Mengapa kerajaan sriwijaya disebut kerajaan maritim terbesar di asia tenggara

Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

TRIBUN-MEDAN.com - Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim?  

Kerajaan yang berada di Sumatra Selatan ini mendapatkan sebutan kerajaan maritim karena terletak di pesisir pantai dan masyarakatnya menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan laut, seperti perikanan, perdagangan, dan pelayaran.

Kerajaan maritim nusantara berkembang di Sumatera, Jawa, dan Kepulauan Maluku.

Salah satu kerajaan maritim nusantara yang sangat kuat dan memiliki armada laut besar adalah Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya mulai muncul pada abad ke-7, lebih tepatnya pada 683 M.

Kerajaan yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa ini disebut sebagai kerajaan maritim pertama di Indonesia.

Berdasarkan prasasti peninggalannya, Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi Sungai Musi, atau sekitar Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pada masanya, kerajaan maritim ini pengaruhnya meliputi Indonesia, Semenanjung Malaya, dan Filipina.

Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional sehingga meningkatkan kehidupan social ekonomi negaranya.

Faktor yang mendorong pernyataan ini adalah Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.

Penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya dan Kejayaan Kerajaan Sriwijaya (Ist)

Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim terbesar

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami keberhasilan di beberapa bidang.

Salah satunya dalam bidang maritim, dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya.

Rakyatnya pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas.

Berikut ini beberapa alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim terbesar di nusantara.

• Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, Perkembangan Kerajaan Sriwijaya, dan Daftar Raja Pernah Memimpin

• Arti Majapahit dan Kaitan dengan Buah Maja Belum Ada di Nusantara Kala Raden Wijaya Bangun Kerajaan

  • Menjalin hubungan luar negeri

Sebagai kerajaan maritim berpengaruh, Kerajaan Sriwijaya melakukan transaski perdagangan dengan para saudagar dari Cina.

Selain itu, Sriwijaya juga menjalin perdagangan dengan India, Burma, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.

Kedatangan bangsa-bangsa Asing ke Sriwijaya karena di wilayahnya terdapat banyak barang dagangan yang dibutuhkan, seperti kapur barus, mutiara, kayu, rempah-rempah, gading, perak, emas, dan sebagainya.

Lokasinya yang berada di tepi Sungai Musi membuat letak Sriwijaya sangat strategis karena berada di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan internasional.

Hal ini bahkan berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara pada masanya.

  • Memiliki angkatan laut yang kuat

Untuk menjaga stabilitas kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya dapat mengatasi gangguan di jalur pelayaran.

Selain itu, jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan perdagangan dapat dikontrol secara ketat.

Dengan begitu, kapal dagang dapat terjamin keamanannya dan semakin mendorong pedagang singgah di wilayahnya.

Angkatan laut Kerajaan Sriwijaya ditempatkan di berbagai pangkalan strategis dengan tugas mengawasi, melindungi kapal-kapal dagang yang berlabuh, memungut biaya cukai, serta mencegah terjadinya pelanggaran laut di wilayah kedaulatan dan kekuasaannya.

Faktor pendorong Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar

Beberapa faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya berpotensi besar dalam bidang perdagangan adalah sebagai berikut.

  • Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.
  • Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi Selat Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya
  • Hasil bumi Sriwijaya dan sekitarnya sebagai komoditas perdagangan berharga, terutama rempah-rempah dan emas
  • Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam
  • Telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah Genting Kra sebagai pusat perdagangan

• Skandal Kerajaan Inggris: Raja Edward VIII Mundur Demi Janda hingga Skandal Seks Pangeran Andrew

• Siapa Raja Pertama Kerajaan Inggris? Berikut Sejarah Inggris Mulai Era Anglo-Saxon hingga Sekarang

(*/tribun-medan.com)

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link //t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Medan

1. Kerajaan Sriwijaya disebut kerajaan maritim adalah karena

a. Letaknya di Tepi Sungai Terpanjang

b. Mengenal Teknologi Pembuat Perahu

c. Mengandalkan Perdagangan dalam Perekonomian

d. Memiliki Angkatan Laut yang Kuat

2. Selat Malaka mempunyai peranan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya adalah Selat Malaka merupakan selat yang paling penting untuk perdagangan internasional jaman dahulu karena selat malaka menghubungkan antara daerah timur tengah dan eropa ke daerah asia seperti cina dan lain-lain. Selat Malaka merupakan daerah yang berbahaya, karena terdapat banyak kelompok bajak laut. Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan Maritim berdiri di dekat selat Malaka memiliki angkatan laut yang kuat. Dengan angkatan laut yang kuat sehingga dapat menjaga keamanan kapal-kapal dagang internasional di selat Malaka dan sebagai imbalannya dengan membayar pajak atau berdagang dengan kerajaan Sriwijaya.

3. Unsur - unsur yang harus dikuasai, agar sebuah kerajaan mampu menjadi kerajaan maritim adalah  

a. Armada laut yang kuat

b. Keahlian navigasi

c. Kekuasaan menepati perdagangan

d. Keamanan laut yang kuat

4. Setujukah kamu dengan sebutan Sriwijaya sebagai kerajaan nasional pertama adalah

Setuju karena pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Sriwijaya cukup luas. Daerah-daerah kekuasaannya antara lain Sumatera dan pulau-pulau sekitar Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan, Semenanjung Melayu, dan hampir seluruh perairan Nusantara.

5. Jika pada abad ke-7, Sriwijaya bisa menjadi kerajaan maritim yang hebat, mengapa sekarang kita belum mampu mengulangi kejayaan di laut pada saat ini. Apa yang perlu diperbaiki yaitu adalah  

a. Kebijakan pengembangan KKL (Kawasan Konservasi Laut)

b. Penguasaan IPTEK

c. Keseriusan dari pemerintah, pelaku usaha, dan perguruan tinggi dalam meningkatkan riset di sektor kelautan

d. Mendesak pemerintah memberikan berbagai intensif guna mendorong berkembangnya investasi perikanan

e. Industrialisasi sektor kelautan yang memperhatikan pengelolaan wilayah pesisir

f. Penjagaan yang lebih baik lagi wilayah kelautan

6. Penyebab kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran adalah  

a. Keadaan sekitar kerajaan Sriwijaya yang berubah, tidak lagi dekat pantai. Di karenakan oleh aliran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering banyak membawa lumpur. Akibatnya, Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan

b. Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Dikarenakan melemahnya angkatan laut kerajaan Sriwijaya, sehingga pengawasan terhadap wilayah laut menjadi semakin sulit

c. Dari segi politik, Sriwijaya sering mendapatkan serangan dari kerajaan lain.

Pembahasan

Hai teman-teman BrainlyLovers...!!! Sekarang kita akan membahas kerajaan Sriwijaya.  

Selamat belajar...!!!  

1. Masa Keemasan Kerajaan Sriwijaya

Pada abad 9-10 Masehi kerajaan Sriwijaya mencapai puncak keemasan dengan menguasai seluruh jalur perdagangan maritim di wilayah Asia Tenggara serta wilayah Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Sriwijaya mengendalikan rute perdagangan lokal dengan mengenakaan bea cukai kepada kapal yang melintas, karena Sriwijaya menguasai Selat Sunda dan Malaka. Kerajaan Sriwijaya mengumpulkan kekayaannya dengan jasa dari pelabuhan serta dari gudang perdagangan, yang untuk melayani pasar dari India serta Tiongkok.

2. Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan ketika kepemimpinan Raja Rajendra Chola. Penguasa Kerajaan Cholamandala menyerang kerajaan Sriwijaya dua kali tahun 1007 M dan 1023 M dan dapat merebut bandar-bandar kerajaan Sriwijaya. Peperangan ini disebabkan karena antara Kerajaan Cholamandala dan Kerajaan Sriwijaya bersaing dalam bidang perdagangan serta pelayaran. Tujuan dari serangan Cholamandala adalah untuk meruntuhkan armada kerajaan Sriwijaya. Semakin lemahnya ekonomi kerajaan Sriwijaya, karena pedagang yang datang di wilayah Sriwijaya semakin berkurang. Kekuatan militer Sriwijaya semakin melemah sehingga daerah-daerah kekuasaannya melepaskan diri. Akhirnya, Kerajaan Sriwijaya runtuh pada abad ke-13.

Pelajari Lebih Lanjut

1. Kajian tentang raja-raja kerajaan Sriwijaya bisa coba cek brainly.co.id/tugas/19936299

2. Kajian tentang pelabuhan kerajaan Sriwijaya bisa coba cek brainly.co.id/tugas/21113154

3. Kajian tentang letak kerajaan Sriwijaya bisa coba cek brainly.co.id/tugas/1745751

Detail Jawaban

Kelas : 10  

Mapel : Sejarah

Bab 4 : Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

Kode: 10.3.2004  

Kata Kunci : Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim, Selat Malaka.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA