Ciri iklan yang dimaksud komunikatif jelaskan

Ciri-ciri iklan – Iklan adalah segala bentuk pesan promosi suatu produk atau jasa yang disampaikan melalui media untuk ditunjukan kepada masyarakat agar mau membeli produk atau jasa tersebut. Kita tentu sering melihat iklan dalam kehidupan sehari-hari, baik di koran, TV, internet, spanduk, dan lain-lain.

Jika dijelaskan menurut KBBI, pengertian iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan menjadi sarana promosi untuk mengenalkan produk atau jasa pada target konsumen yang ditentukan.

Tentunya iklan membutuhkan media, bisa berupa media cetak, media elektronik, media internet, atau media iklan di jalan-jalan. Media yang tepat juga penting agar informasi pada iklan bisa tersampaikan dengan baik dan tepat sesuai yang diinginkan.

Dalam pembuatan iklan, juga ada ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Iklan yang baik tentu memiliki syarat dan karakteristik tertentu pula, sehingga produk yang diiklankan mudah diidentifikasi dan dikenali oleh masyarakat yang menjadi target konsumen.

Ciri-Ciri Iklan

Di bawah ini akan dijelaskan apa saja ciri-ciri iklan yang baik dan benar beserta karakteristik dan pembahasannya.

1. Menggunakan Pilihan Kata yang Tepat dan Menarik

Ciri utama iklan dapat dilihat dalam penggunaan katanya. Iklan yang baik menggunakan kata-kata yang tepat dan menarik, sehingga mudah diingat oleh masyarakat. Selain itu kata-kata yang digunakan harus logis, sopan, dan dapat diterima oleh masyarakat.

2. Menjelaskan Produk yang Diiklankan

Iklan tentu berisikan penjelasan terkait produk atau jasa yang diiklankan. Dalam iklan yang baik akan menjelaskan keunggulan dan kelebihan produk yang diiklankan dengan tepat dan secara proporsional. Dengan begitu masyarakat menjadi tahu tentang produk tersebut.

3. Menonjolkan Informasi Utama

Ciri iklan berikutnya adalah menonjolkan informasi utama yang dipentingkan. Informasi ini menjadi pusat perhatian utama dari iklan sehingga ditonjolkan, bisa dengan ukurannya lebih besar atau warna yang berbeda dari yang lainnya.

4. Pesan Disampaikan Secara Komunikatif dan Informatif

Ciri-ciri iklan lainnya adalah informasi dalam iklan disampaikan secara komunikatif dan informatif. Maksudnya pesan dalam iklan mampu diinfokan dengan baik pada masyarakat, dengan cara-cara komunikasi hingga pesannya tersampaikan dengan tepat.

5. Menggunakan Kata-Kata Persuasif

Selanjutnya ciri-ciri iklan adalah menggunakan kata-kata yang persuasif. Iklan bertujuan untuk membujuk masyarakat atau target pasar agar membeli atau menggunakan produk yang diiklankan. Untuk itu diperlukan bahasa persuasif untuk mencapai tujuan tersebut.

6. Sesuai dengan Sasaran

Iklan yang baik tentu sudah disesuaikan dengan sasaran atau target pasarnya. Misalnya jika target pasar produk adalah kalangan milenial, maka harus membuat iklan yang unik dan kreatif agara informasi dan pesan bisa diterima oleh target pasarnya.

7. Memadukan Unsur Kata dan Gambar

Iklan yang baik memadukan berbagai unsur-unsur, seperti gambar dan kata-kata. Iklan yang hanya berisi kata-kata tentu membosankan sehingga perlu dipadukan dengan gambar dan grafis yang bagus. Jika berbentuk video, bisa dipadukan juga dengan unsur suara dan unsur gerak.

8. Bersifat Obyektif dan Jujur

Ciri iklan yang baik selanjutnya adalah harus bersifat obyektif dan jujur. Artinya dalam mengiklankan produk, tidak boleh berbohong. Boleh saja melebih-lebihkan dengan promosi yang bombastis, asalkan jujur, obyektif, dan sesuai faktanya.

9. Tidak Boleh Menyinggung Produk Lain

Dalam iklan yang baik, tidak boleh menyinggung produk lain. Meski berkompetisi memperebutkan pasar yang sama, namun iklan produk tidak boleh menyinggung, merendahkan, dan menyerang produk lain, baik dari jenis yang sama atau beda.

10. Menarik Perhatian

Ciri-ciri iklan yang terakhir adalah iklan harus bisa menarik perhatian. Iklan yang baik harus mampu menarik perhatian target konsumen, sehingga produk yang diiklankan bisa diketahui dan diingat-ingat oleh khalayak ramai.

Nah itulah referensi ciri-ciri iklan beserta karakteristik dan penjelasannya. Terdapat beberapa ciri-ciri iklan produk atau jasa, yang bisa jadi pedoman untuk membuat iklan yang baik dan benar.

Iklan adalah sebuah konsep yang sudah tidak lagi asing bagi masyarakat, Ada berbagai ciri-ciri bahasa iklan yang membuat iklan begitu berbeda jika dibandingkan dengan penggunaan bahasa untuk kepentingan lain, seperti percakapan dan pendidikan. Dan inilah yang membuat keberadaan iklan begitu mudah diterima di tengah-tengah aktivitas masyarakat.

Istilah iklan atau advertising sendiri berakar dari bahasa Yunani yang berarti menggiring orang pada suatu gagasan. Sementara pengertiannya secara menyeluruh merupakan segala bentuk aktivitas untuk mempromosikan dan menghadirkan barang, ide, atau jasa bukan secara pribadi dan dibiayai oleh spnsor tertentu. Wujud dari iklan sendiri merupakan sebuah informasi nonpribadi yang disajikan mengenai suatu merek, perusahaan, produk, maupun toko yang tersedia dengan kompensasi dalam nominal tertentu. Maka, dapat disimpulkan bahwa iklan adalah sebuah proses komunikasi yang tujuannya adalah untuk membujuk serta menggiring orang untuk melakukan tindakan yang memberikan keuntungan bagi si pembuat iklan.


Photo by Mona Eendra / Unsplash

Bahasa Iklan dan Ciri-Cirinya

Menarik adalah salah satu karakteristik iklan. Dan sifat ini dapat dipenuhi dengan penggunaan bahasa yang dapat memancing respon atau tanggapan dari audiensnya. Dalam mempromosikan diri, sebuah entitas, merek, atau produk harus mampu menempatkan citranya agar dapat masuk ke dalam benak atau pikiran konsumen. Selain itu, ada beberapa atribut yang harus disorot di dalam konten iklan, seperti harga, kategori produk, kualitas, dan persepsi orang yang melihatnya (dari sisi perspektif kesan pertama dari orang yang melihat iklan tersebut). Karena itulah bahasa yang digunakan di dalam konten iklan wajib memiliki kemampuan untuk menarik, menggugah, mengidentifikasi, memberikan perasaan kebersamaan, serta mengomunikasikan pesan kepada masyarakat secara kooperatif. Dan untuk memenuhi kemampuan tersebut, bahasa iklan memiliki ciri-ciri sebagai berikut di dalam struktur kata serta penulisannya :

  1. Menggugah.
    Bahasa yang digunakan harus mampu mencermati apa kebutuhan konsumennya, memberikan solusi bagi konsumennya, serta memberikan perhatian bagi konsumennya.
  2. Informatif.
    Kata-kata yang digunakan di dalam konten iklan harus jelas, komunikatif, bersahabat, dan tidak boleh bertele-tele. Sebab ada durasi penayangan yang harus dipenuhi dan tidak boleh diabaikan oleh pembuat iklan.
  3. Persuasif atau membujuk.
    Rangkaian kalimat yang digunakan di dalam bahasa iklan harus mampu membuat audiens yang ditargetkan merasa senang, terhibur, dan nyaman.
  4. Bertenaga gerak.
    Maksudnya adalah bahwa bahasa yang dipergunakan di dalam iklan harus memiliki komposisi kata-kata yang mampu memaksimalkan waktu selama masa promosi atau penawaran masih berlangsung.
  5. Komunisuasif (komunikatif dan persuasif).
    Artinya, bahasa yang dipakai di dalam membuat konten iklan harus bersifat komunikatif dan persuasif.
  6. Efektif. Penyusunan kata-kata dan rangkaian kalimat di dalam konten iklan harus mampu menonjolkan atribut-atribut penting dari sebuah merek, produk, atau entitas yang diiklankan.

    Dalam menyampaikan sebuah gagasan pikiran di dalam suatu bahasa, penulis iklan haruslah mampu mengetahui apa aturan-aturan yang berlaku. Misalnya adalah tata bahasa, idiom yang digunakan di masyarakat, kaidah bahasa, konotasi atau nuansa dari sebuah kata, dan sebagainya. Ini adalah sebuah syarat yang mutlak alias wajib dipenuhi.

Bahasa iklan yang dipergunakan juga berbeda jika media iklan yang digunakan pun berbeda. Misalnya, jenis kata dan gaya bahasa untuk iklan surat kabar akan berbeda jika dibandingkan dengan iklan yang didesain untuk disiarkan di radio atau ditayangkan di televisi. Sebab, iklan untuk surat kabar akan menonjolkan indera penglihatan dan dapat diamati dalam waktu lama. Sementara itu, iklan radio akan mengutamakan indera pendengaran dan iklan televisi akan mengutamakan gabungan antara indera penglihatan dengan indera pendengaran. Apalagi, baik iklan radio maupun iklan televisi memiliki durasi yang terbatas sehingga tidak dapat disimak dalam waktu lama, apalagi terus-terusan.

Bahasa yang digunakan di dalam iklan juga harus mampu mengarahkan audiens yang menjadi target untuk membeli, menggunakan, atau bahkan beralih ke produk atau merek yang diiklankan. Jelas saja, pengiklan juga harus memperhatikan apakah produk yang diiklankan merupakan produk baru atau produk lama. Sebab, hal ini akan sangat memengaruhi jenis serta gaya bahasa yang digunakan. Pun halnya dengan audiens yang menjadi target merek atau produk tersebut.

Jenis-Jenis dan Pedoman Kebahasaan

Terkait dengan aspek kebahasaan, rupanya ada dua jenis bahasa yang pengiklan juga harus bedakan. Kedua jenis bahasa tersebut merupakan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kemudian, kedua jenis tersebut juga masih memiliki bermacam laras bahasa komunikasi yang harus diperhatikan pula. Misalnya adalah :

  • Laras jurnalistik.
  • Laras pesan singkat atau SMS yang penuh dengan singkatan, seperti baper (bawa perasaan) dan BRB (be right back atau akronim yang digunakan oleh pemberi pesan bahwa ia akan segera kembali untuk membalas pesan).
  • Laras iklan, seperti “Aku dan Kau suka Dancow”.
  • Serta laras prokem dan gaul, seperti bokap, nyokap, dan dugem.

Selain laras bahasa yang harus mendapatkan perhatian, ada pula pedoman kebahasaan yang dipergunakan untuk bahasa iklan. Misalnya:

  • Mudah dipahami oleh konsumen.
  • Bahasa yang digunakan sederhana dan diutarakan dengan jernih, tidak bertele-tele.
  • Tanpa menggunakan kalimat majemuk.
  • Kalimat aktif dan bukan kalimat pasif.
  • Bahasa yang digunakan padat dan kuat.
  • Bahasa yang digunakan adalah bahasa positif, bukan bahasa negatif.

Penulisan Konten Iklan

Dalam menulis sebuah naskah untuk iklan, menguasai tata bahasa yang benar adalah sebuah kewajiban. Dan untuk iklan dalam bahasa Indonesia, pembuat iklan harus menguasai Ejaan yang Disempurnakan atau EYD. Tujuannya adalah agar makna di dalam iklan dapat ditangkap oleh audiens yang menjadi target iklan.
Sebab, bahasa haruslah menyimpan sebuah makna ketika digunakan untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan kepada orang lain. Sehingga, si penerima pesan tersebut dapat memahami apa yang sedang kita ungkapkan. Bahasa yang informatif harus mampu menjelaskan 5W+1H secara singkat dan jelas. Tentunya, bahasa tersebut juga harus disesuaikan dengan apa yang akan diiklankan.


Photo by Aaron Burden / Unsplash

Prinsip-Prinsip Bahasa Iklan

Pada dasarnya, bahasa iklan memiliki beberapa prinsip yang wajib dipenuhi. Yaitu:

  1. Iklan memiliki isi yang merupakan sebuah pernyataan yang jujur, bertanggungjawab, serta tidak bertentangan dengan aturan atau hukum yang berlaku di masyarakat tempat iklan tersebut akan disiarkan.
  2. Iklan memiliki isi yang merupakan sebuah pernyataan yang disusun bukan untuk menyinggung perasaan maupun merendahkan martabat sebuah negara, susila, agama, adat dan budaya, suku, maupun golongan.
  3. Iklan memiliki isi yang merupakan sebuah pernyataan yang disusun dengan asas persaingan yang sehat.

Apabila Anda sedang mencari rekan untuk mengiklankan merek, perusahaan, atau produk, Arfadia adalah pilihan yang tepat. Terutama untuk iklan digital. Arfadia sudah berpengalaman di dunia pemasaran digital selama lebih dari delapan tahun dan melayani berbagai klien, termasuk klien besar seperti perusahaan nasional dan kementerian. Maka, Anda sudah tidak perlu lagi meragukan reputasi serta kualitasnya. Dengan jargon “Spark Creativity and Innovative Solutions”, Arfadia menjamin layanan pemasaran digital secara penuh, mulai dari pemasaran marketing, branding, dan iklan video.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA