Dampak buruk dari air limbah terdapat pada nomor

Limbah adalah hasil buangan dari proses produksi baik yang dihasilkan dari proses produksi maupun kegiatan rumah tangga (domestik). Tak hanya dari kedua hal tersebut, limbah ternyata alam juga dapat menghasilkan limbah, limbah jenis ini kehadirannya biasanya tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Indonesia, merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pengembangan industri cukup tinggi. Hal ini membuat Indonesia dapat dikatakan sebagai negara semi industri. Dengan status ini, Indonesia akan lebih fokus dalam hal peningkatan hasil produksi. Sementara, hingga saat ini perhatian terhadap limbah hasil produksi masih dikesampingkan. Akhir-akhir ini, topik tentang pencemaran limbah terhadap lingkungan menjadi pembicaraan yang hangat di berbagai media. Hal ini karena dampak yang dihasilkan limbah berupa wabah penyakit yang menyerang penduduk di sekitar lingkungan industri.   

Kehadiran limbah yang menimbulkan dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan, maka perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut. Para pelaku industri, diharapkan tidak hanya memikirkan keungtungan yang banyak saja dan mengesampingkan pengolahan limbah hasil industry. Karena hal ini dapat berdampak negatif bagi orang lain disekitar lingkungan industri tersebut.  Berikut beberapa dampak yang muncul akibat kurangnya penanganan limbah secara tepat:

  1. Dapat menyebabkan timbulnya jamur pada kulit, kudis maupun kurap.
    • Dapat menimbulkan infeksi cacing pita. Hal ini dapat berasal dari daging hewan ternak yang dikonsumsi. Cacing pita dapat masuk kedalam pencernaan hewan ternah melalui makanannya yang kurang layak seperti sisa makanan.
    • Dapat berakibat pada hilangannya nyawa seseorang. Hal ini sempat terjadi di Jepang, kira-kira ada 40.000 orang yang meninggal akibat mengkonsumsi ikan terkontaminasi raksa yang berasal  dari limbah buangan pabrik baterai dan AKI.
    • Penyebaran virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan benar, jika tercampur dengan sumber air yang digunakan untuk air minum sehari-hari dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare, kolera, tifus bahkan demam berdarah.
    • Dampak bagi kesehatan
       
  2. Dampak bagi lingkungan
  • Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran pada air yang mengandung banyak virus penyakit.
  • Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal ini nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
  • Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini akan memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai infrastruktur lainnya.
  • Pengolahan limbah yang kurang baik juga akan menyebabkan lingkungan kurang nyaman ditinggali karena bau tidak sedap serta tumpukan sampah yang tersebar dimana-mana.
  • Limbah yang dibuang kedalam air dapat menghasilkan asam organik dan gas cair organik seperti metana yang dapat membahayakan.
  • Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan zat lainnya dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air sehingga mengganggu ekosistem dalam air. 

Agar tidak menimbulkan efek negative seperti yang telah disebutkan diatas, maka perlu dilakukan upaya penanganan limbah yang tepat. PT Nebraska Pratama adalah salah satu perusahan pengolahan limbah yang dihasilkan industri. Perusahaan ini telah resmi mendapatkan izin pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari kementrian lingkungan hidup no 07.35.07 Tahun 2014. Limbah B3 yang dihasilkan oleh industri diolah dengan teknologi yang ramah lingkungan oleh perusahaan ini.

Kita juga dapat ikut serta untuk menjaga lingkungan dari pencemaran limbah dengan cara-cara yang mudah misalnya dengan mendaur ulang, menjual ke tukang asongan dan dapat pula melakukan pembakaran pada limbah hasil kegiatan rumah tangga. Selain itu, kita juga dapat mengurangi pencemaran pada air dengan tidak membuang sampai ke sungai. Upaya kecil yang kita lakukan ini, nantinya akan berdampak besar untuk masa depan manusia dan makhluk hidup lainnya serta lingkungan di bumi. 

Page 2

Menurut Wikipedia , Bahan Berbahaya dan Beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan atau lingkungan hidup pada umumnya. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Jadi, secara lebih sederhana limbah B3 adalah setiap zat atau bahan-bahan lain yang karena sifat dan atau jumlah dan atau konsentrasinya mengandung B3 yang dapat membahayakan manusia serta makhluk hidup lain. 

Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari sisa hasil proses produksi saja, limbah ini juga dapat dihasilkan dari hasil kegiatan sehari-hari yang kita lakukan seperti baterai, parfum, detergen, obat nyamuk dan pembunuh serangga lain. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai barang-barang yang dapat menhasilkan limbah B3,  silakan klik disini. Lalu bagaimana cara mengetahui apakah barang-barang yang kita miliki berpotensi menghasilkan limbah B3 atau tidak? Hal ini diatur dalam PP No. 18 Tahun 1999 tentang karakteristik limbah B3 yang meliputi:

  • Mudah meledak Suatu limbah dianggap sebagai limbah B3 jika mudah meledak pada temperature dan tekanan standart (25 oC dan 760 mmHg) atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitar.   Contoh          :  limbah peroksida organik (setil peroksida, kumena peroksida, asam parasetat, dan dibenzoil peroksida), limbah kimia jenis monomer (butadiena dan metakrilat)
  • Mudah terbakar
    Karakteristik limbah B3 salah satunya adalah mudah terbakar, suatu limbah dikatakan mudah terbakar jika memenuhi salah satu keadaan berikut:
  1. Jika suatu cairan mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada apablila terjadi kontak dengan api pada titik nyala tidak lebih dari 60? C akan menyala atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
  2. Limbah bertekanan tinggi yang mudah terbakar
  3. Jika suatu cairan dapat menyebabkan kebakaran melalui gesekan dengan mudah, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus apabila berada pada temperatur dan tekanan standar (25? C, 760 mmHg).
  4. Limbah pengoksidasi
  • Reaktif Suatu limbah dikatakan memiliki sifat reaktif jika limbah tersebut tidak stabil di kondisi normal. Dimana limbah ini dapat menyebabkan ledakan, mengeluarkan asap, bereaksi jika berdekatan dengan barang tertentu, menguap atau menghasilkan campuran yang mudah meledak jika dipanaskan, dikompresi atau dicampur air.   Contoh          : beberapa logam dari golongan 1A seperti litium dan natrium yang bereaksi hebat dengan air menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar.
  • Infeksius Infeksius adalah salah satu karakter limbah B3 yang berasal dari kegiatan medis yang dapat menimbulkan infeksi. Umumnya limbah jenis ini dihasilkan dari fasilitas kesehatan.  Contoh          : jarum suntik bekas dapat menularkan penyakit jika digunakan kembali. Misalnya penyakit HIV yang dapat menular melalui penggunaan jarum suntik bergantian.
  • Korosif Suatu limbah dianggap memiliki karakteristik korosif jika asam memiliki pH sama dengan atau kurang dari 2 dan basa dengan nilai pH sama dengan atau diatas 12.5, dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat menyebabkan baja berkarat.

    Contoh          : Lempengan besi atau baja dapat berkarat karena aki mobil, sodium hidroksida bekas dan larutan etching.


     
  • Beracun Limbah yang memiliki karakteristik ini dapat menjadi sangat fatal jika mencapai jaringan target dan terakumulasi dalam konsentrasi tertentu di dalam tubuh manusia maupun makhluk hidup lain jika masuk ke dalam tubuh melalui organ pernafasan, kulit maupun mulut. Buku mutu konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam limbah dapat digunakan untuk menentukan sifat racun pada suatu limbah seperti yang tercantum pada Lampiran II Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 1999.

    Contoh          : Pupuk kimia apabila dikonsumsi manusia dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian, timbal dan merkuri.

PT. Nebraska Putra merupakan pabrik dan distributor bahan bahan kimia khusus. Berlokasi di Cicadas, Gunung Putri, Jawa Barat. PT. Nebraska telah berdiri sejak tahun 1986.


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA