Memakai pakaian dalam yang ketat dapat menyebabkan pada organ reproduksi

Merdeka.com - Celana dalam merupakan outfit atau item berpakaian yang wajib dikenakan oleh setiap orang baik pria maupun wanita. Pertama, pemakaian celana dalam akan membuat Anda merasa lebih nyaman. Kedua, celana dalam berfungsi untuk melindungi organ intim Anda dari berbagai gangguan dari luar. Sehingga organ intim Anda akan tetap bersih, sehat, serta aman.

Oleh karena fungsinya yang penting, bahan celana dalam serta kualitasnya pun harus Anda perhatikan. Sebab jika tidak, pemakaian jenis celana dalam yang salah malah akan menimbulkan infeksi. Bagi wanita, memakai celana dalam yang terlalu ketat akan menimbulkan ruam di kulit yang menjadi tempat favorit bagi bakteri untuk berkembang biak. Tak berhenti sampai di situ, ternyata pemakaian celana dalam yang terlalu ketat juga berbahaya bagi pria. Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah penjelasannya.

2 dari 8 halaman

Pakai celana dalam terlalu ketat Ini 7 bahayanya. ©2015 Merdeka.com

Tak hanya bagi wanita, memakai celana dalam yang terlalu ternyata juga berbahaya bagi pria. Bahkan bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi pria.

Salah satu dampak buruknya mampu mempengaruhi jumlah sperma bahkan menguranginya. Sebab ketika memakai celana dalam yang terlalu ketat maka akan terjadi penyempitan pada pangkal paha. Kemudian suhu di area skrotum pria akan terpengaruh menjadi hangat. Padahal suhu di skrotum pria harus tetap dingin. Sehingga saat suhu skrotum menghangat, maka produksi sperma akan berkurang.

3 dari 8 halaman

Pakai celana dalam terlalu ketat Ini 7 bahayanya. ©2015 Merdeka.com

Baik bagi pria maupun wanita, mengenakan celana dalam yang terlalu ketat mampu menghambat sirkulasi darah di area intim. Dampak yang paling terasa adalah Anda menjadi mati rasa. Kemudian saat sirkulasi darah terhambat dan Anda mati rasa, maka sistem saraf Anda akan terganggu.

Lebih lanjut, ketika sistem saraf Anda terganggu dan jaringan di sekitar organ intim tidak mendapatkan oksigen yang cukup dari aliran darah, maka kematian jaringan bisa terjadi. Hasilnya, bisa ditebak bahwa kesehatan organ intim Anda akan terganggu.

4 dari 8 halaman

Pakai celana dalam terlalu ketat Ini 7 bahayanya. ©2015 Merdeka.com

Bagi wanita, infeksi vagina bisa terjadi saat Anda memakai celana dalam yang terlalu ketat. Sebab saat Anda mengenakan celana dalam yang terlalu ketat, sirkulasi darah terhambat yang kemudian membuat Anda iritasi dan peradangan. Saat peradangan terjadi, akan terjadi pula infeksi serius yang menjadi tempat favorit bagi bakteri untuk bertumbuh. Dan saat Anda membiarkannya, maka akan menimbulkan masalah yang kronis pada alat kelamin Anda.

5 dari 8 halaman

Pakai celana dalam terlalu ketat Ini 7 bahayanya. ©2015 Merdeka.com

Tahukah Anda bahwa memakai celana dalam yang terlalu ketat bisa meningkatkan asam lambung? Apa hubungannya?

Saat Anda mengenakan celana dalam ketat dengan karet pinggang yang tinggi, maka perut Anda akan tertekan. Salah satu dampak buruknya adalah kenaikan asam lambung di esofagus. Dan heartburn menjadi hasilnya.

6 dari 8 halaman

Pakai celana dalam terlalu ketat Ini 7 bahayanya. ©2015 Merdeka.com

organ intim Anda membutuhkan udara untuk membuatnya tetap sehat dan higienis. Sehingga jika Anda memakai celana dalam yang terlalu ketat, maka Anda akan mengganggu sirkulasi udara di dalamnya. Akibatnya akan muncul keringat berlebih di organ intim Anda. Dan Anda pasti tahu bahwa saat memakai muncul keringat berlebih di organ intim, maka bakteri juga akan tumbuh subur.

Selain gangguan tersebut, akibat dari terganggu sirkulasi udara maka kulit yang lembab akan rentan terkena gesekan dan infeksi.

7 dari 8 halaman

Pakai celana dalam terlalu ketat Ini 7 bahayanya. ©2015 Merdeka.com

Infeksi kandung kemih bisa disebabkan karena suburnya bakteri yang tumbuh di organ intim Anda. Dan salah satu penyebab pertumbuhan bakteri ini adalah pemakaian celana dalam yang terlalu ketat. Sebab kulit jadi tidak bisa bernapas dan bakteri senang tumbuh di tempat seperti ini.

8 dari 8 halaman

Ilustrasi organ intim wanita. Shutterstock/mast3r

Saat memakai celana dalam yang ketat dan kulit berkeringat, maka kulit Anda rentan terjena gesekan dalam waktu yang lama. Anda pasti sering melihat bahwa akibat dari hal ini adalah bintik merah atau ruam di pangkal paha. hal inilah yang disebut dengan infeksi.Saat infeksi tersebut Anda biarkan saja dan tidak segera diobati, maka bisa jadi bertambah parah dan akan berdampak buruk pada bagian dalam dari organ intim Anda.

Sekarang, Anda pun tahu dampak buruk dari pemakaian celana dalam yang terlalu ketat. Oleh karena itu perhatikan celana dalam Anda. Serta pilihlah jenis kain yang nyaman seperti katun. Sebab pemakaian jenis bahan celana dalam yang tidak tepat juga mampu menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Memilih pakaian dalam sebaiknya jangan hanya karena alasan fungsi dan modelnya yang menarik, tapi juga pengaruhnya bagi kesehatan. Celana dalam yang ketat, misalnya, berpengaruh pada kesehatan vagina.

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pakaian dalam dapat berdampak serius pada kesehatan vagina, termasuk memicu keputihan.

Keputusan yang kamu buat tentang apa pakaian dalam yang dipakai dapat berimplikasi pada sirkulasi, kesehatan kulit, dan mikrobioma vagina.

Baca Juga: Normalkah Keputihan Pada Remaja?

Tidak ada dua orang yang sama, sehingga satu bahan dapat menimbulkan gangguan pada seseorang, tetapi mungkin sangat nyaman bagi orang lain.

Walau tidak ada satu patokan standar untuk semua dalam hal pakaian dalam, namun penelitian menemukan bahwa jika kamu mengenakan pakaian dalam terlalu lama, basah, atau terlalu ketat, berpengaruh pada kesehatan yang serius.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Obstetrics and Gynecology and Reproductive Biology, pemilihan bahan pakaian dalam sangat penting.
Mengenakan pakaian dalam yang bisa bernapas yang terbuat dari serat kain alami dapat mengurangi risiko terkena infeksi bakteri atau jamur yang memicu keputihan.

Ini bukan berarti kamu harus menghindari renda dan bahan sintetis sama sekali, tetapi sebaiknya untuk sehari-hari kamu memakai pakaian dalam dari bahan katun 100 persen.

“Vulva adalah area yang sangat sensitif dan halus, mirip dengan bibir di wajah. Kamu ingin memperlakukannya dengan lembut,” kata dokter obgyn Alyse Kelly-Jones seperti dikutip dari Healthline.

Keputihan yang normal sebenarnya adalah hal yang wajar, bahkan menandakan vagina yang sehat — mirip dengan kelembaban yang selalu ada di mulut— tentu kita perlu memakai celana dalam yang menyerap kelembaban ekstra dengan lembut. Itu sebabnya serat alami yang bernapas lebih disukai.

Terlalu ketat

Bukan hanya jenis bahan yang dapat mengganggu kulit sensitif. Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan saat kamu memilih pakaian dalam adalah seberapa ketatnya.

Jika pakaian dalam sangat ketat, hal itu dapat menyebabkan gesekan yang akan mengiritasi dan dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.

Demikian pula, penumpukan panas dan kelembaban dapat membuat kita beresiko besar mengalami infeksi jamur.

Hal ini harus diperhatikan jika kamu termasuk sering berolahraga. Beberapa ahli merekomendasikan berolahraga tanpa celana. Namun, jika kamu tidak nyaman dengan itu, pastikan memakai pakaian dalam yang menyerap keringat dan longgar.

Celana dalam model thong

Secara historis celana dalam model thong dianggap buruk bagi kesehatan vagina.

Studi berpendapat bahwa karena potongannya dan ketat, memakai celana dalam model ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, vaginosis bakteri, dan infeksi jamur.

Namun, penelitian yang lebih baru menemukan ini tidak terjadi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa mengenakan thong tidak terkait dengan infeksi. Disebutkan bahwa kebersihan organ intim secara keseluruhan lebih berpengaruh.

Namun, bahan dan kekencangan thong tetap dapat mempengaruhi kesehatan vagina. Jadi, jika ingin tetap memakainya, pakailah sebentar saja dan pilih yang bahannya bisa menyerap dengan baik.

Selain itu untuk penggunaan shapewear seperti korset, sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan yang terlalu ketat.

Walau shapewear sangat efektif untuk membentuk siluet tubuh, namun jika digunakan untuk waktu yang lama dapat mengganggu pencernaan yang menyebabkan mulas dan refluks asam.

Ini juga membuat proses pergi ke toilet tidak praktis sehingga kita cenderung menahan buang air kecil yang beresiko menyebabkan infeksi saluran kemih.

Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil, Kenali Lebih Jauh Ciri-cirinya!

Jika kamu memiliki masalah seputar keputihan dan kesehatan reproduksi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA