Jumlah ayat yang terdapat pada surat at-tin adalah

Tags (tagged): center of studies, surah at, tin, unkris, juz juz, 30 statistik, jumlah, ruku ruku jumlah, ayat 8, ayat, sebaik baiknya walau, begitu manusia, pada, akhirnya, berikutnya surah, al alaq, surah, 95 surah surah, al quran, 1, 43 az zukhruf, 44 ad, dukhan, 45 al jasiyah, 46 al, ahqaf, 47, center of, studies 84, al, insyiqaq 85 al, buruj 86, at, tariq 87 al, a la, 88, al surah at, tin unkris

Page 2

Tags (tagged): unkris, surah at, tin, surah, at, juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 8, ayat, sebaik baiknya, walau begitu, manusia, pada akhirnya, berikutnya, surah al, alaq, surah 95 surah, quran, 1, 43 az, zukhruf 44, ad, dukhan 45 al, jasiyah 46, al, ahqaf 47, center, of studies, 84, al insyiqaq 85, al buruj, 86, at tariq 87, al a, la, 88 al surah, at tin, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, of, studies, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia

Page 3

Tags (tagged): unkris, surah at, tin, surah, at, juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 8, ayat, sebaik baiknya, walau begitu, manusia, pada akhirnya, berikutnya, surah al, alaq, surah 95 surah, quran, 1, 43 az, zukhruf 44, ad, dukhan 45 al, jasiyah 46, al, ahqaf 47, center, of studies, 84, al insyiqaq 85, al buruj, 86, at tariq 87, al a, la, 88 al surah, at tin, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, of, studies, kelas eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia

Page 4

Tags (tagged): unkris, surah at, tin, surah, at, juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 8, ayat, sebaik baiknya, walau begitu, manusia, pada akhirnya, berikutnya, surah al, alaq, surah 95 surah, quran, 1, 43 az, zukhruf 44, ad, dukhan 45 al, jasiyah 46, al, ahqaf 47, pusat, ilmu pengetahuan, 84, al insyiqaq 85, al buruj, 86, at tariq 87, al a, la, 88 al surah, at tin, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, ilmu, pengetahuan, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia

Page 5

Tags (tagged): unkris, surah at, tin, surah, at, juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 8, ayat, sebaik baiknya, walau begitu, manusia, pada akhirnya, berikutnya, surah al, alaq, surah 95 surah, quran, 1, 43 az, zukhruf 44, ad, dukhan 45 al, jasiyah 46, al, ahqaf 47, pusat, ilmu pengetahuan, 84, al insyiqaq 85, al buruj, 86, at tariq 87, al a, la, 88 al surah, at tin, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, ilmu, pengetahuan, kelas eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia

Page 6

Tags (tagged): surah at tariq, surah at, tariq, unkris, ath thaariq, terdapat pada, ayat, pertama surat pokok, com surah, sebelumnya, surah al buruj, al quran, surah, 34 saba 35, fatir 36, ya, sin 37 as, saffat 38, sad, 39 az, 73, al muzzammil, 74, al muddassir 75, al qiyamah, 76, al insan 77, pusat ilmu, pengetahuan, 110 an nasr, 111 al, lahab, 112 al ikhlas, 113 al, falaq, 114 surah at, tariq surah, at, tariq unkris, pusat, ilmu

Page 7

Tags (tagged): surah at tariq, surah at, tariq, unkris, ath thaariq, terdapat pada, ayat, pertama surat pokok, com surah, sebelumnya, surah al buruj, al quran, surah, 34 saba 35, fatir 36, ya, sin 37 as, saffat 38, sad, 39 az, 73, al muzzammil, 74, al muddassir 75, al qiyamah, 76, al insan 77, pusat ilmu, pengetahuan, 110 an nasr, 111 al, lahab, 112 al ikhlas, 113 al, falaq, 114 surah at, tariq surah, at, tariq unkris, pusat, ilmu

Page 8

Tags (tagged): surah at tariq, surah at, tariq, unkris, ath thaariq, terdapat pada, ayat, pertama surat pokok, com surah, sebelumnya, surah al buruj, al quran, surah, 34 saba 35, fatir 36, ya, sin 37 as, saffat 38, sad, 39 az, 73, al muzzammil, 74, al muddassir 75, al qiyamah, 76, al insan 77, center of, studies, 110 an nasr, 111 al, lahab, 112 al ikhlas, 113 al, falaq, 114 surah at, tariq surah, at, tariq unkris, center, of

Page 9

Tags (tagged): surah at tauba, unkris, surah, at, tauba, at tauba, maksudnya pernyataan pemutusan, perhubungan, perlindungan, allah, bagi orang orang, beriman kedudukan, 3737, pranala luar surah, at taubah, mp3, inggris source text, 45 al, jasiyah, 46 al ahqaf, 47 muhammad, 48, al fath 49, al, center, of, studies 1 al, kafirun 110, an, nasr 111 al, lahab 112, ikhlas 113 al, surah at

Page 10

Tags (tagged): surah at tauba, unkris, surah, at, tauba, at tauba, maksudnya pernyataan pemutusan, perhubungan, perlindungan, allah, bagi orang orang, beriman kedudukan, 3737, pranala luar surah, at taubah, mp3, inggris source text, 45 al, jasiyah, 46 al ahqaf, 47 muhammad, 48, al fath 49, al, center, of, studies 1 al, kafirun 110, an, nasr 111 al, lahab 112, ikhlas 113 al, surah at

Page 11

Tags (tagged): surah at taubah, unkris, surah, at, taubah, at taubah, maksudnya pernyataan pemutusan, perhubungan, perlindungan, allah, bagi orang orang, beriman kedudukan, 3737, pranala luar surah, mp3, inggris source text, 45 al, jasiyah, 46 al ahqaf, 47 muhammad, 48, al fath 49, al, pusat, ilmu, pengetahuan 1 al, kafirun 110, an, nasr 111 al, lahab 112, ikhlas 113 al, surah at

Page 12

Tags (tagged): surah at taubah, unkris, surah, at, taubah, at taubah, maksudnya pernyataan pemutusan, perhubungan, perlindungan, allah, bagi orang orang, beriman kedudukan, 3737, pranala luar surah, mp3, inggris source text, 45 al, jasiyah, 46 al ahqaf, 47 muhammad, 48, al fath 49, al, pusat, ilmu, pengetahuan 1 al, kafirun 110, an, nasr 111 al, lahab 112, ikhlas 113 al, surah at

Page 13

Tags (tagged): surah al lahab, surah al, lahab, unkris, surat berisi, tentang nasib, salah, seorang paman, an, nasr al, quran, surah berikutnya surah, al ikhlas, surah, 111, as saffat, 38 sad, 39, az zumar 40, al mu, min, 41 fussilat 42, asy, 76, al, insan 77 al, mursalat 78, naba 79 an, nazi at, 80, pusat ilmu pengetahuan, falaq 114, nas keterangan makkiyah, madaniyah dadweqeqwd, al lahab surah, al lahab, pusat ilmu

Page 14

Tags (tagged): surah al lahab, surah al, lahab, unkris, surat berisi, tentang nasib, salah, seorang paman, an, nasr al, quran, surah berikutnya surah, al ikhlas, surah, 111, as saffat, 38 sad, 39, az zumar 40, al mu, min, 41 fussilat 42, asy, 76, al, insan 77 al, mursalat 78, naba 79 an, nazi at, 80, pusat ilmu pengetahuan, falaq 114, nas keterangan makkiyah, madaniyah dadweqeqwd, al lahab surah, al lahab, pusat ilmu

Page 15

Tags (tagged): surah al lahab, surah al, lahab, unkris, surat berisi, tentang nasib, salah, seorang paman, an, nasr al, quran, surah berikutnya surah, al ikhlas, surah, 111, as saffat, 38 sad, 39, az zumar 40, al mu, min, 41 fussilat 42, asy, 76, al, insan 77 al, mursalat 78, naba 79 an, nazi at, 80, center of studies, falaq 114, nas keterangan makkiyah, madaniyah dadweqeqwd, al lahab surah, al lahab, center of

Page 16

Tags (tagged): surah al lahab, surah al, lahab, unkris, surat berisi, tentang nasib, salah, seorang paman, an, nasr al, quran, surah berikutnya surah, al ikhlas, surah, 111, as saffat, 38 sad, 39, az zumar 40, al mu, min, 41 fussilat 42, asy, 76, al, insan 77 al, mursalat 78, naba 79 an, nazi at, 80, center of studies, falaq 114, nas keterangan makkiyah, madaniyah dadweqeqwd, al lahab surah, al lahab, center of

Page 17

Surah Al-Lail (bahasa Arab:الّيل, al-Layl, "Malam") merupakan surah ke-92 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan sesudah Surah Al-A’la. Surat ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Asbabun Nuzul

Berada beberapa riwayat yang memberitakan Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) surah al-Lail, diantaranya dari Ibnu Hatim, Al-Hakim, dan Al-Bazzar. Dalam riwayat Ibnu Hatim dituturkan bahwa surah al-Lail turun berkomunikasi pemilik pohon kurma yang bakhil. Diketengahkan bahwa pemilik pohon kurma tersebut memiliki pohon yang mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangganya yang fakir dan memiliki jumlah anak. Tiap kali berbuah, ia memetik hasilnya dari rumah tetangganya, namun bila kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir, ia segera merampasnya. Bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu juga dipaksa dikeluarkannya. Kemudian, orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi Muhammad yang berjanji akan mendudukkan masalahnya. Nabi yang belakang sekali bertemu dengan pemilik kurma dan bersabda, "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan anggotamu sebagai tukarnya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu bercakap, "Hanya sekian tawaran tuan? Diri sendiri mempunyai jumlah pohon kurma dan pohon kurma yang dimohon itu paling baik buahnya." Yang belakang sekali pemilik pohon kurma itu pergi. Pembicaraan itu didengar oleh seorang dermawan yang langsung datang kepada Nabi dan bercakap, "Apakah tawaran tuan itu berlangsung juga bagiku, jika pohon kurma itu sudah menjadai milikku?" Nabi menjawab "Ya." Orang itu yang belakang sekali menemui pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu bercakap, "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai tukar pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa diri sendiri sudah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal diri sendiri jumlah mempunyai pohon kurma, dan tidak berada satupun pohon yang selebat itu." Orang dermawan itu bberkata, "Apakah kau mau menjualnya." Ia menjawab, "Tidak, kecuali apabila berada orang yang sanggup memnuhi hasratku, akan tetapi pasti tidak akan berada yang sanggup." Dermawan itu bercakap lagi, "Berapa yang engkau inginkan?" Ia bercakap, "Diri sendiri inginkan empat puluh pohon kurma." Ia pun terdiam yang belakang sekali bercakap lagi, "Engkau minta yang bukan-bukan, baik diri sendiri berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan diri sendiri minta saksi jika engkau aci mau menukarnya." Ia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. Dermawan itu pun menghadap kepada Nabi dan bercakap, "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu sudah menjadi milikku dan akan diri sendiri serahkan kepada tuan." Nabi Muhammad yang belakang sekali menemui fakir itu, "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Yang belakang sekali turun seluruh surah al-Lail yang membedakan kedudukan dan dampak orang yang bakhil dengan orang dermawan.[1]

Riwayat-riwayat lain menyebutkan, bahwa beberapa luhur pokok surah Al-Lail turun berkomunikasi kedermawanan Sisa dari pembakaran Bakar. Al-Hakim menyebutkan bahwa ayat 5 hingga ayat terakhir surah ini turun berkomunikasi dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar yang melepaskan hamba-hamba yang lemah.[2] Sementara riwayat Ibnu Hatim yang berasal dari Urwah menyebutkan Sisa dari pembakaran Bakar sudah melepaskan 7 hamba-hamba yang disiksa majikannya karena beriman kepada Allah sehingga turun ayat 17 hingga 21 surah ini berkomunikasi kedermawaannya.[3] Riwayat lain juga menyebutkan bahwa ayat 19 hingga 21 surah ini turun berkomunikasi dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar.[4]

Pokok-pokok pokok surat Al Lail

Usaha manusia itu berlainan, karena itu balasannya berlainan pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan beradanya pahala yang baik dibuat menjadi mudah Allah baginya memainkan kepatutan yang membawa kepada kebahagiaan di kehidupan setealh didunia, tetapi orang yang dibuat menjadi mudah Allah baginya memainkan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di kehidupan setealh didunia, harta benda tidak akan akan memberi guna kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan beradanya pahala yang baik.

Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di kehidupan setealh didunia kelak.

Hubungan Surat Al Lail dengan Surah Ad-Duha

Pada surat Al Lail dijelaskan bahwa orang yang taqwa akan dibuat menjadi mudah Allah mengerjakan afal taqwa sehingga memperoleh kebahagiaan. Sedang pada surat Adh-Dhuhaa dijelaskan bahwa keberuntungan di kehidupan setealh didunia bertambah baik dari keberuntungan di dunia

Referensi

  1. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan yang lainnya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang berasal dari Ibnu Abbas.
  2. ^ Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Amir bin Abdullah bin Zubair yang berasal dari bapaknya bernama Zubair.
  3. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang berasal dari Urwah.
  4. ^ Diriwayatkan oleh al-Bazzar yang berasal dari Ibnu Zubair.

Pranala luar


edunitas.com

Page 18

Tags (tagged): surah al ma, #039, un, unkris, ke 107 juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 7, fakir miskin riya, ingin dipuji, sesama, manusia dalam, 20, ta ha, 21, al anbiya 22, al hajj, 23, al mu minun, 24 an, hadid, 58 al mujadilah, 59 al, hasyr, 60 al mumtahanah, 61 as, center, of studies 92, al lail, 93, ad duha 94, al insyirah, 95, at tin 96, al surah, al, ma, surah al, surah, al ma

Page 19

Tags (tagged): surah al ma, #039, un, unkris, ke 107 juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 7, fakir miskin riya, ingin dipuji, sesama, manusia dalam, 20, ta ha, 21, al anbiya 22, al hajj, 23, al mu minun, 24 an, hadid, 58 al mujadilah, 59 al, hasyr, 60 al mumtahanah, 61 as, center, of studies 92, al lail, 93, ad duha 94, al insyirah, 95, at tin 96, al surah, al, ma, surah al, surah, al ma

Page 20

Tags (tagged): surah al maun, unkris, surah, al, maun, al maun, ke 107 juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 7, fakir miskin riya, ingin dipuji, sesama, manusia dalam, 20, ta ha, 21, al anbiya 22, al hajj, 23, al mu minun, 24 an, hadid, 58 al mujadilah, 59 al, hasyr, 60 al mumtahanah, 61 as, pusat, ilmu pengetahuan 92, al lail, 93, ad duha 94, al insyirah, 95, at tin 96, al surah, surah al

Page 21

Tags (tagged): surah al maun, unkris, surah, al, maun, al maun, ke 107 juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 7, fakir miskin riya, ingin dipuji, sesama, manusia dalam, 20, ta ha, 21, al anbiya 22, al hajj, 23, al mu minun, 24 an, hadid, 58 al mujadilah, 59 al, hasyr, 60 al mumtahanah, 61 as, pusat, ilmu pengetahuan 92, al lail, 93, ad duha 94, al insyirah, 95, at tin 96, al surah, surah al

Page 22

Surah Al-Lail (bahasa Arab:الّيل, al-Layl, "Malam") adalah surah ke-92 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, dikurangi sesudah Surah Al-A’la. Surat ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang mempunyai pada ayat pertama surat ini.

Asbabun Nuzul

Mempunyai beberapa riwayat yang memberitakan Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) surah al-Lail, diantaranya dari Ibnu Hatim, Al-Hakim, dan Al-Bazzar. Dalam riwayat Ibnu Hatim dinyatakan bahwa surah al-Lail turun berhubungan pemilik pohon kurma yang bakhil. Diceritakan bahwa pemilik pohon kurma tersebut memiliki pohon yang mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangganya yang fakir dan memiliki jumlah anak. Tiap kali berbuah, beliau memetik hasilnya dari rumah tetangganya, namun bila kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir, beliau segera merampasnya. Bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu juga dipaksa dikeluarkannya. Kemudian, orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi Muhammad yang berjanji akan menyilakan duduk masalahnya. Nabi yang belakang sekali bertemu dengan pemilik kurma dan bersabda, "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bidangmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu berucap, "Hanya sekian tawaran tuan? Diri sendiri mempunyai jumlah pohon kurma dan pohon kurma yang dimohon itu paling tidak berat sebelah buahnya." Yang belakang sekali pemilik pohon kurma itu berkunjung. Pembicaraan itu didengar oleh seorang dermawan yang langsung datang kepada Nabi dan berucap, "Apakah tawaran tuan itu berlangsung juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Nabi menjawab "Ya." Orang itu yang belakang sekali menemui pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu berucap, "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa diri sendiri telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal diri sendiri jumlah mempunyai pohon kurma, dan tidak mempunyai satupun pohon yang selebat itu." Orang dermawan itu bberkata, "Apakah kau mau menjualnya." Beliau menjawab, "Tidak, kecuali apabila mempunyai orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan mempunyai yang sanggup." Dermawan itu berucap lagi, "Berapa yang engkau inginkan?" Beliau berucap, "Diri sendiri inginkan empat puluh pohon kurma." Beliau pun terdiam yang belakang sekali berucap lagi, "Engkau minta yang bukan-bukan, tidak berat sebelah diri sendiri berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan diri sendiri minta saksi jika engkau sah mau menukarnya." Beliau memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. Dermawan itu pun menghadap kepada Nabi dan berucap, "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan akan diri sendiri serahkan kepada tuan." Nabi Muhammad yang belakang sekali menemui fakir itu, "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Yang belakang sekali turun seluruh surah al-Lail yang membedakan posisi dan dampak orang yang bakhil dengan orang dermawan.[1]

Riwayat-riwayat lain menyebutkan, bahwa sebagian akbar konten surah Al-Lail turun berhubungan kedermawanan Sisa dari pembakaran Bakar. Al-Hakim menyebutkan bahwa ayat 5 hingga ayat terakhir surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar yang membebaskan hamba-hamba yang lemah.[2] Sementara riwayat Ibnu Hatim yang bersumber dari Urwah menyebutkan Sisa dari pembakaran Bakar telah membebaskan 7 hamba-hamba yang disiksa majikannya karena beriman kepada Allah sehingga turun ayat 17 hingga 21 surah ini berhubungan kedermawaannya.[3] Riwayat lain juga menyebutkan bahwa ayat 19 hingga 21 surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar.[4]

Pokok-pokok konten surat Al Lail

Usaha manusia itu beda, karena itu balasannya beda pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan keadaan pahala yang tidak berat sebelah dimudahkan Allah baginya memperagakan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di kehidupan setealh didunia, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya memperagakan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di kehidupan setealh didunia, harta benda tidak akan akan memberi faedah kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan keadaan pahala yang tidak berat sebelah.

Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di kehidupan setealh didunia kelak.

Hubungan Surat Al Lail dengan Surah Ad-Duha

Pada surat Al Lail dijelaskan bahwa orang yang taqwa akan dimudahkan Allah mengerjakan tingkah laku taqwa sehingga mendapatkan kebahagiaan. Masih pada surat Adh-Dhuhaa dijelaskan bahwa keberuntungan di kehidupan setealh didunia bertambah tidak berat sebelah dari keberuntungan di dunia

Referensi

  1. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan lainnyanya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.
  2. ^ Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Amir bin Abdullah bin Zubair yang bersumber dari bapaknya bernama Zubair.
  3. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Urwah.
  4. ^ Diriwayatkan oleh al-Bazzar yang bersumber dari Ibnu Zubair.

Pranala luar


edunitas.com

Page 23

Surah Al-Lail (bahasa Arab:الّيل, al-Layl, "Malam") adalah surah ke-92 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, dikurangi sesudah Surah Al-A’la. Surat ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang mempunyai pada ayat pertama surat ini.

Asbabun Nuzul

Mempunyai beberapa riwayat yang memberitakan Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) surah al-Lail, diantaranya dari Ibnu Hatim, Al-Hakim, dan Al-Bazzar. Dalam riwayat Ibnu Hatim dinyatakan bahwa surah al-Lail turun berhubungan pemilik pohon kurma yang bakhil. Diceritakan bahwa pemilik pohon kurma tersebut memiliki pohon yang mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangganya yang fakir dan memiliki jumlah anak. Tiap kali berbuah, beliau memetik hasilnya dari rumah tetangganya, namun bila kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir, beliau segera merampasnya. Bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu juga dipaksa dikeluarkannya. Kemudian, orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi Muhammad yang berjanji akan menyilakan duduk masalahnya. Nabi yang belakang sekali bertemu dengan pemilik kurma dan bersabda, "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bidangmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu berucap, "Hanya sekian tawaran tuan? Diri sendiri mempunyai jumlah pohon kurma dan pohon kurma yang dimohon itu paling tidak berat sebelah buahnya." Yang belakang sekali pemilik pohon kurma itu berkunjung. Pembicaraan itu didengar oleh seorang dermawan yang langsung datang kepada Nabi dan berucap, "Apakah tawaran tuan itu berlangsung juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Nabi menjawab "Ya." Orang itu yang belakang sekali menemui pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu berucap, "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa diri sendiri telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal diri sendiri jumlah mempunyai pohon kurma, dan tidak mempunyai satupun pohon yang selebat itu." Orang dermawan itu bberkata, "Apakah kau mau menjualnya." Beliau menjawab, "Tidak, kecuali apabila mempunyai orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan mempunyai yang sanggup." Dermawan itu berucap lagi, "Berapa yang engkau inginkan?" Beliau berucap, "Diri sendiri inginkan empat puluh pohon kurma." Beliau pun terdiam yang belakang sekali berucap lagi, "Engkau minta yang bukan-bukan, tidak berat sebelah diri sendiri berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan diri sendiri minta saksi jika engkau sah mau menukarnya." Beliau memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. Dermawan itu pun menghadap kepada Nabi dan berucap, "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah dihasilkan bentuk sebagai milikku dan akan diri sendiri serahkan kepada tuan." Nabi Muhammad yang belakang sekali menemui fakir itu, "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Yang belakang sekali turun seluruh surah al-Lail yang membedakan posisi dan yang belakang sekali suatu peristiwa orang yang bakhil dengan orang dermawan.[1]

Riwayat-riwayat lain menyebutkan, bahwa sebagian akbar konten surah Al-Lail turun berhubungan kedermawanan Sisa dari pembakaran Bakar. Al-Hakim menyebutkan bahwa ayat 5 hingga ayat terakhir surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar yang membebaskan hamba-hamba yang lemah.[2] Sementara riwayat Ibnu Hatim yang berasal dari Urwah menyebutkan Sisa dari pembakaran Bakar telah membebaskan 7 hamba-hamba yang disiksa majikannya karena beriman kepada Allah sehingga turun ayat 17 hingga 21 surah ini berhubungan kedermawaannya.[3] Riwayat lain juga menyebutkan bahwa ayat 19 hingga 21 surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar.[4]

Pokok-pokok konten surat Al Lail

Usaha manusia itu beda, karena itu balasannya beda pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan keadaan pahala yang tidak berat sebelah dimudahkan Allah baginya memperagakan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di kehidupan setealh didunia, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya memperagakan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di kehidupan setealh didunia, harta benda tidak akan akan memberi faedah kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan keadaan pahala yang tidak berat sebelah.

Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di kehidupan setealh didunia kelak.

Hubungan Surat Al Lail dengan Surah Ad-Duha

Pada surat Al Lail dijelaskan bahwa orang yang taqwa akan dimudahkan Allah mengerjakan tingkah laku taqwa sehingga mendapatkan kebahagiaan. Masih pada surat Adh-Dhuhaa dijelaskan bahwa keberuntungan di kehidupan setealh didunia bertambah tidak berat sebelah dari keberuntungan di dunia

Referensi

  1. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan lainnyanya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang berasal dari Ibnu Abbas.
  2. ^ Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Amir bin Abdullah bin Zubair yang berasal dari bapaknya bernama Zubair.
  3. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang berasal dari Urwah.
  4. ^ Diriwayatkan oleh al-Bazzar yang berasal dari Ibnu Zubair.

Pranala luar


edunitas.com

Page 24

Surah Al-Lail (bahasa Arab:الّيل, al-Layl, "Malam") adalah surah ke-92 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, dikurangi sesudah Surah Al-A’la. Surat ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang mempunyai pada ayat pertama surat ini.

Asbabun Nuzul

Mempunyai beberapa riwayat yang memberitakan Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) surah al-Lail, diantaranya dari Ibnu Hatim, Al-Hakim, dan Al-Bazzar. Dalam riwayat Ibnu Hatim dinyatakan bahwa surah al-Lail turun berhubungan pemilik pohon kurma yang bakhil. Diceritakan bahwa pemilik pohon kurma tersebut memiliki pohon yang mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangganya yang fakir dan memiliki jumlah anak. Tiap kali berbuah, beliau memetik hasilnya dari rumah tetangganya, namun bila kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir, beliau segera merampasnya. Bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu juga dipaksa dikeluarkannya. Kemudian, orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi Muhammad yang berjanji akan menyilakan duduk masalahnya. Nabi yang belakang sekali bertemu dengan pemilik kurma dan bersabda, "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bidangmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu berucap, "Hanya sekian tawaran tuan? Diri sendiri mempunyai jumlah pohon kurma dan pohon kurma yang dimohon itu paling tidak berat sebelah buahnya." Yang belakang sekali pemilik pohon kurma itu berkunjung. Pembicaraan itu didengar oleh seorang dermawan yang langsung datang kepada Nabi dan berucap, "Apakah tawaran tuan itu berlangsung juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Nabi menjawab "Ya." Orang itu yang belakang sekali menemui pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu berucap, "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa diri sendiri telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal diri sendiri jumlah mempunyai pohon kurma, dan tidak mempunyai satupun pohon yang selebat itu." Orang dermawan itu bberkata, "Apakah kau mau menjualnya." Beliau menjawab, "Tidak, kecuali apabila mempunyai orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan mempunyai yang sanggup." Dermawan itu berucap lagi, "Berapa yang engkau inginkan?" Beliau berucap, "Diri sendiri inginkan empat puluh pohon kurma." Beliau pun terdiam yang belakang sekali berucap lagi, "Engkau minta yang bukan-bukan, tidak berat sebelah diri sendiri berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan diri sendiri minta saksi jika engkau sah mau menukarnya." Beliau memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. Dermawan itu pun menghadap kepada Nabi dan berucap, "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah dihasilkan bentuk sebagai milikku dan akan diri sendiri serahkan kepada tuan." Nabi Muhammad yang belakang sekali menemui fakir itu, "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Yang belakang sekali turun seluruh surah al-Lail yang membedakan posisi dan yang belakang sekali suatu peristiwa orang yang bakhil dengan orang dermawan.[1]

Riwayat-riwayat lain menyebutkan, bahwa sebagian akbar konten surah Al-Lail turun berhubungan kedermawanan Sisa dari pembakaran Bakar. Al-Hakim menyebutkan bahwa ayat 5 hingga ayat terakhir surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar yang membebaskan hamba-hamba yang lemah.[2] Sementara riwayat Ibnu Hatim yang berasal dari Urwah menyebutkan Sisa dari pembakaran Bakar telah membebaskan 7 hamba-hamba yang disiksa majikannya karena beriman kepada Allah sehingga turun ayat 17 hingga 21 surah ini berhubungan kedermawaannya.[3] Riwayat lain juga menyebutkan bahwa ayat 19 hingga 21 surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar.[4]

Pokok-pokok konten surat Al Lail

Usaha manusia itu beda, karena itu balasannya beda pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan keadaan pahala yang tidak berat sebelah dimudahkan Allah baginya memperagakan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di kehidupan setealh didunia, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya memperagakan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di kehidupan setealh didunia, harta benda tidak akan akan memberi faedah kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan keadaan pahala yang tidak berat sebelah.

Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di kehidupan setealh didunia kelak.

Hubungan Surat Al Lail dengan Surah Ad-Duha

Pada surat Al Lail dijelaskan bahwa orang yang taqwa akan dimudahkan Allah mengerjakan tingkah laku taqwa sehingga mendapatkan kebahagiaan. Masih pada surat Adh-Dhuhaa dijelaskan bahwa keberuntungan di kehidupan setealh didunia bertambah tidak berat sebelah dari keberuntungan di dunia

Referensi

  1. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan lainnyanya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang berasal dari Ibnu Abbas.
  2. ^ Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Amir bin Abdullah bin Zubair yang berasal dari bapaknya bernama Zubair.
  3. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang berasal dari Urwah.
  4. ^ Diriwayatkan oleh al-Bazzar yang berasal dari Ibnu Zubair.

Pranala luar


edunitas.com

Page 25

Surah Al-Lail (bahasa Arab:الّيل, al-Layl, "Malam") adalah surah ke-92 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, dikurangi sesudah Surah Al-A’la. Surat ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang mempunyai pada ayat pertama surat ini.

Asbabun Nuzul

Mempunyai beberapa riwayat yang memberitakan Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) surah al-Lail, diantaranya dari Ibnu Hatim, Al-Hakim, dan Al-Bazzar. Dalam riwayat Ibnu Hatim dinyatakan bahwa surah al-Lail turun berhubungan pemilik pohon kurma yang bakhil. Diceritakan bahwa pemilik pohon kurma tersebut memiliki pohon yang mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangganya yang fakir dan memiliki jumlah anak. Tiap kali berbuah, beliau memetik hasilnya dari rumah tetangganya, namun bila kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir, beliau segera merampasnya. Bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu juga dipaksa dikeluarkannya. Kemudian, orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi Muhammad yang berjanji akan menyilakan duduk masalahnya. Nabi yang belakang sekali bertemu dengan pemilik kurma dan bersabda, "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bidangmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma itu berucap, "Hanya sekian tawaran tuan? Diri sendiri mempunyai jumlah pohon kurma dan pohon kurma yang dimohon itu paling tidak berat sebelah buahnya." Yang belakang sekali pemilik pohon kurma itu berkunjung. Pembicaraan itu didengar oleh seorang dermawan yang langsung datang kepada Nabi dan berucap, "Apakah tawaran tuan itu berlangsung juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Nabi menjawab "Ya." Orang itu yang belakang sekali menemui pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu berucap, "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa diri sendiri telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal diri sendiri jumlah mempunyai pohon kurma, dan tidak mempunyai satupun pohon yang selebat itu." Orang dermawan itu bberkata, "Apakah kau mau menjualnya." Beliau menjawab, "Tidak, kecuali apabila mempunyai orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan mempunyai yang sanggup." Dermawan itu berucap lagi, "Berapa yang engkau inginkan?" Beliau berucap, "Diri sendiri inginkan empat puluh pohon kurma." Beliau pun terdiam yang belakang sekali berucap lagi, "Engkau minta yang bukan-bukan, tidak berat sebelah diri sendiri berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan diri sendiri minta saksi jika engkau sah mau menukarnya." Beliau memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. Dermawan itu pun menghadap kepada Nabi dan berucap, "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan akan diri sendiri serahkan kepada tuan." Nabi Muhammad yang belakang sekali menemui fakir itu, "Ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu." Yang belakang sekali turun seluruh surah al-Lail yang membedakan posisi dan dampak orang yang bakhil dengan orang dermawan.[1]

Riwayat-riwayat lain menyebutkan, bahwa sebagian akbar konten surah Al-Lail turun berhubungan kedermawanan Sisa dari pembakaran Bakar. Al-Hakim menyebutkan bahwa ayat 5 hingga ayat terakhir surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar yang membebaskan hamba-hamba yang lemah.[2] Sementara riwayat Ibnu Hatim yang bersumber dari Urwah menyebutkan Sisa dari pembakaran Bakar telah membebaskan 7 hamba-hamba yang disiksa majikannya karena beriman kepada Allah sehingga turun ayat 17 hingga 21 surah ini berhubungan kedermawaannya.[3] Riwayat lain juga menyebutkan bahwa ayat 19 hingga 21 surah ini turun berhubungan dengan kedermawaan Sisa dari pembakaran Bakar.[4]

Pokok-pokok konten surat Al Lail

Usaha manusia itu beda, karena itu balasannya beda pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan keadaan pahala yang tidak berat sebelah dimudahkan Allah baginya memperagakan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di kehidupan setealh didunia, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya memperagakan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di kehidupan setealh didunia, harta benda tidak akan akan memberi faedah kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan keadaan pahala yang tidak berat sebelah.

Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di kehidupan setealh didunia kelak.

Hubungan Surat Al Lail dengan Surah Ad-Duha

Pada surat Al Lail dijelaskan bahwa orang yang taqwa akan dimudahkan Allah mengerjakan tingkah laku taqwa sehingga mendapatkan kebahagiaan. Masih pada surat Adh-Dhuhaa dijelaskan bahwa keberuntungan di kehidupan setealh didunia bertambah tidak berat sebelah dari keberuntungan di dunia

Referensi

  1. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan lainnyanya dari al-Hakam bin Abban dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.
  2. ^ Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Amir bin Abdullah bin Zubair yang bersumber dari bapaknya bernama Zubair.
  3. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Urwah.
  4. ^ Diriwayatkan oleh al-Bazzar yang bersumber dari Ibnu Zubair.

Pranala luar


edunitas.com

Page 26

Tags (tagged): surah al ma, #039, un, unkris, ke 107 juz, juz 30, statistik, jumlah ruku ruku, jumlah ayat, 7, fakir miskin riya, ingin dipuji, sesama, manusia dalam, 20, ta ha, 21, al anbiya 22, al hajj, 23, al mu minun, 24 an, hadid, 58 al mujadilah, 59 al, hasyr, 60 al mumtahanah, 61 as, center, of studies 92, al lail, 93, ad duha 94, al insyirah, 95, at tin 96, al surah, al, ma, surah al, surah, al ma

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA