Mengapa dalam permainan tenis meja diperlukan penguasaan Gerakan footwork oleh setiap pemain

Menurut Tatang Muhtar dan Wahyu Sulistyo (2009:2.56) yang berpendapat bahwa footwork atau gerakan kaki dalam olahraga permainan tenis meja merupakan teknik yang harus dikuasai oleh setiap individu pemain karena footwork ini berperan sekali dalam upaya penguasaan lapangan sehingga penempatan bola dari lawan dapat diantisipasi oleh pemain tersebut.Pada garis besarnya footwork dapat dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda.

Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda.Dapat dikatakan bahwa untuk dapat melakukan footwork ganda harus terlebih dahulu dapat melakukan footwork untuk tunggal.

a) Footwork untuk tunggal

Arah pergerakan ini bisa ke depan, ke belakang, ke samping kiri atau kanan atau diagonal ke depan dan ke belakang. Penggunaan gerakan kaki ini disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi antara bola yang datang dengan posisi pemain saat itu.Jika jaraknya sangat dekat mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya 1 langkah saja.Jika jaraknya antara bola yang datang dengan posisi pemain waktu itu agak jauh dengan dua langkah sudah cukup.Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh (kira-kira 3 meter) dari meja harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih. Gerakan kaki ini dipengaruhi pula oleh posisi siap (ready position) baik ketika akan menerima service maupun akan menerima pengembalian bola dari lawan. Sikap siap menerima service ataupun pengembalian dari lawan ditentukan pula oleh tipe permainan pemain tersebut.

Bagi pemain kombinasi forehand dan backhand secara seimbang atau hampir seimbang cenderung menggunakan sikap siap “square stance” (sikap tubuh menghadap penuh ke meja), sedangkan tipe pemain yang mengutamakan

salah satu sisi forehand ataupun backhand cenderung menggunakan sikap siap dengan “side stance” (sikap menyamping).

Berikut ini akan digambarkan gerakan-gerakan kaki untuk tunggal, baik yang satu langkah, dua langkah ataupun tiga langkah ke arah pergerakan yang bervariasi

1) Sikap siap dengan square stance bagi pemain kombinasi

2) Sikap siap dengan side stance bagi pemain yang mengutamakan pukulan forehand

3) Sikap siap dengan side stance bagi pemain yang mengutamakan pukulan backhand

4) Gerakan kaki kanan satu langkah ke samping belakang kanan dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

5) Gerakan kaki kiri satu langkah ke samping belakang kiri dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

6) Gerakan kaki kanan satu langkah ke samping depan kanan dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

7) Gerakan kaki kiri satu langkah ke samping depan kiri dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

8) Gerakan kaki kanan satu langkan ke samping kanan depan dari sikap siap menyamping forehand

9) Gerakan kaki kanan satu langkah ke samping kiri dari sikap siap menyamping backhand

10) Gerakan kaki dua langkah ke samping kanan depan dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

11) Gerakan kaki dua langkah ke samping kiri depan dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

12) Gerakan kaki dua langkah ke samping belakang kanan dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

13) Gerakan kaki dua langkah ke samping belakang kiri dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja

14) Gerakan kaki dua langkah ke samping kanan dari sikap siap menyamping forehand

15) Gerakan kaki dua langkah ke samping kanan belakang dari sikap siap menyamping forehand

16) Gerakan kaki dua langkah ke samping kiri dari sikap siap menyamping backhand

17) Gerakan kaki dua langkah ke samping belakang kiri dari sikap siap menyamping backhand

18) Gerakan kaki tiga langkah ke samping kiri dari sikap siap menyamping forehand ke sikap menyamping backhand

19) Gerakan kaki tiga langkah ke samping kanan dari sikap siap menyamping backhand ke sikap menyamping forehand

20) Gerakan kaki tiga langkah ke samping belakang kiri dari sikap siap badan menghadap penuh ke meja ke sikap menyamping backhand

21) Gerakan kaki tiga langkah ke samping belakang kanan dari sikap siap badan menghadap penuh ke meje ke sikap menyamping forehand

b) Footwork untuk ganda

Untuk dapat bermain ganda dengan baik maka footworknya pun harus dilatih.Pada permainan ganda kedua pemain dapat mengikuti pola gerak

samping kiri-kanan atau depan-belakang, dapat menggunakan kombinasi kedua macam pola gerak tersebut. Kombinasi mana yang akan digunakan tergantung daripada tipe kedua pemain itu sendiri.

Ada beberapa pola gerakan yang dapat kita gunakan pada suatu permainan ganda, antara lain berikut ini:

1) Gerakan ke samping kiri dan ke samping kanan

Pola ini cocok bagi dua pemain (pasangan pemain) yang keduanya bermain di dekat meja.Pasangan pemain yang kedua-duanya berdiri di dekat meja harus mempergunakan pola gerakan seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.Tanda panah menunjukkan arah gerakan dari kedua pemain tersebut.

Gambar 2.1 polafootwork samping kiri-kanan untuk ganda 2) Gerakan dengan pola huruf T

Pada pola ini satu orang sebagai hitter/serang dekat meja, dan pemain pasangannya sebagai seorang pemain looper dan blocker atau long chop defender dan flicker. Pada pola ini hitter bergerak ke samping kiri atau ke samping kanan sedang pasangannya bergerak ke depan dan ke belakang mendekati dan menjauhi meja. Hitter berusaha mempertahankan posisi dekat meja sedang pasangannya bergerak ke depan dan belakang sesuai dengan situasi permainan.

Gambar 2.2 pola footwork dengan huruf T untuk ganda 3) Pola gerakan dengan bentuk N atau N terbalik

Pada pola ini kedua pemain memiliki tipe bermain yang sama atau hampir sama, yaitu bergerak ke depan dan ke belakang, mendekati dan menjauhi meja. Mula-mula pemain A mendekati meja untuk memainkan strokenya, kemudian ia menjauhi meja sementara pemain B ganti mendekati meja untuk memainkan strokenya. Pola gerakan ini cocok untuk dua orang pemain yang biasa bermain pada zone tengah atau zone jauh dari meja.

Biasanya mereka adalah pemain loop stroke atau mungkin pula keduanya pemain backspin stroke. Mungkin keduanya pemain loop stroke atau mungkin pula keduanya pemain backspin stroke atau kombinasi dari keduanya.

4) Pola gerakan dengan bentuk huruf O

Pada pola ini kedua pemain bergerak dengan arah melingkar.Pemain A bergerak masuk untuk memainkan strokenya, kemudian melingkar ke luar sementara pemain B bergerak melingkar masuk ganti memainkan strokenya.Pada pola ini setiap pemain memberikan peluang yang bebas bagi partnernya.Pola ini sangat cocok untuk pasangan pemain yang kedua-duanya mengutamakan pukulan/forehand.

Gambar 2.4 pola footwork dengan bentuk O untuk ganda 5) Pola gerakan dengan bentuk huruf V terbalik

Pola ini cocok untuk kombinasi pemain tangan kiri dan pemain tangan kanan.Pemain yang satu berdiri di sebelah kiri meja, sedangkan pasangannya berdiri di sebelah kanan meja. Pemain pertama bergerak ke bagian tengah meja dan memainkan strokenya, kemudian ia segera kembali pada posisi semula. Sementara itu ganti pemain pasangannya mengambil tempat di tengah meja untuk memainkan strokenya, kemudian langsung kembali ke posisi semula.Demikian seterusnya sampai suatu saat bola mati.

Gambar 2.5 pola footwork dengan bentuk huruf V terbalik untuk ganda

Suatu pola gerakan footwork tidak perlu dipertahankan selama suatu pertandingan berlangsung. Suatu waktu pola itu mungkin harus diubah dan menggunakan salah satu dari kelima pola gerakan tadi atau pola yang lain. Ini tergantung dari jenis perkembangan permainan lawan. Yang penting masing-masing partner tahu apa yang akan dilakukan teman-temannya sehingga masing-masing dapat mengantisipasi setiap gerakan yang dilakukan.

Diharapkan dengan dasar kelima pola gerakan tersebut, para pemain ganda dapat mengembangkan permainan semaksimal mungkin. Pemain-pemain ganda yang berpengalaman mampu mengubah pola yang satu ke pola yang lain sesuai dengan situasi permainan.

2.4 KemampuanFisik

Manfaat yang diperoleh dengan latihan kondisi fisik seperti dijelaskan Sulistiyono dalam KONI (1993:1) bahwa, dengan kondisi fisik yang baik, maka akan ada:

a) Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung

b) Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan lainlain komponen kondisi fisik

c) Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan

e) Responden dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan

Kondisi fisik yang baik sangat penting untuk kondisi tubuh. Jika seseorangmemiliki kondisi fisik yang baik maka sistem sirkulasi dan kerja jantungmeningkat, komponen-komponen kondisi fisik meningkat, gerakan akan lebihefektif dan efisien baik saat latihan maupun setelah latihan serta organisme akancepat merespon setiap aktivitas yang melibatkan kemampuan fisik.

Untuk mencapai prestasi puncak dalam olahraga tenis meja, selain seorang atlet harus memiliki kemampuan teknik dan taktik yang tinggi, juga diperlukan kemampuan fisik yang prima serta kematangan untuk menjadi seorang juara.Kondisi fisik perlu mendapat porsi latihan yang seimbang dibandingkan dengan latihan teknik, taktik, serta mental. Pada dasarnya latihan fisik dapat dibedakan menjadi berikut ini:

a) Latihan untuk ketahanan tubuh/endurance b) Latihan untuk kekuatan/strength

c) Latihan untuk fleksibiltas d) Latihan untuk kecepatan 2.4.1 KetahanTubuh (Endurance)

Ada beberapa latihan untuk membentuk ketahanan tubuh, antara lain:

a) Fartlek

Fartlek adalah suatu sistem latihan endurance yang maksudnya adalah untuk membangun, mengembalikkan, atau memelihara kondisi badan seorang atlet (Tatang Muhtar dan Wahyu Sulistyo, 2009 : 3.60). Fartlek biasanya dilakukan dalam alam terbuka di mana ada bukit-bukit, belukar, selokan, tanah pasir, tanah rumput, tanah lembek, salju atau yang sejenisnya.

Dalam sistem latihan ini atlet dapat menentukkan sendiri tipe, intensitas dan lamanya latihan atau aktivitas, tergantung dari keadaan dan kondisi atlet pada waktu itu.Atlet bebas bermain-main dengan kecepatannya sendiri, bebas untuk memvariasikan pacenya sendiri.Oleh karena itu, fartlek ini disebut pula speedplay.

Fartlek biasanya dimulai dengan lari cross country lambat-lambat yang kemudian divariasikan dengan sprint-sprint pendek yang intensif dan lari jarak menengah dengan kecepatan yang konstan yang cukup tinggi, untuk kemudian diakhiri dengan pace cepat selama kira-kira 1 menit.

b) Interval training

Interval training adalah latihan kondisi fisik yang dianjurkan oleh semua

coach yang terkenal oleh karena hasilnya sangat positif dalam

memperkembangkan endurance dan stamina atlet (Tatang Muhtar dan Wahyu Sulistyo, 2009 : 3.61). Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam intervaltraining adalah sebagai berikut:

1) Jarak ditentukan, yaitu jarak lari yang diulangi bebrapa kali. Mislanya, bagi seorang atlet tenis meja ditentukan jarak 60 meter.

2) Jumlah repetition ditentukan, misalnya jarak 60 meter harus diulangi sebanyak 8 x atau 8 repetition.

3) Pace atau kecepatan lari ditentukan, yaitu pace si atlet setiap kali ia melarikan jarak yang telah ditentukan tadi. Misalnya, setiap 60 meter harus ditempuhnya dalam waktu 10 detik.

4) Recoveryinternal atau waktu istirahat ditentukan, yaitu waktu istirahat antara setiap repetition. Istirahat ini penting sekali artinya dan harus merupakan istirahat yang aktif, misalnya relaxedjogging.

2.4.2 Kekuatan (Strenght)

Menurut Tatang Muhtar dan Wahyu Sulistyo (2009 : 3.62), strength adalah energi untuk melawan suatu tahanan atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan (tension) terhadap suatu tahanan (resistence). Hal yang lebih diperlukan untuk olahraga tenis meja bukanlah strength saja, akan tetapi power. Di dalam power, terdapat pula kecepatan. Latihan-latihan tahanan (resistance exercises) adalah cara yang paling berhasil dalam meningkatkan kekuatan. Latihan tahanan adalah latihan dimana kita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu benda, baik beban itu adalah beban kita sendiri (internal resistance) maupun bobot latihan dari luar (external exercises).

2.4.3 Fleksibilitas

Fleksibilitas seseorang di tentukan oleh kemampuan gerak dari sendi-sendinya, lebih luas ruang gerak sendi-sendinya lebih fleksibel orang itu.Perbaikan dalam fleksibilitas, akan dapat :

a) Mengurangi kemungkinan cedera pada sendi-sendi b) Membantu meningkatkan prestasi

c) Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan karena penyesuaian yang lebih baik

d) Membantu memperbaiki sikap tubuh

Beberapa latihan senam yang dapat membantu perbaikan fleksibilitas adalah sebagai berikut :

a) Duduk dengan tungkai lurus, kemudian mencoba menyentuh jari-jari kaki dengan jari-jari tangan. Kedua tungkai harus tetap lurus.

b) Berbaris tertelungkup kemudian mengangkat kepala dan dada berkali-kali setinggi-tingginya ke atas.

c) Berdiri tegak, kaki terbuka, lengan di atas kepala. Kemudian, membungkuk dan menegakan badan. Pada waktu membungkuk sentuhlah lantai dibelakang kaki dan pada waktu ke atas lempar lengan dan tubuh sejauh mungkin ke belakang.

d) Sikap seperti no 3, kemudian putarkan tubuh dengan pinggang sebagai poros.

e) Sikap seperti nomor 3, kemudian dengan tubuh tetap lurus, jatuhkan tubuh bagian atas ke samping kiri dan kanan.

f) Latihan dalam sikap gawang.

g) Sikap push up dengan kaki terbuka. Kemudian, berganti-ganti melemparkan kepala ke atas belakang dan ke bawah sedemikian rupa sehingga pantat bergerak ke bawah dan ke atas. Kedua tungkai dan lengan tetap lurus.

h) Sikap push up, kemudian kaki kiri dan kanan berganti-ganti ke depan dan belakang sambil mengeper pada pinggang.

i) Menyepakkan kaki kiri dan kanan berganti-ganti ke atas setinggi mungkin. j) Sikap tegak dan lengan lurus ke depan. Kemudian, lemparkan lengan

berkali-kali ke samping dan belakang. 2.4.4 Kecepatan

Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau latihan dalam suatu satuan waktu tertentu (Tatang Muhtar dan Wahyu Sulistyo, 2009 : 3.68). Bentuk latihan kecepatan dan reaksi dalam tenis meja salah satunya adalah sprint.Lebih singkat kemampuannya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau latihan berarti lebih cepat.Peningkatan kecepatan dan reaksi pada seorang atlet tenis meja, dapat berpengaruh langsung terhadap

peningkatan kemampuan fisik yang lainnya seperti endurance, strength maupun fleksibilitas.

2.5 OlahragaPrestasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dituliskan bahwa Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa.Olahraga prestasi dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi. Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

Menurut Mutohir (dalam Rumpis Agus Sudarko, 2009:5), terdapat beberapa komponen penting yang berkaitan dengan olahraga prestasi, yaitu: (1) perlunya pembinaan berjenjang dan berkelanjutan; (2) prioritas cabang olahraga; (3) indentifikasi pemanduan bakat; (4) optimalisasi pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) dan sekolah khusus olahraga; (7) investasi dan implementasi Iptek keolahragaan, (8) pemberdayaan semua jalur pembinaan; (9) sistem jaminan kesejahteraan dan masa depan.

2.6 KerangkaKonsep

2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara masalah yang diajukan dan diuji kebenarannya, dan hasilnya hipotesis dapat ditolak dan diterima.Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan teknik dengan prestasi atlet cabang olahraga tenis meja.

2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan fisik dengan prestasi atlet cabang olahraga tenis meja.

3) Terdapat hubungan yang signifikan antara teknik dan fisik secara bersama-sama dengan prestasi atlet cabang olaraga tenis.

Atlet PTMSI Kabupaten Brebes

Evaluasi fisik dan teknik atlet PTMSI Kabupaten Brebes

Pelaksanaan evalusi fisik dan teknik atlet PTMSI Kabupaten Brebes

Hasil evaluasi teknik dan fisik terhadap prestasi atlet PTMSI Kabupaten Brebes

37

BAB III

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA