Tubuh pendek sering dianggap kurang menarik dan bisa menurunkan rasa percaya diri. Tak sedikit orang yang menggunakan cara instan, seperti konsumsi obat atau susu peninggi badan, agar tubuh menjadi lebih tinggi.
Padahal, ada cara lain yang diduga dapat menambah tinggi badan, yaitu dengan olahraga peninggi badan. Namun, apakah benar demikian?
Fakta Terkait Olahraga Peninggi Badan
Sebenarnya, tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor usia dan faktor keturunan, terutama tinggi badan orang tua. Pertambahan tinggi badan ini biasanya berlangsung lebih cepat saat laki-laki maupun perempuan memasuki masa pubertas.
Batas pertumbuhan laki-laki adalah usia 16 tahun, sedangkan perempuan adalah 14–15 tahun atau 2–3 tahun setelah menstruasi dimulai. Jadi, bila masih dalam masa pertumbuhan, kamu memiliki peluang untuk menambah tinggi badan dan salah satunya adalah melalui olahraga.
Banyak sumber yang mengklaim bahwa jenis olahraga tertentu cukup efektif sebagai olahraga peninggi badan. Berikut ini adalah beberapa jenisnya:
- Latihan kekuatan, seperti push-up dan sit-up
- Latihan kelenturan, misalnya yoga
- Latihan aerobik, seperti lompat tali, bersepeda, berenang, berjalan, dan bermain tenis atau basket
Hanya saja setelah masa pertumbuhan selesai, olahraga seperti di atas sebenarnya tidak lagi mampu membuat seseorang menjadi lebih tinggi.
Meski begitu, olahraga yang dilakukan secara rutin memiliki beragam manfaat, seperti memperkuat tulang dan otot, menjaga berat badan ideal, serta mengoptimalkan produksi hormon pertumbuhan.
Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Tinggi Badan
Selain fokus pada olahraga peninggi badan, ada beberapa faktor lain yang harus kamu perhatikan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan, di antaranya:
1. Menerapkan pola makan sehat
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, mengonsumsi pola makan sehat dan bergizi seimbang juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan.
Oleh karena itu, penuhi beragam asupan nutrisi, mulai dari mengonsumsi sayuran dan buah segar hingga makanan tinggi protein. Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D yang baik untuk meningkatkan kesehatan tulang.
2. Memenuhi waktu tidur ideal
Tidur yang cukup memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Tidak hanya menurunkan stres, tetapi juga menjaga berat badan ideal dan mendukung tumbuh kembang, termasuk proses pertambahan tinggi badan.
3. Mengonsumsi multivitamin
Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen multivitamin agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang. Meski begitu, kamu disarankan untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat.
Hal penting yang perlu kamu ingat, jangan mudah percaya dengan produk peninggi badan yang menawarkan hasil instan. Beberapa produk tersebut bisa saja memiliki kandungan yang justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Jika kamu masih penasaran mengenai olahraga peninggi badan yang optimal, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Kamu juga dapat meminta saran dari dokter mengenai asupan gizi yang ideal untuk menambah tinggi badanmu.
Terakhir diperbarui: 17 Januari 2022
Jakarta, CNN Indonesia --
Pertumbuhan tinggi badan dipengaruhi faktor genetik, asupan gizi, dan aktivitas yang dilakukan. Healthline mencatat ada faktor lain yang memicu pertumbuhan tinggi badan agar lebih maksimal, yakni dengan olahraga.
Namun tak semua jenis olahraga efektif menambah tinggi badan. Ada sejumlah olahraga yang bisa meninggikan badan, terlebih jika dilakukan pada rentang usia 18 hingga 20 tahun.
Olahraga Penambah Tinggi Badan
Sejumlah olahraga bisa memicu pertambahan tinggi badan seseorang di masa pertumbuhan, berikut ulasannya.
1. Pull-Up
Jenis latihan ini dapat membantu meluruskan dan memanjangkan tulang belakang seseorang. Jika sulit menemukan tiang penggantung atau pull bar, Anda bisa menggunakan kusen pintu kamar untuk bergelantungan.
Saat bergelantung, usahakan kaki lurus tak menyentuh lantai. Lakukan sesuai dengan kemampuan tubuh Anda. Lakukan 10-20 menit dalam satu sesi sehari.
2. Lompat Tali
Lompat tali atau jump rope adalah salah satu cara menambah tinggi badan di masa pertumbuhan. Lompat tali bermanfaat menguatkan tulang kaki dan mengencangkan otot kaki, yang kemudian merangsang pertumbuhan tinggi badan.
Lakukan lompat tali sebanyak 40 hingga 100 lompatan setiap hari. Lakukan lompat tali sesuai kemampuan tubuh Anda. Jika sudah terbiasa, cobalah tingkatkan intensitasnya untuk hasil yang maksimal.
3. Berenang
Berenang dipercaya mampu menambah tinggi badan. Ketika berenang, tubuh bagian atas dan bawah meregang selama bergerak di dalam air.
Meski demikian, tidak ada gaya berenang khusus yang diklaim lebih efektif untuk menambah tinggi badan. Semua memberikan efek yang sama. Untuk mendapatkan hasil optimal, berenang bisa dilakukan rutin 3 kali dalam sepekan.
4. Basket
Basket adalah olahraga penambah tinggi badan yang dinilai cukup efektif. Ini lantaran ada kombinasi antara lari dan lompat menstimulasi kerja otot kaki dan tulang belakang.
Saat mendarat dari lompatan, kaki seseorang berkontraksi hingga menimbulkan guncangan pada lempeng tulang yang kemudian memicu produksi hormon pertumbuhan.
Latihan basket bisa dilakukan secara rutin, baik sendiri maupun bersama kelompok.
5. Yoga
Penelitian menyebut gerakan peregangan pada yoga mampu menstimulus pertumbuhan badan. Melansir Healthline, sejumlah gerakan yoga berikut mampu membantu postur tubuh tetap ideal:
- Child's pose
- Standing forward bend
- Cat cow
- High plank
- Cobra
- Downward facing dog
- Seated spinal twist
- Supine spinal twist
Teknik pernapasan pada yoga juga menjadi cara ampuh melepas stres dan ketegangan pada otot dan persendian. Hal tersebut membuat aliran darah menjadi lebih baik sehingga hormon pertumbuhan mengalir dengan baik ke seluruh tubuh.
6. Bersepeda
Bersepeda juga jadi salah satu pilihan olahraga untuk membantu pertumbuhan tinggi badan. Gerakan sepeda fokus pada otot dan tulang kaki, hal tersebut mampu memicu pertumbuhan seseorang.
Puncak Usia Pertumbuhan Manusia
Dilansir dari Healthline, usia puncak pertumbuhan seorang pria adalah di usia 12 hingga 15 tahun. Setelah batas usia tersebut, tubuh masih akan tumbuh sedikit hingga usia 18 tahun. Masa pertumbuhan seseorang biasanya menyatu dengan masa pubertas.
Berbeda dengan pria, usia puncak pertumbuhan wanita ada di rentang usia 14 hingga 15 tahun. Masa tumbuh puncak wanita dimulai beberapa tahun setelah mulai menstruasi. Tak berbeda jauh dengan pria, wanita pun kebanyakan berhenti tumbuh tinggi badan di usia 18 tahun.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Seseorang
Beberapa faktor pada diri seseorang ikut memengaruhi bagaimana orang tersebut tumbuh, di antaranya sebagai berikut:
1. DNA
Sebuah penelitian yang dilansir Medical News Today menyatakan bahwa kisaran tinggi maksimal seseorang dipengaruhi latar belakang etnis. Faktor genetik juga berpengaruh besar pada proses pertumbuhan tinggi seseorang.
2. Hormon
Hormon yang diproduksi kelenjar pituitari merupakan hormon paling penting yang mempengaruhi masa pertumbuhan. Kondisi kesehatan seseorang berpengaruh pada produktivitas hormon-hormon tersebut.
Faktor ini yang menyebabkan pria relatif lebih tinggi dari wanita. Secara global, pria lebih tinggi 14 centimeter dari wanita.
Sejumlah olahraga dapat berperan sebagai penambah tinggi badan. Namun, sebagai catatan, masa tumbuh seseorang rata-rata akan terhenti di rentang usia 18-20.
Olahraga baiknya dilakukan secara rutin pada usia 12-15 karena usia pubertas merupakan masa puncak pertumbuhan tinggi badan.
Untuk mendapatkan tinggi badan optimal, Anda berada di rentang usia itu bisa sambil melakukan 6 jenis olahraga yang bisa meninggikan badan.
(imb/fjr)
[Gambas:Video CNN]