Jika tubuh mengalami kelebihan karbohidrat maka akan disimpan pada sel otot dalam bentuk

Administrator

Ilustasi Tak Cuma Jadi Sumber Energi, Ini 6 Kebaikan Karbohidrat Bagi Tubuh

Fakta Indonesia News.Com - Karbohidrat termasuk zat gizi yang penting untuk tubuh yang punya fungsi utama sebagai bahan energi utama tubuh. Zat gizi ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karbohidrat sederhana seperti gula dan karbohidrat kompleks yang bisa ditemukan dalam berbagai makanan pokok. Meski saat ini banyak orang yang cenderung membatasi asupan karbohidratnya supaya diet yang mereka lakukan berhasil, masih ada banyak manfaat karbohidrat bagi tubuh yang mungkin belum banyak orang ketahui. Lantas sebenarnya apa manfaat karbohidrat untuk kesehatan tubuh?

Berbagai manfaat karbohidrat untuk tubuh, selain sebagai sumber energi

1. Menyediakan energi yang disimpan

Tak hanya jadi sumber utama, karbohidrat juga akan disimpan sebagai cadangan energi. Jika Anda mengonsumsi karbohidrat, tapi tubuh merasa energi yang dibutuhkan sudah cukup, maka kelebihan glukosa tersebut akan disimpan di dalam hati dalam bentuk glikogen.

Hati mengandung sekitar 100 gram glikogen, yang dapat dilepaskan ke dalam darah untuk memberikan energi ke seluruh tubuh dan membantu menjaga kadar gula darah normal di antara jam makan.

Cadangan glukosa juga terdapat di dalam otot, yang disebut dengan glikogen otot. Namun tidak seperti glikogen di hati, glikogen di otot Anda hanya dapat digunakan oleh sel-sel otot. Glikogen ini digunakan selama latihan intensitas tinggi dalam waktu yang lama. Glikogen otot setiap orang bervariasi, tapi sekitar 500 gram.

Jika Anda sudah memenuhi glukosa yang dibutuhkan dan simpanan glikogen Anda sudah penuh, tubuh Anda dapat mengubah karbohidrat berlebih menjadi trigliserida dan menyimpannya sebagai lemak.

2. Membantu menjaga massa otot

Penyimpanan cadangan glukosa di otot, memang sangat penting untuk kesehatan otot. Ketika suatu saat tubuh kekurangan glukosa, otot harus tetap bekerja karena aktivitas harian Anda tentu menggunakan otot-otot tubuh. Nah, saat itu cadangan glukosa otot diperlukan dan otot tak akan kekurangan energi saat itu.

Jika cadangan glukosa dalam otot sudah habis, maka otot akan mengambil protein untuk dijadikan energi. Proses pengubahan protein menjadi energi ini akan memengaruhi massa otot tubuh. Protein adalah pembentuk massa otot yang sangat penting, bila protein terus digunakan maka massa otot juha akan berkurang.

Tentunya, ini bukan proses tubuh yang baik, karena sel otot sangat penting untuk gerakan tubuh. Kehilangan massa otot berkaitan dengan kesehatan yang buruk dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Mengonsumsi setidaknya beberapa karbohidrat dalam diet adalah salah satu cara untuk mencegah hilangnya massa otot yang berhubungan dengan kelaparan ini. Karbohidrat ini akan mengurangi kerusakan otot dan menyediakan glukosa sebagai energi untuk otak.

3. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Tidak banyak orang yang tahu jika serat termasuk ke dala kelompok karbohidrat. Ya, serat yang Anda konsumsi dari sayur dan buah-buahan ini memang baik bagi sistem pencernaan Anda.

Serat dibagi menjadi dua yaitu serat larut dan serta tidak larut dalam air. Serat larut air ditemukan dalam kacang-kacangan dan bagian dalam buah-buahan dan beberapa sayuran. Saat melewati tubuh, serat akan menyerap air dan berubah bentuk menjadi gel.

Serat yang larut dapat meningkatkan konsistensi feses dan meningkatkan frekuensi buang air besar untuk orang dengan sembelit atau konstipasi. Selain itu, serat larut juga mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang berhubungan dengan gerakan usus.

Sementara, serat tidak larut dalam air akan langsung melewati sistem pencernaan dan tidak menyatu dengan air. Oleh karena itu, sebagian besar serat tidak larut air dapat membantu pergerakan kotoran di dalam usus. Jenis serat ini ditemukan dalam biji-bijian dan sayuran. Mengonsumsi cukup serat tidak larut juga dapat melindungi terhadap penyakit saluran pencernaan.

4. Meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola diabetes

Mungkin sebagian besar orang berpikir bahwa karbohidrat adalah musuh bagi penyakit diabetes dan penyakit kronis lainnya. Namun nyatanya, salah satu manfaat karbohidrat kompleks adalah meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola diabetes.

Mengonsumsi banyak karbohidrat olahan sangat merugikan kesehatan hati Anda dan dapat meningkatkan risiko diabetes. Namun, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kadar gula darah.

Karena serat larut melewati usus kecil, ia mengikat asam empedu dan mencegahnya diserap kembali. Untuk membuat lebih banyak asam empedu, hati menggunakan kolesterol yang seharusnya ada di dalam darah.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 10,2 gram suplemen serat larut yang disebut psyllium setiap hari dapat menurunkan kolesterol LDL sebanyak tujuh persen.

Hasil penelitian lain yang dirangkum dari 22 penelitian menghitung bahwa risiko penyakit jantung dapat menurun sekitar sembilan persen untuk setiap tambahan tujuh gram serat makanan yang dikonsumsi per hari.

Selain itu, serat tidak meningkatkan gula darah seperti karbohidrat simpel. Bahkan, serat larut membantu menunda penyerapan karbohidrat di saluran pencernaan Anda. Hal ini dapat membuat kadar gula darah lebih rendah setelah makan.

Makanan berserat mengurangi tingkat gula darah pada orang dengan pradiabetes dan juga orang dengan diabetes tipe 2.

5. Mengendalikan berat badan

Karbohidrat sering disalahkan karena dapat meningkatkan berat badan, tetapi kenyataannya adalah karbohidrat sangat penting untuk mengendalikan berat badan yang sehat.

Makanan kaya serat menambah besar makanan Anda, membuat Anda merasa kenyang lebih cepat dan memuaskan nafsu makan Anda lebih lama. Makanan berserat tinggi umumnya rendah kalori juga, jadi mendapatkan cukup serat dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Penting bagi Anda mengetahui jenis karbohidrat yang Anda konsumsi. Untuk memperoleh manfaat yang lebih optimal, perlu meningkatkan jenis karbohirat kompleks dan mengurangi jenis karbohidrat sederhana.

(Gr)

Bagikan melalui

Makanan tinggi karbohidrat terasa lebih lezat tetapi kelebihan karbohidrat bisa bikin cepat gemuk.

GridHEALTH.id – Diet Keto yang ketat mengatur pemasukan karbohidrat ke dalam tubuh laris manis diikuti oleh mereka yang ingin cepat kurus. Hasilnya lebih cepat kelihatan.

Baca Juga: Konsumsi Karbohidrat Hanya di Malam Hari Bikin Cepat Langsing? Ini Faktanya

Begitupun sebaliknya, kelebihan karbohidrat bisa bikin cepat gemuk terutama muncul timbunan lemak di perut.  Gundukan lemak di perut ini merupakan hal yang sangat menyebalkan dan banyak menjadi perhatian.

Dilansir dari Medical Daily, ahli gizi Gabi Geerts, menyebut bahwa seseorang yang mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi lebih rentan memiliki timbunan lemak di perut. Lalu apa hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan menimbunnya lemak di perut?

Perut membuncit juga bisa jadi disebabkan karena kurang tidur serta stres yang terjadi dalam jangka panjang.

Meski begitu, ketika karbohidrat dipecah menjadi glukosa, insulin merupakan hormon yang berubah untuk membawa glukosa tersebut ke dalam berbagai bagian tubuh yang membutuhkan energi.

"Karbohidrat merupakan sumber utama energi untuk tubuh, dipecah dan dijadikan sebagai glukosa oleh sel tubuh kita," ungkap Geerts.

Baca Juga: Anak Dede Sunandar Idap Penyakit Langka Sindrom William, Organ Jantung Paling Kena Dampaknya

Robert Milanes dari Luminary MD di Irvine, California menyebut bahwa masalah muncul ketika karbohidrat dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan tubuh tidak membutuhkan energi sehingga kelebihan karbohidrat bisa bikin cepat gemuk.

Ilustrasi cara mengecilkan paha dengan olahraga

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karbohidrat merupakan sumber nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh untuk diubah menjadi energi. Itulah kenapa kita punya tenaga dalam beraktifitas.

Terlebih yang punya hobi olahraga, karbohidrat dari nasi, kentang, roti, maupun gula sangat membantu supaya tidak lemas saat berolahraga.

Health and Nutrition Science di Nutrifood Research Center, Rendy Dijaya Muliadi menjelaskan saat karbohidrat dicerna maka tubuh akan otomatis menyimpannya menjadi cadangan energi di dalam tubuh.

"Ada glikogen tempat cadanga karbohidrat, jadi kalau makan karbohidrat sebagian disimpan sebagai glikogen nanti akan dipecah menghasilkan energi," ungkap Rendy saat live bersama Nutrifood, Selasa (23/6/2020).

Baca: Olahraga Di Luar Rumah, Dokter Sarankan Pakai Topi

Kemudian saat karbohidrat dikonsumsi berlebihan maka tubuh juga akan secara otomatis menyimpannya di dalam tubuh sebagai lemak.

Kalau lemak menumpuk dalam tubuh maka resikonya bisa mengalami kelebihan berat badan alias obesitas apalagi kalau tidak diseimbangkan dengan kegiatan fisik.

Saat pelaksanaan Car Free Day (CFD) Minggu (21/6/2020) pagi, jumlah pengguna sepeda lebih banyak ketimbang mereka yang berolahraga dengan jalan kaki. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

"Banyak makan karbohidrat disimpan jadi lemak, jadi kalau diet tapi masih berlemak berarti karbohidratnya berlebihan. Jangan makannya nasi, roti, atau nasi uduk pakai perkedel itu disimpan jadi lemak," kata Rendy.

Baca: Olahraga di Rumah Jadi Cara Terbaik untuk Sehat di Tengah Pandemi COVID-19

Untuk membantu proses pengolahan karbohidrat di dalam tubuh dibutuhkan nutrisi lainnya yang bisa didapatkan dari ragam Vitamin B Kompleks.

Contoh-contoh vitamin B ini banyak didapatkan dari sayur seperti bayam, selada, lobak, brokoli dan buah-buahan seperti apel pisang.

"Vitamin B Kompleks B1, B2, B3, B5, B6, B7 itu berkonstribusi dalam produksi energi dari karbohidrat itu kan banyak prosesnya nah yang membantu prosesnya si vitamin B Kompleks dari sayur dan buah," pungkas Rendy.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA