Contoh mukjizat dalam kehidupan sehari hari

Kata Alkitab / 26 December 2014

Kalangan Sendiri

  • Share:

Beberapa diantara kita mungkin hanya melihat dua atau tiga keajaiban dalam hidupnya, seperti keajaiban memindahkan gunung di sepanjang hidup kita, yang tampaknya hanya dapat dijelaskan oleh Tuhan. Meskipun kita pastinya mengingini hal itu terjadi dalam hidup kita.

Dan Tuhan masih melakukan mujizat. Sebagian diantara kita pernah mengalaminya bukan? Seperti saat malaikat menghampiri Maria, “Tidak ada yang mustahil bagi Allah”. Saya percaya kedaulatan-Nya. Dia sendiri menentukan siapa, kapan, di mana dan apa yang paling menghormati-Nya.

Sayangnya, kita kerap tidak menyadari bahwa karena hasrat dan keinginan manusia akan kepuasan, pertolongan dan keadilan, kita kerap melupakan mujizat-mujizat nyata yang sebenarnya sudah terjadi. C.S Lewis pernah berkata demikian, “Keajaiban adalah menceritakan kembali cerita serupa yang ditulis di seluruh dunia dalam huruf  yang besar, kedalam huruf-huruf kecil bagi sebagian kita yang melihat”.

Berikut 5 keajaiban sederhana yang kerap terbaikan dalam hidup:

1. Keajaiban atas ‘Hidup’

Mendengar tangisan pertama seorang bayi menandakan adanya kehidupan lewat hirupan napas pertama. Itu adalah sebuah keajaiban! Masih bisa bangun di pagi hari, mampu bernapas, menghirup aroma kehidupan adalah harta  yang tidak dapat diabaikan. Saat Anda masih bisa bersyukur setiap harinya untuk hal-hal itu, Anda sudah mengakui keajaiban terjadi dalam hidup Anda.  

2. Keajaiban atas ‘Tawa’

Kekuatan tawa mampu mempercepat penyembuhan dan bahkan mencegah penyakit. Sebab ada tertulis, ‘Hati yang gembira adalah obat’ (Amsal 1 : 22). Dosis ketika Anda tertawa bahkan mungkin bisa mengubah diagnosa dokter dan mengurangi biaya medis Anda. Penelitian menemukan bahwa tertawa dapat memproduksi hormon endorfin dalam tubuh manusia, dan membantu melepaskan stres.

3. Keajaiban untuk bisa ‘Belajar’

Allah menganugerahkan kita otak yang luar biasa. Kita tidak tahu berapa lama otak kita berfungsi dengan baik, atau, seperti dalam kasus Alzheimer, penyakit yang menyebabkan fungsi otak terganggu. Jadi, manfaatkan waktu Anda untuk belajar dari sekarang selagi masih ada waktu. Buatlah daftar keajaiban harian Anda, mulai dari hal terkecil, untuk membangun jalur otak yang baru dan belajar tentang sukacita. Sembari itu, bangunlah keintiman dengan Tuhan dan meminta hikmat dan pengetahuan baru dalam keseharian Anda, sebab permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Mazmur 111: 10; Yakobus 1: 5).

4. Keajaiban dari ‘Bersandar’

‘Berdua lebih baik dari seorang diri’, kata Pengkhotbah 4: 9. Tuhan seringkali menggunakan seseorang sebagai perpanjangan tangannya untuk menjadi berkat bagi orang lain. Namun keajaiban yang sejati adalah saat Anda mau bersandar dan datang kepada Yesus. Berdoa tentang segala sesuatu, berserah sepenuh-Nya dalam setiap situasi dam kondisi menjadi kunci untuk mengalami keajaiban. Bersandar kepada Tuhan akan membuat Anda lega dan lebih kuat.

5. Keajaiban dari ‘Cinta’

Kita akan mengerti tentang makna Kasih ketika kita menyadari pengorbanan Yesus. Allah mengutus anak-Nya yang tunggal dan merendahkan diri menjadi manusia demi memberi manusia hidup. Yohanes 3: 16 berbunyi, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Dan bukan hanya mengenai mujizat saja ketika Anda masih diberi kesempatan menghirup udara segar setiap pagi. Namun lebih kepada keajaiban untuk menyadari makna sesungguhnya tentang cinta.

Di natal ini, Tuhan, sebagai pemberi keajaiban sejati, menjadi manusia dan datang ke dunia agar Anda dan saya mengenal-Nya dengan sangat intim dan ajaib, dan secara ajaib dan sempurna diampuni, dicintai selamanya. Inilah hadiah natal kita, dan mujizat terbesar dari segala sesuatunya. Jangan pernah mengabaikan hal itu dan tetaplah bersyukur akan apa yang masih bisa Anda miliki.

Sumber : Crosswalk.com/jawaban.com/ls 1

keajaiban sederhana keajaiban mujizat natal

Berbicara tentang mujizat, pengertian yang paling umum tentang kata tersebut adalah ‘suatu kejadian yang luar biasa atau yang secara normal tidak dapat dilakukan oleh manusia sehingga secara meyakinkan hanya dapat dilakukan oleh kuasa Tuhan’. Makanya setiap kali orang mengalami hal yang luarbiasa di dalam hidup mereka, mereka menganggapnya ‘mujizat’. Tapi bagi orang Kristen, mujizat bukan hanya sekedar bagaimana kejadian luarbiasa, tepati merupakan bukti dari kuasa Allah serta hadiah bagi orang yang percaya.

Sejak zaman Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, mujizat dinyatakan ke mana pun dan dalam keadaan apapun oleh Allah kita. Baik melalui perantaraan nabi-Nya, maupun oleh Tuhan Yesus sendiri yang bisa kita baca di kitab-kitab Perjanjian Baru. Bukan menjadi sebuah rahasia lagi kalau Tuhan kita adalah Tuhan yang mampu melakukan mujizat di dalam hidup manusia.

Sayangnya, tidak semua orang bisa mengalami mujizat.

Mengapa? Apa karena mujizat Tuhan hanya terbatas untuk orang-orang tertentu? Atau karena kuasa Tuhan itu limited edition? Jadi hanya bisa terjadi dalam kurun waktu tertentu?

Jelas tidak.

Kuasa Tuhan sama sekali tidak punya batas. Demikian juga karena kasih-Nya pada manusia begitu besar maka semua orang bisa mengalami mujizat. Masalahnya adalah kita sebagai manusia seringkali meragukan dan tidak percaya akan kuasa Tuhan. Mujizat dan hati yang percaya memiliki hubungan yang sangat penting, yang tanpa keduanya, maka sangat sulit bagi kita untuk mengalami mujizat Tuhan Yesus.

Kisah-kisah yang tertulis di Alkitab berikut ini dapat menunjukkan kaitan antara kepercayaan manusia dengan mujizat Tuhan Yesus:

  • Anak Pegawai Istana Disembuhkan (Yohanes 4:46-54)Seorang pegawai istana berusaha bertemu Tuhan Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Perlu kita ingat bahwa pada waktu itu, si pegawai istana sama sekali tidak mengenal Yesus. Mungkin dia hanya mendengar berita dari orang-orang karena Yesus pernah mengubah air menjadi anggur di Kana sebelumnya (Yohanes 2:1-12).Saat bertemu Tuhan Yesus, si pegawai istana pasti berpikir bahwa Yesus akan datang ke rumahnya, menemui anaknya yang sakit, berdoa, tumpang tangan, atau melakukan hal-hal lain yang bisa dia lihat. Tapi ternyata, Tuhan Yesus hanya menyuruhnya pulang karena anaknya sudah sembuh.

    Lalu apa yang dilakukan si pegawai istana? Dia tidak meragukan Tuhan Yesus dan percaya. Makanya dia pulang dan apa yang terjadi pada anaknya? Anaknya sembuh. Pegawai istana mengalami mujizat Tuhan karena dia percaya dengan perkataan Tuhan Yesus.

  • Yesus Berjalan di Atas Air (Matius 14:22-33)
    Simon Petrus juga pernah mengalami mujizat dengan berjalan di atas air bersama Tuhan Yesus. Sayangnya pada saat itu, iman yang lemah membuat Petrus meragukan kuasa Tuhan dan akhirnya dia hampir tenggelam. Mujizat yang dialami Petrus tidak sepenuhnya terjadi karena hatinya bimbang. Tuhan Yesus sendiri langsung menegurnya dan menyebut Petrus sebagai ‘orang yang kurang percaya’ (ayat 31).

Dua kisah di atas sudah cukup membuktikan bahwa untuk mengalami mujizat Tuhan Yesus hal yang harus kita miliki hanyalah hati yang percaya. Percaya bahwa Tuhan Yesus berkuasa. Percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup melakukan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Serta percaya bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya sumber mujizat di dalam kehidupan kita. Kita harus menjadi seperti pegawai istana, yang memberikan kepercayaannya seratus persen kepada Tuhan. Walaupun mungkin saat itu rasanya mustahil jika Tuhan bisa menyembuhkan anaknya tanpa datang dan bertemu langsung. Tapi karena pegawai istana sepenuh hati percaya, dia mengalami mujizat. Demikian juga di dalam kehidupan kita. Bagi yang sakit selalu ada caranya Tuhan dalam menyembuhkan, karena kesembuhan itu sendiri telah dijanjikan oleh Allah.

Jangan seperti Simon Petrus, yang setengah hati dan akhirnya bimbang. Padahal setiap hari dia mengikut Yesus dan menyaksikan sendiri bagaimana Yesus melakukan mujizat. Kita pun sebagai pengikut Tuhan pasti setiap Minggu datang ke gereja dan mendengar tentang kuasa Tuhan Yesus. Lalu apakah di saat badai kehidupan menerpa kita bisa percaya dan mengandalkan-Nya? Jika tidak, maka kita sudah sama seperti Simon Petrus. Tapi jika iya, maka kita bisa seperti pegawai istana dan tinggal menunggu bagaimana mujizat Tuhan Yesus bekerja dalam kehidupan kita. Tetap pegang teguh kepercayaan bahwa Allah kita sangat berkuasa. Juga perbanyaklah waktu untuk membaca ayat-ayat Alkitab yang dapat menguatkan iman dan keyakinan kita kepada Tuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA