Penari memerlukan kerjasama dan kemampuan yang sama dalam menari merupakan bentuk penyajian tari

Home » Kelas V » Pola Lantai dalam Seni Tari

Pada beberapa tarian, terutama tari kelompok, para penari membentuk posisi tertentu dalam tarian. Ada sebuah tari yang jika diamati, posisi penari membuat bentuk atau formasi tertentu. Bentuk atau formasi tertentu yang dibuat penari dalam sebuah tari dinamakan pola lantai. Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai ini dilakukan baik oleh penari tunggal, berpasangan, atau penari kelompok. Dalam tarian, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pengembangan pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima (perhatikan gambar A). Selain garis lurus, terdapat juga pola garis lengkung. Pola ini pun dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai. Pola lantai itu antara lain berupa lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang (lihat gambar B).

Berikut adalah dua jenis tari daerah yang memiliki pola lantai yang berbeda. Tari pertama adalah Tari Jaran Kepang yang berasal dari Yogyakarta. Tari Jaran Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola lantai lurus dan lengkung yang sederhana. Pola lantai yang digunakan pada tari ini antara lain pola melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran Kepang tidak memiliki makna tertentu. Pola lantai dibuat untuk formasi penari. Berbeda dengan Tari Bedhaya Semang yang juga berasal dari Yogyakarta. Tari klasik ini mempunyai pola lantai yang sudah tertentu  dan mempunyai makna tertentu. Pola lantai yang digunakan pada tari ini pun memiliki nama tertentu, seperti gawang jejer wayang, gawang tigatiga, gawang perang, dan gawang kalajengking.

Ayo Menulis

Membuat ringkasan merupakan salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan untuk mengetahui isi bacaan. Meringkas dapat dilakukan dengan cara menemukan pokok pikiran dan informasi penting dalam sebuah bacaan. Bersama dengan teman sebangkumu, lakukanlah kegiatan berikut ini.
  1. Secara bergantian, bacalah bacaan di atas dengan intonasi dan lafal yang jelas.
  2. Ketika temanmu membacakan, tuliskanlah kata-kata atau kalimat penting dari bacaan tersebut di dalam buku tulismu. Mintalah temanmu yang membacakan bacaan untuk berhenti setiap satu paragraf, untuk memberikan kesempatan kepadamu menuliskan kalimat atau kata-kata penting dari bacaan.
  3. Lakukanlah secara bergantian.
  4. Perlihatkanlah hasil ringkasanmu kepada temanmu. Adakah persamaan atau perbedaan dari catatan kalian?
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pengembangan pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima. Pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

Tari Jaran Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola lantai lurus dan lengkung yang sederhana. Tari Bedhaya Semang mempunyai pola lantai yang sudah tertentu seperti gawang jejer wayang, gawang tigatiga, gawang perang, dan gawang kalajengking.


Ayo Berlatih
Perhatikanlah gambar tari di bawah ini! Bersama dengan teman sekelompokmu, tentukan nama dan gambar pola lantai pada setiap tari daerah di bawah ini. Lalu pilihlah salah satu tari daerah tersebut. Bersama dengan teman sekelompokmu, peragakanlah pola lantai yang dilakukan oleh penari pada tari tersebut. Gambarkanlah pola lantai tari tersebut!

Setiap daerah memiliki tari tradisional yang dilakukan perseorangan, berpasangan, maupun secara kelompok. Penyajian tari perseorangan atau tari tunggal, berpasangan dan kelompok memiliki karakteristik sendiri. Tari berpasangan perlu ada koordinasi dalam melakukan gerak antardua orang penari. Tari kelompok memerlukan kerjasama dan kemampuan sama dalam menari. Penggunaan pola lantai pada setiap jenis penyajian tari juga berbeda-beda.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:20 PM

» PERAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM MEMBANGUN KEKOMPAKAN GERAK PENARI PADA TARI SAMAN (STUDI PADA PENARI SAMAN DALAM EKSTRAKURIKULER SENI TARI SMPN 25 BANDAR LAMPUNG)

» Tujuan Komunikasi Antarpribadi Efektifitas Komunikasi Antarpribadi

» Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi Karakteristik Komunikasi Antarpribadi

» Hubungan Komunikasi Antarpribadi dalam membangun Kelompok

» Hubungan Komunikasi Antarpribadi dalam Membangun Kekompakan Ciri Komunikasi Antarpribadi pada Kegiatan Kelompok

» Kekompakan Gerak Tari pada Tari Kelompok Peran Komunikasi dalam Membangun Kekompakan Gerak Penari

» Peran Komunikasi Antarpribadi dalam Membangun Kekompakan Kerangka Pikir

» Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

» Tipe Penelitian METODE PENELITIAN

» Definisi Konsep Fokus Penelitian

» Penentuan Informan Sumber Data

» Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

» Gambaran Umum SMPN 25 Bandar Lampung Gambaran Umum Ekstrakurikuler Seni Tari SMPN 25 Bandar Lampung

» Gambaran Umum Tari Saman

» Peran Komunikasi Antarpribadi dalam Membangun Kekompakan Gerak Penari pada Tari Saman

» Identitas Informan Penyajian Hasil Penelitian

» Menguatkan atau menjelaskan pesan tentang Tari Saman yang

» Menyampaikan pesan tentang Tari Saman yang sebelumnya tidak

» Menyampaikan pesan yang tidak bisa dilakukan melalui komunikasi

» Untuk tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, pengalaman atau

» Untuk membina dan meningkatkan hubungan kerjasama agar

» Menghindari dan mengatasi konflik-konfik pribadi yang dapat

» Rangkuman Hasil Penelitian Akhir

» Pembahasan Kegunaan Hasil Penelitian Secara Teoritis Pembahasan Kegunaan Hasil Penelitian Secara Praktis

» KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

Show more

Setiap daerah memiliki tari tradisional yang dilakukan perseorangan, berpasangan, maupun secara kelompok. Penyajian tari perseorangan atau tari tunggal, berpasangan dan kelompok memiliki karakteristik sendiri. Kemampuan individu menjadi kekuatan pada penyajian tari tunggal. Tari berpasangan perlu ada koordinasi dalam melakukan gerak antardua orang penari. Tari kelompok memerlukan kerjasama dan kemampuan sama dalam menari. Penggunaan pola lantai pada setiap jenis penyajian tari juga berbeda-beda.


Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :


   Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi kuat.

   Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.

   Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.

   Pola lantai garis melengkung. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran. Pola lantai lengkung ular dan pola lantai angka delapan.


Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.


Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tanganserta kaki penari , tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah.


Beberapa contoh pola lantai :


   Pola lantai yang dipergunakan dalam tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.

   Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.

   Pada tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.

   Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan menggunakan pola lantai garis melengkung membentuk lingkaran.

   Tari seudati dari Aceh menggunakan pola gabungan antara pola lantai lurus, pola lantai lengkung, dan zig-zag.

   Tari jaipong dari Jawa Barat menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.

   Pola lantai tari Bedhaya Ketawang menggunakan pola lantai Gawang Motor Mabur (pesawat terbang).

   Tari Tayub dari Jawa, tari Gandrung dari Sasak, Joged Bumbung dari Bali, Gareng Lamen dari Flores, dan hampir semua tarian perang dari Papua menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.

   Tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan menggunakan pola lantai melengkung.

   Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau.

   Taari Baris Gede di Bali menggunakan pola lantai lurus.

   Tarian perang dari Nusa Tenggara Timur menggunakan pola lantai lurus.

   Tarian Joged Melayu atau Zapin menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.

   Tari Yospan berasal dari Papua dengan pola lantai garis lurus

   Tari Rejang Dewa dari Bali juga banyak menggunakan pola lantai garis lengkung.

   Tari Lengger dari Banyumas menggunakan pola lantai garis lurus.

Keunikan gerak dan pola lantai merupakan salah satu kekayaan budaya yang mencerminkan kearifan lokal dalam kehidupan. Keunikan gerak dan pola lantai diciptakan sebagai simbolisasi tertentu sebagai bentuk rasa syukur terhadap kemakmuran yang telah diberikan Tuhan dalam kehidupan di masyarakat. Keunikan gerak dan pola lantai tidak hanya pada tari di Indonesia tetapi juga tari di negara-negara lain. Pola lantai dramatari balet Danau Angsa dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan yang ketat dan selama puluhan tahun dengan pola lantai yang hampir sama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA