Jenis ikan yang cocok digunakan dalam sistem akuaponik adalah

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/NTKs

Ilustrasi akuaponik.

JAKARTA, KOMPAS.com- Akuaponik seringkali dijadikan solusi untuk kamu yang ingin bertani dan beternak ikan di lahan yang terbatas.

Sistem yang menggabungkan akuakultur dan hidroponik ini memungkinkanmu untuk memelihara sayuran di atas kolam ikan.

Selain menghemat lahan, dengan cara ini akar sayuran yang terkena air kolam akan mendapatkan nutrisi tambahan dari air kolam.

Baca juga: Menyiram Tanaman dengan Air Akuarium Punya Banyak Manfaat, Apa Saja?

Beberapa tanaman yang bisa ditanam menggunakan sistem akuaponik adalah selada, kangkung, pak choi dan cabe.

Bagaimana dengan jenis ikannya? Ada banyak jenis ikan yang bisa kamu pilih untuk dipelihara di kolam akuaponik.

Namun jika kamu masih bingung menentukan jenis ikan yang tepat, beberapa tips berikut bisa membantu.

Melansir dari berbagai sumber, Minggu (30/1/2022), berikut ini adalah tips memilih jenis ikan yang tepat untuk kolam akuaponik.

Baca juga: Kenapa Ikan Cupang Bersembunyi di Akuarium? Ini 8 Alasannya

Tujuan memelihara ikan

Lihat Foto

Dok. Unpad

Akuaponik

Selain memberikan nutrisi tambahan pada makanan, tentunya kamu memiliki tujuan lain saat memelihara ikan di kolam baik untuk bahan pangan ataupun dijual kembali. Beberapa tujuan memelihara ikan di kolam akuaponik adalah:

  • Produksi ikan pangan untuk konsumsi pribadi maupun komersial
  • Produksi telur dan benih ikan
  • Hewan peliharaan akuarium (ikan mas, koi, kura-kura dan lainnya)

Karena itu sebaiknya pilih ikan sesuai dengan kebutuhanmu. Dan pastikan pula untuk menghitung biaya perawatan dan lama pertumbuhan ikan.

Baca juga: 3 Ide Akuarium Unik untuk Dijadikan Dekorasi di Ruang Tamu

Beberapa jenis ikan tumbuh dengan baik di air dingin, namun beberapa jenis lainnya membutuhkan suhu air yang hangat.

Pastikan kamu memilih ikan dengan ketersediaan suhu air yang sesuai di area tempat kamu tinggal.

Suhu yang stabil bisa membuat ikan lebih sehat dan lebih produktif karena itu mengetahui kebutuhan suhu ikan yang ingin dipelihara akan membantumu memilih jenis ikan yang tepat.

Baca juga: Benarkah Kucing Akan Memakan Ikan yang Ada di Kolam atau Akuarium?

Ukuran dan besar kolam yang dimiliki

Lihat Foto

Dok. Kementerian PUPR.

Budidaya akuaponik.

Ukuran kolam sangat mempengaruhi jenis ikan dan banyak ikan yang akan kamu pelihara. Sebaiknya pelajari jenis ikan dan kemungkinan ukuran maksimalnya saat dewasa.

Dengan begini kamu bisa menentukan apakah kolam akuaponik mu dapat menampung ikan dengan baik.

Contohnya saja lele yang dapat tumbuh 18 hingga 23 kg dan membutuhkan air 1.000 liter. Beberapa jenis ikan juga membutuhkan ruang yang cukup luas untuk berkembang biak.

Baca juga: 4 Manfaat Aquascape untuk Ikan dan Air di Akuarium

Jenis makanan ikan

Dalam pemilihan jenis ikan untuk akuaponik, jenis makanan adalah hal yang perlu dipertimbangkan.

Hal ini untuk memastikan ikan mendapatkan keseimbangan nutrisi yang memang mereka butuhkan.

Berdasarkan pola makannya ikan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu herbivora, omnivora dan karnivora.

Jenis ikan omnivora mungkin lebih mudah untuk dipelihara. Pilihan makanannya juga beragam dari daging, sayuran, buah dan juga remahan makanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Salah satu cara menanam yang recommended saat ini adalah akuaponik. Kelebihan metode ini, kita bisa menanam sayuran sekaligus memelihara ikan di ember atau bak tanamnya. Ada beberapa ikan yang cocok dibudidayakan ala akuaponik. Berikut ini beberapa rekomendasi jenis ikan yang cocok dibudidayakan di ember akuaponik.

Ikan lele

Ikan yang satu ini paling akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Bukan hanya lezat, ikan lele juga termasuk omnivora, sehingga mudah dalam perawatannya. Ikan ini tahan terhadap penyakit dan kerap dimanfaatkan sebagai penjaga kualitas air.

Keuntungan lain untuk memelihara ikan lele adalah pemeliharaan yang tergolong singkat, yakni sekitar 3-4 bulan. Nah, yang perlu kita waspadai, lele memiliki sifat kanibal yang bisa memakan sesamanya. Jadi pastikan membeli bibit lele dengan ukuran yang seragam, ya.

Ikan nila

Jenis ikan omnivora ini memiliki lama pemeliharaan yang sama dengan lele, yakni 3-4 bulan saja. Ikan nila cocok dibudidayakan dalam ember akuaponik, karena ketahanan tubuhnya yang lebih kuat dibanding ikan air tawar lainnya.

Bahkan ikan nila mampu beradaptasi dengan tingkat pH dan suhu air yang lebih tinggi daripada kebanyakan ikan lain. Namun ikan nila membutuhkan pasokan oksigen yang cukup tinggi. Sehingga bak atau embermu membutuhkan tambahan aerator.

Ikan mas

Ikan mas cocok dibudidayakan pemula agar bisa mempelajari mengenai karakteristik ikan. Ikan ini cocok dibudidayakan dalam ember akuaponik.Pemeliharaan ikan mas juga sama dengan ikan lainnya, yakni berdurasi panen antara 3-4 bulan.

Kebutuhan pakannya juga sederhana, antara lain hewan renik, tumbuhan, atau pelet. Namun sama seperti ikan nila, ikan mas membutuhkan banyak oksigen unuk bertahan hidup.

Baca Juga: Begini Cara Memilih Ikan yang Segar dengan Kualitas Gizi yang Baik

Ikan patin

Ikan patin tidak membutuhkan air mengalir agar bisa tumbuh dengan baik. Mereka bahkan cenderung bisa beradaptasi dengan kondisi air yang kurang baik. Hewan nokturnal ini punya cita rasa lezat dan memiliki daging yang lembut serta sedikit duri.

Membudidakan ikan patin di ember akuaponik juga bisa digunakan sebagai ide usaha. Pasalnya, patin memiliki harga jual yang cenderung tinggi, dan pembudidayaan tidak lama. Sama seperti lele, patin sudah bisa dipanen di usia 3-4 bulan. Tidak hanya itu, patin juga bisa menjadi pasokan pupuk untuk tanaman akuaponik kita.

Baca Juga: Tidak Hanya Salmon, Ini 5 Jenis Ikan yang Baik untuk MPASI

Ikan gurame

Tekstur dagingnya yang padat dan gurih membuat ikan gurame menjadi santapan favorit di restoran. Sekarang kita bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih murah. Caranya dengan membudidayakan ikan gurame sendiri di ember akuaponik.

Namun meski sama-sama cocok dibudidayakan dalam ember, ikan yang satu ini membutuhkan waktu pemeliharaan yang cukup lama. Ikan gurame baru bisa dipanen pada usia 5-6 bulan.

Kelebihan ikan gurame adalah pemeliharaannya yang cukup mudah dan tidak rewel dalam hal pakan. Ikan gurame menyukai perairan yang tidak terlalu dalam dan aliran airnya tidak deras. Namun agar pertumbuhannya dapat optimal, ikan gurame membutuhkan suhu yang rendah.

Baca Juga:  5 Cara Hilangkan Bau Amis Pada Ikan Ala Masterchef

Pertanianku – Tren bertanam di pekarangan rupanya terus berkembang. Siapa yang tidak kenal teknik bercocok tanam hidroponik, aeroponik, akuaponik, vertikultur, dan tambulampot? Dengan jargon urban farming, teknik budidaya ini laris dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Entah itu hanya sebagai pengisi waktu luang atau bahkan menciptakan peluang untuk mendapatkan income tambahan.

Pada teknik bercocok tanam dengan akuaponik, tidak sembarangan ikan dapat dibudidayakan bersamaan dengan tanaman. Sebagaimana diketahui, ikan merupakan bagian penting dari akuaponik. Hal ini karena feses (kotoran) ikan akan menjadi pupuk organik bagi tanaman. Adapun jenis ikan yang dapat dibuat tumpang sari dengan sayuran adalah ikan herbivora ataupun omnivora. Akan lebih baik lagi jenis ikan yang “tahan banting” dan minim perawatan. Ada tiga jenis ikan yang sudah teruji dapat berkembang baik dengan teknik akuaponik.

Siapa yang tidak kenal lele. Ikan yang terkenal “tahan banting” ini dapat hidup di air keruh dan minim oksigen sekalipun. Pengembangbiakan lele biasanya untuk dikonsumsi. Selain itu, lele kerap dimanfaatkan sebagai penjaga kualitas air. Terkadang masyarakat Indonesia, menaruh lele di sawah sebagai predator bagi hama.

Lele sendiri memiliki jenis yang beragam. Untuk jenis unggul, terdapat dua jenis, yaitu lele sangkuriang dan lele phyton. Mengapa lele cocok bersanding dengan sayuran pada teknik akuaponik? Selain kelebihan yang telah disebutkan tadi, pertumbuhan lele cenderung cepat dan konversi pakannya lebih rendah daripada jenis ikan lain. Ikan lele dikenal juga tahan penyakit. Ikan berkumis ini relatif mudah untuk dibudidayakan. Hampir semua warung makan menjual menu masakan dari lele sehingga pasarnya cenderung luas.

Patin tidak membutuhkan air mengalir untuk pertumbuhannya. Walaupun berjenis ikan nokturnal, patin cukup responsif terhadap pemberian pakan buatan berupa pelet. Di alam liar, patin dapat mencapai panjang dua meter.

Patin telah teruji dapat menjadi pasokan pupuk organik bagi tanaman dengan teknik akuaponik. Patin memiliki tekstur daging yang lembut dan sedikit duri. Kelezatan daging patin yang berwarna putih ini telah menjadi favorit dalam bisnis kuliner. Harga jual patin cenderung tinggi dan waktu pembudidayaannya tidak lama.

Gurami atau sering disebut juga gurame merupakan salah satu ikan yang telah banyak di budidayakan masyarakat Indonesia. Gurami menyukai perairan yang tidak terlalu dalam dan aliran airnya tidak deras. Pemeliharaan gurami relatif mudah dan teknologi pembudidayaannya telah berkembang pesat. Ikan ini juga dikenal sebagai ikan yang tidak rewel soal pakan karena termasuk jenis omnivora.

Tekstur dagingnya yang padat dan gurih membuat ikan menjadi menu favorit di restoran atau rumah makan. Harga jual gurami relatif stabil di antara ikan air tawar lainnya. Inilah yang membuat gurami menjadi primadona ikan air tawar.

Nah, itulah tiga jenis ikan yang dapat dibudidayakan bersamaan dengan sayuran dengan teknik akuaponik. Selain dapat menghasilkan sayuran bermutu, kita pun dapat memanen ikan. Siap berakuaponik?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA