Kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran daring

Mas Dzikry

Type your search query and hit enter:

  • Homepage
  • Daring
  • 12 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Daring

12 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Share

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring (Sumber ilustrasi: kompas.com)

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.

Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.

Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.

Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Kekurangan pembelajaran daring/online adalah:

1. Sulit untuk mengontrol mana siswa yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang tidak.

2. Pembelajaran lebih banyak bersifat teoretis dan minim praktik karena tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung dengan siswa.

3. Bagi mereka yang tinggal di lokasi yang infrastruktur komunikasinya masih kurang baik tentu akan kesulitan untuk mengakses internet.

4. Tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan (entah itu komputer, laptop, atau gawai lainnya) untuk pembelajaran online.

5. Terlalu banyak distraksi yang bisa mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.

Halaman Selanjutnya


Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring yaitu proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui jaringan internet tanpa bertatap muka secara langsung. Pembelajaran daring disebut juga dengan istilah E-Learning yaitu pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik.

Menurut Mustofa, dkk, (2019: 153), pembelajaran daring adalah metode pembelajaran yag dilakukan secara online melalui jaringan internet.

Menurut Thorme yang dikutip oleh Kuntarto (2017:102), pembelajaran daring yaitu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan perangkat teknologi dan multimedia.

Kegiatan pembelajaran daring dapat dilakukan melalui google classroom, google meet, Edmodo, zoom, dan lain sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara online dengan menggunakan beberapa aplikasi atau perangkat elektronik.

Baca juga: Media pembelajaran berbasis IT

Apa Itu Pembelajaran Luring

Sebelum membahas mengenai pembelajaran luring, perlu diketahui bahwa pada dasarnya pembelajaran diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuan baru, dan kemampuan untuk dapat menguasai materi pelajaran dengan baik.

Agar dapat mencapai berbagai kemampuan yang sudah disebutkan di atas, maka pembelajaran perlu dirancang atau didesain dengan sebaik mungkin dengan melibatkan interaksi peserta didik, pendidik atau guru, dan sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar.

Selanjutnya, pembelajaran harus diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Sebab itu, tak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan pembaharuan-pembaharuan desain pembelajaran.

Munculnya dan dilaksanakannya pembelajaran daring karena dampak dari pandemi ini membuat guru atau siswa harus mampu beradaptasi. Meski demikian, pembelajaran luring yang telah terselenggara sejak dulu tak bisa dilepaskan begitu saja. Lalu apa sebenarnya pengertian pembelajaran luring yang sejak dulu sudah diterapkan di Indonesia?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) milik Kemendikbud, luring merupakan akronim dari luar jaring(an): terputus dari jejaring komputer. Luring juga bisa disebut sebagai offline. Artinya, pembelajaran luring merupakan pembelajaran yang berlangsung tanpa menggunakan jaringan internet.

Siswa dan guru dapat belajar menggunakan pegangan buku, modul, dan lain sebagainya secara fisik. Pembelajaran luring ini biasanya juga berlangsung secara tatap muka dan biasanya berlangsung di dalam kelas. Sistem ini berjalan di Indonesia sejak sebelum munculnya pandemi.

Siswa harus datang ke kelas untuk belajar dan bertatap muka dengan guru atau sesama siswa lainnya. Tentu saja, istilah pembelajaran luring ini merupakan lawan kata atau kebalikan dari istilah daring (dalam jaringan). Sehingga saat melakukan proses pembelajaran luring, baik siswa maupun guru tidak memerlukan jaringan internet.

Internet sendiri merupakan sebuah terminologi di dalam dunia informatika yang merujuk pada sebuah kondisi tentang saling terhubungnya jaringan dalam cakupan terbatas. Sehingga istilah pembelajaran luring atau aktivitas luring ini sama sekali tidak melibatkan jaringan internet atau intranet.

Selain tidak menggunakan internet, kegiatan belajar luring ini biasanya juga tidak menggunakan komputer. Biasanya, guru menggunakan media pembelajaran, baik buku cetak, buku pegangan, modul, dokumen-dokumen pendukung dalam bentuk fisik, maupun TV. Jenis kegiatan yang dilakukan secara luring dengan TV biasanya menyaksikan acara pendidikan.

Acara pendidikan yang biasanya disaksikan melalui TV ini sebagai materi pembelajaran siswa sekolah dan kemudian siswa diminta membuat tugas dari tayangan yang telah ia saksikan. Sehingga intinya, aktivitas pembelajaran luring sama sekali tidak melibatkan internet.

Sederhananya jika siswa menulis artikel atau mengerjakan tugas di Microsoft Word dan tidak dihubungkan melalui internet, maka aktivitas tersebut disebut sebagai aktivitas luring. Dan jika pembelajarannya menggunakan internet, misal menggunakan Zoom atau Google Meet, maka disebut pembelajaran daring.

Meski adanya situasi dan kondisi yang terus berkembang membuat sistem pembelajaran terus berkembang, namun pembelajaran luring ini dirasa sangat cocok dilakukan bagi siswa yang berada di daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil). Karena dengan kegiatan luring, siswa dapat memanfaatkan memaksimalkan proses belajar mengajar dengan baik.

Siswa yang berada di daerah 3T tentu sangat jarang yang memiliki jaringan internet dan juga media teknologi yang mumpuni. Oleh sebab itu, pembelajaran luring menjadi satu-satunya cara belajar paling efektif. Siswa bisa mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal pelajaran, mengumpulkan tugas, menulis di buku, dan bertatap muka secara langsung di kelas.

Istilah pembelajaran luring dan daring belakangan ini memang muncul sebagai salah satu bentuk pola pembelajaran di berkembangnya teknologi informasi. Saat ini, baik pembelajaran luring maupun daring dapat berdiri sendiri maupun dilaksanakan secara kombinasi atau blended learning.

Tidak hanya guru dan siswa, dalam pembelajaran luring semua pihak harus turut serta, termasuk orang tua siswa. Orang tua siswa menjadi peran penting membimbing anaknya untuk belajar di rumah meski tanpa menggunakan media jaringan internet. Selain itu, orang tua siswa juga sangat penting untuk mendorong dan meningkatkan kondisi mental anak di rumah.

Baca Juga:

  • Langkah Penyusunan Bahan Ajar
  • Contoh Bahan Ajar
  • Jenis Bahan Ajar
  • Bahan-Bahan Pengajaran

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA