Nilai Pancasila yang sesuai dengan Sumpah Pemuda adalah

Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebagai salah satu tonggak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda yang terjadi 28 Oktober 1928 lalu dapat kita maknai sebagai sebuah sejarah yang tahun ini kita peringati ke-87 tahun. Persatuan dan kesatuan dalam Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kecintaan terhadap Tanah Air. Oleh sebab itu demi mewujudkan kecintaan pada Tanah Air dalam kehidupan sehari-hari, kita terus diingatkan agar mengamalkan setiap sila dalam Pancasila. Demikian Ketua DPRD Kaltim M Syahrun mengingatkan generasi muda bangsa Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. " Generasi muda adalah mereka-mereka yang nanti akan masuk dan duduk pada fase mendatang, memimpin setiap titik-titik tiang penopang negara tercinta kita," ungkap Haji Alung --sapaan akrab Ketua DPRD Kaltim, Selasa (27/10) kemarin.Mengingatkan hal ini tentu bukan untuk kepentingan individual, namun berbicara tentang sebuah bangsa yang besar.  Bangsa yang merdeka melalui perjuangan panjang yang wajib kita hargai bersama. Apalagi para pejuang kita terdahulu rela berkorban demi keutuhan bangsa.“Tugas kita saat ini adalah menjaga dan mempertahankan keselamatan bangsa dan negara. Apalagi di zaman modern seperti saat ini, banyak budaya yang tak sesuai dengan nilai luhur bangsa ini. Jika tidak dikendalikan akan membahayakan generasi muda yang menjadi harapan kita bersama," sebutnya.Sebagaimana diketahui, 78 tahun lalu para  pemuda mencetuskan sumpah untuk kesatuan bangsa. Isinya;kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia. Kedua, kami putra-putri Indonesia mengaku, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan ketiga kami putra-putri Indonesia mengaku, menjunjung bahasa satu bahasa Indonesia."Isi dari Sumpah Pemuda yang telah terikrar setidaknya dapat diamalkan melalui kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh generasi muda, putra-putri kita. Prestasi dapat diwujudkan dengan mempelajari potensi diri yang dimiliki setiap orang," harap politikus Golkar ini. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur

Terkait

Demo mahasiswa di Samarinda berjalan kondusif

Wakil Wali Kota Samarinda imbau pembayaran zakat di awal Ramadhan

Samarinda buka tempat khusus penukaran uang baru

Anggota dewan apresiasi Pemkot Samarinda raih Rekor Muri

Anggota DPRD Samarinda soroti aksi balap liar saat Ramadhan

Pemkot Samarinda gandeng FKIP Unmul kirim guru S2 keluar negeri

Super Air Jet jadikan Surabaya-Samarinda PP rute populer

Satreskrim Polresta Samarinda tangani kasus penyalahgunaan BBM

Samarinda raih rekor MURI pengumpulan jelantah minyak goreng

Polisi monitoring ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan

Walikota Samarinda buka pasar Ramadhan di GOR Segiri

Polresta Samarinda turunkan 800 personel selama Ramadhan

Terpopuler

BMKG: Sebagian kawasan Kaltim hujan lebat disertai angin kencang

Unmul persiapkan terima alat kesehatan WSG dari Kemenkes

PLN Kaltimra siagakan ribuan personel jaga pasokan listrik Ramadhan

Pertamina ekspor BBM kapal rendah sulfur

Walikota Samarinda buka pasar Ramadhan di GOR Segiri

tirto.id - Salah satu wujud pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari adalah toleransi beragama atau pun toleransi dalam berbagai hal lain.

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Peringatan ini terkait dengan sejarah Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta yang melahirkan ikrar Sumpah Pemuda. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tanggal 27 Oktober 1928, di Gedung Katholikee Jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik) dilaksanakan Kongres Pemuda II. Hari berikutnya, tanggal 28 Oktober 1928, lokasi kongres pindah ke Gedung Oost Java, Medan Merdeka Utara, kini wilayah Jakarta Pusat.

Adapun tujuan pelaksanaan Kongres Pemuda II adalah untuk melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia, membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia, serta memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda

Tanggal 28 Oktober 1928, dibacakan isi dari hasil kongres tersebut yang meliputi tiga poin. Berikut ini adalah isi Sumpah Pemuda:

  1. Kami putra putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Kami putra putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dalam Makna Sumpah Pemuda (2012) Sri Sudarmiyatun menyampaikan, terdapat nilai yang dapat diambil dari Sumpah Pemuda, yakni patriotisme, gotong royong, musyawarah mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, dan tanggung jawab.

Beberapa aspek positif yang lahir dari ketiga poin Sumpah Pemuda dan sifatnya positif dapat dijadikan contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca juga:

  • Isi, Makna, & Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
  • Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Asal Usul Bahasa Indonesia
  • Fakta-fakta Menarik Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Contoh Pengamalan Nilai Sumpah Pemuda

Semangat persatuan saat Sumpah Pemuda membawa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama bisa berjuang dalam satu semangat. Kendati memiliki latar belakang yang berbeda-beda, persatuan menciptakan nilai baru yang bisa diteladani.

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3 (2008:7), diuraikan beberapa nilai yang bisa diamalkan dari Sumpah Pemuda, antara lain:

  1. Mempererat hubungan kekeluargaan
  2. Terciptanya kerukunan hidup
  3. Membina rasa kesetiakawanan sosial
  4. Memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah terpengaruh bangsa lain.

Contoh pengamalan Sumpah Pemuda masih relevan untuk diterapkan di masa-masa sekarang ini. Salah satunya adalah mengenai toleransi beragama atau pun toleransi dalam berbagai hal lain.

Indonesia sebagai negara majemuk terdiri dari berbagai suku, adat, agama, yang berbeda-beda. Sudah sepatutnya kita saling menghargai dan menghormati sesama meskipun berasal dari latar belakang yang tidak sama.

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Keluarga
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Rumah & Keluarga
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Rumah

Baca juga artikel terkait SUMPAH PEMUDA atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Hari Sumpah Pemuda. Dok: KLY

Bola.com, Jakarta - Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Janji dalam Sumpah Pemuda tersebut membangkitkan semangat rakyat Indonesia, terurama para anak muda untuk menegaskan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sumpah Pemuda memiliki cerita sejarah dan tujuan yang sakral bagi Bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan Bangsa Indonesia dari penjajahan negara asing.

Sejarah tersebut yang membuat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober. Hari spesial dan bersejarah di mana para pemuda dan pemudi menggelorakan semangat untuk meraih kemerdekaan pada 1928.

Di sisi lain, dalam isi Sumpah Pemuda terdapat kandungan makna yang dalam bagi Bangsa Indonesia. Itulah mengapa perlunya setiap warga Indonesia mengetahui makna Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda juga mengandung nilai-nilai yang perlu diketahui. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda?

Berikut ini rangkuman mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, seperti dikutip dari laman GuruPPKN, Selasa (29/9/2020).

Ilustrasi Bendera Indonesia. (Bola.com/Pixabay)

Nilai dalam Sumpah Pemuda yang pertama ialah cinta bangsa dan tanah air. Mengapa demikian? karena dalam ikrar Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 1928, terdapat makna satu tanah, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.

Hal tersebut yang menjadi wujud dari adanya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia, itu berarti bahwa setiap warga Indonesia wajib untuk setia serta bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Adanya nilai cinta bangsa dan tanah air, tak lepas dari nilai akan sikap rela berkorban dalam Sumpah Pemuda. Rela berkorban berarti ikhlas atau rela untuk memberikan apa pun yang dimilikinya demi kepentingan bangsa dan negara.

Meski, kondisi tersebut dapat menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Hal ini juga ditunjukkan demi memperkuat persatuan dan kesatuan para pemuda Bangsa Indonesia dalam berjuang memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

Itulah mengapa semangat juang para pemuda dalam peristiwa Sumpah Pemuda menciptakan nilai akan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia.

Ilustrasi bendera Indonesia. (Photo by crysia . on Unsplash)

Selanjutnya, Sumpah Pemuda juga mengandung nilai persatuan. Hal tersebut bisa dilihat dari dasar Sumpah Pemuda, yang dirumuskan dan diikrarkan pemuda dari berbagai daerah, suku, agama, hingga golongan yang berbeda-beda.

Meski terdapat perbedaan, justru tidak menghalangi para pemuda untuk dapat merasakan persatuan. Terutama dalam satu kesatuan Bangsa Indonesia yang ditunjukkan dari perjuangan bersama saat melawan penjajah demi merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Perjuangan tersebut mencerminkan adanya sikap dan perilaku persatuan, terutama bagi bangsa dan negara. Tanpa adanya rasa persatuan dari seluruh pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, penjajahan akan terasa sulit dikalahkan. Itulah mengapa Sumpah Pemuda juga memiliki nilai persatuan di dalamnya.

Nilai menerima dan menghargai perbedaan, yaitu menerima dan menghargai siapa saja untuk bisa beraktivitas dalam lingkungan tanpa membedakan status seseorang. Hal tersebut sesuai nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda.

Walau berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, tidak menyurutkan semangat para pemuda Indonesia untuk tetap bersatu dan menjunjung tinggi nilai persatuan demi mencapai cita-cita bersama.

Berbagai perbedaan latar belakang tersebut bukan merupakan hal untuk dipermasalahkan, tetapi perlu diterima dan dihargai satu sama lain sebagai satu di antara kekuatan bangsa Indonesia.

Para pemuda dapat menerima dan menghargai akan adanya perbedaan demi terciptanya satu bangsa, yaitu Bangsa Indonesia.

Ilustrasi Bendera Indonesia | dok. pexels.com/@diohasbi

Nilai lain yang terkandung dalam Sumpah Pemuda ialah nilai akan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya. 

Hal itu berarti dalam ikrar Sumpah Pemuda dan perjuangan pemuda dalam merebut kemerdekaan Indonesia, tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri maupun kepentingan golongan masing-masing.

Para pemuda mengutamakan kepentingan bangsa demi bisa bersatu melawan para penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia.

Nilai semangat persaudaraan juga ada di dalam Sumpah Pemuda. Hal itu dilandasi adanya semangat kekeluargaan antarsesama. Semangat kekeluargaan tersebut dapat dilihat dari adanya sikap saling menyayangi dan bertanggung jawab satu sama lain.

Semangat persaudaraan di dalam diri para pemuda juga mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang satu, yaitu satu Bangsa Indonesia. Maka dari itu, perlu menjunjung semangat persaudaraan antarsesama warga Indonesia agar terhindar dari perpecahan.

Ilustrasi Bendera Indonesia. (Photo by eberhard grossgasteiger on Unsplash)

Gotong royong atau bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama merupakan suatu kebudayaan yang kuat dalam Bangsa Indonesia.

Nilai gotong royong dan kerja sama, yaitu saling bantu membantu dalam berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, tugas-tugas yang dikerjakan bisa diselesaikan dengan baik dan cepat.

Gotong royong merupakan satu di antara usaha atau upaya yang dilakukan bersama-sama tanpa pamrih atau mengharapkan suatu imbalan.

Nilai gotong royong ini terdapat dalam Sumpah Pemuda, di mana para pemuda berjuang bersama-sama, saling bahu-membahu satu sama lain demi kemerdekaan Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia. akhirnya menjadi bukti bahwa gotong royong atau kerja sama menjadi nilai yang kuat dalam upaya mencapai tujuan yang sama pada masa Sumpah Pemuda tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada 27 hingga 28 Oktober 1928 di Jakarta menghasilkan tiga isi Sumpah Pemuda, yaitu:

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumber: GuruPPKN

Berita Video Spotlight 5 Calon Pemain Andalan Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2021, ada Bagas Kaffa

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA