Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor pupuk dari indonesia yaitu

  Pada tahun 2016, lima besar produk impor Belize dalam kategori makanan dan minuman olahan adalah Tembakau (HS 2402; 37,21%), Berbagai makanan olahan (HS 2106; 8,78%), Minuman beralkohol (HS 2208; 5,75%), Bir (HS 2203; 5,01%) dan Ekstrak malt (HS 1901;  4,46%). Untuk kategori ini, lima besar negara asal impor Belize antara lain Amerika Serikat (24,01%), China (12,24%), Meksiko (10%), India (5,96%) dan Persatuan Emirat Arab (4,34%). Adapun Indonesia merupakan negara ke-17 asal impor Belize dengan pangsa 1,39%.  Negara ASEAN lain yang berhasil memasuk pasar Belize adalah Vietnam di posisi ke-11 dengan pangsa 2,73% dan Malaysia di posisi ke-17 dengan pangsa 1,39% dari total impor Belize untuk produk Minuman dan minuman olahan pada tahun 2016. Impor produk Makanan dan minuman olahan dalam kategori ini memiliki pertumbuhan yang positif dengan tren rataan 27,01% per tahun selama periode 2012-2016.

Walaupun ekonominya berbasis pertanian, Belize tetap melakukan impor produk makanan, terutama saat terjadinya bencana yang menyebabkan turunnya produksi pertanian. Untuk pengiriman produk pertanian ke Belize, BAHA (Belize Agriculture Health Authority) merupakan badan yang bertanggung jawab.  Terkait impor produk, dokumentasi yang dibutuhkan antara lain : import permit yang dikeluarkan oleh BAHA, sertifikat SPS, surat keterangan asal, commercial invoice, dan bill of lading.  Belize tidak memiliki aturan mengenai registrasi produk, sehingga sanitary permit yang diterbitkan oleh negara asal dapat diterima.

Pada tahun 2016, tiga produk terbesar impor Belize untuk elektronik dalam kategori HS 4 digit antara lain Peralatan listrik untuk jalur telepon (HS 8517; 21,95%), Mesin pemroses data otomatis (HS 8471; 8,05%) dan Mesin pendingin (HS 8418; 6,17%). Untuk kategori produk elektronik, Indonesia memasok 0,002% dari kebutuhan impor Belize untuk produk elektronik atau berada di posisi ke-50.  Pemasok utama elektronik ke Belize didominasi dua negara yaitu AS (65,55%) dan China (12,5%) sehingga hanya menyisakan pangsa yang kecil untuk 57 negara lainnya.  Yang antara lain : Meksiko (5,02%), Panama (2,63%) dan Jerman (2,63%).

Belize mengalami periode proteksionis untuk meningkatkan industri domestiknya, termasuk untuk elektronik.  Namun demikian, menurut laporan dari Belize Chamber of Commerce and Industry, Belize menghadapi kenyataan ketidakmampuan industri domestiknya untuk memproduksi produk high-end seperti elektonik.  Dengan demikian, impor masih menjadi sumber utama untuk pengadaan. Peluang lain adalah franchise di industri elektronik.

Struktur impor Belize untuk produk mesin cukup terdiversifikasi. Dengan demikian produk yang diimpor cukup bervariasi. Pada tahun 2016, produk mesin yang diimpor tersebut antara lain Kawat isolasi (HS 8544; 6,01%), Bulldozer (HS 8429; 5,99%) dan Pompa udara/vakum (HS 8414; 5,55%). Namun demikian, struktur negara pemasok sangat terkonsentrasi.  Pangsa impor produk mesin di Belize didominasi AS dengan 60,37% dari total impor Belize untuk kelompok produk ini, disusul Meksiko (7,62%), China (6,46%), Panama (3,77%) dan Jerman (3,33%).  Sedangkan Indonesia tidak tercatat memasok produk mesin ke Belie di tahun 2016 setelah nilainya terus menurun selama periode 2012-2015.

Sebagai bagian yang sangat penting dalam perekonomian Belize, sektor pertanian membuka banyak peluang, baik untuk impor maupun investasi, karena sistem pertanian di Belize umumnya masih kurang berkembang dalam hal irigasi maupun peralatan pertanian yang modern.  Peluang terbaik antara lain meliputi mesin dan peralatan yang digunakan dalam pengemasan, pengawetan, pengolahan produk pertanian, pemasaran, penyimpanan dan terkait penanganan pengiriman ekspor.

Impor produk kimia Belize selama periode 2012-2016 mengalami peningkatan dengan rataan 3,13% per tahun.  Pada tahun 2016, impor Belize untuk produk kimia antara lain Berbagai produk kimia (HS 38; 23,35%), Pupuk (HS 31; 21,51%) dan Produk farmasi (HS 30; 14,11%). Negara kawasan Amerika (Pan America) mendominasi pangsa impor produk kimia di Belize, secara berurutan yaitu AS (38,35%), Guatemala (17,61%), Meksiko (14,41%), China (4,16%), serta Trinidad dan Tobago (2,83%). Sedangkan Indonesia memasok 0,05% dari total impor atau berada pada urutan ke 37. Namun demikian, impor Belize dari Indonesia untuk kategori ini mengalami peningkatan signifikan dengan rataan 133,33% per tahun selama periode.

Berdasarkan Pesticide Control Board, hanya terdapat satu pabrik formula dan tiga fasilitas pengemasan untuk produk kimia pertanian di Belize. Dengan terbatasnya industri, impor menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan. Terdapat 13 importir untuk produk farmasi di Belize, 83 importir produk kimia organik dimana 23 diantaranya  merupakan importir utama, serta 371 importir untuk produk sabun dan produk pembersih  dengan 96 diantaranya adalah importir utama. Untuk produk minyak atsiri, Belize merupakan produsen sekaligus eksportir terutama minyak sitrus.

Pada tahun 2016, impor Belize untuk otomotif dalam kategori HS 4 digit antara lain didominasi Truk dan kendaraan bermotor angkutan barang (HS 8704; 34,81%), Truk dan kendaraan bermotor angkutan orang untuk angkutan lebih dari sepuluh orang (HS 8703; 33,1%), dan Suku cadang truk dan kendaraan bermotor (HS 8708; 11,13%).  Untuk otomotif, Indonesia tidak memasok secara kontinyu ke Belize. Pada tahun 2016, tidak tercatat impor otomotif Belize dari Indonesia, walau selama tiga tahun terakhir (2013-2015) nilai impor otomotif Belize dari Indonesia meningkat. Negara pemasok terbesar adalah AS (49,06%), disusul  China (11,95%), Meksiko (7,42%), Jepang (6,95%), dan Guatemala (6,76%).

Seperti halnya barang-barang manufaktur high-end, otomotif juga merupakan salah satu sektor yang diproteksi di Belize.  Namun demikian, hingga kini industri domestik tidak bisa memenuhi harapan konsumen. Hal ini  menyebabkan biaya yang lebih tinggi di pihak konsumen walau di sisi lain, konten lokal dalam produk justru menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.  Dengan demikian, produk impor masih lebih kompetitif di pasar Belize.

  1. TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT)

Pada tahun 2016, impor utama Belize untuk produk TPT antara lain didominasi Bahan pakaian tidak dirajut (HS 62; 44,35%), Bahan pakaian dirajut (HS 61; 35,02%), dan Bahan tekstil lainnya (HS 63; 15,11%). Pasar produk TPT di Belize terutama didominasi berberapa negara dengan berurutan yaitu : China (32,74%) yang juga memiliki tren tinggi selama 2012-2016, disusul Panama (23,6%), AS (18,7%), Hongkong (10,67%) dan India (3,38%). Di sisi lain, ekspor  Indonesia ke Belize berada di posisi ke-22 untuk kategori ini senilai US$ 33.000  pada tahun 2016 atau sebesar  0,05% dari total impor Belize untuk TPT. Namun demikian, ekspor Indonesia ke Belize untuk kategori ini memiliki tren yang meningkat, terutama di tahun 2016 sebesar 73,68% dibanding tahun sebelumnya.

Impor TPT Belize merupakan pasar yang sangat besar.  Desain termasuk di dalamnya.  Peluang terbesar di sektor ini adalah seragam, disusul berbagai keperluan tekstil dan garmen untuk rumah sakit,  sprei, sarung bantal dan guling, tirai, handuk untuk berbagai keperluan,  taplak, pakaian dalam, kaus santai, kaus kaki, kemeja dan lainnya.  Saat ini, industri TPT domestik Belize kalah bersaing dengan produk-produk impor.

Pada tahun 2016, impor Belize untuk produk logam didominasi Barang dari besi dan baja (HS 73; 48,21%), Besi dan baja (HS 72; 36,79%), setelah itu disusul Alumunium dan barang-barang dari alumunium (HS 76; 13,8%). Untuk produk logam, Indonesia memasok 0,01% dari kebutuhan impor Belize sehingga menempatkan Indonesia di posisi ke-31 sebagai negara asal impor produk logam Belize. Tiga negara kawasan Amerika mendominasi pasar produk logam di Belize, yaitu: AS (30,52%), Meksiko (29,24%), Guatemala (13,43%), disusul China (8,46%) dan Korea Selatan (3,07%). Impor produk logam Belize meningkat dengan rataan 14,74% per tahun selama 2012-2016.

Pertambangan di Brazil meliputi produk emas, bauksit, barit, cassiterite, namun dengan jumlah yang sedikit saja. Produk tambang yang utama adalah dolomit yang dapat digunakan untuk bahan campuran konstruksi jalan dan pupuk pertanian. Produk dolomit ini pun diekspor ke negara tentangga. Namun untuk produk lainnya, masih mengandalkan impor, terutama besi dan baja olahan.

Pada tahun 2016, impor Belize untuk produk plastik didominasi Plastik kemasan (HS 3923; 33,78%); Barang dari plastik (HS 3926; 21,61%), dan Selang, tuba, pipa, dll dari plastik (HS 3917; 13,31%). Impor produk plastik Belize tumbuh dengan tren 16,21% per tahun selama periode 2012-2016. Untuk kategori ini, kontribusi Indonesia terhadap impor Belize sangat kecil yaitu hanya 0,02% saja, dan menempatkan Indonesia di posisi ke-32. Pemasok utama produk plastik ke Belize didominasi tiga negara yaitu: AS (44,9%), Guatemala (22,58%), Meksiko (15,69%), disusul China (5,53%), dan Inggris (2,45%).

Produk plastik yang diimpor terutama adalah plastik konsumsi, termasuk plastik kemasan.  Dalam sektor industri makanan, kemasan adalah konsep yang semakin penting dalam pemasaran produk. Produk dari berbagai merek mengedepankan strategi “green packaging” dan gaya hidup praktis.  Hal ini juga terjadi di Amerika Selatan, termasuk Belize.

Impor Belize untuk kulit dan produk kulit mengalami peningkatan signifikan dengan rataan 119,9% per tahun selama periode 2012-2016. Jenis produk kulit yang diimpor cukup beragam. Pada tahun 2016, impor Belize didominasi dua produk dalam kategori enam digit yaitu:  Tas tangan (HS 420222; 37,48%) dan Tas tangan (HS 420229; 27,59%) disusul Dompet, tempat kunci dan lainnya (HS 420232; 9,63%). Sayangnya untuk kategori produk ini, Indonesia hanya memasok sangat sedikit dari kebutuhan impor Belize walau menempatkan Indonesia di posisi ke-26 di tahun 2016. Struktur impor Belize untuk kategori ini sangat terkonsentrasi. China mendominasi 77,59% pasar, disusul Hongkong (11,18%), AS (6,84%), Panama (2,62%) dan Swiss (0,64%).  Selain itu, pangsa 2,13% lainnya negara dibagi diantara negara pemasok lain, termasuk Indonesia.

Pada dasarnya, Belize adalah net-importir untuk kulit dan produk kulit. Dilihat dari strukturnya, impor produk kulit terutama untuk tas kulit.  Namun, melihat struktur impor, untuk memasuki pasar kulit dan produk kulit di Belize, terdapat dominasi dari China yang mungkin akan sulit untuk ditandingi.  Karakteristik produk kulit China yang juga banyak diekspor adalah kulit sintetis.  Keunggulannya, selain dapat diproduksi massal, juga karakteristik produk dapat dibuat sesuai pesanan.

Pada tahun 2016, impor Belize untuk alas kaki dalam kategori HS 6 digit didominasi antara lain Sepatu olahraga (HS 640411; 44,96%), Alas kaki dengan lapis karet atau plastik (HS 640299; 23,74%) dan Alas kaki dengan lapis karet atau plastik non waterproof (HS 640291; 14,91%). Untuk kategori produk ini, Indonesia tidak memasok kebutuhan impor Belize, kecuali sedikit di tahun 2014. Setelah itu, tidak tercatat ada impor dari Belize. China mendominasi pasar dengan 56,91% dari total impor Belize untuk kategori ini. Negara pemasok lainnya secara berurutan antara lain Hongkong (16,55%), AS (12,74%),  Panama (11,88%) dan Guatemala (1,01%). Selain itu ada 13 negara lainnya dengan pangsa di bawah 1%.

Industri alas kaki di Belize memiliki keunggulan dengan pasar dometiknya yang besar.  Industri alas kaki juga salah satu industri sekunder potensial di negeri ini, namun di sisi lain, menghadapi berbagai kendala seperti terlalu banyak persaingan, profitabilitas dan produktivitas yang rendah. Permasalahan teknologi, peningkatan biaya, resiko dan aturan juga menyebabkan industri domestiknya kurang kompetitif.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA