Mengapa Walisongo menggunakan kebudayaan sebagai jalur untuk berdakwah

Wonogiri – Tugas dan fungsi utama seorang penyuluh agama Islam adalah melakukan pembinaan dan bimbingan keagamaan terhadap umat tempat dia ditugaskan, dan mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat muslim. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dan pembangunan melalui bahasa agama.

Seorang penyuluh yang ideal setidaknya menguasai peta dakwah, memahami karakteristik masyarakat dan kaya metodologi dakwah. Sehingga pesan di sampaikan kepada umat mudah di terima dan berhasil.

Salah satu penyuluh fungsional agama Islam yang berdakwah dengan pendekatan seni, dan terbukti ampuh menarik perhatian para remaja dan anak, adalah Nurul Zuliawati  seorang Penyuluh Agama Islam Fungsionla (PAIF) dari Baturetno, melakukan pembinaan akhlaq budi pekerti kepada anak dengan pendekatan dakwah dengan seni rebana.

Menurut Nurul Zuliawati di temui setelah pembinaan ASN di Kankemenag Wonogiri, Senin (05/03) menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang luas, banyak cara dapat dilakukan untuk berdakwah pada umatnya. Salah satu metodologi dakwah yang dapat digunakan untuk menasihati umatnya adalah melalui Rebana Modern / Qasidah.

“Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Nilai-nilai Islam bisa diterjemahkan dalam berbagai metodologi, salah satunya melalui seni. Dengan syair-syair qasidah yang baik, diharapkan orang bisa mencintai agamanya,” tegasnya.

Sedangkan Kasi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri, H. Hidayat Masykur menyampaikan bahwa setiap pendakwah terutama Penyuluh agama Islam harus memperhatikan dua hal dalam berdakwah yaitu isi dakwah dan cara dakwah.

Isi tentu terkait dengan referensi, namun cara yang keliru dalam berdakwah berakibat isi dakwah tidak dapat menular secara efektif. Maka dakwah bil hikmah, atau dakwah dengan cara-cara bijaksana menjadi kunci sukses merubah perababan.

“Penggunaan seni  seperti rebana sebagai alat untuk berdakwah kepada masyarakat sudah di contohkan para wali atau ulama-ulama terdahulu dan ternyata efektif sekali menyampaikan pesan moral dan bahasa agama kepada  umatnya,” jelas Hidayat.

Hidayat mengatakan dewasa ini generasi muda mulai mengalami krisis akhlak dengan masuknya banyak pengaruh-pengaruh luar yang selanjutnya menjauhkan mereka dari agama. Akan tetapi, menurut dia, dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya Islam, hal-hal tersebut dapat dihindari sehingga mereka jauh dari berbagai perilaku menyimpang.

"Seni dan budaya terbukti berhasil membentengi generasi muda dari pengaruh pornogragfi, narkotika, dan perbuatan menyimpang lainnya di tengah arus globalisasi ini," katanya. (mursyid_heri/Wul)

SEJARAH penyebaran Islam di Nusantara tidak lepas dari peran walisongo. Walisongo terutama Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan budaya untuk menyebarkan islam.

Pendekatan ini dipilih dalam rangka memudahkan dakwah kepada masyarakat yang pada masa itu masih menganut hindu dan budha.

Salah satu bentuk kesenian yang dipakai adalah wayang.

Kesenian ini diciptakan oleh para wali untuk syiar agama Islam sekaligus mengumandangkan rasa persaudaran.

Sedangkan ceritanya disadur dari kisah Mahabarata dan Ramayana.

Sunan kalijaga yang merupakan Salah satu dari walisongo mempunyai pandangan bahwa dakwah itu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Tatar sunda

Salah seorang dalang muda Dadan Sunandar Sunarya misalnya, berdakwah dengan menggunakan sarana kesenian dan kebudayaan.

Dadan Salah satu Budayawan sekaligus dalang keturunan dari Asep Sunandar Sunarya yang menjadi maestro dalang di Tatar Sunda.

Dadang Sunandar Sunarya memanfaatkan pagelaran wayang sebagai media dakwah untuk penyebaran agama Islam.

"Wayang sudah merupakan media informasi dan komunikasi yang efektif, edukatif, dan persuatif," kata Dadan yang di temui di Padepokan Giri Harja di Kampung Jelekong, Kabupaten Bandung.

Berhasil tidaknya dakwah itu di antaranya tergantung pada da'i.

Sedangkan keberhasilan dakwah dengan menggunakan media wayang itu, tergantung pada dalangnya dalam memainkan wayang dan menyisipkan ajaran-ajaran Islam.

Peran dalang sangat penting dalam pertunjukan wayang.

Karena pertunjukan wayang itu tidak mungkin ada tanpa adanya dalang.

"Memainkan wayang itu tidak mudah, dan antara ngawayang dengan mendalang juga beda," ungkap Dadan.

Ditegaskan Dadan, wayang tidaklah hanya sekedar tontonan tetapi juga sebagai tuntunan.

Wayang bukan hanya sekadar sebagai saran hiburan, akan tetapi juga sebagai media komunikasi, media penyuluhan, media pendidikan dan juga bisa digunakan sebagai media dakwah.

Dari aspek wayang sebagai tuntunan, peranan dalang hampir-hampir sangat mutlak.

Untuk bisa memberikan tuntunan kepada masyarakat, khususnya para penonton, seorang dalang harus menguasai hampir segala hal.

"Seorang dalang itu bukan saja hanya sebagai penghibur tetapi juga sebagai komunikator, sebagai penyuluh, sebagai penutur, pendidik atau guru bagi masyarakat," tegasnya.

Dadan menyebutkan, dalam perkembangannya, banyak wujud wayang kulit dibuat dalam kreasi baru.

Hal ini agar para penonton tidak merasa bosan sehingga perlu adanya inovasi dari dalang.

Yang dalam filosofi sunda dikatakan dalang kudu mi indung ka waktu mi bapa ka jaman (harus beribu ke waktu dan berbapa pada zaman).

(H-1)



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Wali Songo merupakan tokoh penting dalam penyebaran Islam khususnya di pulau Jawa di abad ke-14. Ada beragam warisan dari para wali mulai dari wayang hingga bangunan masjid yang dulunya dipakai sebagai media dakwah.  Bersumber dari Instagram Kemendikbud Ristek, Wali Songo berarti sembilan penyebar agama Islam di pulau Jawa. Nama dari masing-masing wali dikenal sesuai dengan nama tempat penyebaran agamanya.  Dalam menyebarkan ajaran Islam, Wali Songo menggunakan pendekatan kebudayaan serta profesionalitas dari para wali di bidangnya masing-masing. Gending (lagu instrumental Jawa), tradisi kebudayaan, hingga permainan, menjadi media Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam kala itu.  Dengan menyisipkan unsur seni dan budaya dakwah yang disampaikan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Hal ini juga mempermudah para wali karena dakwah menjadi lebih mudah dipahami dan dekat dengan rakyat Jawa. Mari simak daftar warisan kultural Wali Songo yang digunakan saat berdakwah di bawah ini dirangkum dari Instagram Kemendikbud Ristek Sunan Gresik merupakan wali pertama yang menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Beliau berdakwah menggunakan cara berdagang, memberikan pengobatan gratis, dan mengajarkan cara baru bercocok-tanam. Sunan Gresik juga merangkul masyarakat bawah yang disisihkan saat mengajarkan ajaran-ajaran Islam. Selain dakwah, Sunan Gresik juga mendirikan pondok pesantren dan Masjid Pesucinan di Leran, Gresik. Masjid tersebut diyakini sebagai masjid tertua yang ada di pulau Jawa. Baca Juga: Mahasiswa, begini cara dapat bantuan UKT hingga Rp 2,4 juta dari Kemendikbud Ristek Wali Songo yang selanjutnya adalah Sunan Ampel. Beliau berhasil mengembangkan dan mewariskan konsep pesantren yang digunakan hingga saat ini.  Agar bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat pada masa tersebut, Sunan Ampel mendekatkan istilah Islam dengan bahasa setempat.  Contoh pendekatan bahasa Sunan Ampel diantaranya kata "sembahyang", "langgar", dan "santri". Cara dakwahnya dikenal dengan falsafah "Moh Limo" atau artinya tidak melakukan 5 hal tercela. Sunan Kudus menggunakan pendekatan budaya dengan mengganti sapi atau lembu dengan kerbau untuk disembelih. Cara ini merupakan cara Sunan Kudus untuk menghormati masyarakat Hindu yang menganggap sapi atau lembu sebagai hewan suci. Selain mengganti tradisi menyembelih sapi, Sunan Kudus juga menyesuaikan bangunan Masjid Menara Kudus dengan seni bangunan/arsitektur Hindu-Budha. Beliau juga membuat Tradisi Dandangan yang digelar setiap satu tahun sekali menjelang bulan Ramadhan. Sunan Giri memiliki peran yang penting dalam penyebaran agama Islam ke wilayah timur Nusantara. Beliau menyebarkan ajaran Islam menggunakan penciptaan wayang dan gending atau lagu instrumental Jawa. Selain wayang dan gending, warisan dari Wali Songo ini adalah permainan anak-anak seperti Jamuran, Cublak-cublak Suweng, Lir-ilir, dan Jelungan. Media yang digunakan oleh Sunan Bonang dalam berdakwah adalah karya tulis dan karya seni.  Salah satu anggota Wali Songo ini banyak melahirkan karya-karya baik tulis maupun seni. Salah satu karya dari Sunan Bonang adalah tembang "Tombo Ati" yang terinspirasi dari "Syiir Abu Nawas".  Tembang tersebut merupakan intisari ajaran Sunan Bonang yang terkandung dalam Suluk Wuragil.  Sunan Bonang juga memasukkan rabab dan bonang sebagai pelengkap gamelan Jawa yang bernuansa Islam. Baca Juga: Ini syarat mendapatkan bantuan kuota internet gratis dari Kemendikbud Ristek 2021 Selain seni, kegiatan sosial juga menjadi media yang sering dipakai para Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.  Sunan Drajat merupakan wali yang menggunakan kegiatan sosial sebagai media mengajarkan agama Islam. Ajarannya dikenal dengan Pepali Pitu atau 7 dasar ajaran. Beliau menggunakan wayang, seni suluk, dan tembang pangkur dengan iringan gending saat berdakwah. Anda mungkin sering mendengar salah satu anggota Wali Songo, Sunan Kalijaga. Beliau terkenal dengan dakwahnya yang menggunakan media pertunjukan wayang kulit dan gamelan Gong Sekaten. Ajaran beliau bisa ditelusuri dalam Suluk Sujinak dan Serat Kaki Walaka. Sunan Kalijaga berperan dalam pembangunan Masjid Demak. Anggota Wali Songo selanjutnya adalah Sunan Muria. Beliau menggunakan media pengajaran tentang cara bercocok tanam, berdagang, dan melaut untuk menyampaikan ajaran agama Islam.  Sunan Muria berperan penting dalam mengubah tradisi sesajen yang biasa dilakukan masyarakat pada masa tersebut menjadi tradisi kenduri.  Beliau juga merupakan salah satu wali yang menggunakan gamelan dan wayang sebagai sarana dakwah.  Sunan Gunung Jati mewariskan 5 nilai dasar yang disebut dengan Panca Laku.  Salah satu anggota Wali Songo ini terkenal dengan pesannya yaitu "Ingsun titip tajug lan fakir miskin" agar masyarakat senantiasa menjaga masjid dan peka terhadap kehidupan rakyat miskin.  Sunan Gunung Jati mendirikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Selanjutnya: Mengenal perjanjian kerja, dari jenis hingga isinya yang harus diketahui pekerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA