Dalam rantai makanan ekosistem laut yang berperan sebagai organisme konsumen tk 1 adalah

Brilio.net - Rantai makanan, dua kata tersebut pasti sudah tak asing didengar oleh para pelajar yang sedang duduk di bangku sekolah. Pembahasan mengenai rantai makanan biasanya terdapat di mata pelajaran Sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Biasanya tambahan gambar-gambar pendukung juga sangat diperlukan untuk memberikan pengertian yang lebih jelas terkait proses terjadinya rantai makanan.

BACA JUGA :
Pria ini koleksi puluhan motor legendaris, fotonya bikin melongo

Nah, sebelum membahas lebih lanjut mengenai contoh-contoh rantai makanan, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu komponen dalam rantai makanan, seperti produsen, konsumen, dan pengurai. Penjelasannya sebagai berikut:

-ProdusenProdusen dalam rantai makanan adalah makhluk hidup yang mampu membuat makanannya sendiri. Contohnya adalah tumbuhan dan fitoplankton.

BACA JUGA :
Restoran ini gunakan pasta gantikan sedotan plastik

-Pengurai atau dekomposer
Pengurai atau dekomposer dalam rantai makanan adalah jamur dan bakteri. Setelah makhluk hidup atau konsumen puncak mati, mereka akan terurai di tanah. Uraian dari sisa makanan dan bangkai hewan itu akan menjadi komponen penyusun tanah yang membuat tanah subur ditanami. Hingga akhirnya ada tanaman yang tumbuh dan rantai makanan terus berjalan.

Jika sudah paham dengan komponen-komponen dalam rantai makanan, selanjutnya kita bisa beralih pada contoh-contoh rantai makanan. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (19/11), 6 contoh rantai makanan beserta penjelasan lengkapnya.

1. Rantai makanan di ekosistem sawah.

foto: softilmu.com

Di ekosistem sawah terdapat berbagai macam makhluk hidup yang beragam. Misalnya seperti contoh gambar diatas yakni:

Padi → tikus → ular sawah → elang → dekomposer/ pengurai.

Pada contoh tersebut maka padi adalah produsen yang mempu menghasilkan makanan sendiri. Selanjutnya padi dimakan oleh tikus, maka tikus menjadi komsumen I. Tikus dimakan oleh ular sawah, brarti ular sawah menjadi konsumen II. Setelah itu ular dimakan elang, maka elang menjadi konsumen ke III. Saat elang mati, ia kemudian jatuh ke tanah dan diuraikan oleh bakteri, fungsi bakteri di sini adalah sebagai pengurai atau dekomposer. Sebagai tambahan referensi, berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem sawah:

Padi → keong → katak → ular sawah → pengurai
Padi → belalang → katak → ular sawah → elang → pengurai
Padi → siput → katak → ular sawah → burung gagak → pengurai
Padi → burung pemakan biji → ular sawah → elang → pengurai
Padi → belalang → burung pipit → elang → pengurai

2. Rantai makanan di ekosistem hutan.

foto: informazone.com

Dalam ekosistem hutan terdapat proses makan memakan dari berbagai tingkat. Beragam makhluk hidup juga hidup dihutan. Dalam gambar yang telah disajikan diatas, dapat diuraikan bahwa rantai makanannya sebagai berikut:

-Beri dan bunga → rusa → beruang → pengurai
-Beri dan bunga → belibis → elang → pengurai
-Rumput → marmut → elang → pengurai
-Rumput → marmut → beruang → pengurai
-Rumput → kupu-kupu → belibis → elang → pengurai

Dari contoh di atas, maka produsen dalam rantai makanan di ekosistem hutan adalah rumput dan beri. Sedangkan konsumen I adalah rusa, belibis, marmut dan kupu-kupu. Selanjutnya konsumen II nya adalah beruang dan elang. Lalu pengurainya adalah bakteri dan jamur. Sebagai tambahan berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem hutan:

-Tanaman → babi hutan → harimau → pengurai
-Tanaman → rusa → serigala → pengurai
-Tanaman → kancil → harimau → pengurai
-Tanaman → panda → singa → pengurai
-Tanaaman → rusa → ular pyton → pengurai

3. Rantai makanan di ekosistem laut.

foto:mikirbae.com

Dari gambar diatas, maka dapat kita uraikan bahwa rantai makanannya sebagai berikut:

Fitoplangton → zooplankton → ikan kecil → ikan besar → paus bergigi → pengurai

Fitoplankton dalam rantai makanan berperan sebagai produsen. Sebab ia juga memiliki kemampuan membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Selanjutnya fitoplangton akan dimakan oleh zooplankton sebagai konsumen I. Zooplanton dimakan ikan kecil sebagai konsumen II. Lalu ikan kecil dimakan ikan besar sebagai konsumen III. Ikan besar masih dimakan oleh paus bergigi sebagai konsumen ke IV. Setelah paus mati, ia terurai lalu tumbuh lah kembali fitoplankton dan seterusnya. Contoh lain rantai makanan di ekosistem laut:

-Fitoplankton → udang → ikan besar → hiu → pengurai


-Fitoplangton → ikan salmon → anjing laut → pengurai
-Alga → kepiting → pelikan → manusia
-Fitoplangton → ikan kecil → ikan besar → flaminggo → pengurai

4. Rantai makanan di ekosistem padang rumput.

foto:g-excess.com

Dalam contoh gambar diatas, kita ambil salah satu contoh:

rumput → zebra → singa → pengurai.

Dalam rantai makanan tersebut, rumput adalah produsen. Kemudian zebra menjadi konsumen I karena telah memakan produsen. Zebra dimakan singa sehingga singa menjadi konsumen II. Saat singa mati, ia diuraikan oleh bakteri dan menyatu dalam tanah. Dari tanah tersebut, rumput kembali tumbuh dan teruslah terjadi rantai makanan. Sebagai tambahan referensi, berikut contoh lain rantai makanan di ekositem padang rumput:

-Rumput → rusa → harimau → pengurai
-Rumput → belalang → ular → singa → pengurai
-Rumput → kambing → harimau → pengurai
-Rumput → kutu → burung jalak → elang → pengurai

5. Rantai makanan di ekosistem sungai.

foto: ruangguru.co.id

Sungai juga merupakan salah satu ekosistem yang terdiri oleh banyak makhluk hidup. Contoh rantai makanan di ekosistem sungai dalam gambar di atas, sebagai berikut:

Alga → siput → ular sungai → bangau → pengurai

Alga berperan sebagai produsen, lalu siput menjadi konsumen I, kemudian ular memakan siput sehingga ular menjadi konsumen II. Ular dimangsa bangau dan menajadi konsumen III. Bangau yang mati kemudian terurai. Sebagai tambahan berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem sungai:

-Tumbuhan alga → ikan → burung bangau → buaya → pengurai
-Tumbuhan alga → ikan → burung → kudanil → pengurai
-Lumut → ikan kecil → kepiting → buaya → pengurai
-Lumut → udang → ikan → buaya → pengurai

6. Rantai makanan di ekosistem padang es/kutub utara dan selatan.

foto: usaha321.net

Di hamparan padang es seperti kutub utara dan kutub selatan sekalipun pasti terdapat rantai makanan. Dalam gambar diatas, dapat diambil satu contoh rantai makanan, yaitu:

Rumput → kelinci → burung hantu salju → serigala → pengurai

Pada contoh tersebut maka rerumputan adalah produsen dalam rantai makanan ekosistem padang es. Selanjutnya rumput dimakan oleh kelinci, maka kelinci menjadi komsumen I. Kelinci dimakan oleh burung hantu salju, berarti burung hantu menjadi konsumen II. Setelah itu burung hantu dimakan serigala, maka serigala menjadi konsumen ke III. Saat serigala mati, ia kemudian jatuh ketanah dan diuraikan oleh bakteri, fungsi bakteri disini adalah sebagai pengurai atau dekomposer. Sebagai tambahan referensi, berikut contoh lain rantai makanan di ekosistem padang es:

-Tanaman di padang es → kelinci kutub → rubah → serigala → pengurai
-Tanaman di padang es → kelinci kutub → cerpelai/ermine → pengurai
-Tanaman di padang es → kelinci kutub → rubah → manusia


mgg/deta jauda

Rantai Makanan di Laut – Lautan merupakan ekosistem alami yang sangat luas. Bahkan kita dapat membedakannya menjadi beberapa macam zona tergantung tingkat kedalamannya. Sama halnya seperti ekosistem darat, luasnya area lautan juga membentuk sebuah rantai makanan tersendiri.

Rantai makanan merupakan suatu perpindahan energi biokimiawi antar makhluk hidup melalui interaksi makan dan dimakan. Rantai makanan di lautan siklusnya sama dengan apa yang terjadi darat dimana terjadi proses makan dan dimakan yang kemudian diuraikan oleh dekomposer.

Sebelum membahas rantai makanan di laut lebih jauh, penting untuk kita ketahui tentang bagaimana ciri ekosistem laut, pembagian wilayahnya, hingga organisme yang ada di lautan. Sebab hal-hal tersebut akan berkaitan dengan siklus makan dan di makan di lautan. 

Ciri-Ciri Ekosistem Laut

Ekosistem laut memiliki ciri khusus yang dapat membedakannya dengan ekosistem lainnya. Ciri umum yang bisa kita kenali antara lain:

1. Memiliki Variasi Suhu

Perbedaan suhu antara bagian permukaan lautan dengan wilayah yang lebih dalam begitu kentara. Semakin dalam lautan, maka semakin rendah suhunya. Adanya variasi suhu air laut dipengaruhi oleh jangkauan sinar matahari menembus perairan.

2. Tingkat Keasinan atau Salinitas

Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya, 1 liter air laut mengandung 35 gram garam. Namun tidak seluruhnya berupa garam dapur atau NaCl. Semakin dekat dengan garis Khatulistiwa, maka air laut akan semakin asin. Suhu tinggi dan sirkulasi udara yang terbatas membuat penguapannya menjadi lebih tinggi yang berpengaruh pada naiknya tingkat keasinan lautan.

baca juga:  Hutan Pantai - Pengertian, Ciri, Formasi & Manfaat

3. Keanekaragaman Hayati Tinggi

Terdiri atas wilayah perairan, ekosistem laut juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Bahkan organisme terkecil hingga hewan yang ukurannya sangat besar hidup di lautan. Tak sebatas hewan, aneka tumbuhan laut pun terdapat pada ekosistem ini. 

Wikipedia Commons

Wilayah Laut Berdasarkan Kedalamannya

Topografi lautan tidaklah rata, yakni terdiri dari area yang sangat dangkal, dangkal, dalam, hingga sangat dalam. Perbedaan topografi ini membuat lautan terbagi menjadi beberapa zona, antara lain:

1. Zona Litoral

Zona litoral dikenal sebagai wilayah pasang surut air laut. Maksudnya adalah wilayah laut yang dapat tergenang oleh air jika kondisinya sedang pasang. Namun ketika surut, maka wilayah litoral ini akan berubah menjadi pantai.

Zona pasang surut ini menjadi habitat berbagai spesies laut, mulai dari bintang laut, udang, kepiting, cacing, hingga bentos. Zona litoral ini juga bisa dikatakan sebagai wilayah paling atas dan dekat dengan daratan, misalnya kawasan hutan bakau.

2. Zona Neritik

Zona neritik juga disebut sebagai wilayah laut dangkal. Kedalamannya antara 50 hingga 200 meter. Letaknya dekat dengan pantai sehingga dikategorikan sebagai perairan dangkal. Dasar kawasan ini masih dapat ditembus sinar matahari.

Oleh sebab itu, wilayahnya merupakan tempat hidup bagi ubur-ubur, rumput laut, zooplankton, fitoplankton, dan berbagai jenis ikan yang biasanya ditangkap oleh nelayan.

3. Zona Bathial

Zona bathial disebut juga sebagai zona laut. Kedalaman yang dimilikinya antara 200 hingga 2.000 meter dari permukaan. Karena begitu dalam, wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Karena tak ada cahaya matahari, spesies binatang dan tumbuhan yang hidup di sekitarnya tidak sepadat pada zona neritik.

4. Zona Abisal

Zona abisal merupakan wilayah lautan yang paling dalam dan sangat gelap. Sebab kedalamannya lebih dari 2.000 meter diatas permukaan laut. Karena begitu dalam, matahari pun tidak dapat tembus sama sekali. Kondisi ini juga menyebabkan suhu disekitarnya sangat dingin sehingga sangat jarang hewan dan tumbuhan yang dapat hidup di sekitarnya.

Angler fish merupakan salah satu jenis ikan yang mampu hidup di zona abisal. Jenis ikan ini mampu menghasilkan cahaya sendiri untuk berkomunikasi dan bertahan hidup di perairan yang tekanannya sangat besar.

kscopen.org

Organisme dalam Rantai Makanan di Laut

Dalam ekosistem laut terdapat beberapa komponen yang saling berkesinambungan sehingga membentuk interaksi satu dengan lainnya. Komponen yang terdiri atas organisme-organisme inilah yang membentuk rantai makanan di lautan.

1. Fitoplankton

Fitoplankton berperan sebagai penyedia makanan atau produsen. Makhluk hidup ber-sel satu ini ukurannya sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat oleh mata tanpa kaca pembesar. Hidupnya melayang-layang di tengah lautan.

Fitoplankton disebut sebagai produsen karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Mikroorganisme di wilayah laut memang dapat membuat makanan sendiri seperti halnya di daratan. Selagi masih ada sinar matahari, maka proses fotosintesis di darat maupun lautan dapat dilakukan.

2. Zooplankton

Zooplankton merupakan hewan yang ukurannya sangat kecil dan hidupnya melayang-layang secara bebas di perairan. Dalam rantai makanan di wilayah laut, organisme ini memakan jenis fitoplankton yang ukurannya lebih kecil dari dirinya.

Pada rantai makanan laut, zooplankton yang merupakan pemakan fitoplankton disebut sebagai konsumen tingkat I. Sedangkan zooplankton pemakan sesama yang berukuran lebih kecil disebut sebagai kosumen tingkat II.

3. Predator

Pada rantai makanan di laut, predator menempati posisi tertinggi. Contohnya paus pembunuh. Mamalia ini tak hanya memakan ikan-ikan besar, namun kelompok ikan kecil lainnya secara sekaligus. Berada di trofik tertinggi rantai makanan, predator yang mati akan diurai oleh dekomposer.

4. Dekomposer

Komponen yang terakhir adalah dekomposer atau pengurai jasad. Biasanya dekomposer hidup di dasar laut. Tugasnya mengurai bangkai menjadi lebih kecil lagi ukurannya agar dapat digunakan fitoplankton sebagai sumber nutrisi untuk membuat makanan.

baca juga:  Hari Segitiga Terumbu Karang - 9 Juni

Pengurai juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan rantai makanan di laut. Tanpa pengurai, bangkai dari hewan-hewan yang mati tidak dapat membusuk. Fitoplankton pun tidak akan memiliki unsur hara untuk melakukan fotosintesis. Bintang laut, belut laut, cacing laut, dan bakteri merupakan contoh pengurai di lautan. 

Pinterest

Contoh dan Penjelasan Rantai Makanan Di Laut

Berikut ini adalah contoh rantai makanan di laut beserta penjelasan singkatnya, yaitu:

  • Energi Matahari-Alga-Ikan Kecil-Ikan Besar-Hiu-Pengurai

Pada rantai makanan ini, energi matahari merupakan sumber yang membantu alga berfotosintesis. Hasil fotosintesis alga merupakan makanan ikan kecil. Ikan kecil sebagai konsumen I kemudian dimakan oleh ikan besar. Hiu menduduki trofik tertinggi sebagai predator yang memakan ikan besar. Kemudian akan diurai oleh dekomposer ketika mati.

  • Energi Matahari-Fitoplankton-Udang-Ikan Kecil-Burung Bangau-Ular Laut-Pengurai

Fitoplankton mampu berfotosintesis berkat adanya energi matahari. Organisme ini merupakan makanan bagi udang. Kemudian udang dimakan oleh ikan kecil yang berperan sebagai konsumen II. Burung bangau menduduki trofik konsumen III yang memakan ikan kecil. Pada rantai makanan ini, ular laut berada di puncak rantai makanan yang kemudian akan diuraikan oleh dekomposer.

  • Energi Matahari-Fitoplankton-Udang-Ikan-Singa Laut-Hiu-Pengurai

Pada rantai makanan ini, fitoplankton berfotosintesis berkat energi matahari merupakan makanan bagi udang. Sebagai konsumen II, ikan memakan udang dan kemudian dimakan oleh singa laut. Di puncak rantai makanan terdapat hiu yang apabila mati akan diuraikan oleh pengurai.

  • Plankton-Ikan Laut-Ular Laut-Burung Elang-Dekomposer

Plankton yang merupakan makanan ikan laut berada di tingkatan bawah rantai makanan. Kemudian ikan laut dimakan oleh ular laut yang merupakan konsumen II. Pada rantai makanan ini, burung elang menduduki tingkatan teratas meskipun hewan darat.

  • Plankton-Ikan Kecil-Ikan Tuna-Manusia-Dekomposer

Rantai makanan ini mirip seperti pola diatas. Bedanya, ikan kecil yang memakan plankton dimakan oleh tuna. Kemudian manusia masuk ke dalam rantai makanan ini sebagai konsumen III yang memakan tuna yang kemudian diuraikan oleh dekomposer.

Itulah sejumlah pembahasan mengenai rantai makanan di laut yang dapat kita ketahui. Semoga bermanfaat menambah wawasan untuk kita semua.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA