Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah di laboratorium

Apa yang kita lakukan ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah? Jawabannya pasti mencari solusi atau jalan keluar dari permasalahan tersebut, bukan? Apapun masalahnya, mau itu yang sifatnya biasa-biasanya saja, luar biasa, hingga bahkan yang lebih ilmiah. Satu hal yang pasti, selalu ada cara-cara tertentu yang bisa kita lakukan untuk itu. Untuk masalah yang sifatnya ilmiah misalnya, kita mengenal cara ini sebagai metode ilmiah.

Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan para ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian sendiri merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Syarat-syarat Metode Ilmiah

Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam penulisan metode ilmiah, diantaranya sistematis, konsisten dan operasional.

(Baca juga: Menelaah Struktur Karya Ilmiah, dari Awal Hingga Akhir)

Sistematis, yang artinya unsur-unsur yang terdapat dalam metode ilmiah harus tersusun dalam urutan yang logis; Konsisten, artinya terdapat kesesuaian diantaranya unsur-unsurnya. Misalnya tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan; serta Operasional, yang berarti metode ilmiah dapat menjelaskan bagaimana penelitian tersebut dilakukan.

Tahapan Metode Ilmiah

Terdapat lima langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode ilmiah. Dimulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan dan analisis data, menarik kesimpulan hingga mengomunikasikan hasil penelitian.

1. Merumuskan Masalah

Masalah biasanya berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan melakukan sebuah penelitian secara ilmiah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat kita akan merumuskan masalah:

  • Masalah harus diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan
  • Kata-kata dari masalah harus singkat, ringkas, jelas dan mudah dimengerti.
  • Perumusan masalah harus menjadi masalah yang bisa diselesaikan.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah melakukan perumusan masalah, tahapan berikutnya yang harus kita lakukan mengumpulkan informasi atau data. Ini bisa dilakukan dengan observasi maupun studi literatur seperti jurnal ilmiah, atau penelitian-penelitian lain yang sudah ada sebelumnya.

3. Menyusun Hipotesis

Pada tahapan berikutnya, setelah kita melakukan observasi dan mendapatkan data, maka yang harus dilakukan adalah membuat hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

4. Melakukan Percobaan

Untuk menguji kebenaran dari hipotesis atau jawaban sementara yang telah kita buat di tahapan sebelumnya, maka yang harus kita lakukan adalah melakukan percobaan atau penelitian. Penelitian harus dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan data yang akurat.

(Baca juga: Menulis Kata Pengantar dengan Baik dan Benar, Caranya?)

5. Menganalisis Data

Di tahapan ini, data-data yang telah kita peroleh dari hasil penelitian lalu dicatat dan diolah ke dalam bentuk grafik atau diagram sehingga mudah untuk dianalisis.

6. Membuat Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat berdasarkan hasil percobaan, tanpa adanya pengaruh pendapat pribadi. Kesimpulan merupakan jawaban sebenarnya dari hopitesis yang pernah diajukan.

7. Mengomunikasikan Hasil Penelitian

Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.

Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah [bahasa Inggris: scientific method] merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan  fenomena  alam.  Prediksi  yang  dibuat  berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Pengertian metode ilmiah menurut beberapa ahli :

  1. [Almack, 1939] Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
  2. [Ostle, 1975] berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

Ciri-Ciri Metode Ilmiah

Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan

  1. Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran
  2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca inderaSistematis: menggunakan proses dengan langkah- langkah

Unsur Metode Ilmiah

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

  1. Karakteristik [pengamatan dan pengukuran].
  2. Hipotesis [penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran].
  3. Prediksi [deduksi logis dari hipotesis].
  4. Eksperimen [pengujian atas semua hal di

Syarat Metode Ilmiah

Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya

  1. Obyektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta
  2. Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara- cara tertentu yang teratur dan
  3. Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling
  4. Universal, artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang

Baca Juga :  Elektromagnetik Adalah

Tujuan Metode Ilmiah

Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari. Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari metode ilmiah :

  1. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis,
  2. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
  3. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan

Sikap Ilmiah

  1. Sikap Ingin Tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
  2. Sikap Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
  1. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai
  2. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang
  3. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa
  4. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan‟ tidak akan berhenti melakukan kegiatan – kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
  5. Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya

Langkah langkah Metode Ilmiah

  1. Merumuskan masalah: Langkah pertama dalam melakukan suatu penelitian adalah merumuskan masalah. Hal ini bertujuan untuk memperjelas masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan
  2. Menyusun perencanaan penelitian: langkah langkah dalam membuat suatu rancangan penelitian adalah menyusun tujuan penelitian, menyusun hipotesis, menetapkan variabel, memilih alat dan bahan yang akan digunakan, menentukan langkah kerja, menentukan populasi dan sampel serta menetapkan cara pengambilan data dan menganalisis data.
  3. Melakukan penelitian: Penelitian diawali dengan kegiatan pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung [observasi kualitatif] dan pengamatan tidak langsung [observasi kuantitatif]. Untuk menguji hipotesis yang telah dibuat, kita perlu melakukan penelitian melalui percobaan yang sesuai dengan rancangan percobaan yang disusun sebelumnya. Berlatih menggunakan peralatan percobaan merupakan cara belajar yang efektif untuk mengurangi kesalahan kerja.
  4. Menyusun kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis data, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan tersebut harus berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada pandangan yang objektif.
  5. Melakukan penelitian perbaikan : Suatu penelitian akan menjadi menjadi valid secara ilmiah apabila penelitian tersebut dapat diuji ulang baik oleh peneliti yang lain. Oleh karena itu, seluruh teori yang ada pasti terdapat banyak peneliti yang menjadi kontributor.
  6. Menulis laporan ilmiah: Suatu penelitian dapat bernilai ilmiah apabila hasil penelitian dipublikasikan agar hasil diperoleh dalam penelitian tersebut dapat diketahui orang lain. Kerangka tulisan atau outline dari suatu laporan ilmiah disusun secara berurut dari judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, daftar pustaka, dan juga lampiran.

Macam-macam Karya Tulis Ilmiah

Beberapa macam karya tulis ilmiah yang kita ketahui adalah sebagai berikut ;

Baca Juga :  Pengertian Kalimat Efektif

Merupakan sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu.

Sebuah essay ilmiah harus berisi argumen dan analisis yang jelas serta data-data yang akurat dan kredibel, tetapi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca. Sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, sekaligus enak dibaca.

Tubuh essay ilmiah terdiri atas antara lain :

Berisi latar belakang informasi yang menjelaskan subjek bahasan dan pengantar tentang subjek.

Berisi seluruh informasi tentang subjek.

Berisi simpulan dengan menyebutkan jembali ide pokok, ringkasan dari tubuh essay atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek.

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan [melalui koran, majalah, buletin, dsb] dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Komponen-komponen artikel ilmiah

  1. Judul artikel ilmiah
  2. Nama dan alamat penulis
  3. Abstrak dan kata kunci
  4. Pendahuluan
  5. Metode
  6. Hasil dan Pembahasan
  7. Simpulan dan saran
  8. Ucapan Terima Kasih
  9. Daftar Pustaka

Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah disertai analisis logis dan objektif. Secara umum tujuan penulisan makalah adalah untuk kepentingan penyajian hasil penelitian atau gagasan pemikiran dalam suatu diskusi.

Proposal penelitian adalah rencana penelitian yang menggambarkan secara umum hal-hal yang akan diteliti dan cara penelitian itu dilaksanakan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang dikemukakan di dalam sebuah penelitian.

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Metode Ilmiah : Pengertian, Ciri, Unsur, Syarat, Tujuan, Sikap, Langkah, Macamnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Metode ilmiah adalah suatu metode atau cara untuk memecahkan suatu masalah dengan langkah-langkah tertentu, sistematis, logis dan empiris. Hal ini mengandung arti bahwa langkah-langkah yang dilakukan harus sesuai urutannya, tidak boleh dibolak balik.

Tiap langkah yang dilakukan saling berkaitan atau berhubungan, bisa diterima secara logika dan dilakukan berulang-ulang. Metode ilmiah digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ilmiah mempunyai kriteria sebagai berikut:

[1] Ilmuwan melakukan pengamatan dan membuat hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam;

[2] prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis diuji dengan melakukan percobaan atau eksperimen;

[3] hipotesis yang telah lolos uji berkali-kali dapat menjadi teori ilmiah.

Baca Juga : Gambar Dataran Rendah

Metode ilmiah yang harus dilakukan oleh para ilmuwan untuk menemukan teori adalah pengulangan dari langkah-langkah tersebut di bawah ini:

  1. Mengadakan pengamatan, dari pengamatan kemudian dibuat atau dirumuskan masalah [melakukan karakterisasi setelah mealkukan pengamatan dan pengukuran]

  2. Membuat hipotesis [menyusun dugaan yang bersifat sementara atas hasil pengamatan dan pengukuran] dari masalah tersebut

  3. Prediksi [deduksi logis dari hipotesis]

  4. Melakukan percobaan atau eksperimen [pengujian atas semua hal yang terdapat pada point 1-3]

  5. Menarik kesimpulan

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Merumuskan masalah

Bagaimana membuat rumusan masalah dari hasil pengamatan ?

Misalnya anda diminta mengamati tumbuhnya bayam di sekitar kandang dengan tumbuhnya bayam di bawah pohon mangga. Dalam pengamatan ini Anda diminta mengamati kondisi fisik tanah dan memperkirakan kandungan zat hara tanah serta suhu di tempat tumbuhnya bayam. Kemudian Anda diminta menulis satu rumusan penelitian.

Baca Juga : Sistem Koloid

Untuk membuat rumusan masalah, para ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subyek yang diteliti. Dalam proses ini dapat melibatkan proses pengamatan yang seringkali memerlukan pengukuran dan atau analisa yang cermat. Proses pengukuran dan analisa sering memerlukan alat ilmiah khusus seperti termometer, AAS, mikroskop, spektrometer dan lain-lainnya.

Hasil pengukuran bisa ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan perhitungan statistik seperti korelasi dan regresi atau secara deskriptif. Dengan demikian melalui pengamatan dan pengukuran maupun anlisa dapat merumuskan masalah penelitian.

Prediksi Dari Hipotesis

Untuk membuat hipotesis anda diminta mencermati pernyataan yang menyatakan bahwa kesuburan tanah dapat diidentifikasi dari kondisi fisik dan kandungan zat haranya. Tanah yang gembur dan kandungan zat hara tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas dan rumusan masalah pada point 1, buatlah hipotesis penelitiannya.

Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Para ahli menyatakan bahwa hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Sehingga hipotesis sering dinyatakan sebagai jawaban sementara atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.

Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja, yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan berdasarkan teori- teori yang relevan dengan rumusan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta atau dukungan data yang nyata dari hasil kerja di lapangan. Dengan demikian melalui prediksi berdasarkan teori-teori yang relevan dengan permasalahan dapat dirumuskan hipotesis.

Baca Juga : Adaptasi Makhluk Hidup

Eksperimen

Bagaimana melakukan eksperimen ?

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis dibuatlah rancangan penelitian atau eksperimen. Untuk itu perlu diidentifikasi terlebih dahulu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. Berdasarkan ketiga variabel tersebut dibuatlah rancangan eksperimen dan selanjutnya dilakukan percobaan atau eksperimennya.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai atau bertentangan dengan hipotesis maka hipotesis yang diuji tidak benar atau tidak lengkap sehingga perlu dianalisis mengapa hasilnya demikian. Dengan demikian akan bisa ditentukan apakah perlu ada perbaikan atau bahkan ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan hipotesis, maka hipotesis tersebut benar namun masih perlu diuji lebih lanjut. Hasil eksperimen tidak bisa membenarkan suatu hipotesis melainkan hanya bisa meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut.

Tetapi hasil eksperimen secara mutlak dapat menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen bertentangan dengan hipotesis. Eksperimen dapat dilakukan di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium. Yang perlu diperhatikan adalah pencatatan yang detail dari suatu eksperimen, hal ini sangat membantu dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan prosedur yang dilakukan.

Merumuskan Kesimpulan

Bila langkah merumuskan masalah, prediksi dari hipotesis, rancangan eksperimen dan eksperimen dilakukan secara sistematis maka akan dapat dibuat kesimpulan dari hipotesis yang diuji yaitu pupuk dapat mempengaruhi [meningkatkan ] pertumbuhan tanaman.

Baca Juga : Hewan Adalah

Kesimpulan ini diperoleh dengan melakukan analisis data dan pembahasan berdasarkan landasan teoritis dan empiris yang dikembangkan berdasarkan data hasil eksperimen. Perlu diperhatikan bahwa seseorang yang melakukan proses metode ilmiah perlu didasari sikap ilmiah dan sikap ilmiah ini semestinya dipunyai oleh setiap peneliti dan para ilmuwan.

Sikap ilmiah yang dimaksud adalah jujur [menerima kenyataan hasil penelitian apa adanya tanpa harus melakukan modifikasi dan tidak mengada-ada], obyektif [ sesuai dengan fakta yang ada], teliti [ tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan], terbuka [mau menerima pendapat yang benar dariorang lain] dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Keterampilan Proses Sains

  • Menerapkan keterampilan proses Sains dalam mempelajari Biologi

Keterampilan proses merupakan cara memandang siswa sebagai manusia seutuhnya, yang mana siswa juga memiliki potensi, kreasi, keingintahuan, dan perasaan. Cara memandang ini diekspresikan dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan-keterampilan ilmiah. Keterampilan ilmiah atau keterampilan sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah.

Keterampilan proses sains ini perlu dilatihkan kepada siswa dengan alasan:

[1] dalam praktiknya, sains tidak bisa dipisahkan dari metode ilmiah atau metode penyelidikan dan mengetahui sains tidak hanya sekedar mengetahui materi tentang sains tetapi juga bagaimana cara untuk mendapatkan materi sains tersebut;

[2] keterampilan proses sains merupakan merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat digunakan tidak hanya untuk mempelajari ilmu tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari bahkan untuk bertahan hidup.

Baca Juga : Fenotip Adalah

Keterampilan proses melibatkan keterampilan kognitif, manual dan sosial. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena keterlibatannya dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran dan perakitan alat. Keterampilan sosial jelas terlibat dalam hal mendiskusikan hasil pengamatan.

Dalam pembelajaran Biologi keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman langsung sebagai pengalaman belajar dan disadari ketika kegiatannya sedang berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang dilakukan tetapi apabila hanya sekedar melaksanakan tanpa menyadari yang sedang dikerjakan maka hasilnya kurang bermakna dan memerlukan waktu yang lama untuk menguasainya.

Dalam pembelajaran Biologi keseimbangan antara perolehan produk [konsep/pengetahuan] dan kemampuan yang berkembang selama proses belajar melalui keterampilan proses merupakan hal yang harus dipertimbangkan guru Biologi.

Berdasarkan berbagai pendapat tentang komponen keterampilan proses, komponen keterampilan yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran Biologi bersifat relatif. Oleh karena itu, di bawah ini disajikan jenis keterampilan proses sains beserta indikatornya yang dapat diberikan dalam bahan ajar ini tidak mutlak. Secara prinsip komponen keterampilan proses yang dapat diberikan kepada siswa adalah sebagai barikut.

Baca Juga : Jenis Flora Di Indonesia

  • Mengamati /observasi dan Menafsirkan pengamatan

  1. Mengamati merupakan keterampilan proses yang menjadi dasar dari semua keterampilan. Dalam hal ini, mengamati adalah kemampuan menggunakan seluruh indera yang dimiliki oleh semua siswa dan mengumpulkan /menggunakan fakta yang relevan
  2. Menafsirkan pengamatan merupakan keterampilan mencatat hasil pengamatan, memisah-misahkan, mengklasifikasikan, menghubung-hubungkan sehingga diperoleh suatu pola

Penggunaan pola yang telah ditemukan pada saat melakukan pengamatan, dapat digunakan untuk mengemukakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada fenomena yang serupa. Jadi, proses melakukan prediksi ini merupakan sutau proses penalaran yang logis berdasarkan hasil pengamatan.

  • Menggunakan peralatan dan Mengukur

Keterampilan ini merupakan kemampuan dalam memilih alat atau bahan yang sesuai serta kemampuan melakukan pengukuran suatu besaran dengan akurat. Jika hal ini dilakukan berulang-ulang, maka siswa akan mampu memperkirakan kesalahan yang dilakukan kemudian mengoreksinya.

Terbiasa mengajukan pertanyaan, secara tidak langsung dapat mengungkapkan seberapa jauh kemampuan kognisinya digunakan. Jenis dan substansi pertanyaan menunjukkan tingkat berpikirnya. Keterampilan ini akan berkembang jika guru sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi.

Keterampilan merumuskan hipotesis menekankan pada kemampuan menyatakan dan menentukan pola yang diperoleh sekaligus menyatakan kemungkinan akibat-akibat dari pernyataan yang dibuatnya.

  • Merencanakan penyelidikan/percobaan

Keterampilan ini merupakan kemampuan siswa dalam merencanakan suatu percobaan untuk membuktikan atau menemukan suatu konsep. Kemampuan menentukan alat dan bahan yang digunakan, menentukan variabel-variabel, menentukan desain percobaan, menentukan langkah kerja serta bagaimana mengolah data merupakan kemampuan yang dapat dikembangkan melalui keterampilan ini.

Keterampilan ini merupakan kemampuan siswa untuk menyimpulkan kecenderungan informasi yang diperoleh, membuat kesimpulan tentatif atupun membuat generalisasi.

Keterampilan ini merupakan kemampuan untuk menguraikan dengan jelas dan cermat apa yang telah dilakukan. Menyusunnya dalam berbagai sarana komunikasi [di depan kelas, diskusi, seminar, dsb.], menggambarkan hasilnya melalui gambar, skema, grafik adalah kemampuan yang dapat dikembangkan pada diri siswa.

  • Mengelompokkan / Interpretasi

Keterampilan ini merupakan kemampuan untuk mencatat setiap pengamatan yang terpisah, mencari perbedaan dan persamaan, mencari dasar pengelompokan atau penggolongan dan menghubungkan hsil-hasil pengamatan.

Keterampilan ini merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep yang telah dipelajari pada situasi baru dan menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Baca Juga :  Sistem Saraf Pada Manusia

Contoh Aplikasi Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meminta Siswa Melaksanakan Kegiatan :

  1. Coba amati percobaanmu, catat perubahan-perubahan yang terjadi pada tanaman tersebut selama 1 minggu! [Keterampilan mengamati]

  2. Pada saat melakukan kegiatan nomor [1], menurutmu apa yang akan terjadi pada pertumbuhan tanaman dalam pot/polybag? [Keterampilan menyusun hipotesis]

  3. Jika tanaman tersebut dibiarkan pada posisinya selama 4 minggu, maka apa yang akan terjadi pada tanaman tersebut? [Keterampilan memprediksi]

    Bagaimana pertumbuhan tanaman tersebut, jika setelah 2 minggu pot/polybag diubah posisinya menjadi berdiri? [Keterampilan memprediksi]

  1. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh melalui kegiatan seperti yang kamu lakukan [Keterampilan membuat kesimpulan]

  2. Buatlah laporan singkat tentang hasil pengamatanmu [Keterampilan komunikasi]

Jadi melalui satu kegiatan, guru dapat mengembangkan beberapa keterampilan proses sekaligus. Sebagai konsekuensinya, dalam proses pembelajaran Biologi yang dikemas dengan pendekatan ini paling tidak membawa dampak pada:

  • Pelaksanaan pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup
  • Kekhawatiran tidak dapat menuntaskan seluruh materi, jika selalu menggunakan pendekatan ini pada saat
  • Guru harus memiliki waktu luang yang cukup untuk mempersiapkan

Demikianlah pembahasan mengenai Metode ilmiah Biologi -Pengertian, Langkah, Karakteristik, Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA