Jelaskan ciri-ciri yang terdapat pada fungi sehingga pernah dikelompokkan ke dalam kingdom plantae

Biologi adalah salah satu pelajaran yang menyenangkan, karena kita bisa mengetahui bermacam-macam unsur kehidupan dan makhluk hidup. Apakah kamu tertarik untuk melanjutkan pembahasan tentang kelompok makhluk hidup lainnya? Sudahkah kamu siap? Pelajaran kali ini, Burhan akan menguraikan salah satu kelompok makhluk hidup, yaitu kingdom Fungi atau disebut jamur.

Jamur adalah salah satu makhluk hidup yang cukup sering kita temukan. Pasti kamu tahu, kan bagaimana bentuknya? Sekarang saatnya kita bahas lebih dalam, mulai dari arti, ciri yang terlihat dari kingdom ini,  klasifikasi pada kingdom Fungi, sampai bagaimana peran mereka dalam kehidupan.

Pengertian Fungi

Jika dilihat sekilas, jamur memiliki bentuk seperti tumbuhan. Namun ternyata jamur bukanlah termasuk ke dalam dunia tumbuhan (plantae), karena jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses yang bernama fotosintesis.

Sebetulnya, jika dilihat dari cara jamur mendapatkan makanan, jamur lebih cenderung seperti hewan yang sifatnya heterotrof atau mendapatkan makanan dari sumber maupun organisme lain.

Terdapat lebih dari 50.000 spesies jamur yang ada di dunia ini, dengan sifat atau karakter yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Mikologi adalah ilmu tentang jamur, yang berasal dari bahasa Yunani, mykos  yang berarti cendawan atau salah satu jenis jamur berbentuk payung.

Ciri-Ciri Fungi

Sekarang, Burhan akan kasih tau kamu tentang ciri dari makhluk hidup dengan bentuk yang menyerupai payung ini, yaitu:

  1. Mempunyai hifa (benang tunggal atau bercabang), kumpulan hifa disebut miselium
  2. Menghasilkan spora
  3. Tidak memiliki klorofil untuk berfotosintesis
  4. Berkembangbiak secara seksual dan aseksual
  5. Dinding sel jamur tersusun atas kitin, glukan, selolosa, dan mannan.

Reproduksi Fungi

Di penjelasan sebelumnya, Burhan telah menyebutkan bahwa perkembangbiakan kingdom Fungi bisa dilakukan secara seksual maupun aseksual. Tahukah kamu bagaimana mekanisme reroduksi tersebut? Mari simak penjelasan ini dengan baik.

Campbell (2003) menyebutkan bahwa, secara aseksual, jamur dapat membelah diri dan membentuk spora, kemudian spora tersebut akan terbawa angin dan air lalu spora tersebut berkecambah di tempat lembab maupun di atas permukaan yang sesuai.

Sementara itu, Pelczar (1986) mengatakan, selain spora yang dihasilkan dengan cara aseksual, terdapat spora yang dihasilkan jamur secara seksual, yaitu dari meleburnya dua nukleus. Jenis-jenis spora yang dihasilkan secara seksual, yaitu:

Terbentuk dalam kantung yang bernama askus.

Dihasilkan di atas struktur dengan bentuk gada, yang dikenal dengan istilah basidium.

Jika dua ujung dari hifa serasi secara seksual, maka zigospora ini akan terbentuk.

Terbentukdalam oogonium atau struktur reproduksi betina, lalu pembuahan atau oosfer terjadi oleh gamet jantan dengan menghasilkan oospora.

Klasifikasi Fungi

Selanjutnya, jamur-jamur ini akan dikelompokan menjadi beberapa kategori berdasarkan bentuknya, yaitu:

Khamir (yeast)

Dikenal juga dengan sebutan ragi.

Gambar Sel Yeast

Sumber: Wikimedia Commons

Kapang (mold)

Jika kamu pernah melihat jamur yang bentuknya seperti benang, maka makhluk hidup itulah yang disebut kapang.

Cendawan (mushroom)

Jamur yang memiliki tubuh buah dan tersusun atas banyak sel.

Gambar Mushroom

Sumber: Wikimedia Commons

Selain itu, fungi juga terbagi dalam beberapa divisi berdasarkan cara perkembangbiakannya, diantaranya:

Zygomycota

Tubuh Zygomycota terdiri atas hifa yang bersekat melintang maupun yang tidak bersekat melintang. Hifa dari Zygomycota memliki banyak cabang. Kebanyakan jamur jenis ini hidup di tanah, bangkai atau organisme yang sudah mati lainnya. Selain itu, Zygomycota  dapat  hidup dalam berbagai makanan seperti roti, tempe ataupun nasi.  Zygomycota berkembang biak secara aseksual melalui spora, sedangkan secara seksual dengan zygospora. Contoh dari Zygomycota adalah jamur Rhizopus oryzae ditunjukkan pada gambar di bawah ini yang merupakan jamur yang membantu dalam pembentukan tempe.

Struktur Fungi Zygomycota

Sumber: Wikimedia Commons

Ascomycota

Ascomycota memiliki anggota yang berukuran mikroskopis maupun makroskopis. Ciri khas dari Ascomycota adalah mampu menghasilkan askospora atau spora askus. Askospora digunakan sebagai alat perkembangbiakan seksual pada Ascomycota sedangkan secara aseksual dilakukan dengan cara pembentukan tunas, fragmentasi, maupun pembentukan konidia. Ragi atau Saccharomyces cerevisiae merupakan contoh dari Ascomycota. Ragi mampu mengoonversi gula menjadi alkohol dan kabondioksida.

Gambar Struktur Ascomycota

Sumber: ascomycotarobinson.weebly.com

Basidiomycota

Sebagian besar anggota dari Basidiomycota merupakan jamur yang berukuran makroskopis. amur dari divisi Basidiomycota mudah dikenali karena bentuknya yang mirip seperti payung. Dari sekitar 25.000 spesies jamur payung ini, ada yang bisa dimakan, tapi ada pula yang mengandung racun. 

Basidiomycota memiliki hifa yang bersekat melintang dengan satu hingga dua inti (dikariotik). Dari hifa dikarotik ini akan muncul tubuh buah (basidiokarp) yang berbentuk payung.

Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk konidia sedangkan reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk basidiospora. Contoh dari jamur Basidiomycota adalah jamur tiram atau Pleurotus yang seringkali digunakan sebagai bahan makanan.

Gambar Struktur Basidiomycota

Sumber: Wikimedia Commons

Jika sebelumnya kita telah mengetahui alat perkembangbiakan seksual dari setiap divisi jamur, maka divisi Deutromycota ini terbentuk sebagai divisi sementara karena tidak semua jamur telah diketahui cara perkembangbiakan seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara perkembangbiakan seksualnya.

Akibatnya ilmuan tidak dapat menggolongkan jamur yang belum diketahui cara perkembangbiakannya ke dalam divisi jamur yang sudah ada seperti Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycta. Sebagai contoh, pada mulanya jamur oncom atau Monila sitophila digolongkan ke dalam Deutromycota.

Namun setelah diketahui alat perkembangbiakannya, maka jamur oncom digolongkan ke dalam divisi Ascomycota dan namanya berubah menjadi Neurospora sitophila.

Peranan Fungi dalam Kehidupan

Setiap makhluk yang hidup itu, pasti punya perannya masing-masing termasuk kingdom fungi ini. Beberapa contohnya sudah Burhan sebutkan di atas. Pada intinya, jamur memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan. Fungi bisa digunakan dalam bidang pertanian sebagai agen pemfiksasi nitrogen, sebagai antibiotik, vitamin obat, hingga sebagai sumber makanan dan agen pembantu dalam proses fermentasi.

Penjelasan tentang kingdom Fungi di atas sudah kamu pelajari. Beberapa jenis dari fungi ini ada yang merugikan dan juga merusak organisme lain, namun banyak juga diantaranya yang menguntungkan manusia.

Contoh Soal Kingdom Fungi

Setiap pagi Mona Ratuliu selalu menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Menu sarapan anak-anaknya hari ini adalah roti. Namun, saat akan mengambil roti pada tempat penyimpanan, ternyata roti tersebut sudah berubah warna menjadi kehijauan seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Jika diamati lebih dalam, struktur berwarna hijau pada roti tersebut, terlihat benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya memiliki struktur hifa senositik, septa hanya ditemukan di bagian tubuh yang memiliki alat reproduksi, dan reproduksi seksual menghasilkan zigospora yang terbentuk dalam sporangiofor.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, parasit dalam roti tersebut dikelompokkan ke dalam fungi ….

A. Zygomycotina

B. Ascomycotina

C. Basidiomycotina

D. Deuteromycotina

E. Mikoriza

Jawaban: A

Pembahasan:

Berdasarkan ciri-ciri yang diamati lebih dalam, yaitu pada roti tersebut muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya, memiliki struktur hifa senositik, septa hanya ditemukan di bagian tubuh yang memiliki alat reproduksi, dan bereproduksi seksual membentuk zigosporangium yang menghasilkan zigospora yang terbentuk dalam sporangiofor, maka jamur tersebut dimasukkan ke dalam kelompok Zygomycotina, yaitu jamur Mucor sp.

Analisis:

  1. Ascomycotina memiliki ciri komposisi dinding sel dari kitin, hifa bersekat, membentuk badan buah disebut askokarp, jumlah inti haploid, jenis spora vegetatif adalah konidiospora, jenis spora generatif adalah askospora, reproduksi seksual dengan konjugasi, mempunyai sel uniseluler dan multiseluler.
  2. Basidiomycotina memiliki ciri makroskopis, hifa bersepta, mengandung inti haploid, membentuk tubuh buah seperti payung (terdiri dari bagian batang dan tudung) disebut basidiokarp, bagian bawah tudung terlihat ada lembaran-lembaran tempat terbentuknya basidium, reproduksi seksual dengan membentuk basidiospora, jarang melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi hifa.
  3. Deuteromycotina memiliki ciri mikroskopis, hifa bersekat, bersifat parasit dan ada juga yang saprofit di sampah, reproduksi aseksual dengan konidia, sedangkan reproduksi seksualnya belum diketahui, patogen hewan ternak/manusia.tumbuhan.
  4. Mikoriza merupakan simbiosis mutualisme fungi dengan akar tumbuhan.

Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

Referensi:

Anshori, M. dan Martono, D. 2009. Biologi 1: untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Reece, Urry, Cain, Wasserman, dan Minorsky. 2011. Campbell Biology 11th. AS: Pearson Education Inc.

[Total: 6 Average: 4.8]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA