Jelaskan kenapa bisa terjadi offside pada pertandingan sepak bola

Bola Lainnya

Bolapedia: Pengertian Offside dalam Sepak Bola

Foto: Wasit Piala Eropa menganulir gol offside pemain Makedonia Utara (Foto: REUTERS/Olaf Kraak)

OFFSIDE kerap terjadi pada sebuah pertandingan sepak bola. Namun banyak orang yang belum tau pengertian offide dalam sepak bola. Apalagi diperlukan ketelian untuk mengetahui aturan tersebut.

Sebuah situasi offside terjadi apabila seorang pemain berada lebih dekat dengan gawang lawan dibandingkan dengan tim lawannya. Situasi seperti ini kerap digunakan sebuah tim untuk menjebak dan menghentikan serangan lawan.

Baca Juga : Bolapedia: 5 Bek Terbaik Dunia Saat Ini, Pemain Liverpool Masuk

Intinya, seorang pemain tidak boleh berada di depan pemain lawan secara pasif untuk melakukan serangan. Meski begitu, seorang pemain tetap diperbolehkan berada di area pertahanan lawan.

Jika seorang pemain mampu mencetak gol tapi terjebak oleh offside, maka wasit berhak menganulir gol tersebut. Namun jika wasit menyatakan offside tidak terjadi, maka gol tersebut bisa dikatakan sah, meskipun sebenarnya bisa saja ada kemungkinan terjadi offside.

Jika offside terjadi, wasit berhak untuk menghentikan jalannya pertandingan. Kemudian pihak lawan akan diberikan kesempatan untuk melakukan tendangan bebas untuk melancarkan serangan balik atau strategi lainnya.

Peraturan offside ditemukan pada tahun 1848 di dalam peraturan Cambridge. Dalam peraturan tersebut, seorang pemain dilarang memainkan bola apabila telah mendahului tiga pemain belakang lawan. Apabila hal tersebut terjadi, penguasaan akan diberikan kepada tim lawan.

Untuk menentukan posisi offside, dua asisten wasit yang berada di samping lapangan bertugas untuk membantu wasit utama dalam menentukan posisi offside. Asisten wasit akan mengangkat satu bendera ke atas untuk untuk memberi sinyal bahwa telah terjadi offside.

Namun sekarang sudah ada teknologi yang bisa menjadi alat pembantu wasit untuk memberikan keputusan yaitu Virtual Assistant Referee (VAR). Meskipun penggunaan teknologi tersebut sering mengundang kontroversi, namun keberadaanya tetap digunakan dalam turnamen besar.

Meski pengertian offside terkadang masih membingungkan beberapa pihak, namun offside merupakan hal yang lumrah terjadi pada sebuah pertandingan sepak bola.

Editor : Saliki Dwi Saputra

Pengertian Offside Adalah Dalam Pertandingan Sepakbola

Pengertian Offside Adalah Dalam Pertandingan Sepak bola – Saat-saat santai bersama keluarga dan menonton sepak bola bersama tentu akan semakin akrab jika bisa saling kompak berteriak bersama ketika gol atau kecewa bersama jika terjadi sesuatu yang seperti offside atau peristiwa lainnya.

Nah untuk membantu para penonton bola pemula mengetahui apa itu offside, maka anda bisa menyimak paparan di bawah ini tentang pengertian offside dalam pertandingan sepakbola.

Bukan masalah asing lagi jika kita melihat pertandingan sepak bola tentu tidak asing dengan istilah istilah yang dalam sepak bola seperti offside, namun bagi para penonton pemula atau bisa dikatakan awam, tentu masih bertanya-tanya tentang apa itu offside dalam sepak bola. Oleh karena itu, mari kita memahaminya bersama.

Nah secara umum pengertian offside adalah sebuah situasi yang terjadi jika seorang pemain diberikan bola ketika berada lebih dekat dengan garis gawang lawan dibandingkan posisi pemain lawan. Atau dengan kata lain jika ada pemain berdiri sendiri dari daerah lawan saat menerima bola umpan dari kawannya.

Biasanya hanya berhadapan dengan penjaga gawang saja saat menerima umpan tadi. Sedangkan pemain lawan berada membelakanginya. Pemain bisa dikatakan pada posisi offside ketika tidak sengaja menendang ataupun mengenai bola hasil sepakan kawannya dan bola masuk ke gawang lawan. Ketika itu kiper dalam keadaan berdiri sendiri.

Setelah mengetahui tentang pengertian offside dalam pertandingan sepakbola, pastinya anda juga ingin tahu tentang asal usul peristiwa offside ini, berikut perpustakaan akan memberikan penjelasannya.

Pengertian Offside Dalam Sepakbola Adalah :

pengertian offside Adalah (image : wikipedia)

Offside merupakan hasil adopsi dari perbandingan Rugby sejak tahun 1800an. Dan untuk pertama kalinya diterapkan pada pertandingan sepak bola sejak tahun 1985. Saat itu, Saffield FC mengusulkan aturan yang melarang seorang penyerang berdiri di dekat gawang lawan.

Jika penyerang tersebut menerima umpan dari temannya, maka dia berada dalam posisi offside. Dalam sejarahnya tercatat beberapa perubahan aturan offside dikarenakan kurang jelasnya aturan itu sendiri. Perubahan itu diantaranya:

  • Aturan tiga pemain di belakang. Dalam peraturan ini seorang penyerang sudah dinyatakan offside meskipun di depannya masih ada tiga pemain belakang lawan, termasuk kiper. Dan saat itulah banyak terjadi offside di lapangan.
  • Aturan dua pemain di belakang, yang pertama kali mengusulkan teknik ini adalah asosiasi sepakbola Skotlandia pada tahun 1904 ketika FIFA mulai didirikan. Pemain dikatakan offside jika hanya ada dua pemain belakang lawan yang berdiri diantara dia dan gawang musuh. Dua pemain tersebut adalah seorang kiper dan satu bek.
  • Aturan satu pemain di belakang. Penyerang dikatakan dalam posisi offside, jika pada saat menerima umpan hanya tinggal satu pemain belakang lawan di depannya. Satu pemain ini adalah penjaga gawang (kiper).

Baca juga: Ukuran Lapangan Sepakbola

Nah, setelah membaca paparan di atas tentu kita bisa mengetahui tentang pengertian offside adalah dalam pertandingan sepakbola sekaligus mengenai sejarah offside itu sendiri, dan perkembangannya hingga menjadi seperti aturan saat ini. Semoga bermanfaat.

Bagi yang terbiasa menonton pertandingan sepak bola pasti sudah tidak asing dengan istilah offside. Offside sendiri merupakan salah satu bagian dari aturan dalam sepak bola. Sebenarnya aturan tersebut merupakan adopsi dari pertandingan rugby di tahun 1800an. Untuk pertama kalinya, aturan offside ditetapkan pada tahun 1985.

Pada saat itu, yang mengusulkan adanya aturan offside adalah Saffield FC. Klub tersebut mengusulkan aturan yang melarang pemain penyerang berdiri di dekat gawang. Jika penyerang menerima umpan dari temannya maka akan berada di posisi offside.

Perubahan aturan offside sendiri pun mengalami sejumlah perubahan dari waktu ke waktu. Nah, berikut uraian selengkapnya mengenai pengertian offside dan penyebabnya.

Pengertian dan Penyebab Offside

Apa itu offside? Offside adalah sebuah pelanggaran yang terjadi karena posisi bola diberikan pada pemain yang posisinya lebih dekat dengan garis gawang lawan dibandingkan posisi pemain bertahan.

Offside merupakan salah satu aturan dalam sepak bola yang diatur dala Laws of The Game. Di dalam aturan tersebut, pemain yang ada di posisi offside adalah ketika ia menerima bola yang diberi dari rekannya serta secara aktif terlibat dalam permainan.

Akan tetapi posisi pemain tidak dihitung offside jika posisinya sejajar atau ada di belakang bola ketika bermain. Pemain dinilai dalam posisi offside ketika bagian tubuhnya seperti kaki, badan, kepala ada di bagian pertahanan lawan serta lebih dekat dengan garis gawang dibandingkan bola.

Pemain baru dinyatakan offside jika aktif terlibat dalam permainan. Meski berada di posisi offside namun pasif dalam permainan, maka posisinya tidak dinilai sebagai offside.

Coba perhatikan gambar di atas:

  1. ada satu pemain lawan di depan kiper, sedang bola masih di belakang.
  2. Jika bola di umpan ke pemain yang berada di depan kiper, maka terjadilah yang namanya offside.

Jika offside terjadi, maka akan terjadi tendangan bebas tidak langsung dari pemain lawan. Meskipun termasuk pelanggaran, jika pemain melakukan offside tidak dikenai sanksi kartu kuning atau merah.

Namun jika wasit sudah meniup peluit karena offside dan pemain tetap melanjutkan pemainan, maka wasit berhak memberikan kartu kuning pada pemain karena dianggap mengabaikan perintah wasit. Jika terjadi gol sementara sudah dalam posisi offside, gol tersebut akan dianulir karena tidak sah.

Asisten wasit atau hakim garis menjadi petugas yang menentukan posisi offside pemain. Hakim garis ada di pinggir lapangan dan mesti menempatkan posisi pada pemain bertahan lawan. Dari posisi ini, hakim garis bisa menentukan garis virtual yang menjadi batas offside.

Ketika offside terjadi, hakim garis akan mengangkat bendera untuk memberikan sinyal terjadi offside pada wasit utama.

Cara Menentukan Offside

Terdapat tiga patokan dalam menentukan posisi offside seorang pemain. Yakni sebagai berikut:

  • Pemain ada di daerah pertahanan lawan
  • Pemain lebih dekat dengan garis gawang lawan dibandingkan bola
  • Hanya ada satu pemain tersisa (biasanya kiper) atau tidak ada pemain sama sekali pemain lawan di depan pemain

Tetapi tidak serta merta pemain yang masuk dalam salah satu kriteria di atas dikatakan offside. Baru bisa dikatakan offside bila memenuhi komponen offside.

Komponen offside sendiri terdiri atas tiga unsur utama. Antara lain posisi, keaktifan pemain, dan hukuman offside itu sendiri. Berikut beberapa penjelasannya:

1. Posisi offside

Offside hanya bisa terjadi pada pemain yang aktif terlibat dalam permainan. Syarat awal pemain pada posisi offside adalah harus berada di daerah pertahanan lawan (setengah lapangan bagian lawan).

Maka offside tidak berlaku jika ada di daerah pertahanan sendiri. Pemain akan ada di posisi offside jika posisinya lebih dekat dengan garis gawang dibandingkan bola dan dua pemain terakhir lawan.

Posisi yang dimaksud adalah semua anggota tubuhnya kecuali tangan. Hal tersebut memang tergolong subjektif karena hanya berdasarkan pengamatan hakim garis. Offside benar-benar ditetapkan jika pemain di depan dua pemain terakhir lawan.

Artinya hanya satu pemain lawan saja (kiper) yang ada di depan pemain. Pemain pun harus berada di depan bola. Maka hal tersebut berarti pemain tidak dikenai posisi offside jika menerima operan bola ke belakang meskipun ada di depan semua pemain bertahan lawan.

Aturan offside sendiri tidak berlaku pada situasi bola mati. Misalnya tendangan sudut, lemparan ke dalam, atau goal kick. Namun posisi offside tetap berlaku jika terjadi free kick atau tendangan bebas.

Offside juga tidak berlaku jika pemain menerima bola dari tendangan backpass lawan.

2. Keaktifan pemain

Pemain di posisi offside baru dikenakan pelanggaran jika aktif terlibat dalam permainan. Pemain yang dianggap aktif dalam permainan bisa dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut :

  • Mempengaruhi permainan. Yakni menyentuh atau memainkan bola. Bsa berupa menerima umpan dari rekannya.
  • Mempengaruhi lawan. Yakni mencegah lawan mendapatkan bola atau bisa menghalangi pandangan kiper.
  • Mendapatkan keuntungan dari posisi offside. Misalnya memanfaatkan bola muntahan atau deflect atau bola pantulan.

3. Hukuman offside

Ketika pelanggaran offside terjadi, wasit akan menghentikan pertandingan serta memberi hadiah tenadangan bebas tidak langsung dari posisi akhir pemain yang terjebak offside.

Jebakan Offside

Di dalam permainan sepak bola modern, offside bisa menjadi komponen utama dalam pertandingan. Tak jarang tiap tim menerapkan offside trap atau jebakan offside.

Jebakan offside sendiri digunakan untuk menjebak lawan agar berada di posisi offside. Dalam melakukan jebakan offside, pemain bertahan akan maju ke depan ketika pemain lawan akan melakukan umpan terobosan ke depan.

Jika para pemain bertahan maju ke depan dan hanya menyisakan satu pemain lawan, maka pemain lawan yang tersisa akan terjebak offside. Namun untuk melakukan jebakan offside diperlukan kosentrasi serta timing yang tepat. Jika gagal, strategi jebakan offside akan berisiko menyebabkan pemain lawan bebas dan leluasa mencetak gol.

Demikian sejumlah uraian mengenai offside, bagi yang gemar menonton bola tentu persoalan offside adalah persoalan yang kerap menghadirkan kontroversial tersendiri.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA