Berupa apakah musik internal dalam pengiring tarian?

Bahar, Mahdi. 2009. Musik Perunggu Nusantara. Perkembangan Budayanya di Minangkabau. Bandung: Sunan Ambu STSI Press.

Batubara, Junita. 2013. “Overture dalam Opera Kehidupan Dua Zaman-Hikayat Siboru Deakparujar: Penggabungan Elemen Opera Barat dan Opera Batak” dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan, Vol 14 No.2 Desember 2013: 93-103

Boas, Franz. 1955. Primitive Art. New York: Dover Publication.

Daruni. 2013. “Limbuk Cangik sebagai Inspirasi Perancangan Koreografi Duet Sih Biyung” dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 14 No.2 Desember 2013: 162-171.

Dewi, Maria Octavia Rosiana. 2013. ”Konsep Minimax Slamet Abdul Sjukur dalam Musik “Uwek-Uwek” dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 14 No.2 Desember 2013: 104-121.

Hanefi, dkk. 2004.Talempong Minangkabau. Bandung: P4ST UPI.

Julius, Dt. Malako Nan Putiah. 2007. Mambangkik Batang Tarandam: Dalam Upaya Mewa-riskan dan Melestarikan Adat Minangkabau Menghadapi Modernisasi Kehidupan Bangsa. Jakarta: Citra Umbara.

Kartomi, Margaret J. 1990. “Minangkabau Musical Culture: The Contemporary Scene and Recent Attemps at Its Modernization”, dalam Glovia Davis (ed). What is Modern Indonesia Culture. Ohio: Ohio University Press.

___________. 1990. On Concepts and Classifications of Musical Instruments. Chicago: University of Chicago Press.

Kostka, Stefan. 2006. Material and Techniques of Twentieth-Century Music. New York: Oxford University Press.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

___________. 1982. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI Press.

Lee, Evert S. 1992. Teori Migrasi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Lkis.

Martamin, Marjani. 1988. “Dendang Minangkabau” [Laporan Penelitian]. Padang Panjang: ASKI.

Merriam, Allan P. 1987. The Anthropology of Music. Chicago: North Western University Press.

Suseno, Franz Magnis. 1999. Etika Jawa Sebuah Analisis Falsafati tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia.

Waridi. 2003. “Gending Dalam Pandangan Orang Jawa: Makna Fungsi Sosial, dan Hubungan Seni” dalam A.M. Hermien Kusmayati (ed). Kembang Setaman, Persembahan Untuk Sang Maha Guru. Yogyakarta : BP ISI Yogyakarta.

Page 2

DOI: //doi.org/10.24821/resital.v15i2

Kosmologis Tetabuhan dalam Upacara Ngaben

I Nyoman Cau Arsana, G. R. Lono L. Simatupang, R. M. Soedarsono, I Wayan Dibia

107-125

Angklung Dogdog Lojor pada Upacara Seren Taun

Dinda Satya Upaja Budi, R. M. Soedarsono, Timbul Haryono, Tati Narawati

139-151

Lihat Foto

HANDOUT/BOPLBF

warga di kampung wisata Melo, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat, NTT mementaskan tarian Kerangkuk Alu kepada tamu untuk pengembangan wisata berbasis budaya. (HANDOUT/BOPLBF)

KOMPAS.com - Tarian tanpa musik rasanya kurang bagai sayur kurang garam. Keberadaan musik dalam tarian menjadi salah satu elemen penting.

Musik pada penggunaannya, berfungsi sebagai media yang membantu penyampaian ekspresi dan pesan, terutama dalam tarian.

Dilansir dari buku Kritik Seni (2008) karya Nooryan Bahari, musik berhubungan dengan cabang seni lainnya, salah satunya cabang seni tari.

Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk ritmis dari badan di dalam ruang. Jika diamati, dalam tari terdapat dua elemen yaitu gerak dan ritmis atau irama, maka tari sangat berkaitan erat dengan musik.

Iringan musik dalam sebuah tarian memiliki peranan penting. Mengutip Japi Tambajong (1992) dalam Ensiklopedi Musik Jilid I, iringan berasal dari kata iring, yaitu istilah yang digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memadankan dengan akompanimen (iringan), yaitu musik instrumen yang melatari vokal.

Baca juga: Jenis Tari Modern 

Tetapi istilah tersebut sering kali dipakai juga untuk mengartikan suatu sajian musik tradisional Indonesia yang dimainkan untuk mengarak atau menghormati tamu, pengantin, anak sunat.

Sajian musik dalam tarian setidaknya dibedakan menjadi dua. Dilansir dari Saimin (1993) dalam buku berjudul Pengantar Pendidikan Seni Tari, menyebutkan bahwa ada dua macam jenis iringan tari, yaitu musik internal dan musik eksternal.

Musik internal adalah musik atau iringan yang bersumber dari diri penari itu sendiri, sedangkan musik eksternal yaitu musik atau iringan tari yang di timbulkan oleh alat atau instrumen yang dilakukan oleh orang lain.

Fungsi iringan tari

Keberadaan musik dalam tarian memiliki peran atau bisa juga berfungsi sebagai komplementer dalam sebuah pertunjukkan.

Pentingnya musik dalam tarian yang dikutip dari Soedarsono (1977) dalam Tari-tarian Indonesia, pertunjukan seni tari selalu diikuti musik pengiringnya.

Baca juga: Fungsi dan Nilai Estetik Tari Modern 

1. Musik internal adalah musik atau iringan yang bersumber dari diri penari itu sendiri, sedangkan musik eksternal yaitu musik atau iringan tari yang di timbulkan oleh alat atau instrumen yang dilakukan oleh orang lain.

2. Contoh tarian yag menggunakan musik eksternal sebagai pengiringnya ialah tari beskalan (Malang), Gandrung (Banyuwangi), Gelang Ro'om (Madura), dan banyak lagi yang lainnya. Contoh tarian yang menggunakan musik internal sebagai pengiringnya ialah tari saman (Aceh) , kecak (Bali).

Penjelasan:

maaf jika salah

tolong jadikan jawaban tercerdas ya

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki adalah tarian tradisional beserta musik iringannya, yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Dalam iringan tari tradisional terdapat berbagai macam jenis alat musik yang mendukung keharmonisan tari tradisional tersebut. Kira-kira jenisnya apa saja ya dan bagaimana pula fungsi dari musik iringan tari tradisional ini?

Musik iringan adalah musik yang dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Tanpa adanya musik pengiring pada tarian, maka akan terasa membosankan. Musik iringan dibagi menjadi 2 unsur, yaitu diatonis atau iringan musik modern dan pentatonis atau iringan musik tradisional. Dimana saat ini unsur-unsur tersebut dapat dikolaborasikan sesuai dengan kreativitas dari masyarakat.

Jenis Musik Iringan

Cara penggunaan alat musik di setiap daerah berbeda-beda dan perbedaan tersebut yang mempengaruhi gerak atau respons seorang penari dalam menampilkan tariannya. Secara umum, jenis musik iringan dalam tari tradisional dibagi menjadi 2, yaitu iringan internal dan iringan eksternal.

Iringan internal merupakan iringan tari yang dihasilkan oleh suara dari gerakan penari, seperti suara tepukan tangan pada tari Saman, suara gelang-gelang logam dari tari Belian, dan suara piring-piring dari tari Lilin. Sementara itu, iringan eksternal merupakan iringan tari yang dihasilkan dari luar tubuh si penari atau orang lain baik melalui rangkaian kata-kata, nyanyian, pantun, maupun musik yang lebih beragam.

(Baca juga: Jenis Penyajian Tari Tradisional)

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa musik pengiring yang digunakan untuk mengiringi tari-tari tradisional. Diantaranya adalah musik Gambang Kromong, Musik Goong Luang, Musik Senandung Jolo, dan lain sebagainya.

Fungsi Musik Iringan

Fungsi musik iringan memiliki peran yang penting bagi sebuah tarian. Secara umum, fungsi musik iringan pada tari bisa didefinisikan sebagai penghibur dan pelengkap sebuah tarian. Iringan musik dapat menjadi pendukung adanya kesan hidup pada tarian tersebut, sehingga pesan yang disampaikan oleh penari dapat tersampaikan pada penonton. Adapun beberapa fungsi lainnya dalam musik iringan pada tari tradisional adalah:

  • Sebagai iringan gerakan, penari terbantu untuk menentukan atau menciptakan ketukan dan memudahkan menghafal gerakan.
  • Sebagai ilustrasi, dengan iringan musik maka penonton dapat membayangkan situasi apa yang sedang dibawakan oleh penari.
  • Sebagai pembangun suasana, dalam hal ini musik iringan difungsikan untuk memberikan kesan dramatik-dramatik dan tidak monoton sehingga suasa yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita.
  • Menambah nilai indah pada tari, iringan musik membantu memperindah tarian bisa sesuai dengan gerak dan tema yang dibawakan. Selain itu mempertegas gerakan dan mendukung jalannya pertunjukan.

Seni tari adalah suatu seni yang membutuhkan beberapa komponen pendukung, salah satunya adalah musik. Foto:Pexels.com

Musik iringan tari adalah salah satu komponen pendukung yang dibutuhkan pada sebuah seni tari sebab seni tari berkaitan dengan gerak tubuh yang disesuaikan dengan irama.

Musik iringan tari juga digunakan untuk mendukung pesan atau ekspresi yang ingin disampaikan oleh penari. Musik iringan tari biasanya disesuaikan dengan jenis tari yang akan dimainkan.

Musik iringan tari bisa berbentuk sebagai suatu karya musik instrumental, karya musik vokal, maupun karya musik campuran.

Untuk memahami musik iringan tari lebih jauh, simak penjelasan mengenai musik iringan tari di bawah ini.

Definisi Musik Iringan Tari

Musik adalah komponen utama yang digunakan dalam sebuah seni tari. Musik yang digunakan dalam tarian disebut sebagai musik iringan tari.

Menurut Ayu Rahmawati dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Musik Iringan Tari dalam Media Realia dan Audio Recorder terhadap Hasil Kreativitas Gerak, musik iringan tari adalah bentuk musik pengiring yang sudah terpola dari segi birama, harmoni, tempo, dinamika, ritmis, dan melodinya.

Untuk membentuk suatu musik iringan tari, terdapat beberapa komponen yang digunakan. Komponen yang biasanya digunakan adalah seperangkat alat musik yang berbentuk instrumental maupun vokal untuk mengiringi gerak tari.

Musik sebagai pengiring suatu tarian berkaitan erat dengan aspek bentuk, gaya, ritme, suasana, atau gabungan dari aspek-aspek tersebut.

Musik iringan tari digunakan dalam seni tari sebab seni tari sangat berpatokan pada suatu irama. Foto: Kemendikbud

Fungsi Musik Iringan Tari

Mengutip dari buku Seni Budaya untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI karya Tati Narawati, dkk, musik iringan tari memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Menguringi suatu penyajian atau penampilan tari.

  • Menambah semarak dan dinamisnya suatu tarian.

  • Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari.

  • Menjadi mengendalikan dan memberikan tanda perubahan bentuk gerak.

  • Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari.

Jenis-Jenis Musik Iringan Tari

Musik yang digunakan dalam suatu tarian terbagi dalam beberapa jenis. Pengelompokan jenis musik iringan tari tersebut berdasarkan asal bunyi atau musik yang digunakan.

Ada setidaknya dua jenis musik iringan tari. Jenis-jenis musik iringan tari tersebut ialah sebagai berikut:

Musik iringan tari terbagi ke dalam dua jenis berdasarkan asal bunyi dari musik tersebut, yakni musik internal dan musik eksternal. Foto: Pexels.com

Musik internal adalah salah satu musik iringan tari yang berasal dari anggota tubuh manusia, yaitu meliputi tepukan tangan, tepukan tangan ke bagian tubuh lainnya, jentikan jari, hentakan kaki di tanah atau lantai, dan sebagainya.

Jenis musik internal dapat ditemui di berbagai penampilan tarian daerah. Contohnya adalah tari Saman yang berasal dari Aceh, tari Kecak yang berasal dari Bali, dan lain-lain.

Musik eksternal merupakan jenis musik iringan yang bunyi, musik, dan suaranya berasal dari hal-hal yang di luar tubuh manusia. Misalnya, seperti alat musik, dan sebagainya.

Alat musik yang biasanya digunakan dalam mengiringi tarian adalah gamelan. Gamelan merupakan seni musik yang terdiri dari berbagai macam alat musik yang dimainkan secara bersamaan.

Contoh tarian yang menggunakan musik eksternal adalah tari Kandagan dari Jawa Barat, tari Gandrung dari Banyuwangi, dan sebagainya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA