Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ukur listrik ohmmeter adalah kecuali

Cara menggunakan multimeter analog dan multimeter digital pada dasarnya hampir sama. Apabila menggunakan multimeter digital hasil ukur langsung ditampilkan dalam bentuk angka digital sehingga langsung terbaca, maka pada multimeter analog hasil ukur ditunjukan oleh jarum, sehingga perlu di hitung kembali sesuai dengan batas ukur atau faktor pengali yang digunakan.

Bagian-Bagian Multimeter

Bagian-bagian multimeter dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah multimeter diperlihatkan pada gambar berikut.

Bagian-bagian multimeter

Papan Skala Multimeter

Papan skala multimeter digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

Saklar Jangkauan Ukur/ Batas Ukur Multimeter

Saklar jangkauan ukur (batas ukur) digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) Multimeter

Sekrup pengatur posisi jarum (preset pada multimeter digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).

Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zerro Adjustment)

Tombol pengatur jarum posisi nol (Zerro Adjustment) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel probe ( ) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

Lubang Kabel Probe Multimeter

Lubang probe multimeter merupakan tempat untuk menghubungkan kabel probe dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan multimeter adalah :

Batas Ukur (Range) Multimeter

  1. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 – 25 – 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 500 mA.
  2. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 – 50 – 250 – 500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.
  3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (kΩ). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (kΩ), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan kΩ), Untuk batas ukur (range) x10k (10kΩ), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10kΩ.

Baterai Multimeter

Baterai pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri dengan lubang kabel probe/ (+/out) dimana kutub negatip baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel probe. Sehingga kondisi kapasitas dayapada baterai multimeter perlu diperhatikan.

Baterai Multimeter

Kriteria Multimeter

Kriteria sebuah Multimeter tergantung pada :

  1. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan, misalnya 20 kΩ/v untuk DCV dan 8 kΩ/v untuk ACV. (20 kΩ/v → I = E/R = 1/20.000 = ½ x 10-4A = 0,05mA = 50 μA). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 μA) untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 μA dari rangkaian yang diukur.
  2. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.

Simbol-Simbol Pada Multimeter

Secara teoritis, untuk mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (Voltmeter), pengukur kuat arus (Ampere-meter), dan pengukur nilai tahanan /resistance (Ohm-meter) ditampilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar berikut.

Simbol Pada Multimeter

Persiapan Awal Menggunakan Multimeter

Persiapan awal yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah :

  1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
  2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter).
  3. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih.
  4. Kabel probe multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang probe yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang probe yang bertanda (-) atau common.
  5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).
  6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCμA), dan tahanan/resistan (resistance).
  7. Pada pengukuran DCV, kabel probe warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel probe warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.
  8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.
  9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ω atau kΩ (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel probe, tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).
  10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV menggunakan multimeter.

Sumber disini

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam menggunakan AVO meter :1. Setiap kali menggunakan AVO meter harus memperhatikan batas ukur alat tersebut.Kemampuan alat ukur (kapasitas alat ukur) harus lebih besar dari yang hendak di ukur.Kesalahan dalam pemakaian alat ukur AVO meter dapat mengakibatkan kerusakan.2. AC Voltmeter hanya boleh dipergunakan untuk mengukur AC Volt, tidak bolehdipergunakan untuk mengukur DC Volt. Demikian juga sebaliknya. Ohmmeter tidak bolehdipergunakan untuk mengukur tegangan listrik, baik DC maupun AC Volt karena dapatmengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut. Jadi, pemakaian alat ukur harus sesuai denganfungsi alat ukur tersebut.3. Periksa jarum meter apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DC mA, DCV atau ACVposisi jarum nol di bagian kiri dan skala Ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan.AVO meter digital tidak sama halnya dengan AVO meter analog yang menggunakan jarum. AVOmeter digital menggunakan display yang langsung dapat menampilkan hasil pengukuran berupaangka-angka. Karena tidak menggunakan jarum, AVO meter digital ini bentuk fisiknya lebih

kecil daripada AVO meter analog dan tidak perlu melakukan kalibrasi lagi sebelum melakukanpengukuran. Selain itu, ketelitian di dalam pengukurannya juga jauh lebih bagus daripada AVOmeter analog.2.2 ResistorResistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponenini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resistor memiliki sifat menghambat arus listrikdan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.Resistor disimbolkan dengan hurufR. dan mempunyai satuan ohm, resistor ditemukan padatahun 1787 oleh seorang ahli fisika yang bernama George Ohm dari bangsa jerman.Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini,yang terkenal sebagai hukum Ohm.Simbol Resistor

Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaianSebagai pembagi arusSebagai pembagi teganganSebagai penurun teganganSebagai penghambat arus listrik, dan lain-lainJenis-jenis resistorDilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :1. Resistor TetapResistor tetap merupakan resistor yang mempunyai nilai hambatan tetap. Biasanyaterbuat dari karbon, kawat atau panduan logam. Pada resistor tetap nilai Resistansi biasanyaditentukan dengan kode warna sebagai berikut.Yang termasuk resistor jenis ini adalah :a. Resistor kawat

Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaianelektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi danmemiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakandalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panasyang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistordengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahansemen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar disamping.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 10 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA