Dalam menciptakan gagasan gagasan kreatif dan inovatif kita harus

Dewasa ini segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukkan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan dapat bertahan untuk tetap bersaing dalam panggung globalisasi. Sebuah organisasi seharusnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada dalam dunia yang penuh gejolak global tersebut. Sebagai contoh, perkembangan bisnis dunia yang sangat pesat menimbulkan persaingan pasar yang ketat dan alot. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang menghasilkan dan mengenalkan produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produknya, maka usahanya akan tergilas oleh kompetitor lain.

Menurut Peter Drucker, dalam memimpin suatu organisasi, seorang manajer tidak hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan administratif atau pengambilan keputusan (decision making) saja, tetapi ia arus melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih kreatif. Jadi pimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam inovasi, yaitu:
1.    Memberi dukungan, otorisasi, dan bimbingan kepada staf untuk melakukan inovasi. 2.    Menciptakan iklim yang kondusif untuk berkembangnya inovasi dalam organisasi. 3.    Bersama-sama terus mengembangkan kapasitas diri dan pegawai untuk berinovasi.

Selanjutnya membawa organisasi menjadi yang terbaik di lingkungan Kementerian Keuangan tentunya tidak terlepas dari kreativitas. Berawal dari tantangan dalam memimpin, kreativitas akan muncul secara berdampingan. Bagaimanakah tips menjadi pemimpin yang kreatif dan sukses? Maka seorang pemimpin bisa menciptakan kondisi yang Balance Between Customer Experience and Staff Experience  yaitu seimbang antara pengalaman pelanggan (customer) dan pengalaman staff, juga mampu menciptakan kondisi kerja happy staff create happy customer yaitu membuat staff yang bahagia  untuk menciptakan pelanggan bahagia juga, apa komitmen yang harus dimiliki pertama oleh seorang leader?, untuk itulah seorang pemimpin harus bisa mengelola sumber daya manusianya karena  asset terbesar suatu organisasi  adalah human.

Staff experience bagian human menjadi bagian penting dalam organisasi untuk mengetahui dan memberikan solusi atas keluhan pelanggan atau stakeholder . Keluhan dari penerima layanan merupakan satu hal yang sangat penting, karena dengan adanya keluhan tersebut akan memungkinkan organisasi untuk dapat mengidentifikasi kegagalan produk atau layanan yang diberikan. Penanganan keluhan merupakan peluang yang sangat berharga bagi organisasi untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan perbaikan dalam rangka menciptakan kepuasan penerima layanan sehingga organisasi dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan complainer, sehingga tercipta suasana yang kondusif dalam menangani keluhan yang terjadi Untuk memberikan pengetahuan kepada para pelayan publik tentang kompetensi yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan complainer, sehingga keluhan dapat ditangani dengan baik, apalagi dengan adanya isu penyebaran virus corona akan berdampak signifikan terhadap perekonomian global.  

Issu atau sudah menjadi permasalahan penyebaran virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab pandemi Covid-19 menjadi kegelisahan dan kekhawatiran banyak kalangan, termasuk Indonesia. Meski pemerintah sudah mengambil berbagai langkah strategis, tapi peran kaum muda untuk aktif memastikan advokasi kesehatan masyarakat disebut penting. Kaum muda menjadi kelompok masyarakat sipil yang memiliki jangkauan luas dan sumber daya potensial untuk mendorong kebijakan yang efektif dalam memastikan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Untuk mendorong peran kaum muda ini, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Solidaritas Berantas COVID-19 (SBC), telah menerima aplikasi dari 267 kaum muda dari seluruh Indonesia.

Di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 saat ini, pasti ada peluang atau kesempatan (opportunity) bagi pelaku usaha mengembangkan bisnisnya. Maka dari itu, di saat-saat penuh tantangan seperti ini, kuncinya adalah optimisme, kreativitas, inovasi. "Wabah SARS di Tiongkok pada 2003 lalu menjadi momentum pertumbuhan toko online Wabah SARS di Tiongkok pada 2003 lalu menjadi momentum pertumbuhan toko online e. Taobao milik Alibaba yang kini mendunia," 

Di Indonesia, ekspansi Susi Air juga bergerak cepat usai bencana tsunami Aceh pada akhir 2004. Ketika itu, pesawat Susi Air menjadi armada udara pertama yang berhasil masuk membawa bantuan ke Aceh. Sebelum tsunami Aceh, Susi Air hanya menggunakan armada pesawat untuk transportasi hasil laut seperti ikan dan lobster. Namun, kejadian tsunami membuat Susi Pudjiastuti menyadari betapa tingginya kebutuhan angkutan udara penumpang di wilayah terpencil. Sejak itulah, Susi Air menjadi spesialis maskapai perintis. "Artinya, jika melihat dengan jernih, selalu ada peluang di balik musibah," . Sebelumnya pembelajarannya dilakukan secara classical karena isu pandemi virus Covid-19 akhirnya pembelajaran dengan Learning From Home (LFH) secara  online melalui media zoom dan kuliah whats app group (wag,) seperti juga telah dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan –SDM Magelang Pelatihan Kepemimpinan dan Pengawas (PKP) I.

Kreativitas dan inovasi bagi organisasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat vital, karena kreativitas menjadi tulang punggung bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Menurut Zimmerer dan Scrborough, kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk memandang masalah menjadi peluang. Sedang inovasi merupakan kemampuan untuk  menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang guna menumbuhkan usaha. Kreativitas dan inovasi memang dua kata yang saling terkait dan saling melengkapi. Kreativitas dan inovasi. Pemikiran kreatif (insepsi Ide) yang harus diterapkan melalui pemikiran (pelaksanaan ide) dengan kondisi akhir inovasi tersebut telah dilaksanakan sebagai pembaruan ide.

Untuk menciptakan organisasi yang kreatif  dibutuhkan organisasi yang bisa melakukan perubahan lingkungan yang terus meningkat dengan cepat, dalam bidang teknologi, dalam standar produk, dan juga dalam  persaingan. Semua ini telah menimbulkan perhatian yang lebih besar di dalam organisasi-organisasi mengenai pentingnya kreativitas dan inovasi. Untuk kepentingan itu, maka organisasi perlu menggali kreativitas organisasi yang tersembunyi. Karena organisasi memiliki orang-orang yang memiliki ketajaman dalam kreativitas dan inovasi. Hanya dikarenakan oleh kondisi yang tertutup, kurang menghargai potensi sumber daya manusia, tidak dibukanya intrapreneurship (semangat kewirausahaan dalam organisasi). Adapun yang terpenting dalam kreativitas organisasi adalah bagaimana mengembangkan suatu suasana atau keadaan agar kreativitas organisasi dapat tumbuh dan berkembang dengan subur. Untuk itu, organisasi perlu: menyediakan wadah bagi orang-orang yang memiliki kreativitas; adanya lingkungan di dalam organisasi yang memungkinkan ide-ide kreatif dapat dilaksanakan; dan adanya kelayakan atas pelaksanaan ide kreatif, baik dari sisi biaya dan kemanfaatannya. Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut adanya sumber daya manusia  yang kreatif, inovatif serta berdaya saing.

Lembaga pemerintahan tanpa kreativitas dan inovasi akan berakibat organisasi yang kurang berkembang dan kinerjanya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, kritikan, dan apatis bagi institusi itu sendiri. Oleh karena itu kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat diatasi. Organisasi harus menanamkan budaya kerja yang mendukung sebagai terciptanya kreativitas dan inovasi baru. Salah satu cara adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia agar selalu bersikap kritis dan menindaklanjuti sifat kritisnya dengan tindakan yang nyata untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Kemudian sikap tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan proses aktualisasi diri.


(Penulis : Seksi Hukum dan Informasi)

Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif serta berdaya saing.

Lembaga pemerintahan tanpa kreativitas dan inovasi akan berakibat organisasi yang kurang berkembang dan kinerjanya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, kritikan, dan apatis bagi institusi itu sendiri. Oleh karena itu kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat diatasi. 

Organisasi harus menanamkan budaya kerja yang mendukung sebagai terciptanya kreativitas dan inovasi baru. Salah satu cara adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia agar selalu bersikap kritis dan menindaklanjuti sifat kritisnya dengan tindakan yang nyata untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Kemudian sikap tersebut diberikan kesempatan untuk melakukan proses aktualisasi diri. 

Dewasa ini segala aspek kehidupan dituntut untuk bersaing menunjukkan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan dapat bertahan untuk tetap bersaing dalam panggung globalisasi. Sebuah organisasi seharusnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada dalam dunia yang penuh gejolak global tersebut. Sebagai contoh, perkembangan bisnis dunia yang sangat pesat menimbulkan persaingan pasar yang ketat dan alot. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang menghasilkan dan mengenalkan produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produknya, maka usahanya akan tergilas oleh kompetitor lain. Sejatinya, manusia yang memegang peran besar dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manusia yang menjadi motor penggerak semua komponen yang ada di dalam organisasi tersebut, sehingga manusia menjadi ujung tombak dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Untuk melakukan perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan manusia-manusia andal yang mampu mencari strategi yang tepat dan unik guna memenangkan persaingan. Seperti diketahui, dalam organisasi terdapat salah satu unsur, yaitu manusia yang merupakan sumber daya penggerak tujuan suatu organisasi dan paling banyak berperan untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia atau disebut karyawan berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian organisasi demi pencapaian misi yang maksimal. Demikian vitalnya manusia dalam sebuah organisasi, sehingga untuk dapat menjalankan organisasi dengan baik, maka manusia tersebut haruslah kreatif, inovatif, dan produktif. 

Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu menghasilkan produk baru yang belum ada sebelumnya dan bisa digunakan oleh masyarakat. Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang suka dengan tantangan, selalu mencoba sesuatu yang baru, serta memiliki jiwa yang profesional. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. 

Orang yang inovatif memiliki ciri-ciri seperti giat belajar dan bekerja, selalu berorientasi ke depan, kaya ide-ide yang cemerlang, berpikir rasional dan berprasangka baik, menghargai dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, serta suka melakukan eksperimen dan penelitian.

Walaupun kedua kata ini memiliki arti yang berbeda, namun kedua hal tersebut sangat berhubungan erat. Dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita akan menjadi “beda” dengan yang lain, menjadi unik dan akan berpotensi menjadi yang terdepan dalam persaingan yang semakin ketat. Sikap kreatif dan inovatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun tidak semua orang mampu mengembangkannya. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif, diperlukan suatu kesungguhan dan ketekunan. Kreatif dan inovatif menjadi salah satu kunci sukses untuk memenangkan persaingan. Pengembangan sikap kreatif dan inovatif juga akan lebih baik apabila dikembangkan secara bersama-sama, karena keduanya memiliki suatu sinergitas yang kokoh. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lain, maka akan memiliki suatu nilai “plus” dibandingkan dengan produk lain. Oleh karena itu, penting untuk mendorong pengembangan kreativitas dan menjadi benar-benar inovatif. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi diri yang kreatif dan inovatif, antara lain dengan membuat ide-ide baru sehingga dengan memiliki ide-ide yang kreatif, maka akan tercipta program baru yang lebih inovatif, melawan ketakutan dalam melakukan perubahan dan tidak takut akan kegagalan, memiliki motivasi diri yang kuat sehingga ide yang diciptakan dapat diaplikasikan dengan mudah dan tidak akan menyerah dalam menghadapi kegagalan, menerima pendapat pihak lain terhadap ide yang akan direalisasikan, serta memperluas wawasan dengan membaca sehingga mendapat pengetahuan untuk menciptakan ide-ide baru. Dengan menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, maka juga akan mendorong pada peningkatan produktivitas. Di mana pribadi yang produktif memiliki kemauan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini akan sangat membawa dampak baik kepada sebuah organisasi. Dengan menjadi sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif, maka secara otomatis juga akan membawa organisasi pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan maksimal.

Sedangkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2018 di Bandar Lampung telah dirumuskan, bahwa penguatan budaya organisasi ditinjau dari perspektif Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan melalui penerapan kode etik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Untuk memiliki kode etik yang efektif diperlukan penyempurnaan yang berkesinambungan terhadap nilai-nilai yang terpresentasi dalam kode etik. Penyempurnaan dilakukan melalui (i) penyusunan kode etik yang dapat mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi, (ii) monitoring dan evaluasi efektivitas penerapan kode etik.

Kunci utama dalam mensikapi suasana kerja dalam hal ini adalah kesetiaan dengan status Aparatus Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan dan spesial insan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan pencapaian terbaik dalam setiap tugas sehari-hari maupun insidental. Selebihnya arahkan kepada Yang Maha Kuasa, oleh karena itu, Penulis menyarankan agar dalam setiap hari kerja selalu didahului dengan niat untuk berbuat baik dengan ridlo Yang Maha Kuasa.

Dari paparan tersebut di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat diatasi. Ciri-ciri orang yang kreatif antara lain memiliki banyak ide dan kemauan, memiliki jiwa yang suka dengan tantangan, selalu mencoba sesuatu yang baru, serta memiliki jiwa yang profesional. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. (*)

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi di mana penulis bekerja

Oleh: Muhammad Hidayat (Pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA