Jalan kaki 60 menit membakar berapa kalori

Timbangan diet /Pexels/ (Pixabay)

INDOBALINEWS: Tubuh yang sehat dan ideal dambaan setiap orang. Selain olahraga, diet pun kerap dijadikan jalan keluar untuk mewujudkan hal tersebut. Beberapa waktu lalu, dunia maya sempat dihebohkan dengan postingan salah satu aktris sekaligus presenter yang menjadi idola ibu-ibu muda, Tya Ariestya.

Ia kerap mengunggah tentang kesehariannya berjalan kaki selama 45 menit nonstop tanpa berkeringat. Hal tersebut diyakini Tya sebagai cara untuk menurunkan berat badan sebelum berniat melakukan program bayi tabung lagi.

Benarkah jalan kaki bisa menurunkan berat badan? Dokter Yusri Dinuth Dipl. Cibtac, pendiri klinik DRYD, seperti dikutip dari Sang Buah Hati mengamini hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pada prinsipnya diet ala Artis Tya merupakan cara yang hampir direkomendasikan oleh seluruh nutrisionis di seluruh dunia.

Baca Juga: Izin Siap, Vaksin Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan

Secara medis, seseorang yang ingin melakukan diet tetap harus dibantu dengan aktivitas lain (bergerak). Secara teori beberapa jurnal penelitian, menyebutkan bergerak atau jalan kaki santai dengan range 30-60 menit cukup efektif membantu membakar kalori yang memang harus dibuang, terutama untuk orang dengan kalori berlebih atau obesitas.

>

“Semua orang yang berjalan kaki 45 menit setiap hari selama 7 hari berpotensi untuk menurunkan berat badan minimal 1,5-1 kg. Rumusnya berjalan 45 menit sama dengan berjalan sekitar 4 km dan kalori yang terbakar bisa sekitar 300-an,” ungkap dokter Yusri.

Baca Juga: Ratu Inggris Elizabeth II Akan Diberi Vaksin Covid-19

Patokan 45 menit itu diambil dari kebutuhan setiap orang yang disesuaikan dengan usia, tinggi badan, berat badan, dan kondisi penyakit bawaan seperti jantung, mag, atau radang tulang.

“Jadi tidak bisa disamaratakan untuk selalu berjalan 45 menit. Namun rata-rata usia 35 ke atas memang direkomendasikan selama 45 menit. Sangat tidak mungkin kan, orang dengan berat 115-120 kg di usia 45-47 tahun, dipaksa jalan 45 menit. Nanti baru sebentar sudah engap dan ngos-ngos-an. Dalam kasus demikian, biasanya ia harus memulai 12 menit, kemudian naik menjadi 20, 25, 30 menit dan seterusnya. Pada intinya tubuhnya tetap harus bergerak,” jelas dokter Yusri.

Di antara jalan kaki dan jogging, mana yang paling efektif membakar kalori?

Banyak orang menganggap bahwa jogging akan membakar kalori lebih banyak dibanding jalan kaki.

Ya, jika dilakukan dalam waktu yang sama, misal antara jalan kaki selama 15 menit dibandingkan jogging 15 menit, tentu jogging akan membakar kalori lebih banyak.

Tapi, bagaimana jika fokusnya adalah jarak tempuh, dan bukannya waktu? Yuk cari tahu di bawah ini.

Baca Juga: Rekomendasi Gerakan Olahraga di Kantor yang Menyehatkan

Jalan Kaki vs Jogging

Foto: Orami Photo Stocks

Apakah Moms penggemar jalan kaki atau jogging? Pilihan manapun yang dipilih semuanya menyehatkan ya Moms.

ADVERTISEMENT

Namun Moms perlu tahu perbedaan dan manfaat dari jalan kaki vs jogging. Sebab, ini terlihat sama namun ternyata kalori yang dibakarnya pun berbeda.

Sebuah penelitian American Council of Exercise yang dirilis di jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise melaporkan perbedaan dari jalan kaki vs jogging.

Seseorang dengan berat badan 63,5 kilogram membakar 13,2 kalori tiap menit saat jogging, namun hanya akan membakar 7,6 kalori tiap menit jika ia berjalan kaki.

Ilustrasinya seperti ini:

  • Jogging 1 km ditempuh dalam waktu 2 menit: membakar 26,4 kalori.
  • Jalan kaki 1 km ditempuh dalam waktu 4 menit: membakar 30,4 kalori.

Untuk lebih memberi gambaran pada Moms seputar perbedaan jalan kaki vs jogging ini, berikut ringkasannya:

1. Kalori yang Dibakar

Foto: Orami Photo Stocks

Perbedaan yang dilihat dari jalan kaki vs jogging pertama adalah kalori yang dibakar saat berolahraga.

Banyak faktor yang memengaruhi pembakaran kalori dari jalan kaki vs jogging, mulai dari usia, berat badan, tingkat kebugaran, kecepatan, dan permukaan tanah tempat berlari atau jalan kaki.

Jalan kaki 40-45 menit membakar sekitar 300 kalori, namun balik lagi pada berat badan masing-masing. Pada tingkat itu, orang dengan berat 69 kg yang berjalan setiap hari berpotensi kehilangan lebih dari 0,4 kg.

Melansir Calories Burned HQ, jogging 30 menit membakar sekitar 280-520 kalori, namun tergantung berat dan kecepatan Moms.

Melakukan olahraga apa pun secara teratur akan membantu menurunkan berat badan, lho!

Tetapi, jika ingin membandingkan pembakaran kalori untuk jarak tempuh yang sama, maka faktor yang paling penting adalah kecepatan.

2. Kecepatan yang Ditempuh

Foto: Orami Photo Stocks

Kecepatan saat jalan kaki vs jogging tentu berbeda.

Bahkan berjalan cepat sekalipun, kecepatannya tidak bisa menandingi kecepatan seseorang yang jogging.

ADVERTISEMENT

Itu sebabnya, pejalan kaki akan membakar lebih sedikit kalori secara signifikan karena kecepatan olahraga mereka lebih lambat, dan tentu saja pelari akan membakar kalori lebih banyak karena mereka berlari lebih cepat.

Baca Juga: Berat Badan Ideal Atau Tidak? Cari Tahu Dengan Cara Ini

Jogging adalah berjalan dengan kecepatan tinggi, biasanya 5 km atau lebih. Denyut jantung akan meningkat selama berjalan cepat. Moms bisa membakar lebih banyak kalori dengan cara ini daripada berjalan dengan kecepatan biasa.

Untuk latihan yang efektif, cobalah latihan kecepatan.

Tingkatkan kecepatan selama dua menit setiap kali, lalu turunkan kecepatan. Jalan kaki tidak membakar kalori sebanyak jogging, tetapi ini bisa menjadi latihan yang efektif untuk meningkatkan detak jantung, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan tingkat kebugaran aerobik.

3. Menurunkan Berat Badan

Foto: Orami Photo Stocks

Perbedaan yang bisa dilihat dari jalan kaki vs jogging adalah dari cara menurunkan berat badan.

Studi menunjukkan bahwa jogging dengan jarak yang sama dapat membakar 30 persen lebih banyak kalori daripada jalan kaki.

Terlebih jika Moms berlari dengan intensitas tinggi, maka bisa mendapat manfaat dari pembakaran kalori tambahan karena efek afterburn.

Ini adalah pilihan yang baik jika Moms ingin membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat.

Tapi jangan khawatir, kalau berlari atau jogging bukanlah pilihan Moms, jalan kaki juga dapat memberi manfaat luar biasa dalam membantu menurunkan berat badan.

Studi dalam National Library of Medicine, jalan kaki vs jogging dapat mengurangi mengurangi nafsu makan dengan menekan kadar hormon kelaparan ghrelin dan memproduksi lebih banyak hormon kenyang seperti peptida.

4. Tingkat Cedera

Foto: Orami Photo Stocks

Jalan kaki menghasilkan cedera yang jauh lebih sedikit daripada jogging. Bahkan dari latihan aerobik apa pun.

Ditemukan dalam Medicine & Science in Sports & Exercise bahwa cedera akibat jogging, serta stres akibat lari jarak jauh seperti maraton, dapat menyebabkan perubahan yang dapat menyebabkan osteoartritis, terutama di lutut.

Para peneliti mencatat bahwa hingga setengah dari semua pelari terkena cedera setiap tahun, yang dapat menyebabkan kerusakan yang bertahan lama.

Tetap berhati-hati dalam berolahraga baik jalan kaki vs jogging dimanapun berada ya. Moms.

5. Menikmati Suasana

Foto: Orami Photo Stocks

Jalan kaki vs jogging lainnya dapat dilihat perbedaanya ketika Moms sedang berolahraga, lho!

Jalan kaki dengan tempo ringan, dapat menikmati pemandangan, menjelajahi jalan setapak, mampir ke toko, atau berhenti untuk istirahat sejenak.

Sedangkan ketika jogging, sering kali hanya berlari-lari, dan fokus pada olahraga tanpa melihat sekitarnya.

Manfaat jalan kaki ini telah dibuktikan oleh penelitian memiliki manfaat kesehatan. Berjalan di tempat alami seperti taman dapat membantu menghilangkan stres, lho!

Selain itu, jalan kaki vs jogging juga sebagai sarana sosial menyenangkan yang dapat dinikmati hampir semua orang.

Baca Juga: 5 Cara Meditasi yang Benar untuk Meningkatkan Fokus, Mudah Kok!

6. Kesehatan Jantung

Foto: Orami Photo Stocks

Baik jalan kaki vs jogging, selain untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan mental, ia juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology menyimpulkan bahwa jalan kaki vs jogging, mengurangi risiko hipertensi, kadar kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner, dan diabetes.

Paparan lain oleh American Heart Association menyatakan bahwa jogging setidaknya 150 menit per minggu dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit.

7. Kadar Lemak

Foto: Orami Photo Stocks

Studi menemukan bahwa menyimpan banyak lemak di bagian tengah tubuh dikaitkan dengan risiko penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Baik jalan kaki vs jogging, olahraga dapat membantu seseorang mengurangi lemak perutnya.

National Library of Medicine menemukan bahwa latihan aerobik teratur, seperti jalan kaki ataupun jogging, dapat mengurangi lemak perut dan membantu orang mengatasi obesitas.

Jalan kaki vs jogging juga membantu membakar kalori dalam tubuh, tergantung pada intensitas latihannya.

Satu studi pada 27 wanita paruh baya dengan obesitas menemukan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam latihan olahraga intensitas tinggi menurunkan lemak perut secara signifikan. Dibandingkan mereka yang melakukan latihan intensitas rendah atau tidak melakukan latihan olahraga selama 16 minggu.

Baca Juga: Manfaat Bersepeda untuk Turunkan Berat Badan? Simak Penjelasannya!

Itu dia Moms perbedaan dan manfaat dalam jalan kaki vs jogging yang perlu diketahui. Apapun yang dipilih, lakukan dengan rutin ya!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA