Laporan pertanggungjawaban dapat dijadikan acuan kegiatan berikutnya karena digunakan sebagai

Bagi Anda yang sudah sering berkutat dalam organisasi pasti sudah sering mendengar istilah laporan pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban atau disingkat LPJ, sesuai dengan namanya merupakan bukti tertulis pertanggungjawaban pelaksanaan sebuah kegiatan.

Meskipun sudah familiar dengan istilah ini, masih banyak yang belum mengetahui dengan benar manfaat dan bagaimana penulisan LPJ yang tepat. Perhatikan penjelasan dalam artikel ini untuk memahami LPJ!

Pengertian Laporan Pertanggungjawaban

Secara umum, LPJ dapat diartikan sebagai laporan atau dokumen tertulis berisi penjelasan lengkap pelaksanaan sebuah kegiatan dari awal hingga akhir yang bertujuan sebagai bentuk tanggung jawab dari suatu unit organisasi pada unit organisasi di atasnya.

LPJ diberikan setelah kegiatan selesai dilangsungkan, tenggat penyelesaiannya tergantung pada kebijakan organisasi asing-masing tetapi biasanya 14-40 hari kerja.

Tujuan dan Fungsi Laporan Pertanggungjawaban

Sebagai laporan yang wajib dituliskan setelah pelaksanaan kegiatan, LPJ bertujuan sebagai bentuk pertanggungjawaban tim pelaksana kepada atasan. LPJ memuat apa saja yang terjadi selama proses pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan hingga akhir kegiatan selesai dilakukan.

Secara umum, LPJ ditujukan untuk:

  1. Informasi pelaksanaan dan berjalannya sebuah kegiatan

Saat melakukan kegiatan, pihak yang paling memahami proses berjalannya kegiatan adalah panitia pelaksana. Atasan yang mendanai kegiatan tentu membutuhkan laporan formal pertanggungjawaban dana yang dikeluarkan. LPJ dibuat untuk menginformasikan secara detail pelaksanaan kegiatan termasuk di dalamnya hambatan dan saran untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya di masa depan.

  1. Evaluasi Kegiatan

Seperti yang dinyatakan di nomor satu, LPJ dapat dijadikan sebagai panduan untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya di masa depan. Hasil evaluasi kegiatan sangat bermanfaat untuk menentukan apakah kegiatan selanjutnya efektif dilakukan atau tidak, apa yang harus diperbaiki, dan sebagainya.

  1. Alat ukur kemampuan tim

Selain informasi mengenai kegiatan, laporan pertanggungjawaban juga memuat penjelasan mengenai kinerja dan kemampuan tim pelaksana. LPJ bisa dijadikan sebagai indikator penilaian yang mengukur kemampuan tim pelaksana kegiatan. Seberapa bertanggung jawabnya mereka, seberapa baik koordinasi dengan bagian lain, dan sebagainya.

  1. Laporan Kronologis Kegiatan

LPJ menjelaskan kegiatan mulai dari pre-event, event, dan post-event. Semua informasi mulai dari pencarian ide, pencarian dana, kendala yang dihadapi, hingga masukan dan saran untuk selanjutnya ada di dalam LPJ

Cakupan Laporan Pertanggungjawaban

  1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

LPJ harus mencakup tujuan, manfaat, serta penjabaran kegiatan dari awal hingga akhir dengan jelas dan mendetail. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah kegiatan yang dilakukan sudah tepat sasaran sesuai tujuan awal atau tidak, sesuai dengan proposal awal atau tidak. Jika ditemukan ketidaksesuaian, harus dijelaskan alasannya

  1. Laporan Penggunaan Dana

LPJ juga harus mencantumkan penggunaan dana agar mempermudah pembukuan dalam organisasi. Laporan penggunaan dana ini bermanfaat untuk rekap seberapa besar dana yang diperlukan untuk membiayai sebuah kegiatan, apakah dana dipergunakan secara efektif atau tidak, apakah dana yang dikeluarkan sesuai proposal yang diajukan, dan sebagainya.

Syarat Penulisan Laporan Pertanggungjawaban

  1. Sistematis

Karena merupakan laporan formal, LPJ harus tersusun secara terstruktur dan sistematis mengikuti format laporan yang benar.

  1. Komprehensif

Komprehensif yang dimaksud adalah LPJ mencakup keseluruhan penjelasan kegiatan tanpa kekurangan informasi penting. LPJ harus menjabarkan 5W+1H (what, who, why, when, where, dan how)

  1. Terpadu

Dalam LPJ, antar-bagian harus terhubung satu sama lain atau saling berkorelasi agar memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan.

Format Penyusunan

Format penyusunan LPJ bervariasi tergantung organisasi masing-masing, namun biasanya LPJ disusun dengan format ukuran kertas kuarto, spasi 1.5, margin kertas 4-3-4-3. Format detail seperti ukuran logo, letak logo, tata letak penulisan, dan sebagainya bisa diatur sesuai ketentuan/kebijakan organisasi.

Sistematika Penyusunan LPJ

  1. Halaman cover depan

Bagian ini biasanya berisi nama kegiatan, logo kegiatan, lengkap dengan kop header dan footer

  1. Halaman Pengesahan

Bagian ini berisikan nama dan tanda tangan ketua pelaksana, sekretaris penyusun laporan, dan kepala organisasi, serta diketahui oleh atasan/kepala organisasi.

  1. Pengantar

Bagian ini mencakup ucapan terima kasih untuk pihak-pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan

  1. Pendahuluan

Secara umum, bagian ini menjelaskan latar belakang pelaksanaan sebuah kegiatan, tujuan pelaksanaan, tujuan, tema, bentuk, dan sasaran hasil dari kegiatan yang dilakukan

  1. Pelaksanaan Kegiatan

Merupakan bagian inti dari LPJ, bagian ini menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan mulai dari pra-kegiatan hingga post-kegiatan. Bagian ini harus berisi indikator keberhasilan sebuah kegiatan, faktor pendukung, dan penghambat.

  1. Penutup

Bagian ini mencakup usulan, saran, dan masukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya agar lebih maksimal dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

  1. Lampiran

Bagian ini penting adanya dalam LPJ karena berisikan dokumen lampiran seperti bukti foto pelaksanaan sehingga laporan lebih real dan valid. Lampiran dapat berupa:

  • Jadwal atau susunan acara
  • Media publikasi

Media publikasi kegiatan dapat berupa pamflet, leaflet, brosur, dan sebagainya yang digunakan untuk mempromosikan acara.

  • Dokumentasi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dokumentasi berupa foto mendukung dan membuktikan keaslian sebuah kegiatan benar-benar dilaksanakan.

  • Sumber-sumber pendukung

Anda bisa mencantumkan sumber makalah atau jurnal yang Anda gunakan untuk mendukung latar belakang mengapa Anda kegiatan tersebut layak dilaksanakan.

  • Surat-surat

Dokumen selanjutnya yang bisa dilampirkan adalah surat-surat yang digunakan selama kegiatan seperti surat izin penggunaan tempat, surat izin kepolisian, dan sebagainya

  • Rincian pemasukan dan bukti pengeluaran

LPJ mencakup keterangan rinci mengenai penggunaan dana beserta bukti pengeluaran (struk, nota pembelanjaan, dan sebagainya)

Nah Great People, setelah membaca artikel di atas, apakah Anda sudah memahami pentingnya LPJ dan cara pembuatan LPJ yang benar? Untuk membantu penyusunan LPJ, diperlukan data akurat dan real sehingga LPJ Anda terbukti terpercaya. GreatDay HR dapat membantu Anda memastikan hal ini terlaksana. GreatDay HR menyediakan fitur yang bisa merekam kehadiran dan aktivitas anggota tim secara akurat disertai dengan penanda lokasi. Anggota tim juga bisa melaporkan kegiatan yang sedang dilakukannya kepada atasan, dan atasan bisa memantau kinerja tim dari jauh. Laporan pertanggungjawaban Anda menjadi semakin akurat bukan? Tunggu apa lagi? Demo GRATIS sekarang juga

Tags :

Dalam sebuah kegiatan operasional yang diselenggarakan organisasi atau perusahaan pasti tidak lepas hubungannya dengan laporan pertanggungjawaban.

Bagi Anda yang sewaktu di bangku kuliah pernah aktif dalam organisasi, pasti sudah tidak asing dengan jenis laporan ini.

Laporan pertanggungjawaban atau yang biasa dikenal dengan LPJ adalah laporan dalam bentuk dokumen tertulis untuk melaporkan pelaksanaan sebuah kegiatan.

Penyusunan laporan ini dilakukan oleh suatu unit organisasi atau kelompok kepada organisasi lainnya yang memiliki tingkatan lebih tinggi atau minimal sederajat.

Fungsi dari laporan pertanggungjawaban adalah sebagai bahan evaluasi terhadap seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan.

Nantinya, hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas kegiatan di masa mendatang.

Di dalam LPJ memuat laporan mengenai pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana. Laporan pelaksanaan kegiatan memuat laporan yang berisi latar belakang, tujuan, dan manfaat hingga waktu pelaksanaan secara rinci.

Sementara itu, laporan penggunaan dana berisi rincian alokasi dana yang digunakan selama kegiatan berlangsung. Fungsi laporan keuangan ini adalah untuk mempermudah pembukuan bagian keuangan perusahaan atau organisasi.

Laporan pertanggungjawaban dibuat ketika suatu unit telah menyelesaikan satu proyek atau pekerjaan dalam satu periode atau waktu tertentu.

Bisa saja Anda membuat laporan pertanggungjawaban tiga kali dalam sebulan. Atau hanya menyusun laporan sekali setahun tergantung proyek yang dilaksanakan atau perintah dari penanggung jawab unit atau proyek.

Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya!

Tujuan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Pembuatan LPJ setelah selesainya sebuah kegiatan bukanlah tanpa tujuan. Laporan ini bertujuan untuk memaparkan secara rinci keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan.

Mulai dari persiapan sebelum kegiatan dimulai, saat berlangsung, hingga setelah kegiatan selesai.

Selain itu, LPJ juga mampu menggambarkan masalah yang dihadapi oleh seluruh panitia pelaksana selama kegiatan.

Pada akhirnya hal ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk kegiatan di masa mendatang.

Tidak hanya sebagai bahan evaluasi, LPJ juga bertujuan untuk mengukur kemampuan tim pelaksana kegiatan dalam mempertanggungjawabkan hasil kerja masing-masing pihak.

Karena bagaimanapun, kegiatan yang berkaitan dengan keuangan, termasuk pemasukan dan pengeluaran selama kegiatan juga perlu dipertanggungjawabkan.

Mengingat pentingnya membuat LPJ dalam setiap kegiatan organisasi, maka LPJ memang harus dibuat sebaik mungkin. Semakin rinci semakin baik, sehingga bisa meyakinkan semua orang yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.

Baca juga:Mengenal Tentang Laporan Pajak Tahunan di Indonesia

Prinsip-Prinsip Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban

Agar LPJ yang dibuat dapat meyakinkan semua pihak yang berkepentingan, maka setidaknya laporan yang dibuat mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:

Sistematis dan Terpadu

Penyusunan LPJ wajib bersifat sistematis dan terpadu. Sistematis artinya sesuai dengan urutan atau susunan dan tidak boleh ada bagian yang terlewat.

Selain itu, LPJ juga harus terpadu, yakni berkaitan antara bagian satu dengan bagian yang lain.

Rinci

Tidak hanya sistematis dan terpadu, penyusunan LPJ juga harus memuat informasi rinci mengenai pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana. Semua data harus dituliskan secara lengkap dan jelas.

Tidak boleh ada satu data pun yang terlewat atau tidak dilampirkan dalam laporan ini.

Transparan

Selanjutnya, LPJ harus dibuat secara transparan. Artinya, laporan ini harus dibuat dengan apa adanya tanpa ada yang dilebih-lebihkan atau dikurangkan.

Khususnya pada bagian penggunaan dana, semua pengeluaran harus dituliskan secara apa adanya.

Sebagai bukti yang valid, boleh dilampirkan kwitansi atau struk pembelanjaan di bagian akhir LPJ.

Komprehensif

Laporan pertanggungjawaban juga disusun secara komprehensif, yakni memuat keseluruhan informasi yang perlu diketahui dari sebuah acara atau kegiatan.

Selain itu, LPJ harus mampu menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yakni What, Who , Why, When, Where, dan How.

Format dan Sistematika Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Untuk membuat LPJ yang baik dan benar dibutuhkan sebuah format dan sistematika agar mudah dibaca dan dipahami. Format dari Laporan sendiri sangat beragam, contoh ini adalah salah satu dari sekian banyak contoh format dan sistematika penyusunan LPJ

Berikut format penulisan yang umum digunakan untuk menyusun LPJ:

  • Menggunakan kertas berukuran F4;
  • Ukuran margin atas 3, kiri 4, kanan 3, dan bawah 3;
  • Penulisan LPJ menggunakan tipe huruf Times New Roman;
  • Ukuran huruf yang digunakan adalah 12;
  • Spasi 1;
  • Paragraf 1.5;
  • Alignment justify:

Bab I: Pendahuluan

Selanjutnya adalah sistematika penyusunan LPJ. Berikut ini adalah bagian-bagiannya:

Bab ini memuat alasan yang melatarbelakangi diselenggarakannya sebuah acara.

Ada tiga sub-bab dalam bab pendahuluan yaitu, latar belakang, nama kegiatan, maksud dan tujuan kegiatan.

Bab II: Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Bab ini berisi penjelasan tentang rencana pelaksanaan kegiatan. Rencana tersebut berisi keterangan waktu, target peserta, fasilitas, dan sebagainya.

Bab ini dibagi ke dalam tiga sub-bab yaitu, rencana mekanisme kegiatan, rencana anggaran biaya, dan susunan panitia.

Bab III: Pelaksanaan Kegiatan

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan seperti yang telah direncanakan pada bab II.

Di sini kita bisa melihat apakah rencana yang sudah disusun sesuai dengan pelaksanaan kegiatannya di lapangan.

Baca juga:Laporan Stok Barang: Pengertian, Manfaat, Contoh, Cara Membuat

Bab IV: Evaluasi dan Hasil Pelaksanaan

Bab ini berisi hasil pelaksanaan kegiatan, seperti apa saja yang membuat kegiatan berjalan sesuai rencana dan apa saja yang menjadi faktor penghambat.

Di sini juga dijelaskan bagaimana secara umum kesimpulan dari hasil pelaksanaan dan apa saja yang harus dievaluasi ke depannya.

Di bab ini terdapat 2 sub-bab yaitu hasil pelaksanaan seperti yang terjadi di lapangan dan evaluasi serta kesimpulan dari kegiatan tersebut.

Bab V: Penutup

Bab penutup biasanya berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut serta permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam pengadaan kegiatan.

Lampiran

Terakhir, perlu melampirkan segala dokumen penting bagi penerima laporan pertanggungjawaban (LPJ). Lampiran biasanya berupa:

  • Media Publikasi (Pamphlet atau Leaflet, dan Brosur)

Dokumen selanjutnya untuk dimasukkan ke dalam lampiran LPJ adalah media publikasi apa yang digunakan sepanjang kegiatan ini berjalan. Misalnya, memasukkan contoh pamphlet ataupun leaflet dan brosur yang digunakan sebagai media publikasi dan promosi kegiatan.

  • Dokumentasi

Selain media publikasi, ternyata dokumentasi juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan, lho! Dengan memasukkan foto-foto kegiatan, akan semakin memperkuat dan membuktikan bahwa sebuah acara telah sukses terselenggara.

  • Makalah atau Semacamnya

Kemudian, kita juga harus memasukkan makalah atau semacamnya. Makalah yang dimaksudkan di sini adalah sumber-sumber terpercaya yang digunakan untuk memperkuat landasan latar belakang atau bagian pendahuluannya.

  • Surat-surat

Surat-surat juga tak kalah penting untuk dilampirkan pada LPJ. Misalnya surat peminjaman barang, hingga surat izin penggunaan tempat, bisa kamu masukkan di dalam lampiran ini, lho!

  • Rincian Realisasi Penggunaan Dana

Hal penting lain yang tidak boleh terlewat adalah rincian realisasi penggunaan dana. Laporan realisasi anggaran atau penggunaan dana, harus dibuat semirip mungkin dengan apa yang telah diajukan dalam proposal kegiatan.

Semakin mirip dan sesuai dengan proposal kegiatan, berarti semakin efisien penggunaan dana untuk kegiatan tersebut.

  • Bukti-Bukti Pembelanjaan dan Pengeluaran Sesuai Dengan Ketentuan yang Berlaku

Terakhir, kamu harus melampirkan bukti-bukti pembelanjaan dan pengeluaran sesuai dengan anggaran dana yang disetujui. Aturan penyusunannya pun beraneka ragam, disesuaikan dengan kebijakan masing-masing organisasi/perusahaan.

Salah satu komponen penting dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban adalah adanya laporan keuangan yang sistematis. Membuat laporan keuangan kini lebih mudah dan akurat dengan bantuan software akuntansi online seperti Jurnal by Mekari.

Jurnal merupakan software akuntansi online yang memberikan solusi panduan laporan keuangan, pembukuan dan pengelolaan bisnis. Jurnal juga mampu membantu Anda menyederhanakan proses pembuatan laporan keuangan. Dengan sistem cloud computing, Jurnal membantu Anda memonitor kondisi keuangan di manapun secara real time.

Jurnal by Mekari adalah software akuntansi yang menjadi pilihan tepat bagi Anda yang membutuhkan bantuan pengelolaan keuangan.

Dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung bisnis seperti misalnya pembukuan stok barang yang mampu mendorong perkembangan usaha Anda.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Kategori : Bisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Related Articles

Bisnis,Keuangan

Transaksi Derivatif, Apa Saja Jenis-Jenisnya?

Bisnis

Struktur Modal Perusahaan : Pengertian, Faktor dan Teori

Bisnis

Peran Sistem Pemrosesan Transaksi Bagi Perusahaan

Bisnis

Cara Menghitung Payback Period pada Studi Kelayakan Bisnis

Nama Lengkap

Email

Subscribe

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA