Celana dalam yang basah dan lembab sebaiknya segera diganti karena

Tips memakai celana dalam agar vagina tetap sehat. Foto: Shuutterstock

Masih banyak perempuan yang menyepelekan kebersihan celana dalam. Padahal menjaga kebersihan celana dalam sangat penting, karena bisa menjaga kesehatan vagina sekaligus menjauhkan dari berbagai masalah kesehatan.

Terlebih di tengah situasi karantina atau isolasi mandiri ini, mungkin ada saja di antara kita yang jarang mengganti celana dalam, dengan alasan bahwa celana dalamnya masih bersih karena tak banyak melakukan aktivitas. Padahal, celana dalam sendiri rentan kotor karena dipakai di area kulit yang mengandung bakteri Escherichia coli (E.Coli).

Ilustrasi celana dalam. Foto: Flickr

Pertanyaannya, seberapa sering kita harus mengganti celana dalam?

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan asal Orlando, Amerika Serikat, Christine C. Greves, seberapa sering harus mengganti celana dalam itu tergantung dengan aktivitas yang Anda lakukan di rumah.

“Jika Anda hanya bekerja di rumah atau sekadar bersantai di sofa, mengganti celana dalam sekali dalam sehari saja sudah cukup,” kata Dr. Graves kepada Refinery29.

Namun, jika Anda melakukan berbagai aktivitas yang padat dan mengeluarkan banyak keringat, seperti melakukan olahraga atau latihan online, maka Anda disarankan untuk segera menggantinya karena celana dalam tersebut akan basah dan juga lembap.

“Alasan kenapa Anda harus menghindari celana dalam yang basah dan juga lembap adalah karena celana dalam tersebut rentan ditumbuhi jamur dan ragi. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi dan gatal di area vagina, serta keluarnya cairan (keputihan) secara tidak teratur,” lanjut Dr. Graves.

Ganti celana dalam setiap tahun

Meski terlihat bersih dan sering dicuci secara teratur, celana dalam ternyata mengandung 10.000 bakteri hidup, demikian menurut Good Housekeeping Institute. Ini karena mesin cuci yang digunakan mengandung bakteri, sehingga celana dalam (yang diasumsikan bersih) juga sebenarnya mengandung puluhan ribu bakteri.

Pilih celana dalam berbahan katun. Foto: Shutterstock

Sedangkan pendapat dari dosen mikrobiologi di University of Arizona, Charles Gerba, saat diwawancarai ABC News, jika Anda mencuci pakaian dalam, akan ada sekitar 100 juta bakteri E.coli di air cucian yang akan ditularkan ke cucian berikutnya.

Dengan demikian, Charles Gerba menyarankan untuk mengganti celana dalam yang sudah terlalu lama di dalam lemari pakaian. Anda juga bisa mengganti celana dalam jika karetnya sudah mulai mengendur, kainnya bau, warnanya mulai pudar, hingga timbul bercak kehitaman atau kekuningan. Selain itu, jika dalam setahun Anda mulai merasa tak nyaman saat memakai pakaian dalam tersebut, maka segeralah ganti dengan yang baru.

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.

Brilio.net - Celana dalam ialah pakaian yang paling dekat dengan area paling penting yakni kemaluan. Nah area ini perlu perawatan khusus karena memproduksi banyak cairan ini itu. Karena menjadi salah satu jalan ekskresi, kemungkinan besar akan kotor dan menjadi sarang bakteri.

BACA JUGA :
Olahan pisang campur susu bahaya untuk dikonsumsi, ini penjelasannya

1. Kulit gatal.

BACA JUGA :
Ini ternyata takaran tepat memakai tabir surya, jarang yang paham lho

Keringat di area kemaluan akan terserap di dalam celana dalam. Keringat tersebut diakibatkan oleh kegiatan sehari-hari. Nah keringat yang menumpuk pada celana dalam akan memicu tumbuhnya mikroba. Walhasil anumu gatel deh. Kalau sudah gatal pasti gemes pengen garuk. Nggak pengen kan dilihatin orang karena garuk-garuk kemaluan di tempat umum? Nah makanya ganti celana dalam ya.

2. Bau busuk.

foto: checkpregnancy.com

Bakteri yang timbul akibat celana dalam kotor juga memicu bau busuk lho. Makanya ganti celana dalam ya. Bagi para cewek usahakan memberikan ruang udara untuk area kewanitaan agar tidak lembab dan berbau nggak enak.

3. Infeksi jamur.

foto: nexjhealth.com

Pastikan pakai celana dalam bersih dan kering ya. Celana dalam yang sedikit basah dan lembab bisa jadi sarang jamur, lho. Mau kemaluannya berjamur?

4. Infeksi saluran kemih.

Foto: utistore.com

Lagi-lagi karena jamur di celana dalam, kemaluan dapat terserang bakteri yang jika masuk saluran kemih dapat menimbulkan infeksi. Hmm jangan malas ganti celana dalam makanya.

5. Bentol merah sekujur kemaluan.

foto: treatcurefast.com

Apa efek bakteri yang disimpan lama dicelana dalam yang kamu pakai sehari-hari? Yap pantat sampai kemaluanmu bisa bentol dan berair! munculnya bentol ini sebagai cara kulit melawan bakteri dan jamur.

6. Lecet dan berdarah.

foto: vagabomb.com

Rasa gatal karena bakteri di celana dalam kotor terkadang membuat kita selalu menggaruk dan tak sadar kalau terlalu keras. Akibatnya kulit lecet dan berdarah. Jika sudah begini pakai celana dalam yang agak tipis jadi banyak udara masuk. Pakai bedak dan salep juga ya.

7. Skabies.

foto: sciencequestionnaire.blogspot.co.id

Celana dalam kotor memang tidak langsung membuat skabies. Namun dapat memicu kutu penyebab skabies makin masuk di bawah bulu kemaluan. Apalagi kalau celana dalam lembab, si kutu bakal cari tempat hangat yakni dasar bulu kemaluan. Nah jadi skabies deh.

Celana dalam yang basah dan lembab sebaiknya segera diganti karena?

  1. tidak nyaman dipakai
  2. keringnya lama
  3. menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri
  4. menghambat pertumbuhan
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: C. menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Dilansir dari Ensiklopedia, celana dalam yang basah dan lembab sebaiknya segera diganti karena menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Baca Juga  Penyebab telat haid dan keputihan ?

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. tidak nyaman dipakai adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. keringnya lama adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Baca Juga  Menurut Bloom, Keterampilan Dibagi Menjadi Dua Bagian, Yaitu?

Menurut saya jawaban C. menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. menghambat pertumbuhan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA