cara membedakan mani dan madzi

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, mungkin sebagian di antara kita merasa asing dengan kata-kata yang terdapat pada judul di atas. Insya Allah kita semua telah paham mengenai mani. Namun, apa itu madzi ? dan apapula itu wadi ? Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama pembahasan mengenai ketiga hal ini beserta hukumnya masing-masing.

Mani

Mani adalah cairan berwarna putih yang keluar memancar dari kemaluan, biasanya keluarnya cairan ini diiringi dengan rasa nikmat dan dibarengi dengan syahwat. Mani dapat keluar dalam keadaan sadar (seperti karena berhubungan suami-istri) ataupun dalam keadaan tidur (biasa dikenal dengan sebutan “mimpi basah”).

Keluarnya mani menyebabkan seseorang harus mandi besar / mandi junub. Hukum air mani adalah suci dan tidak najis ( berdasarkan pendapat yang terkuat). Apabila pakaian seseorang terkena air mani, maka disunnahkan untuk mencuci pakaian tersebut jika air maninya masih dalam keadaan basah.

Adapun apabila air mani telah mengering, maka cukup dengan mengeriknya saja. Hal ini berdasarkan perkataan Aisyah, beliau berkata “Saya pernah mengerik mani yang sudah kering yang menempel pada pakaian Rasulullah dengan kuku saya.” (HR. Muslim)

Wadi

Wadi adalah air putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah kencing. Keluarnya air wadi dapat membatalkan wudhu. Wadi termasuk hal yang najis. Cara membersihkan wadi adalah dengan mencuci kemaluan, kemudian berwudhu jika hendak sholat. Apabila wadi terkena badan, maka cara membersihkannya adalah dengan dicuci.

Madzi

Madzi adalah air yang keluar dari kemaluan, air ini bening dan lengket. Keluarnya air ini disebabkan syahwat yang muncul ketika seseorang memikirkan atau membayangkan jima’ (hubungan seksual) atau ketika pasangan suami istri bercumbu rayu (biasa diistilahkan dengan foreplay/pemanasan).

Air madzi keluar dengan tidak memancar. Keluarnya air ini tidak menyebabkan seseorang menjadi lemas (tidak seperti keluarnya air mani, yang pada umumnya menyebabkan tubuh lemas) dan terkadang air ini keluar tanpa disadari (tidak terasa).

Air ini dapat terjadi pada laki-laki dan wanita, meskipun pada umumnya lebih banyak terjadi pada wanita.

Sebagaimana air wadi, hukum air madzi adalah najis. Apabila air madzi terkena pada tubuh, maka wajib mencuci tubuh yang terkena air madzi, adapun apabila air ini terkena pakaian, maka cukup dengan memercikkan air ke bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah terhadap seseorang yang pakaiannya terkena madzi, “cukup bagimu dengan mengambil segenggam air, kemudian engkau percikkan bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Keluarnya air madzi  membatalkan wudhu. Apabila air madzi keluar dari kemaluan seseorang, maka ia wajib mencuci kemaluannya dan berwudhu apabila hendak sholat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Cucilah kemaluannya, kemudian berwudhulah.” (HR. Bukhari Muslim)

Demikian yang dapat kami sampaikan dalam pembahasan kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Terakhir, kami tutup dengan firman Allah yang artinya, “Allah tidaklah malu dalam menjelaskan hal yang benar.” (QS. Al Ahzab: 53)

***

Penulis: Abu ‘Uzair Boris Tanesia
Artikel www.muslim.or.id

Sebagai pelengkap artikel ini silakan simak:

Topics: madzi, mani, najis, Wudhu

Bagaimana saya membedakan antara mani dan madzi. Apakah dari aromanya?

Alhamdulillah.

Ada tiga perbedaan mendasar antara mani dan madzi, yaitu:

1.Mani keluar dengan kencang dan kuat, sementara madzi keluar tidak kencang. Terkadang seseorang tidak merasakan keluarnya

2.Mani adalah cairan putih, padat, kental, baunya seperti bau pucuk pohon atau bau adonan. Sementara madzi cairan bening dan encer, lengket tidak berbau

3.Mani, setelah keluar, syahwat melemah. Sementara madzi tidak diiringi dengan melemahnya syahwat.

An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu Syarh Al-Muhazzab (2/141) mengatakan, “Salah satu dari tiga sifat ini sudah cukup dikatakan mani, tidak disyaratkan berkumpul (ketiganya). Kalau tidak didapatkan apapun, maka dia tidak dihukumi sebagai mani.”

Terdapat dalam ‘Fatawa Lajnah Daimah, (4/138), “Mani adalah air putih kental, keluar dari kemaluan, memancar disertai kenikmatan. Setelah keluar, seseorang merasakan lemas. Mani itu suci menurut pendapat yang kuat. Dianjurkan untuk membersihkan baju darinya baik dengan disiram atau digaruk. Keluarnya dari seseorang mengharuskan untuk mandi. Baik karena jimak (berhubungan badan) atau mimpi. Adapun kalau keluarnya mani tanpa ada kenikmatan, disebabkan sakit atau sangat dingin, maka hal itu tidak diwajibkan mandi. Akan tetapi diwajibkan berwudu saja.

Madzi adalah air encer, putih, lengket keluar dari kemaluan ketika bercumbu dengan istrinya atau ketika mengkhayal jimak. Akan tetapi tidak memancar dan tidak diiringi dengan lemas. Madzi itu najis, diwajibkan berwudu ketika keluar dan membasuh kemaluan dan dua buah pelirnya serta membasuh badan dan bajunya.

Wadi adalah air kental, putih dan keluar dari kemaluan setelah kencing. Ia najis dan diharuskan berwudu.

Silahkan melihat jawaban soal no. 99507.

Wallahu a’lam .

Oase.id – Perkara Mani, Wadi, dan Madzi masih cukup tabu di kalangan masyarakat Muslim, terutama pada remaja-remaja yang baru baligh. Ketiga hal ini harus dipahami dengan benar karena menyangkut proses ibadah seorang Muslim kepada Allah Swt.

Merangkum dari berbagai sumber, Oase.id kali ini akan membahas pengertian mani, wadi, dan madzi, serta hukumnya dalam Islam.

1. Mani

Mani dalam ilmu kesehatan disebut juga sperma. Mani adalah cairan berwarna putih yang keluar dari kemaluan dan keluarnya diiringi dengan rasa nikmat dan syahwat. Keluarnya mani bisa dalam keadaan sadar ataupun dalam keadaan tidur, contohnya saat berhubungan suami istri atau saat mimpi basah. Rasulullah ﷺ bersabda,

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله تعالى عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم  الْمَاءُ مِنْ الْمَاءِ  رَوَاهُ مُسْلِمٌ , وَأَصْلُهُ فِي الْبُخَارِيِّ

Dari Abi Said Al-Khudri ra berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,"Sesungguhnya air itu (kewajiban mandi) dari sebab air mani (keluarnya sperma)." (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA: Milenial Wajib Tahu! Ini 6 Adab Pergaulan Remaja

Hukum dari mani suci dan tidak najis, namun keluarnya mani mengharuskan seorang Muslim melakukan mandi junub. Jika pakaian yang digunakan terkena mani yang masih basah maka disunnahkan untuk mencucinya dan jika mani terlanjur mengering cukup dengan mengeriknya saja. Sebagaimana yang disampaikan oleh Aisyah ra, beliau berkata “Saya pernah mengerik mani yang sudah kering yang menempel pada pakaian Rasulullah dengan kuku saya.” (HR. Muslim)

2. Wadi

Wadi hampir sama dengan mani dalam segi bentuk, namun perlu diketahui wadi adalah cairan putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah buang air kecil. Hukum wadi termasuk najis karena dapat membatalkan wudhu. Cara untuk membersihkan wadi yaitu dengan mencuci kemaluan, dan dilanjutkan dengan berwudhu jika hendak melaksanakan salat. Apabila terkena pakaian, wadi dapat dibersihkan dengan cara dicuci atau dipercikkan air. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, “Cucilah kemaluannya, kemudian berwudhulah.(HR. Bukhari Muslim)

BACA JUGA: Keadaan Darurat, Ini Cara Beristinja dengan Menggunakan Batu

3. Madzi

Madzi merupakan cairan bening dan lengket yang keluar disebabkan karena seseorang membayangkan ‘ijma atau ketika tubuh sudah mulai terangsang. Keluarnya madzi tidak membuat orang lemas seperti keluar mani, bahkan terkadang keluarnya tanpa disadari dan madzi ini lebih banyak terjadi pada wanita.

Sama dengan wadi, madzi pun dihukumi najis. Apabila cairan madzi mengenai tubuh atau pakaian maka cukup dengan mencuci bagian yang terkena najis dan memercikkan air ke pakaian yang terkena madzi. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ terhadap seseorang yang pakaiannya terkena madzi,

“Cukup bagimu dengan mengambil segenggam air, kemudian engkau percikkan bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)


(ACF)

Minggu, 13 Maret 2022 | 22:00 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 21:53 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 19:48 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 19:43 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 19:23 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 19:18 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 17:58 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 17:48 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 17:13 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 17:08 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 16:30 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 16:13 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 15:33 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 15:23 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 15:13 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 14:43 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 14:33 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 14:30 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 14:23 WIB

Minggu, 13 Maret 2022 | 12:45 WIB

Page 2

Page 3

Page 4

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA