Mengapa kerajaan Sriwijaya mendapatkan predikat sebagai kerajaan maritim?

Jakarta -

Kerajaan Sriwijaya pernah berjaya di Tanah Air. Kerajaan ini berdiri di pulau Sumatera dan termasuk dalam kerajaan Melayu Kuno.

Nama Sriwijaya sendiri diambil dari bahasa Sanskerta, yakni Sri artinya bercahaya dan Wijaya artinya kemenangan. Sehingga arti nama Sriwijaya adalah cahaya kemenangan.

Kerajaan Sriwijaya sempat menjadi salah satu yang terbesar di Nusantara. Tepatnya berdiri pada sekitar abad ke-7 Masehi di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Wilayah kekuasaannya meliputi daerah Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi.

Mengapa kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim? Kerajaan Sriwijaya menguasai maritim dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Nia Kurnia Sholihat Irfan dalam bukunya Kerajaan Sriwijaya : Pusat Pemerintahan dan Perkembangannya menyebut sumber-sumber China mencatat kapal Sriwijaya memiliki panjang sampai 60 meter dan mampu memuat penumpang sampai 1.000 orang.

Masa Kejayaan Sriwijaya

Sementara mengutip dari buku 'Cerita Kerajaan Nusantara', pada masa kejayaan, Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi simbol kebesaran Sumatera. Sriwijaya merupakan kerajaan maritim dengan cakupan wilayah yang luas. Adapun, Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Cri Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia dikenal sebagai pemimpin yang hebat karena bisa memimpin 20.000 tentara dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu.

Tercatat di tahun 680 M, kerajaan Sriwijaya pernah menaklukkan Kerajaan Melayu di bawah kepemimpinan Jayanasa. Pada abad ke-7, dua kerajaan di Sumatera dan tiga kerajaan di Jawa menjadi bagian dari imperium Sriwijaya.

Kemudian, di akhir abad ke-8 beberapa kerajaan di Jawa, antara lain, Tarumanegara dan Holing berada di bawah pengaruh Sriwijaya. Bahkan, wangsa Budha Syailendera di Jawa Tengah di bawah pengaruh kerajaan ini.

Masa Kejatuhan

Kerajaan Sriwijaya mulai runtuh karena menghadapi berbagai serangan. Pada tahun 990 M kerajaan ini mendapat berbagai serangan,mulai dari Raja Dharmawangsa dari Jawa, Rajendra Coladewa dari Koromandel di tahun 1025 M, hingga serangan dari Kerajaan Majapahit di tahun 1183.

Serangan dari kerajaan Majapahit lah yang akhirnya membuat Sriwijaya takluk dan peninggalannya bisa kita lihat dalam bentuk prasasti.

Simak Video "Mahasiswi Pelapor Dugaan Pencabulan oleh Dosen Unsri Dicoret dari Yudisium"



(ddn/ddn)

Ilustrasi Kerajaan Maritim. (Foto: Rujhan_basir by //pixabay.com)

Agama Buddha lahir di India sesudah agama Hindu. Adapun agama Buddha mulai masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sekitar abad ke-5 masehi. Masuknya agama Buddha ke Indonesia menyisakan beberapa peninggalan kerajaan. Salah satu kerajaan di Indonesia yang bercorak Buddha yang terkenal adalah Kerajaan Sriwijaya. Dikutip dari buku Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD yang disusun oleh Forum Tentor (2009: 65), kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara dna berpusat di Palembang. Kerajaan Sriwijaya sangat terkenal sebagai kerajaan maritim. Mengapa kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim?

Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha, dan sebagai pusat perdagangan. Nah, artikel kali ini akan menjawab 3 alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim.

Mengenal Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim

Ilustrasi Kerajaan Maritim. (Foto: Leolo21 by //pixabay.com)

Kerajaan maritim adalah sebutan untuk kerajaan yang terletak di pesisir pantai dan masyarakatnya menjalankan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan laut, seperti perikanan, perdagangan, dan pelayaran. Nah, kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar yang bahkan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya. Masyarakatnya pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas.

Mengapa kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim?

1. Menjalin hubungan luar negeri

Kedatangan bangsa-bangsa asing ke Sriwijaya diketahui karena wilayahnya kaya akan beberapa barang dagangan yang penting, seperti kapur barus, mutiara, kayu, rempah-rempah, gading, perak, emas, dan sebagainya.

Lokasi kerajaan Sriwijaya berada di tepi Sungai Musi, sehingga strategis untuk daerah lintasan pelayaran dan perdagangan internasional.

3. Memiliki angkatan laut yang kuat

Kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat untuk mengatasi gangguan di jalur pelayaran. Selain itu, jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan perdagangan juga dikontrol secara ketat.

Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim karena mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah perairan yang luas. Semoga bermanfaat! (CHL)

Page 2

Ilustrasi Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim. Foto: dok. //unsplash.com/

Kerajaan Sriwijaya terkenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Kerajaan ini rupanya juga disebut-sebut sebagai kerajaan maritim terkuat. Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim di Indonesia? Mari simak pemaparan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Alasan Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim di Nusantara

Sebelum Indonesia berdiri menjadi sebuah negara kesatuan, kerajaan-kerajaan besar sempat menduduki wilayah Indonesia dan berdaulat di dalamnya. Salah satu kerajaan terbesar yang cukup terkenal dalam sejarah Indonesia adalah kerajaan Sriwijaya. Kerajaan tersebut rupanya banyak dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan Maritim?

Dalam buku berjudul Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan: Sejarah Nasional Indonesia yang ditulis oleh M. Junaedi Al Anshori (2011: 30) menyebutkan bahwa alasan Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai sebagai kerajaan maritim karena kehidupannya bergantung pada perdagangan laut dan kawasannya juga mengandalkan armada laut.

Ilustrasi Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Foto: dok. //unsplash.com/

Di samping itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya juga semakin luas bahkan hampir seluruh wilayah Nusantara yang mulanya terpisah-pisah dapat disatukan. Tak hanya itu, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki armada laut yang menguasai wilayah Nusantara dengan dukungan kemajuan perdagangan, terutama yang dilakukan di pelabuhan-pelabuhan.

Luasnya wilayah perdagangan laut Kerajaan Sriwijaya juga dipaparkan dalam buku berjudul Sejarah Politik dan Kekuasaan yang disusun oleh Tappil Rambe, ‎Pristi Suhendro Lukitoyo, ‎Syahrul Nizar Saragih (2019: 62) yang menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang cukup besar, karena wilayah ini dilalui oleh perdagangan internasional.

Ilustrasi Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang pernah berdiri di Indonesia. Foto: dok. //unsplash.com/

Selain perdagangan internasional, Kerajaan yang berdiri di pulau Sumatra ini juga menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya. Maka dari itu, Kerajaan ini disebut sebagai Kerajaan Maritim terbesar bahkan terkuat di Nusantara.

Daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya juga terbilang cukup luas. Daerah yang dikuasai saat kerajaan ini berdiri antara lain Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Singapura, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Thailand, Kamboja, hingga Vietnam Selatan.

Penjelasan lengkap mengenai alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim dapat menambah wawasan kita khususnya dalam pengetahuan sejarah kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia. (DAP)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA