Mengapa raja thalut tidak senang kepada nabi daud alaihissalam

Senin, 18 Mei 2020 - 20:19 WIB

Raja Thalut berpesan kepada pasukannya, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai jernih. Siapa di antara kamu meminum airnya, maka ia bukanlah pengikutku kecuali sekadar menceduknya untuk minum. Foto Ilustrasi/Ist

Dikisahkan, Bani Israil meminta kepada Nabiyallah Syamwil (Samuel) agar mengangkat satu raja untuk memimpin perang melawan Jalut yang zalim. Maka Allah Ta'ala memilih Thalut untuk menundukkan Jalut.

Thalut adalah seorang raja beriman pemimpin Bani Israil pada masa Nabi Daud 'alaihissalam masih remaja. Raja Thalut menggerakkan Bani Israil dengan pasukannya yang kuat untuk melawan Raja Jalut yang zalim.

Dalam pertempuran itu Raja Thalut ditemani seorang anak muda bernama Daud yang akhirnya diangkat menjadi raja setelah mengalahkan Jalut. Ada pelajaran berharga dari kisah Raja Thalut melawan Jalut tersebut. Ini berkaitan dengan pertarungan melawan hawa nafsu yang merupakan hakikat dari bulan Ramadhan .(Baca Juga: Kisah Nabi Khidir dan Amalan yang Paling Dicintai Allah)

Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an :

فَهَزَمُوهُم بِإِذۡنِ ٱللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُۥدُ جَالُوتَ وَءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَعَلَّمَهُۥ مِمَّا يَشَآءُۗ وَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّفَسَدَتِ ٱلۡأَرۡضُ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ ذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢٥١

"Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya ( Daud ) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (QS. Al-Baqarah: ayat 251)

Ustaz Muchlis Al-Mughni (dai lulusan Al-Azhar Mesir) menceritakan sebelum mengalahkan Jalut yang sombong, Raja Thalut berpesan kepada pasukannya, "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, maka ia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku".

Kemudian mereka meminumnya kecuali sedikit di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." (Baca Juga: Menjadi Seperti Ibrahim bin Adham di Zaman Now)

Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Qs. Al Baqarah: 249)

Allah Ta'a'a mengaitkan kemenangan dalam suatu pertempuran dengan melawan nafsu pribadi terlebih dahulu. Sebab, kemenangan mustahil diraih jika kita justru mengikuti nafsu pribadi.

Ayat di atas menjelaskan bagaimana para tentara Thalut yang lelah, kepanasan dan kehausan lalu bertemu sungai yang jernih, tetap dipesankan agar jangan ada yang meminumnya sama sekali. Jika harus minum karena dahaga yang sangat mendera, cukuplah menceduk air dengan satu cedukan telapak tangannya jangan berlebihan.

"Namun kenyataannya, justru mayoritas mereka meminumnya berlebihan sampai merasa puas, dan sedikit sekali yang tidak minum," terang Ustaz Muchlis yang juga imam Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat itu.

Sungai itu mengalir di bawah kaki kita, dia merupakan gambaran dunia. Dalam hal ini ada tiga tipe manusia:1. Yang meminumnya sampai puas.2. Yang tidak minum sama sekali.3. Yang sekadar mencicipi.Sekelompok kecil atau minoritas ini motto hidup mereka adalah melawan segala hal yang dicintainya dan tahan banting menghadapi segala hal yang tidak sukai. Menghadapi dunia dengan selamat pada hakikatnya dengan dua kalimat di atas, melawan segala hal yang dicintainya dan tahan banting menghadapi segala hal yang tidak sukai.Demi kelompok kecil inilah Allah menciptakan dunia secara khusus. Demi merekalah Allah menciptakan surga karena memang merekalah hakikat penghuni surga. Justru yang mayoritas itu hanya menjadi tentara hawa nafsu dan bahan bakar neraka.

"Ramadhan, puasa dan zakat menjadi waktu dan media agar kita menjadi kelompok yang sedikit dan kecil itu," kata Ustaz Muchlis .

Ya Allah jadikanlah kami termasuk kelompok kecil yang tidak minum air dunia, jika terpaksa minum jadikan hanya sekadar mencicipinya, jangan biarkan kami berpuas diri dan berlebihan. Aamiin.(Baca Juga: Kisah Wafatnya Nabi Dawud yang Diselewengkan Bani Israil)

Sejatinya nama Nabi Daud ‘alaihi as-salâm disebut dalam Alquran sebanyak 16 kali, tersebar dalam 9 Surat: 6 Makkiyah dan 3 Madaniyah. Paling banyak terdapat dalam Surat Shad (5 kali), kemudian Surat Al-Anbiya’, An-Naml dan Saba’ masing-masing 2 kali (6 kali), seterusnya Surat Al-Baqarah, An-Nisa’, Al-Maidah, Al-An’am dan Al-Isra’ masing-masing 1 kali (5 kali).

 

Nama Nabi Daud, pertama kali disebut dalam Mushaf pada Surat Al-Baqarah ayat 251. Allah SWT berfirman:

فَهَزَمُوهُم بِإِذۡنِ ٱللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُۥدُ جَالُوتَ وَءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَعَلَّمَهُۥ مِمَّا يَشَآءُۗ وَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّفَسَدَتِ ٱلۡأَرۡضُ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ ذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢٥١

“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. “ (Q.S. Al-Baqarah 2:251)

Seperti dilansir Suara Muhammadiyah, ayat Alquran ini menceritakan satu episode dari perjalanan dakwah Nabi Daud. Kala itu beliau ikut berperang bersama Bani Israil yang dipimpin oleh Raja Thalut dan dapat mengalahkan Raja Jalut yang kafir.

Kala itu pasukan Raja Thalut sudah bersiap untuk melawan pasukan Raja Jalut. Namun keimanan dan keberanian Nabi Daud jauh melampaui seluruh pasukan Raja Thalut lainnya.

Raja Jalut menantang duel satu lawan satu saat itu. Namun pasukan Raja Thalut tidak ada yang berani menghadapinya seorang diri.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

Raja Thalut sudah mengumumkan bagi siapa pun yang berani melawan dan membunuh Raja Jalut maka ia akan dinikahkan dengan putrinya dan diberi setengah kerajaannya.

Namun hanya Nabi Daud yang berani melawan Raja Jalut bukan demi tahta maupun harta. Tak ada pasukan Raja Thalut yang punya keberanian seperti Nabi Daud.

Lalu Nabi Daud maju menyambut tantangan Raja Jalut melakukan duel luar biasa hingga menewaskan Raja Jalut.

Kematian Raja Jalut merupakan kemenangan Raja Thalut dan tanah air Nabi Daud.  Akhirnya mereka pulang ke tanah airnya dengan berbahagia. Nabi Daud merupakan pahlawan bagi Bani Israil.

Raja Thalut akhirnya menepati janjinya. Ia menikahkan Nabi Daud dengan putrinya dan membagi dua kerajaan bani Israil. Allah memberikan berkah kepada Nabi Daud untuk mempimpin bani Israil.

Terakhir kali nama Nabi Daud disebut dalam mushaf pada Surat Shad ayat 30. Allah SWT berfirman:

وَوَهَبۡنَا لِدَاوُۥدَ سُلَيۡمَٰنَۚ نِعۡمَ ٱلۡعَبۡدُ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ ٣٠

“Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).”(Q.S. Shad 38:30)

Seperti dilansir Suara Muhammadiyah, dalam ayat ini dikisahkan Allah SWT menganugerahkan kepada Daud putera terbaik yang amat taat kepada Tuhan yaitu Sulaiman. Puteranya juga menjadi Raja Sulaiman sekaligus nabi utusan Allah.

  • #raja thalut
  • #raja jalut
  • #nabi daud
  • #kisah nabi daud
  • #Kisah Nabi

MUSLIMIDIA.COM - Kisah Nabi Daud Lengkap. Nabi Dawud merupakan keturunan nabi Ibrahim yang kedua belas dari istrinya Siti Sarah. Dengan demikian ia masih keturunan nabi Ishaq. Beliau memegang tampuk pemerintahan sesudah raja Thalut wafat. Nabi Dawud diutus Allah untuk membenahi akhlak kaum nabi Musa. Sebab sepeninggal nabi Musa dan Harun, para pengikutnya melupakan semua ajarannya. Sepeninggal kedua nabi itu kaum bani Israil dipimpin oleh Yusa’ bin Nun sampai akhir hayatnya. Di tengah kondisi yang kacau tersebut, Allah mengutus seorang nabi. Akan tetapi, nama nabi ini tidak termasuk ke dalam kelompok 25 nabi yang wajib diketahui. Nama nabi tersebut adalah Syami'un.

Thalut Menjadi Raja

Allah mengutus Syami'un ditengah-tengah akhlak kaum bani israil yang sudah porak poranda.

Kaum bani Israil meminta kepada nabi Syami'un untuk menunjuk seorang menjadi raja yang dapat dijadikan perlindungan. Sebab mereka telah ditindas oleh seorang raja yang dholim.

Syami'un berkata:

"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu."

Namun, usul tersebut ditolak oleh rakyat Israil. Mereka menjawab, 

"Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dari padanya, sedangkan dia tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"

Mendengar penolakan rakyat Israil, nabi mereka berkata,  

"Sesungguhnya, Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui."

Setelah dinobatkan menjadi raja, Thalut melakukan pembenahan terhadap tentara bani Israil. la kemudian mengumpulkan para pemuda untuk menjadi tentara. Setelah semua prajurit tahu cara temput, barulah mereka berangkat tempur melawan pasukan Jalut. Jalut adalah raja yang menindas kaum bani Israil. Kondisi saat itu, bani Israil sedang diserang musuh-musuh tangguh yang dipimpin oleh Jalut. Kabar tentang dikumpulkannya para pemuda tersebar ke seluruh negeri, termasuk ke sebuah kota kecil bernama Bethlehem. Di Kota Bethlehem hiduplah seorang pemuda bernama Yisya. la memiliki tiga belas anak. Yisya menyuruh tiga anaknya untuk bergabung dengan tentara yang dipimpin Thalut. Seorang anaknya yang bernama Daud berniat ikut. Namun, Dawud tidak diizinkan karena saat itu masih kecil. la hanya diperbolehkan menggembala kambing dan mengantarkan susu kepada kakak-kakaknya di medan tempur. Suatu ketika, Syami'un melihat Daud. la sangat tertarik kepada Daud karena mendapatkan petunjuk Allah tentang ciri-ciri orang yang dapat mengalahkan Jalut.

Lalu, Syami'un memberitahukan hal ini pada Thalut, "Wahai Thalut, sesungguhnya aku melihat pada diri Daud kemampuan untuk mengalahkan Jalut. Oleh karena itu, ajaklah dia untuk bergabung dalam tempur ini."



Thalut menerima usul tersebut. la mengajak Daud untuk ikut bertempur. Tentu saja Dawud sangat senang, ia pun mempersiapkan diri untuk terjun di medan pertempuran.

Nabi Dawud Ikut Berperang

Pada suatu hari, Jalut bersama pasukannya akan datang menyerang bani Israil.

Jalut dikenal sebagai pemimpin yang ditakuti karena badannya yang besar dan memiliki kesaktian yang tinggi. 

Hal ini sangat mengkhawatirkan Thalut dan pasukannya. Mengetahui hal itu, Raja Thalut menyusun strategi dan taktik dalam tempur. Setelah semua pasukan siap kemudia raja Thalut dan pasukannya bersiap menuju medan pertempuran.

Dalam perjalanan, para tentaranya merasa kehausan, mereka ingin sekali istirahat untuk minum. 

Thalut berkata, "Sesungguhnya, Allah akan menguji kamu dengan adanya suatu sungai. Siapa diantara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Siapa yang tidak meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, dia adalah pengikutku." Saat melewati sungai yang dikatakan Thalut, pasukan Thalut kemudian meminum airnya sebanyak yang diperintahkan Thalut. Namun, beberapa orang di antara mereka tidak mematuhi apa yang diperintahkan oleh pemimpin mereka.

Mereka meminum air melebihi takaran yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika Thalut dan orang-orang pengikutnya kembali berangkat menuju medan pertempuran. 

Orang-orang yang minum melebihi takran berkata berkata,

"Kami tidak sanggup untuk melawan Jalut dan tentaranya." 

Mereka menjadi semakin takut jika mengalami kekalahan. Sementara itu, orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata,


"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar."

Dari peristiwa tersebut, terlihat betapa sedikitnya kelompok yang mematuhi perintah Thalut. Namun. Thalut dan pasukannya tetap optimis. Ketika Thalut dan pasukannya melihat Jalut dan tentaranya, mereka pun berdoa,


"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, kukuhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."

Setelah berdoa, mereka berjuang melawan Jalut dan tentaranya. Pada awalnya, pasukan Thalut terdesak karena jumlah yang tidak seimbang. Selain itu, peralatan senjata pasukan Jalut lebih lengkap. Melihat kondisi tersebut, Thalut segera memberikan arahan kepada pasukannya agar menggunakan kecerdasan dan kecerdikan mereka. Kamudian, Thalut dan pasukannya kembali menyerang pasukan Jalut dengan semangat baru.

Di antara pasukan Thalut, ada seorang anak remaja yang ternyata memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. la bernama Daud.

Daud sanggup membuat pasukan Jalut kewalahan. Tibalah Jalut berhadapan dengan Thalut. Keduanya sangat berhati-hati untuk saling menyerang. 

Namun, kekuatan Jalut ternyata jauh di atas Thalut. Serangan yang dilakukan Jalut hampir saja membuat Thalut terbunuh. Melihat Thalut terdesak oleh Jalut, Daud menghadang Jalut. Daud dan Jalut terlibat perkelahian yang tidak seimbang. 

Daud masih remaja, bertubuh kecil, dan hanya bersenjatakan katapel. Sementara itu, Jalut memiliki tubuh besar, bersenjatakan pedang, dan memiliki sebuah tameng.

Pada awalnya, banyak yang meragukan kemampuan Daud. Namun, di luar dugaan, Daud berhasil mengalahkan Jalut dengan izin Allah.

Lemparan katapelnya terlontar dengan sangat keras dan tepat mengenai kening Jalut. Saat itu juga, Jalut langsung jatuh di atas tanah dan kemudian mati. Setelah Jalut mati terbunuh, nyali pasukannya menjadi ciut. Mereka melarikan diri dari medan pertempuran. Sementara itu, Thalut dan tentaranya kembali dengan membawa kemenangan. Sejak saat itu, bangsa Israil terbebas dari penjajahan.

Daud Diangkat Menjadi Raja Dan Nabi

Kemenangan bangsa Israil tidak terlepas dari peran besar Daud. Rakyat Israil banyak memujinya. Keberhasilan dan kemenangan tersebut juga membawa kegembiraan dan kekaguman bagi Thalut. Kemudian, Thalut menikahkan Daud dengan putrinya. Thalut mengangkat Daud sebagai panglima tempur lsrail. Selama menjadi penglima tempur, Daud selalu dapat menjalankan tugasnya dengan balk. Suatu ketika, bangsa Israil diserang oleh sisa-sisa penjajah yang ingin merebut kembali Israil. Dalam tempur tersebut, Raja Thalut meninggal. Sepeninggal Raja Thalut, Israil dipimpin oleh salah satu putranya. Namun, dia tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. Kemampuannya tidak sehebat ayahnya. Selain itu, ia sering kali bertindak tidak adil. Kondisi ini menyebabkan munculnya perpecahan dalam kerajaan. Dalam perpecahan tersebut terdapat dua kubu. Kubu pertama dipimpin putra Thalut. Kubu kedua dipimpin oleh Daud. Dalam pertempuran antar dua kubu tersebut, dimenangkan oleh kubu Daud. Singkat cerita setelah kejadian perpecahan pasukan itu terjadi maka lama kelamaan Daud lah yang diangkat menjadi raja karena dianggap lebih hebat dan adil. Nabi Daud memiliki beberapa keistimewaan dari Allah. la adalah seorang raja. Daud mampu memimpin kerajaan dengan jujur dan adil. Daud memiliki kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaannya dalam memimpin. Setelah menjadi raja, Nabi Dawud as kemudian menjadikan Baitul Maqdis ( Jerusalem ) sebagai ibu kota kerajaannya.

Ketika berusia 40 tahun, Nabi Daud as menerima risalah kenabian. Allah memberinya kitab Zabur dan beberapa mukjizat.

la diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul. Daud dikaruniai hikmah kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan, serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. Daud diberi kitab suci bernama Zabur oleh Allah. Kitab suci ini menghimpunkan tasbih dan pujian-pujian kepada Allah, kisah umat-umat yang dahulu, dan berita nabi-nabi yang akan datang, di antaranya berita tentang akan datangnya Nabi Muhammad saw. Nabi Daud juga diberikan kelebihan mukjizat oleh Allah, yakni dapat menundukkan gunung-gunung dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud tiap pagi dan senja, bahkan burung-burung pun turut bertasbih. Selain itu, Allah telah memberinya kekuatan dapat melunakkan besi sehingga ia dapat membuat baju-baju dan lingkaran-lingkaran besi dengan tangannya tanpa pertolongan api.

Puasa Nabi Daud

Nabi Daud as adalah seorang Nabi yang amalan shalat dan puasanya sangat disukai Allah, sehingga karena kehebatannya inilah Nabi Muhammad memberitahukannya kepada para sahabat. 

Seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr:

'Rasulullah bertanya kepadaku: Saya mendengar kabar bahwa anda selalu berjaga di waktu malam ( beribadah ) dan berpuasa disiang hari?''
''Benar, ya Rasulullah,'' jawab saya. Nabi bersabda,


"berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah! Karena tubuhmu mempunyai hak terhadapmu, dan tamumu juga mempunyai hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa sebanyak tiga hari pada tiap bulan.''

Abdullah berkomentar,


''Saya bertahan. '' Nabi pun bersikeras pula dan akhirnya saya memberikan alasan: ''Ya Rasulullah, saya kuat melakukannya.'' 

Nabi pun kemudian menyarankan,

''Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap minggu.''  Abdullah berkomentar lagi,


''Saya tetap bertahan.''

Tapi Nabi bersikeras pula. Saya berdalih,


''Ya Rasulullah, saya masih sanggup. ''

Rasulullah pun kemudian memperingatkan dengan keras,


'Kalau begitu, berpuasalah seperti puasa Nabi Daud, dan jangan melebihi lagi, '' kata Beliau.

''Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?'' tanya saya, ''Beliau sehari berpuasa, sehari tidak,'' sabda Nabi. (HR Ahmad).

Dalam redaksi lain, Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: 

''Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, ialah shalat Daud. Beliau tidur seper dua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.'' (HR. Bukhari dan Muslim).

Alquran melukiskan kepribadian Nabi Daud cukup lengkap, sebagaimana firman Allah: 

''Bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba kami, Daud yang mempunyai kekuatan ( al-Ayad ) sesungguhnya dia amat taat. Sesungguhnya kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia ( Daud ) di waktu petang dan pagi. Dan ( Kami tundukkan pula ) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.'' (QS. Shaad: 17-19).

Allah SWT berfirman:

''Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.'' (QS. Shaad:26).

Kemampuan dan kebiasaan Nabi Daud berpuasa, ternyata menurun pula kepada putranya yang kelak juga menjadi Nabi, yaitu Nabi Sulaiman as.

Menurut Ibn Abbas, Nabi Sulaiman as berpuasa tiga hari pada awal bulan, tiga hari pada pertengahan bulan dan tiga hari pada akhir bulan. 

Jadi beliau mengawali setiap bulan dengan berpuasa, menjalani pertengahannya dengan berpuasa, dan menutupnya dengan berpuasa pula. Pada suatu ketika, di wilayah kerajaan yang dikuasai Nabi Daud as terjangkit wabah penyakit kolera. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini. Nabi Daud as kemudian berdoa kepada Allah agar menghilangkan wabah ini, maka hilanglah penyakit itu. Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah, maka Nabi Daud as mengajak putranya, Sulaiman untuk membangun tempat suci, yaitu Baitul Maqdis, yang sekarang kita kenal sebagai Masjidil Aqsha di Jerusalem, Palestina. Nabi Daud as yang dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan, memerintah kaum Bani Israel selama lebih kurang 40 tahun.

Ia wafat dan di makamkan di kawasan Bukit Zion, di Jerusalem, Palestina. 

Sampai sekarang, makamnya sering diziarahi oleh umat Islam yang datang dari berbagai belahan dunia, orang Yahudi dan kaum Nasrani / Kristen.

Mukjizat Nabi Daud

Allah mengutus Daud sebagai Nabi dan Rasul lengkap dengan kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai perselisihan dalam masyarakat pada masa pemerintahannya.

  1. Nabi Daud as amat petah berkata-kata dan mampu melebur jiwa yang keras hanya dengan ayat dari mulutnya.
  2. Allah Swt menurunkan Zabur, satu kitab suci berupa kumpulan qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah. Di dalamnya juga terdapat kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.
  3. Allah menundukkan gunung-gunung dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud setiap pagi dan senja.
  4. Nabi Daud as diberi peringatan dan pemahaman tentang maksud suara atau bahasa burung-burung.
  5. Allah telah memberinya kekuatan melentur dan melembutkan besi. Nabi Daud dapat membuat baju-baju dan lingkaran-lingkaran besi dengan tangannya tanpa melalui pemanasan / pembakaran dengan api sebagaimana kita lihat sekarang.
  6. Nabi Daud telah diberikan kesempatan menjadi raja dan memimpin kerajaan yang kuat yang tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Bahkan ia tercatat selalu memperoleh kemenangan diatas semua lawan dan musuhnya.
  7. Nabi Daud dikaruniakan suara yang merdu oleh Allah yang sedap didengar oleh seluruh isi alam. sehingga kini ia menjadi kiasan bila seseorang bersuara merdu dikatakan bahwa ia memperoleh suara Nabi Daud as.


Semoga kisah nabi Daud a.s bermanfaat dan kita dapat mengambil pembelajaran darinya.

Bagikan Melalui

Facebook Twitter WhatsApp

Muslimidia

Aplikasi ibadah harian Muslim.

Download sekarang juga, Gratis!!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA