Barisan merupakan daftar urutan suatu bilangan yang tersusun secara sistematis dari kiri ke kanan berdasarkan karakteristik atau pola tertentu. Setiap anggota bilangan diurutkan pada urutan/suku pertama, kedua, dan seterusnya. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan. Suku ke-n dari suatu barisan dinotasikan
Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika merupakan barisan dengan pembeda antar sukunya memiliki besar yang sama.
Contoh:
- 4, 9, 14, 19, 24, 29 (pembeda = 5)
- 92, 82, 72, 62, 52 (pembeda = -10)
- 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 (pembeda = 2)
Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah barisan dapat dihitung melalui suatu rumus. Dalam membentuk rumus yang dimaksud, kita dapat menggunakan contoh di atas. Dalam contoh tersebut, nilai suku pertama
……..
…….
sehingga dari beberapa langkah di atas, kita bisa membentuk pola
Contoh
Jika kita punya barisan aritmatika 4, 9, 14, 19, 24, 29, . . . . maka suku ke-15 dan suku ke-42 dengan suku pertama adalah 4 serta pembeda suku sebesar 5 meliputi sebagai berikut
Apabila terdapat barisan aritmatika yang memiliki banyak suku (n) ganjil, suku pertama
atau dapat mencarinya berdasarkan
2.Barisan Geometri
Barisan Geometri ialah barisan dimana perubahan antar suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah barisan geometri dinamakan pengganda atau rasio
Contoh:
- 4, 8, 16, 32, 64 (pengganda = 2)
- 3, 15, 75, 375, 1875 (pengganda = 5)
- 512, 256, 128, 64, 32 (pengganda = 0,5)
Untuk dapat membentuk rumus penghitungan suku tertentu dari sebuah barisan geometri berdasarkan contoh pertama di atas dapat disajikan dalam bentuk
…..
…..
sehingga dari beberapa langkah di atas, kita bisa membentuk pola
dengan
Contoh
Jika kita punya barisan geometri 4, 8, 16, 32, 64, . . . maka suku ke-15 dengan suku pertama adalah 4 serta pengganda atau rasio sebesar 2 meliputi sebagai berikut
Apabila terdapat barisan geometri yang memiliki banyak suku (n) ganjil, suku pertama
atau kita dapat mencarinya dengan menggunakan
Deret
Deret merupakan penjumlahan suatu bilangan yang terdiri atas suku-suku barisan bilangan dari kiri ke kanan berdasarkan karakteristik atau pola tertentu. Seperti halnya barsisan, secara umum deret terdiri dari deret aritmatika dan deret geometrik.
Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah penjumlahan suku-suku dari barisan aritmatika. Penjumlah sebuah deret aritmatika sampai dengan suku tertentu
….
….
Berdasarkan rumus
……
…..
Kemudian, masing-masing
…..
……
sehingga, perhitungan di atas membentuk sebuah pola dimana pola tersebut dapat kita bentuk menjadi
Dengan demikian, secara sederhana apabila kita akan menghitung jumlah sebuah deren sampai pada suku ke-n, kita dapat menggunakan
atau
Contoh
Jika kita punya deret aritmatika 4, 9, 14, 19, 24, 29, . . . . . maka deret suku ke-10 dan deret suku ke-15 dengan suku pertama adalah 4 serta pembeda suku sebesar 5 meliputi sebagai berikut
- dengan
Deret Geometri
Deret geometri atau deret ukur adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri.
Contoh
- 5+10+ 20+ 40+ 80+ 160+……+
- 512+ 256+ 128+ 64+ 32+ 16+ ………+
Seperti halnya dalam deret aritmatika, jumlah sebuah barisan geometri sampai dengan suku tertentu adalah jumlah nilai suku-sukunya sejak suku pertama sampai dengan suku ke-n.
dari rumus di atas, kita bisa uraikan menjadi
Apabila persamaan di atas dikalikan dengan pengganda , maka
dengan mengurangkan persamaan kedua dari persamaan pertama, diperoleh selisih antara kedua persamaan ini yaitu:
Sehingga dapat dibentuk rumus jumlah deret ukur sampai dengan suku ke-n:
atau
Persamaan di atas dapat kita balik untuk mencari nilai suku ke-n. Cara memperolehnya sama dengan deret aritmatika
Contoh
Jika kita punya deret geometri 4+ 8+ 16+ 32+ 64+ . . . . maka deret suku ke-15 dan deret suku ke-10 dengan suku pertama adalah 4 serta pengganda atau rasio sebesar 2 meliputi sebagai berikut
Jika kita punya deret geometri 512+ 256+ 128+ 64+ 32+ 16+ ………+ maka deret suku ke-10, adalah sebagai berikut
Deret Geometri Tak Hingga
Suatu deret geometri merupakan suatu penjumlakan suku-suku barisan geometri sampai menuju tak hingga.
atau
Deret geometri tak hingga terdiri dari dua macam kondisi yaitu konvergen dan divergen. Deret geometri tak hingga bersifat konvergen merupakan penjumlahan dari suku-sukunya dimana hasilnya menuju atau mendekati suatu bilangaan tertentu. Ciri lain dari deret geometri tak hingga
Untuk
Unsur
Kemudian hasil limit di atas, kita substitusikan ke persamaan deret geometri dengan
sehingga, persamaan yang tepat untuk menyatakan deret geometri tak hingga adalah
Referensi
- Dumairy. 2015. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
- BPFE.Kalangi, Josep B. 2011. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba
- Empat.Rianto A, Nur. 2013. Matematika Terapan untuk Ekonomi. Bandung: Pustaka Setia
Lain-lain
Video penjelasan materi di atas, penulis mereferensikan video dari channel youtube “BIG Course” sebagai berikut
Barisan dan Deret Aritmatika Bagian 1
Barisan dan Deret Geometri Bagian 2