Kira kira menurut kalian alat ukur apa yang dapat digunakan mengukur diameter baut dan mur

Bagi Anda yang bergelut di bidang otomotif, tentu tidak asing dengan mur maupun sekrup. Kedua alat ini memiliki peran untuk menggabungkan beberapa komponen kendaraan agar bersifat permanen. 

Namun, masih banyak orang yang kesulitan membaca tabel ukuran baut dan kuncinya lengkap bagi kendaraan. Agar tidak salah beli, berikut ulasannya. 

Mengenal Apa itu Baut, Mur, dan Sekrup

Baut, mur, serta sekrup merupakan sebuah komponen yang berperan sebagai penghubung beberapa part kendaraan satu dengan yang lainnya. 

Selain itu, kedua alat ini juga dapat dilepaskan dengan mudah tanpa menimbulkan resiko kerusakan. 

Meski terlihat serupa, ternyata ketiga komponen ternyata terdiri dari beberapa ukuran dan disajikan dalam sebuah tabel khusus. 

Ukuran Mur dan Baut

ukuran mur

Sumber: //www.pinterest.com/pin/321374123400422651/

Sebelum memahami bagaimana cara tepat membaca tabel ukuran untuk mur dan baut, sebaiknya kenali setiap bagiannya beserta spesifikasinya. 

Dengan mengenali setiap bagian alatnya, secara tidak langsung membantu Anda mengetahui berapa ukuran standar yang digunakan. 

Lalu apa saja bagian yang dimiliki oleh sebuah baut? 

1. B (width accross flats).

2. Length (L).

3. Thread length (TL). 

4. Pitch (P).

Diameter (D). Width Accross Flats merupakan bagian kepala baut yang berbentuk lebar namun sejajar, dimana memiliki ukuran yang serupa dengan ukuran kunci untuk membuka serta mengencangkan baut tersebut. 

Length merupakan panjang baut keseluruhan, sedangkan Thread Length merupakan panjang ulir baut. Pitch merupakan jarak antara puncak ulir antara satu dengan ulir lainnya.

Sedangkan diameter ulir baut digunakan sebagai penanda serta ukuran kode bautnya. 

diameter ulir

Sumber: slideshare.net

Usai memahami setiap bagian baut, kini saatnya untuk mengetahui ukuran mur baut dan standar. 

Mengapa mengetahui standar baut sangat diperlukan? Karena setiap negara memiliki ukuran standar baut berbeda begitu pula Indonesia. 

Namun dalam bidang industri otomotif, setidaknya ada dua standar yang kerap digunakan. Kedua standar baut tersebut terdiri dari baut berukuran metrik (milimeter) serta baut berukuran whitworth (inci). 

Pengukuran Berdasarkan Standar ISO Metric

Khusus untuk standar baut berukuran metrik (ISO Metric), merupakan ukuran baut yang banyak diterapkan di berbagai negara. Standar ukuran ISO Metric memiliki beberapa ciri yaitu satuan ukurannya menggunakan milimeter. 

Sudut puncak antar pitch sekitar 60 derajat, serta disimbolkan dengan huruf “M” yang memiliki arti sebagai Metrik. Tidak terlalu sulit untuk membaca tabel ukuran baut dan kuncinya lengkap, sebab Anda hanya perlu mengetahui kode yang diberikan. 

Misalnya ketika Anda menemukan kode bertuliskan “M8x1.5 2 LH L:35mm, maka kode tersebut memiliki makna bahwa baut tersebut menggunakan standar metrik berkat adanya simbol “M” pada awal kodenya. 

Sedangkan angka 8 usai huruf “M” menandakan ukuran diameter ulir bautnya yaitu 8mm. Kode yang menunjukkan angka 1.25 memiliki arti sebagai pitch atau jarak ulirnya sebesar 1.25mm. 

Kode angka 2 pada memiliki arti sebagai penunjuk kelas material nomor 2, dan LH menunjukkan arah ulir kiri. Kemudian kode L:35 berarti panjang bautnya. 

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Dongrak dan Bagaiman Cara Menggunakannya

Mengukur Mur dan Baut

Untuk mengetahui berapa besar ukuran mur baut, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. 

Pertama tama, silahkan ukur lebar kepala bautnya menggunakan jangka sorong atau dikenal vernier caliper. Besaran kepala bautnya yang akan menentukan berapa besar ukuran kuncinya untuk mengencangkan atau membuka bautnya. 

Kemudian Anda perlu mengukur pitch menggunakan thread pitch gauge dengan cara dipasangkan sejajar dengan ulir bautnya. Apabila pemasangan tidak sejajar, ditakutkan terjadi kesalahan ukuran. 

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengukur panjang bautnya menggunakan jangka sorong.

Meski terkesan sederhana, ternyata pengukuran panjang baut tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebab dalam pengukuran satu ini, Anda hanya perlu mengetahui panjang ulir bautnya saja. 

Agar hasil pengukurannya sesuai, Anda perlu menyamakan panjang ulir baut lawas dengan baut yang hendak dibeli di toko otomotif terdekat. 

Standar baut whitworth, juga memiliki beberapa ciri pada kode bautnya. Beberapa ciri tersebut terdiri dari satuan ukurnya yang menggunakan inchi, sudut puncak antar pitch berkisar 55 derajat, serta disimbolkan dengan huruf “W” yang memiliki arti sebagai ukuran Whitworth. 

Lalu bagaimana cara membaca kode yang tertera pada bautnya ?

Misalnya saja ketika Anda menemukan kode baut bertuliskan W 3/8” x 16, maka cara membacanya yaitu huruf “W” diartikan sebagai ukuran whitworth. 

Sedangkan angka 3/8” menunjukkan besaran diameter ulir bautnya mencapai 3/8 inchi atau berkisar 0,375 inchi. Angka “16” pada kode tersebut memiliki arti sebagai jumlah pitch yang terdapat pada 1 inchinya sekitar 16.

Ukuran Sekrup

ukuran sekrup

Sumber: accuratescrew.com

Setelah mengetahui cara membaca ukuran baut dan mur, kemungkinan besar Anda memahami bagaimana  cara mengukur sekrup yang memiliki bentuk yang hampir serupa. 

Lalu bagaimana cara membaca kode bertuliskan 6 x 3/4” ? Angka 3/4" tersebut memiliki arti sebagai panjang sekrup, sedangkan angka 6 memiliki arti sebagai ukuran sekrup mulai dari kepala hingga porosnya. 

Mengetahui cara membaca ukuran dari sekrup maupun baut dengan tepat, membantu Anda menentukan pengganti serupa.

Apabila ukuran baut dan sekrup yang dibeli tidak sesuai dengan lubang yang tersedia, tentu saja alat tersebut tidak dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa komponen kendaraan. 

Baca juga: Mengenal Apa Saja Spare Part Mobil yang Wajib Diganti Secara Rutin

Artikel ini membahas tentang bagian-bagian, cara menggunakan, membaca dan menghitung  jangka sorong.

--

Ketika kamu mau mengukur berat badan, yang kamu cari pasti timbangan badan. Untuk mengukur waktu, alat yang kamu butuhin pasti jam. Nah, kalo alat ukur panjang, yang pertama kali di pikiranmu apa? pasti kebanyakan dari kalian jawab mistar atau penggaris kan? Bahkan kalau kamu buka tempat pensil sekarang, mungkin penggaris ada di situ bareng sama alat tulis lainnya. Bentuknya yang simple dan mudah dibawa, nggak salah sih, penggaris jadi alat ukur panjang yang paling eksis sampai sekarang. 

Eh tapi, kalo kamu mau ukur diameter cincin, emang bisa pake penggaris? Duh, nggak bisa kan. Makanya penggaris cukup terbatas ya, dia umumnya dipakai untuk mengukur benda yang permukaannya berupa bidang datar aja, salah satu contohnya kertas. Padahal, manusia juga butuh alat untuk mengukur panjang benda nggak cuma berbidang datar. Contohnya yang tadi, mengukur diameter luar/dalam suatu benda.

Untuk itu, manusia butuh alat ukur panjang yang lebih detail lagi, salah satunya yaitu jangka sorong. Waktu kelas 7 dulu, kamu pernah belajar jenis-jenis alat ukur panjang. Mungkin di antara kamu udah knal sama jangka sorong ini ya. Tapi, yang bakal kita bahas kali ini lebih mendalam dari SMP dulu. 

Nah, buat kamu yang belum tau bagian-bagian jangka sorong, sampai cara membacanya, tenang aja! Karena itu semua akan diulas secara lengkap di artikel ini. Yuk cek pembahasannya!

Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong itu alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.

Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur ya! Kalo gitu, berapa sih nilai skala terkecil jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm, berbeda sama penggaris 0,1 cm atau 1 mm. Hal itulah yang menjadi kelebihan jangka sorong. Selain itu, karena ukurannya yang pas dan mudah dibawa kemana-mana, jangka sorong jadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik loh!

Bagian-Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda dari penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua skala. Skala nya terdiri dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius. Skala utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap. Kalau skala nonius itu skala pendek yang ada di rahang geser. 

Keterangan bagian jangka sorong:

1. Rahang dalam, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lubang atau celah. Seperti gambaran di bawah ini:

(Sumber : Upadhyay via Youtube)

2. Rahang Luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian luar seperti diameter, lebar atau panjang benda.

(Sumber : Upadhyay via Youtube)

3. Tangkai ukur kedalaman, fungsinya untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.

(Sumber : Upadhyay via Youtube)

4. Skala Utama, fungsinya untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm.

5. Skala Nonius, fungsinya untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.

6. Baut pengunci, fungsinya untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.

Setelah kenalan sama semua bagian jangka sorong, aku mau ajak kamu belajar cara untuk menggunakan jangka sorong dan cara membacanya. Sayang banget kan, kalo udah tau bagian-bagiannya tapi nggak ngerti cara pemakaiannya. Yuk langsung aja kita bahas!

Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong

Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang atau diameter luar suatu benda adalah seperti ini:

(Sumber: WeldNotes.com via Youtube)

  1. Cek dulu dan pastikan waktu kedua rahang tertutup, skala menunjukkan angka nol. Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa disebut zero error.
  2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan, sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang (tetap dan geser)
  3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang, pastikan juga posisinya sudah sesuai ya.
  4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur, lalu putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”.
  5. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh. 

Nah untuk membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong, caranya gampang banget. Kita coba langsung masuk ke contoh soal ya!

Segitu dulu ya pembahasan jangka sorong, tapi masih ada alat ukur lainnya yang bisa banget kamu pelajari. Nah, kamu bisa belajar di ruangbelajar ada banyak banget video pembelajaran yang bisa kamu dapetin, ditambah latihan soal yang selalu diupdate. Pokoknya seru banget deh, yuk tunggu apalagi! Selamat belajar.

Referensi:

Nurachmandani, setya. (2009). Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Pierre Vernier. [daring], //mathshistory.standrews.ac.uk/Biographies/Vernier/, diakses tanggal 27 April 2021.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA