Mengapa laki laki sering disebut buaya darat

Istilah buaya darat biasanya merujuk pada cowok yang sulit setia pada pasangannya. Tentunya kamu gak bakal mau, kan punya pasangan yang seperti itu?

Nah, biar gak ketipu, perhatikan tanda-tanda yang bisa menunjukkan kalau cowok gebetanmu itu buaya darat!

1. Sering mengumbar kata sayang

Awalnya, hatimu terbang dan berbunga-bunga saat dia bilang sayang ke kamu. Eh, tapi, kok hampir semua teman wanitanya juga mendapat sebutan sayang. Berarti, dia gak menganggap spesial sebutan sayang itu.

2. Sering banget memuji fisikmu

Wajar sih kalau sekali dua kali, dia memujimu cantik. Tapi kalau keseringan, bisa jadi ciri kalau dia bukan tipe pria yang bisa setia. Karena baginya, fisik adalah hal utama. Saat ketemu cewek lain yang fisiknya lebih menarik, akan mudah berpaling hati.

3. Suka kepo dengan teman wanitamu

Terkadang kamu sampai bingung, nih cowok, sebenarnya suka sama kamu apa temanmu, sih. Yang didekati kamu, tapi kenapa sering banget menanyakan tentang teman-teman cewekmu. Wah, alamat kalau cowok gebetanmu itu, hati dan matanya jelalatan!

4. Terlalu mementingkan penampilannya

Jangan salah, kamu memang suka melihat cowok yang menarik dan tampil rapi. Tapi, gak berlebihan juga. Dan itulah yang kamu perhatikan terjadi pada cowok gebetanmu. Setiap kali jalan, meski santai, tingkahnya sudah kayak mau ketemu orang besar. Ribet banget mempermasalahkan penampilan!

5. Sering menggoda

Ciri cowok buaya darat yang paling kentara, adalah dia tak tahan untuk menggoda setiap wanita. Lihat yang bening-bening, langsung keluar jurus gombalnya.

Nah, kalau sudah ada tanda-tanda tadi pada cowok gebetanmu, mending menjauh deh. Alamat bikin sakit, karena dia tak lebih dari cowok buaya darat!

Brilio.net - Istilah 'buaya darat' kerap digunakan untuk mendeskripsikan seorang pria yang mempunyai sifat tidak setia terhadap pasangannya. Namun tahukah kamu bahwa buaya sebenarnya tergolong binatang yang setia. Bahkan, apabila si betina terlebih dahulu mati, maka buaya jantan tidak akan kawin lagi atau mencari pasangan lain. Wuih!Itu sebabnya, dalam budaya Betawi, buaya justru dijadikan simbol kesetiaan dan kelanggengan dalam sebuah hubungan. Roti buaya menjadi sajian wajib dalam acara pernikahan tradisional Betawi.Sementara dalam kehidupan nyata, kesetiaan buaya jantan diwujudkan dengan selalu melindungi pasangan serta telur mereka dari ancaman para predator. Lalu berasal dari manakah istilah 'buaya darat' itu?

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (14/6), munculnya istilah buaya darat tidak lepas dari legenda yang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia. Begini kisahnya.

Dahulu kala, di daerah Soronganyit, Jember, tinggal sekelompok buaya yang hidup di tambak. Dalam kesehariannya, mereka mempunyai jadwal yang rutin, kapan harus berada di darat dan kapan harus di air. Rupanya, buaya-buaya tersebut memang dipelihara oleh sang pemilik tambak.Suatu ketika, pemilik tambak itu merasa kehilangan seekor buaya jantan. Peristiwa itu sontak membuat seluruh isi desa gempar. Mereka takut jika buaya tambak itu masuk ke rumah warga dan membahayakan keselamatan mereka.Memasuki bulan ketiga, buaya misterius itu akhirnya ditemukan di desa sebelah dengan kondisi lingkungan yang tandus dan kering. Kendati demikian, buaya itu mampu bertahan hidup. Konon buaya itu dapat bertahan hidup dengan mandi kucing dengan buaya betina yang bukan pasangannya. Ironisnya, buaya betina tersebut masih seumuran dengan anaknya sendiri.

Seketika, cerita perilaku abnormal buaya jantan itu menyebar luas dari mulut ke mulut. Berkaca dari kisah perselingkungan buaya itu, banyak orang kemudian menjuluki pria hidung belang dengan sebutan 'lelaki buaya darat'.

BACA JUGA:

Media sosial terbukti bisa bantu hentikan kebiasaan merokok

Ini perbedaan cowok dan cewek dalam hal membalas email

Sejarah nyanyian dan tarian di film India, pernah 7 lagu di satu film

Inilah asal usul kenapa huruf pada keyboard tidak urut abjad!

Ada yang aneh di foto yang sangat indah ini

Jangan pernah panaskan kembali 6 makanan ini, tak baik bagi kesehatan

Seekor buaya yang kerap dijadikan sebutan untuk para lelaki yang suka gonta-ganti pasangan /www.balisafarimarinepark.com

KABAR WONOSOBO – Dalam suatu hubungan, kesetiaan adalah hal yang terpenting untuk menciptakan suatu ikatan yang langgeng dan bahagia.

Kesetiaan biasanya dianggap sebagai sesuatu yang oleh manusia dan ketidaksetiaan sering disimbolkan dengan berbagai jenis hewan.

Hewan yang sering menunjuk ke salah satu simbol atau perumpamaan ketidaksetiaan adalah buaya.

 Baca Juga: Jangan Tertipu! Selain Ghosting Buaya Darat Suka Lakukan Breadcrumbing, Ketahui Cirinya Berikut ini

‘Cowok buaya!’, itulah umpatan yang sering dikeluarkan cewek jika merasa kesal terhadap cowok yang menghianatinya.

>

Umpatan lain yang sering diberikan kepada cowok yang suka gonta-ganti pasangan yakni ‘lelaki buaya darat’.

Sebutan itu di Indonesia sendiri identik dengan pria yang mata keranjang, suka gonta-ganti pasangan, dan perayu ulung.

 Baca Juga: China Larang Program TV dan Ajang Pencarian Bakat Idola yang Menampilkan Lelaki Feminin

Namun sebenarnya lelaki jenis tersebut kurang tepat disematkan dengan buaya, karena karakteristik buaya sendiri tidak seperti itu.

ERA.id - Buaya darat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sikap tidak setia seorang laki-laki kepada perempuan. Padahal kenyataannya buaya merupakan binatang reptil yang memiliki sifat setia kepada pasangan. Lalu darimana asal muasal istilah buaya darat? Berikut sejarahnya.

Banyak perbedaan pendapat soal sejarah istilah buaya darat. Legenda Baltazur dari Riau mengisahkan bahwa Buaya Baltazur konon sering memangsa gadis-gadis muda. Namun, mereka ditemukan berbadan utuh tetapi keperawanannya yang hilang.

Ada juga yang mengatakan istilah buaya darat diambil dari kebiasaan buaya yang sering diam-diam berburu mangsa. Buaya bahkan tetap memakan mangsanya walaupun sudah menjadi bangkai. Dari kebiasaan itu pula muncul istilah buaya darat yang dikaitkan dengan kebiasaan manusia yang tidak setia dan selalu mencari mangsa ibarat buaya.

Baca juga:

Lain lagi dengan pendapat wartawan senior sekaligus penyair Samsudin Adlawi di majalah Tempo, istilah buaya darat berawal dari cerita masyarakat Soronganyit, Jember, Jawa Timur tahun 1971. 

Buaya di Kalimantan tahun 1920-an. (Foto: Koleksi BM Archives)

Alkisah, di Soronganyit terdapat sebuah tambak buaya. Jadwal aktivitas kawanan buaya di situ begitu ketat. Kapan buaya harus di darat dan harus berada di air harus terjadwal.

Suatu hari, ada seekor buaya jantan menghilang. Warga pun geger dibuatnya. Mereka takut dimangsa buaya yang kabur tersebut.

Baca juga:

Tiga bulan berlalu, ternyata buaya tadi ditemukan bersama buaya betina. Dan buaya betina itu bukan pasangan sahnya. Betina itu baru seumur anaknya sendiri. 

Warga yang menemukan buaya itu pun serempak mengumpat "Dasar buaya". "Sejak saat itu ketika ada lelaki punya hubungan gelap dengan perempuan yang bukan pasangan sahnya, ia spontan dikatai 'lelaki buaya darat'" tulis Samsudin Adlawi di Tempo.

Buaya hewan setia

Istilah buaya darat yang dikaitkan dengan tabiat tak setia seorang laki-laki sebetulnya bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya. Hal itu dibuktikan dalam  jurnal yang dikeluarkan kelompok peneliti dari Rockefeller Wildlife Refuge (RWR) di Louisiana, Amerika Serikat pada 2008.

Dalam penelitiannya selama sepuluh tahun, mereka fokus meneliti kesetiaan buaya. Hasilnya mereka dibuat takjub karena buaya jantan tak akan berpaling ke betina lainnya, dan begitu sebaliknya.

Bahkan buaya jantan akan selalu melindungi si betina yang hendak bertelur dan si jantan akan menjaga telur-telur tersebut hingga tiba waktunya bayi-bayi menetas. Untuk itu, buaya dianggap sebagai hewan yang setia kepada pasangan. Kalau pun si Betina mati terlebih dahulu, maka si jantan tak akan kawin lagi atau mencari pasangan baru.

"Kami menemukan bahwa 70 persen dari buaya betina kita yang disatukan kembali akan menunjukkan kesetiaan kepada pasangannya. Kami takjub karena pasangan buaya yang dikawinkan bersama pada tahun 1997 masih akan berkembang biak bersama pada tahun 2005 dan masih bersama beberapa tahun setelahnya," ungkap peneliti RWR dalam jurnal Loyal Alligators Display Mating Habits Of Birds (2008).

Sifat setia buaya pun dijadikan simbol dalam prosesi pernikahan bagi masyarakat Betawi lewat makanan khas yang wajib dibawa yakni roti buaya dan hingga kini masih berlangsung.

Roti buaya . (Foto: rotiduo.com)

Tag: sejarah sejarah buaya darat asal usul buaya darat buaya darat meme buaya darat

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA