Ketentuan dan ketetapan Allah SWT yang telah berlaku dan sesuai dengan apa yang telah dikendarainya disebut?

Merdeka.com - Sebagai umat Islam, kita telah sejak lama menggunakan kata qada dan qadar. Kepercayaan terhadap konsep kata ini juga merupakan salah satu rukun iman dalam agama Islam. Kita sering menggunakan kedua kata itu secara bergantian untuk sebuah pengertian yang sama.

Untuk Baca Alquran Klik di Sini:

Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya serta meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya. Pembahasan tentang Qada dan Qadar bagaikan menyelami lautan yang tak bertepi, permasalahan tentang takdir ini telah menjadi pembahasan sejak zaman klasik hingga kontemporer.

“Dalam Himpunan Putusan Tarjih yang terdapat dalam Jilid I bab al-Imanu bi al-Qadai wa al-Qadari halaman 21-22, yang berbunyi: wajib bagi kita untuk mengimani bahwasannya Allah telah menciptakan segala sesuatu, Allah melarang dan memerintahkannya, dan segala perintah Allah itu adalah sesuatu yang sudah ditetapkan. Semua yang telah ditentukan Allah itu, berdasarkan pada pengetahuan, kehendak, dan hikmah Allah,”.

Takdir itu tidak akan terlepas dari empat hal: 1) al-‘ilm; 2) al-kitabah; 3) al-masya; dan 4) al-khalq. Artinya, segala sesuatu yang disebut takdir itu adalah segala perbuatan manusia atau makhluk-Nya berdasarkan ilmu Allah, Allah tahu segala yang terjadi.

Kemudian al-kitabah, semua yang terjadi itu telah ada catatannya di Lauhul Mahfudz. Dan tentu, apa-apa yang telah terjadi itu karena masya atau kehendak Allah. Jelas, al-khalq, artinya sesuatu yang diciptakan

Sebagai umat Islam, maka hendaknya kita wajib mengetahui apa arti qada dan qadar secara jelas dan memahami apa saja perbedaan dari keduanya. Allah telah mewajibkan kita untuk mengerti dan dapat mempelajari apa itu qada dan qadar.

Agar kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai apa itu arti qada dan qadar dalam agama Islam, berikut ini kami telah rangkum arti Qada dan Qadar dalam Islam, yang dilansir dari Islam.nu.or.id

2 dari 3 halaman

Arti Qada

Qada menurut agama Islam merupakan putusan Allah pada azali bahwa kelak nanti kita akan menjadi apa. Sedangkan apabila qadar merupakan realisasi Allah atas qada terhadap diri kita sesuai dengan kehendak-Nya.

فإرادة الله المتعلقة أزلا بأنك تصير عالما قضاء وإيجاد العلم فيك بعد وجودك على وفق الإرادة قدر

Artinya, “Kehendak Allah yang berkaitan pada azali, misalnya kau kelak menjadi orang alim atau berpengetahuan adalah qadha. Sementara penciptaan ilmu di dalam dirimu setelah ujudmu hadir di dunia sesuai dengan kehendak-Nya pada azali adalah qadar,”

Sedangkan bagi kelompok Maturidiyyah, qada dipahami sebagai penciptaan Allah atas sesuatu disertai penyempurnaan sesuai ilmu-Nya. Dengan kata lain, qadha adalah batasan yang Allah bagi pada azali atas setiap makhluk dengan batasan yang ada pada semua makhluk itu. Seperti baik, buruk, memberi manfaat, menyebabkan mudarat, dan seterusnya. Singkat kata, qadha adalah ilmu azali Allah atas sifat-sifat makhluk-Nya.

Selain itu, ada lagi ulama yang memberikan pendapat bahwa qada adalah ilmu azali Allah dalam kaitannya dengan materi yang diketahui oleh-Nya. Sementara qadar adalah penciptaan Allah atas sesuatu sesuai dengan ilmu-Nya.

Sebagai contoh, Ilmu Allah pada azali bahwa si A kelak akan menjadi ulama atau ilmuwan adalah qada. Sedangkan penciptaan ilmu pada diri si A setelah ia diciptakan adalah qadar.

وقول الأشاعرة هو المشهور وعلى كل فالقضاء قديم والقدر حادث بخلاف قول الماتريدية وقيل كل منهما بمعنى إرادته تعالى

Artinya, “Pandangan ulama Asy’ariyyah cukup masyhur. Atas setiap pandangan itu, yang jelas qada itu qadim (dulu tanpa awal). Sementara qadar itu hadits (baru). Pandangan ini berbeda dengan pandangan ulama Maturidiyyah. Ada ulama berkata bahwa qadha dan qadar adalah pengertian dari kehendak-Nya,”

3 dari 3 halaman

Arti Qadar

Qadar menurut bahasa yaitu masdar yang berasal darii kata qadara-yaqdaru-qadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan.

Ibnu Faris berkata, “Qadara: qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah: akhir/puncak segala sesuatu. Dinyatakan dengan Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula al-qadar, dan qadartusy syai’ aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.”

Qadar (yang diberi harakat pada huruf daal-nya) ialah: Qadha’ (kepastian) dan hukum, yaitu apa-apa yang telah ditentukan Allah Azza wa Jalla dari qadha’ (kepastian) dan hukum-hukum dalam berbagai perkara

Arti dari takdir adalah merenungkan dan memikirkan untuk menyamakan sebuah sesuatu. Qadar sendiri menurut istilah adalah sebuah ketentuan Allah yang akan berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya.

Atau juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menentukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali.

Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat tertentu pula, maka hal itu pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya

UMAT muslim sudah semestinya memercayai bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Dia memiliki segala kekuatan untuk menciptakan dan memberikan keputusan dalam berbagai urusan manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan percaya kepada hari akhir atau qada dan qadar merupakan salah satu iman Islam yang harus dimiliki setiap umat muslim.

Untuk menumbuhkan kepercayaan ini, tentu perlu dipahami terlebih dahulu pengertian qada dan qadar menurut Agama Islam. Kedua istilah ini memang mempunyai bentuk kata dan pelafalan yang mirip. Bahkan qada dan qadar sering dipahami memiliki arti yang sama.

Padahal antara qada dan qadar adalah dua hal yang berbeda, begitu juga dengan pengertian qada dan qadar. Untuk itu, Anda perlu memahami makna dari dua istilah ini dengan baik. Selain itu, perlu diketahui pula manfaat keutamaan yang akan didapatkan dengan beriman kepada qada dan qadar.  

Apa itu qadha dan qadar? Qadha yaitu ketetapan Allah SWT semenjak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya. Qadar yaitu Perwujudan menurut qadha atau ketetapan Allah SWT pada kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Qadarnya Allah ini juga biasa diklaim menggunakan kata takdir.

Hubungan antara qadha dan qadar yaitu interaksi yang tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Lantaran qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar menjadi “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi.

Jadi, apa itu beriman pada qadha dan qadar? Iman pada qadha dan qadar yaitu percaya menggunakan sepenuh hati bahwa Allah SWT sudah memilih segala sesuatu yang akan terjadi dalam mahluknya. Setiap insan, sudah diciptakan menggunakan ketentuan-ketentuan dan sudah pada atur nasibnya semenjak zaman azali.

Meski terdapat takdir Allah SWT, bukan berarti kita menjadi insan bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Lantaran sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.

Perbedaan qada dan qadar juga dapat dilihat dari ayat-ayat Alquran yang membahas keduanya. Qada telah dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran antara lain : • QS. Al – Isra’ : 23 tentang perintah. • QS. Ali Imron : 47 tentang kehendak. • QS. Fussilat : 12 tentang menjadikan dan mewujudkan.

• QS. An – Nisa’ : 65 tentang keputusan atau hukum.

Sedangkan tentang Qadar telah dijelaskan di dalam ayat Alquran yaitu sebagai berikut : • QS. Fussilat : 10 tentang mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas – batasnya. • QS. Al – Mursalat : 23 tentang kepastian dan ketentuan. • QS. Ar – Ra’du : 17 tentang ukuran.

• QS. Al – Baqarah : 236 tentang kemampuan dan kekuasaan. (OL-13)

Baca Juga: Simak, Ini Tips dari UNICEF untuk Menjaga Kesehatan Mental Keluarga di Tengah Pandemi

Untuk mengetahui secara rinci, berikut kami telah rangkum 4 perbedaan Qada dan Qadar.

Qada dan Qadar merupakan dua kata yang memiliki perbedaan sangat jelas. Qada dan Qadar merupakan rukun iman dalam agama Islam yang wajib kita imani. Maka dari itu, beriman kepada Qada dan Qadar yang benar adalah mengimani dengan cara sepenuh hati akan adanya takdir Allah SWT.

Takdir tersebut menjadi bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Sehingga segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh Allah SWT. Takdir tersebut berlaku pada semua makhluk ciptaan-Nya.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Perbedaan dari Qada dan Qadar sebenarnya dapat dilihat dari pengertiannya baik menurut istilah ataupun menurut bahasa, meskipun keduanya sama-sama mengacu kepada takdir Allah SWT. Untuk mengetahui secara rinci, berikut kami telah rangkum 4 perbedaan Qada dan Qadar yang dilansir dari Yuksinau.id

Pengertian dari Qada dan Qadar

Sebelum kita mengetahui tentang perbedaan Qada dan Qadar, ada baiknya juga kita mengetahui terlebih dahulu pengertian keduanya. Berikut kami telah rangkum pengertian dari Qada dan Qadar.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

1. Qada
Qada menurut istilah dapat diartikan sebagai ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (dalam kandungan) tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan Qada yang diartikan menurut bahasa adalah suatu ketetapan, hukum, perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak.

Qada akan mencakup semua hal baik ataupun buruk, hidup dan mati, serta masih banyak lagi. Qada itu ada setelah Qadar.

Qada masih dapat diubah dengan adanya usaha, ikhtiar, bertawakal dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang diinginkan oleh seseorang. Sesuai yang tercantum dalam kitab suci Allah SWT bahwasanya tidak ada yang dapat merubah nasib suatu kaum kecuali mereka yang mengubahnya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa qada itu adalah ketetapan yang sudah terjadi (keputusan).

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

2. Qadar
Qadar menurut istilah dapat diartikan sebagai sebuah perwujudan dari ketetapan Allah (qada) tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali (dalam kandungan).

Qadar menurut bahasa dapat diartikan sebagai suatu kepastian, dan praturan serta ukuran. Qadar akan mencakup takdir yang sudah terjadi, sudah terjadi, dan yang akan terjadi selanjutnya di kemudian hari.

Berbeda dengan qada, qadar sudah tidak dapat diubah lagi bagaimanapun caranya. Karena qadar telah tertulis di Lauhul Mahfuz sejak zaman azali (dalam kandungan) seperti ajal, jodoh, dan yang lainnya.

Tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengetahui apa yang telah Allah tetapkan di Lauhul Mahfuz sehingga itu sudah tidak dapat diubah lagi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Qadar merupakan sebuah ketetepan Allah yang belum terjadi.

Perbedaan Qada dan Qadar

©Shutterstock

Secara garis besar, perbedaan Qada dan Qadar dapat dibedakan ke dalam 4 garis besar, yaitu pengertian, ketetapannya, contoh dan ayat Alquran yang membahas tentang qada dan qadar.

1. Pengertian

Perbedaan qada dan qadar akan dapat dilihat dari kedua pengertian dari kedua kata tersebut. Menurut istilah, Qada merupakan ketetapan Allah sejak zaman azali (dalam kandungan) tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan qadar adalah sebuah perwujudan dari ketetapan Allah (qada) tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali (dalam kandungan).

Sedangkan qada menurut bahasa dapat diartikan sebagai ketetapan, hukum, perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak. Lalu qadar menurut bahasa adalah suatu kepastian, dan peraturan serta ukuran.

2. Ketetapannya

Perbedaan qada dan qadar akan dapat dilihat dari ketetapannya. Allah SWT telah menetapkan bahwa apabila qadar merupakan takdir yang masih dapat diubah oleh umatnya dengan cara berikhtiar, berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencapai keinginannya. Apabila Qadar merupakan sebuah ketetapan dari Allah SWT yang memang tidak dapat diubah.

3. Contoh

Perbedaan dari Qada dan Qadar juga dapat dilihat dari kedua contohnya dalam kehidupan manusia. Contoh dari Qada adalah jika seseorang menginginkan rezeki yang banyak dan berlimpah serta berkah maka ia harus berusaha dengan sungguh-sungguh ditambah berdoa, ikhtar, dan tawakkal untuk mengubah nasibnya sehingga ia bisa mendapatkan apa yang dia mau. Lalu orang yang bodoh akan menjadi pandai jika ia mau belajar dengan sungguh – sungguh disertai dengan doa.

Sedangkan apabila Qadar contoh yang paling jelas adalah ajal manusia. Seseorang tidak akan mengetahui kapan ia akan meninggal dunia dan itu merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah tidak dapat diubah lagi bagaimanapun caranya. Karena sudah tertulis di Lauhuh Mahfuz yang tidak ada siapapun yang mengetahui kecuali Allah SWT. Lalu menetapkan jenis kelamin dan hari kiamat.

4. Ayat Alquran yang Membahas

Perbedaan qada dan qadar juga dapat dilihat dari ayat-ayat Alquran yang membahas keduanya. Qada telah dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran antara lain :

  • QS. Al – Isra’ : 23 tentang perintah.
  • QS. Ali Imron : 47 tentang kehendak.
  • QS. Fussilat : 12 tentang menjadikan dan mewujudkan.
  • QS. An – Nisa’ : 65 tentang keputusan atau hukum.

Sedangkan apabila Qadar telah dijelaskan di dalam ayat Alquran yaitu sebagai berikut :

  • QS. Fussilat : 10 tentang mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas – batasnya.
  • QS. Al – Mursalat : 23 tentang kepastian dan ketentuan.
  • QS. Ar – Ra’du : 17 tentang ukuran.
  • QS. Al – Baqarah : 236 tentang kemampuan dan kekuasaan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA