untuk tumbuh dan berkembang.

Tumbuhan juga memiliki peran penting dalam penemuan obat dan sudah banyak jenis obat yang diturunkan baik secara langsung maupun tidak langsung dari tumbuhan. Hal ini tertera di buku Tanaman dan Tumbuhan Liar Pusatnya Obat Mujarab Tradisional, Siti Nur Aidah, 2021. Apalagi saat ini, obat-obatan herbal yang berasal dari pengolahan tumbuhan yang alami sedang digandrungi oleh masyarakat yang mencoba mengurangi konsumsi obat-obatan yang mengandung bahan kimia.

Dari ulasan singkat tadi, bisa kita ketahui bahwa penting adanya bagi kita untuk selalu melindungi keanekaragaman hayati tumbuhan karena perannya yang ternyata sangat penting bagi lingkungan di sekitarnya. (DNR)

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA