TUGAS BAHASA INDONESIA
HIKAYAT BAYAN BUDIMAN
DISUSUN OLEH :
· AISYAH AZZA N.H
· DEWI MITA SARI
· JIHAN IHZA H.M.A.F.
· SAYEKTI UJI H.
· SELVIA M.
· ZULFA ALWI I.
KELAS : X MIPA 8
SMA NEGERI 1 BLORA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hikayat merupakan bentuk cerita yang berasal dari arab. Hikayat mulai dikenal di Indonesia sejak masuknya ajaran agama islam ke Indonesia. Hikayat berasal dari bahasa arab “ hikayah “ yang berarti kisah,cerita dongeng. Dalam sastra melayu lama hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu yang menceritakan kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan seg ala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki.
Kebanyakan cerita hikayat mengambil latar kerajaan dan umumnya mengisahkan
tentang kepahlawanan dan juga kedidupan para dewa, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh tokoh dalam sejarah. Hikayat yang akan kami bahas adalah hikayat Bayan Budiman. Bayan adalah tokoh utama pada hikayat Bayan Budiman. Bayan diceritakan sebagai seekor burung yang bijak dan penolong.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja karakteristik yang terkandung dalam hikayat Bayan Budiman ?
2. Apa saja nilai nilai yang terkandung dalam hikayat Bayan budiman ?
3. Apa saja majas yang digunakan dalam hikayat Bayan budiman ?
4. Apa saja konjungsi yang digunakan dalam hikayat Bayan budiman ?
C. Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia
2. Untuk menambah pengetahuan tentang hikayat
3. Untuk menganalisis nilai nilai yang terkandung dalam hikayat
4. Untuk menganalisis karakteristik dalam hikayat
5. Untuk mengidentifikasi penggunaan majas dan konjungsi dalam hikayat
D. Manfaat
1. Menambah wawasan kepada para pembaca
2. Dapat memahamai tentang hikayat bayan budiman
3. Dapat memahami nilai nilai dan krakteristik yang terkandung dalam hikayat
4. Dapat memahani penggunaan majas dan konjungsi dalam hikayat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Hikayat Bayan Budiman
1. Kemustahilan
Ciri kemustahilan yang terdapat pada hikayat tersebut adalah :
No. | Kemustahian | Kutipan Teks |
1. | Burung dapat berbicara dan bercerita layaknya manusia, bahkan sampai dapat menyelamatkan rumah tangga tuannya. | Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu,dan setiap berpamitan dengan bayan.Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya,Khojan Maimun pulangdari rantauannya. |
2. Anonim
Hikayat Bayan Budiman tidak diketahui dengan jelas nama pengarang maupun penceritanya.
3. Istana Sentris
Anak raja Ajam
B. Nilai-nilai Hikayat Bayan Budiman
No. | Nilai | Konsep Nilai | Kutipan Teks |
1. | Agama | Berdoa kepada Tuhan | Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. |
Belajar mangaji sejak usia dini | Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. | ||
Menasihati oarang yang melanggar aturan Allah Swt. | Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. | ||
2. | Sosial | Bermusyawarah untuk menentukan pendapat | Sebelum dia pergi, berpesanlah dia kepada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dua ekor unggas itu, hubaya –hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata. |
3. | Moral | Berpamitan sebelum bepergian | Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja. |
Membantu sesama yang membutuhkan | Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya ,tetapi juga dapat menyekat istri tuannya daripada menjadi istri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. | ||
4. | Budaya | Seorang istri hendaknya patut terhadap perkataan suami. | Hatta beberapa lama di tinggal suaminya,ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka unyuk bertemu melalui seorang perempuan tua.maka pada suatu malam,pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka Bernasihatlahditentang perbuatanya yang melanggar Aturan Allah SWT.maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. |
C. Majas yang digunakan dalam hikayat Bayan Budiman
1. Majas asosiasi atau perumpamaan
Kutipan teks :
Karena fitnah di dunia ini amat besar lagi tajam dari pada senjata .
2. Majas personifikasi
Kutipan teks :
burung itu bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insyaf terhadap perbuatannya yang menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.
A. Konjungsi yang digunakan dalam hikayat Bayan Budiman
1. Maka
Kutipan teks :
Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki laki yang diberi nama Khojan Maimun.
2. Lalu
Kutipan teks :
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura pura tidur.
3. Hatta
Kutipan teks :
Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, anak Raja Ajam berkuda lalu
melihatnya rupa bibi Zainab yang terlalu elok.
4. Sebermula
Kutipan teks :
Sebermula ada saudagar di negara Ajam.
5. Dan
Kutipan teks :
Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
6. Karena
Kutipan teks :
Sebelum ia pergi, berpesanlah dia kepada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata.
7. Tetapi
Kutipan teks :
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya, tetapi juga dapat menyekat istri tuannya daripada menjadi istri yang curang.
8. Pada
Kutipan teks :
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya.
9. Sebelum
Kutipan teks :
Sebelum ia pergi, berpesanlah dia kepada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hikayat Bayan Budiman adalah hikayat Melayu yang menyadur kisah berbingkai dari India, Sukasaptati. Penulis hikayat ini sendiri mengambil adaptasi yang berasal dari Persia. Menurut teks, terjemahan dari Persia dilakukan oleh Kadi Hassan pada 773 H (1371 M). Hikayat ini bercerita tentang seorang burung bayan yang mencoba mencegah seorang perempuan muda yang hendak menyeleweng, dengan cara mengisahkan cerita-cerita menarik. Hikayat juga memiliki karakteristik dan ciri ciri tertentu, salah satunya menggunakan bahasa melayu yang maknanya mungkin sangat berbeda dengan bahasa Indonesia.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini maka penulis menyarankan dalam memahami suatu hikayat perlu adanya analisis yang mendalam. Sehingga pembaca dapat ,menambah wawasan tentang cerita tersebut dan dapat mengetahui kebenaran dari tokoh yang ada dalam cerita. Selain itu, sebagai generasi muda , sebaiknya kita harus menjaga warisan budaya nenek moyang kita, dalam hal ini khususnya karya sastra melayu klasik ( hikayat ).
C. Daftar Pustaka
Suherli.Suryaman,Maman.Septiaji,Aji.Istiqomah.2016. Bahasa
Indonesia.Jakarta:Kemendikbud
Amalia,Siska.2015.Analisis hikayat bayan
budiman.//siskaamalia98.blogspot.com/2015/02/analisis-hikayat-bayan-
budiman.html.diakses pada februari 2015
Hadi,Syamsul.2015.macam macam majas dan contohnya
lengkap.//www.maribelajarbk.web.id/2015/02/macam-macam-
majas.html.diakses pada februari 2015
Suwardi,Arya.2013.makalah hikayat.//aryasuwardi08.blogspot.co.id/2013/03/makalah-
hikayat.html.diakses pada kamis,28 maret 2013
Anonim.2013.hikayat.//id.m.wikipedia.org/wiki/hikayat. Diakses pada 2013A
Hendi.2015.makalah bahasa indonesia.//hendiebrownis.blogspot.com/2015/11/makalah-
bahasa indonesia.html .diakses pada 18 november 2015