Berikut ini yang tidak termasuk nilai-nilai positif dari kreatif dalam fenomena kehidupan adalah…

Ikawati Sukarna Rabu, 13 Oktober 2021 | 07:37 WIB

Nilai-nilai positif dari gotong royong. (Pixabay)

Bobo.id - Dalam kehidupan bermasyarakat ditemukan interaksi sosial antara individu satu dengan individu yang lainnya. 

Salah satu bentuk interaksi sosial itu dikenal dengan sebutan Gotong royong. Istilah gotong royong awalnya berasal dari bahasa Jawa. 

Kata 'gotong' memiliki makna mengangkat atau memikul. Sedangkan kata 'royong' bermakna bersama-sama. 

Kegiatan gotong royong ini merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kegiatan gotong royong tertuang dalam pancasila sila ketiga. 

Bunyi sila ketiga pancasila adalah "Persatuan Indonesia."

Baca Juga: Contoh Kegiatan Gotong Royong di Keluarga, Materi Kelas 3 SD Tema 3

Gotong royong sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Indonesia. Alasannya, karena memiliki beragam nilai-nilai positif. 

Berikut ini akan dijelaskan secara detail. 

Nilai-Nilai Positif dalam Gotong-Royong 

Ada lima nilai positif yang bisa teman-teman peroleh saat melakukan gotong royong diberbagai lingkungan. 

Mulai dari lingkungan rumah, masyarakat, sekolah, dan sebagainya. Nilai-nilainya antara lain: 

Page 2

Page 3

Pixabay

Nilai-nilai positif dari gotong royong.

Bobo.id - Dalam kehidupan bermasyarakat ditemukan interaksi sosial antara individu satu dengan individu yang lainnya. 

Salah satu bentuk interaksi sosial itu dikenal dengan sebutan Gotong royong. Istilah gotong royong awalnya berasal dari bahasa Jawa. 

Kata 'gotong' memiliki makna mengangkat atau memikul. Sedangkan kata 'royong' bermakna bersama-sama. 

Kegiatan gotong royong ini merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kegiatan gotong royong tertuang dalam pancasila sila ketiga. 

Bunyi sila ketiga pancasila adalah "Persatuan Indonesia."

Baca Juga: Contoh Kegiatan Gotong Royong di Keluarga, Materi Kelas 3 SD Tema 3

Gotong royong sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Indonesia. Alasannya, karena memiliki beragam nilai-nilai positif. 

Berikut ini akan dijelaskan secara detail. 

Nilai-Nilai Positif dalam Gotong-Royong 

Ada lima nilai positif yang bisa teman-teman peroleh saat melakukan gotong royong diberbagai lingkungan. 

Mulai dari lingkungan rumah, masyarakat, sekolah, dan sebagainya. Nilai-nilainya antara lain: 

Lihat Foto

shutterstock/sutadimages

ilustrasi kreatif inovatif

KOMPAS.com - Orang yang kreatif dapat mengembangkan pikiran untuk mengerjakan hal-hal menarik.

Psikolog positif sekaligus penulis buku Creativity: The Work and Lives of 91 Eminent People, Mihaly Csikszentmihalyi menjabarkan ada beberapa ciri-ciri orang kreatif.

Kreativitas yang dimiliki seseorang tersebut ada yang alami atau sejak lahir. Namun, ada juga yang membiasakan berlaku kreatif, sehingga potensinya berkembang.

Baca juga: Membongkar Psikologi Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi

Berikut tanda-tanda atau ciri-ciri seseorang dikatakan kreatif menurut Mihaly Csikszentmihalyi:

1. Penuh energi tapi fokus

Orang kreatif cenderung memiliki energi berlebih, baik fisik maupun mental.

Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam menekuni sesuatu yang menarik perhatiannya, dan terus antusias sepanjang waktu.

Hal itu bukan berati orang kreatif hiperaktif. Mereka cenderung imajinatif, ingin tahu banyak hal, diam-diam berpikir, dan merenungkan hal yang menarik minat mereka.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Seseorang Susah Minta Maaf Menurut Psikologi

2. Cerdas tapi naif

Studi pada 2013 mengungkap, orang kreatif umumnya cerdas. Namun, orang dengan IQ yang terlalu tinggi belum tentu kreatif.

Hal itu sejalan dengan penelitian Csikszentmihalyi. Dia menyimpulkan, orang kreatif umumnya memiliki IQ dengan batas 120,1.

Tapi, pemilik IQ di atas 120 belum tentu lebih kreatif ketimbang yang IQ-nya di bawah 120.

a. Berfikir orisinil

Manusia selalu menghadapi berbagai persoalan dan peristiwa dalam kehidupannya. Semua persoalan yang yang tidak diketahui jawabannya dianggap sebagai masalah. Biasanya seseorang akan berusaha mengkaji problem yang dihadapinya dari berbagai aspek agar dapat memahaminya dengan baik. Setelah itu ia menghimpun berbagai data dan informasi yang berkaitan dengannya. Penghimpunan data dan informasi yang relevan dengan problem yang ada membantunya memperjelas, memahami dan membatasi problem itu dengan teliti dan mengantarkannya menyusun berbagai hipotesa sebagai langkah pemecahan.

Dalam hal ini Allah Swt berfirman:

َ

ل اَهَنِإَف اَهِب َنوُعَمْسَي ٌناَذٓ ْوَأ اَهِب َنوُلِقْعَي ٌبوُلُق ْمُهَل َنوُكَتَف ِضْرلا ِف اوُرِسَي ْمَلَفَأ

ِرْوُد ُصلا ِف ِتَلا ُبوُلُقْلا َمْعَت ْنِكَلَو ُرا َصْبلا َمْعَت

“Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. (QS. Al­Hajj : 46)

b. Beretos kerja tinggi

Adanya etos kerja yang kuat memerlukan kesadaran pada orang bersangkutan tentang kaitan bekerja dengan pandangan hidupnya yang lebih menyeluruh. Etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim bahwa bekerja mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh ridha dari Allah SWT. Berkaitan dengan ini penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya, Islam adalah agama amal atau kerja. Inti ajarannya ialah bahwa hamba Alalh akan mendekati dan berusaha memperoleh ridha Allah melalui bekerja atau amal shalih serta dengan

memurnikan sikap penyembahan hanya kepada-Nya. Alalh Swt berfirman:

ىَرُي َفْوَس ُهَيْعَس َنَأَو َعَس اَم لِإ ِنا َسْ نلِل َسْيَل ْنَأو

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)”. (QS. Al­Najm(53) : 39­40)

َناَدْعَم ِنْب ِ ِداَخ ْنَع ٍرْوَث ْنَع َسُنوُي ُنْب َسيِع اَنَ َبْخَأ َسوُم ُنْب ُميِهاَرْبِإ اَنَثَدَح

ٌدَحَأ َلَكَأ اَم َلاَق َمَلَسَو ِهْيَلَع ُ َلا َل َص ِ َلا ِلوُسَر ْنَع ُهْنَع ُ َلا َ ِضَر ِماَدْقِمْلا ْنَع

“Ibrahim Ibnu Musa menceritakan hadits kepada kami. Isa Ibnu Yunus mengabarkan kepada kami dari Nur dari Khalid bin Ma’dan dari al Miqdam r.a. dari rasululalh Saw bersabda:“Tidak ada seorang pun yang memakan makanan lebih baik dari memakan hasil usahanya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud a.s. memakan sesuatu dari hasil tangannya” (HR. Muslim)

c. Berhasil karya

Dalam Islam beramal atau bekerja itu juga harus dilakukan dalam bentuk shalih

sehingga dikatakan amal shalih, yang secara harfiah berarti sesuai, yaitu sesuai

dengan standar mutu. Berorientasi kepada mutu dan hasil yang baik sebagaimana

dapat dipahami dari firman Allah,

ُروُفَغْلا ُزيِزَعْلا َوُهَو ًلَمَع ُن َسْحَأ ْمُكُيَأ ْمُكَوُلْبَ ِل َةاَيَلاَو َتْوَمْ ْلا َقَلَخ ىِلاّ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Q.S. Al­ Mulk(67): 2).

ُّيَأ : َلِئُس َمَلَسَو ِهْيَلَع ُها َل َص َّ ِبَّنَا َّنَأ ُهْنَع ُها َ ِضَر ٍعِفاَر ِنْب َةَعاَفِر ْنَع

ٍروُ ْبَم ٍعْيَب ُّ ُكَو ,ِهِدَيِب ِلُجَّرلَا ُلَمَع :َلاَق ฀ ُبَيْطَأ ِبْسَكْلَا

“Dari Rifa’ah Ibnu Rafi’ r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda: “Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual­beli yang bersih”. (HR. Al Baihaqi)

d. Tidak mudah putus asa

Seseorang yang kreatif tidak akan menyerah sebelum kemampuannya berakhir. Ia akan terus berupaya dan berusaha sekuat tenaga mencapai cita-citanya awalaupun ia harus menghadapi tantangan dan hambatan. Dalam perjalanannya pasti ia akan menemui cemoohan orang-orang yang iri kepadanya tetapi ia hanya menanggapi dengan tenang dan tidak putus asa.

Sikap percaya diri dan tidak putus asa yang dilandaskan pada iman, menyebabkan segala bentuk tekanan tidak dijadikan sebagai kendala, tetapi sebuah tantangan yang akan membentuk kepribadian dirinya menjadi lebih cemerlang. Sebaliknya orang yang memiliki sikap tidak percaya diri, putus asa, dan pesimis adalah termasuk orang-orang yang putus harapan, fasik dan sesat, serta kufur. Allah

Swt berfirman:

َنوُرِف َكْلا ُمْوَقْلا لِإ ِ َلا ِحْوَر ْنِم ُسَئْيَي ل ُهَنِإ ِ َلا ِحْوَر ْنِم اوُسَأْيَت لَو

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. Yusuf(12):(87)

e. Tawakkal

Tawakal tidak identik dengan kepasrahan yang tidak beralasan. Namun tawakal harus terlebih dahulu didahului dengan adanya usaha yang maksimal. Muslim yang kreatif akan menunjukkan dedikasinya dengan berusaha maksimal untuk memperoleh tujuan yang diinginkan untuk kemudian menyandarkan hasil

kepada Allah Swt. Allah Swt Berfirman:

َنِ ِّكَوَتُمْلا ُبِ ُي َ َلا َنِإ ِ َلا َ َع ْ َكَوَتَف َتْمَزَع اَذِإَف

“kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang­orang yang bertawakkal kepada­Nya”. (QS.Ali Imran (3): 159)

f. Memohon bantuan dan pertolongan Allah

Untuk dapat menghasilkan karya, seseorang yang bersikap kreatif akan selalu memohon kepada Allah dengan tulus bahwa tiada daya upaya dalam menghasilkan sebuah karya tanpa pertolongan-Nya. Kesadaran ini muncul atas kenyakinan diri bahwa Allah melalui kreasi dan karya-Nya adalah sumber inspirasi.

ْلَه ْلُق ِهِّبَر َةَ ْحَر وُجْرَيَو َةَرِخآا ُرَذْ َي اًمِئاَقَو اًدِجاَس ِلْيَللا َءاَنٓ ٌتِناَق َوُه ْنَمَأ

ِباَللا وُلوْ ُأ ُرَكَذَتَي اَمَنِإ َنوُمَلْعَي ل َنيِ َلاَو َنوُمَلْعَي َنيِ َلا يِوَتْسَي

“(Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu­waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang­orang yang mengetahui dengan orang­orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS. Al­Zumar(39) : 9)

• Hikmah kreatif

Hikmah membiasakan berperilaku kreatif dalam kehidupan sehari-hari akan menjadikan :

a. Setiap pribadi dapat mencipta, termasuk menciptakan realitas baru dalam kehidupan sehingga dalam situasi apapun dan dengan segala keterbatasan akan memiliki potensi untuk menciptakan berbagai hal, termasuk keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup ini.

b. Setiap pribadi memiliki keterikatan kepada Allah SWT yang menjadi tempat bergantung dan tempat berharap satu-satunya.

c. Setiap pribadi mempunyai etos kerja, yakni seperangkat nilai-nilai etis yang terkandung dalam ajaran Islam (Al-Quran dan hadits) tentang keharusan dan keutamaan bekerja untuk mencapai hasil yang diharapkan lebih baik dan produktif.

RANGKUMAN

1. Al-Qur’an mengungkapkan agar umat Islam tidak menjadi umat yang santai. Umat Islam harus menjadi umat pionir dalam segala kebaikan. Oleh karena itu seorang muslim yang mengaku sebagai hamba Allah harus segera bergerak melakukan segala kebaikan yang tak terhingga luasnya. Dengan demikian melakukan dan menyebarkan kebaikan adalah tugas pokok setiap insan.

2. Optimis adalah suatu keyakinan terhadap sesuatu yang baik yang kelak akan terjadi yang memberi harapan positif serta menjadi pendorong untuk berusaha menuju ke arah kemajuan. Dengan sikap optimis seseoarng akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat kelak.

3. Seseorang yang berjiwa dinamistidak akan diam berpangku tangan. Ia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Dinamis berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.

4. Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki potensi dan kemampuan yang begitu besar. Kekuatan nalar manusia merupakan salah satu keistimewaan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dengan kekuatan nalarnya manusia dapat menemukan dan menciptakan hal-hal baru serta memperbaiki taraf hidupnya. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan dari suatu praktek nilai atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada.

5. Kreatif dapat diartikan sebagai kesadarankeimanan seseorang, untuk menggunakan keseluruhan daya dan kemampuan diri yang dimiliki sebagai wujud syukur akan nikmat Allah Swt guna menjadikan atau menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfat bagi kehidupan sebagai wujud pengabdian yang tulus kepada Allah Swt.

RUANG BERDISKUSI

Setelah anda mendalami materi ini, maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sekelasmu. Kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.

PENDALAMAN KARAKTER

Dengan memahami materi tentang Akhlak terpuji, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :

a. Berlomba-lomba dalam kebaikan b. Optimis c. Dinamis d. Inovatif e. Kreatif TUGAS 1. Penugasan terstruktur

Menurut pendapat anda apakah kegiatan remaja di lingkungan anda sudah menerapkan prinsip-prinsip berlomba-lomba dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif ? Jelaskan berikut contoh kegiatannya jika memang ada!

2. Kegiatan mandiri tidak terstruktur

Buatlah karya mandiri yang membuktikan inovasi dan kreatifitas anda dalam hal

KISAH TELADAN

Kisah nabi dengan sahabat yang membawa onta

Di dalam hadits Rasulullah Saw bersabda:

اٌنا َطَب ُحْوُرَتَو ا ٌصاَ ُخ ْوُدْغَت ُ ْي َطلا ُقَزْرُي اَمَك ْمُكَقَزَرَل ِهِ ُكَوَت َقَح ِها َ َع ْمُتْ َكَوَت ْوَل

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah Swt dengan sebenar­benarnya, maka niscaya Allah Swt pasti memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung yang terbang di pagi hari(dalam keadaan perut kosong) mencari khumus(sejenis kacang­ kacangan) dan kembali di sore hari penuh perutnya dengan khumus tersebut”(HR. Tirmidzi)

Hadits di atas memberikan ilustrasi bahwa seekor burung saja-makhluk Allah yang tidak memiliki akal- dengan kepasrahan dan usahanya, maka ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan arti lain bahwa manusia mestinya-dengan karunia akalnya- pasti dapat menjadi lebih baik nasibnya dari pada seekor burung tersebut.

Masih banyak di antara kita yang memaknai tawakal sebagai bentuk kepasrahan total kepada Allah Swt tanpa diiringi dengan usaha. Sehingga berakibat negatif dan pemahaman seperti ini tentunya harus diluruskan.

Diceritakan suatu hari seorang sahabat datang mengendarai onta menemui Rasulullah Saw di masjid. Hanya saja ia tidak mengikat ontanya dan membiarkan onta tersebut berjalan-jalan. Ia bertawakal menyerahkan ontanya kepada Allah Swt. Setelah bertemu dengan Rasulullah Saw, Rasul bertanya:”Engkau menggunakan apa kemari? Onta wahai rasul! Mana ontamu? Aku lepaskan di luar sana tanpa aku ikat aku sudah bertawakal kepada Allah, jawabnya. Rasulullah Saw berkata:”Engkau salah! seharusnya engkau ikat dulu ontanya kemudian baru engkau bertawakal.

Dengan demikian berdasarkan kisah di atas melakukan tawakal itu berarti memasrahkan atau menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Swt. Hanya saja hal ini bukan berarti manusia kemudian pasrah bongkokan (baca:pasrah sepenuhnya) sehingga manusia hanya berdiam diri saja tanpa melakukan apapun. Dalam melakukan tawakal manusia masih diperkenankan untuk mengambil hukum kausalitas sepanjang dalam keyakinannnya hanya Allah Swt saja yang menciptakan terjadinya perbuatan tersebut. Oleh karena itu menyimpan uang untuk masa depan atau berobat dalam rangka menyembuhkan penyakit tidak merusak prinsip dasar tawakal kepada Allah Swt sepanjang dalam keyakinannya bahwa yang memberikan rezeki dan yang menyembuhkan

penyakit adalah Allah Swt. Dalam hal ini Habib ‘Alawi al Hadad berkata:”Bukan merupakan suatu keburukan apabila di dalam tawakal yang anda lakukan, anda memasukkan hukum kausalitas selagi yang anda jadikan sandaran hanya Allah Swt”.

AYO BERLATIH

i. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa yang anda pahami dari makna berlomba-lomba dalam kebaikan ?

2. Bagaimana pendapat anda jika ada orang yang melakukan perlombaan dalam kebaikan tetapi mendatangkan permusuhan?

3. Menurut anda apakah anda termasuk orang yang optimis? Jelaskan!

4. Apa yang anda pahami dari istilah inovatif dan kreatif. Apakah terdapat perbedaan di antara keduanya? Jelaskan!

5. Buatkan contoh orang yang berperilaku dinamis!

i. Portofolio dan Penilaian Sikap

1. Carilah beberapa ayat dan hadist yang berhubungan dengan materi berlomba-lomba dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif dengan mengisi kolom di bawah ini :

No. AKHLAK TERPUJI AYAT QUR’AN ATAU HADIS 1. BERLOMBA-LOMBA

DALAM KEBAIKAN 2. OPTIMIS

4, INOVATIF 5. KREATIF

2. Setelah kalian memahami uraian mengenai akhlak terpuji berupa berlomba-lomba dalam kebaikan, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif coba anda amati perilaku berikut ini dan berikan komentar

No. Perilaku Yang Diamati Tanggapan / Komentar Anda

1.

Eliza, Rika dan Dimas selalu berlomba untuk mendapatkan peringkat pertama di kelasnya

2.

Nita menciptakan suatu karya dengan cara menjiplak karya orang lain

3.

Heru tidak bisa menyesuaikan diri dengan suasana baru

4.

Sampah dan air bekas didaur ulang sehingga dapat digunakan kembali

5.

Membuang sampah di aliran sungai adalah bentuk dari

ِفْيِع َضلا ِنِمْؤُمْلا َنِم ِلا لِإ ُبَحَ َأ َو ٌ ْرَخ ُيِوَقْلَا ُنِمْؤُمْلَا

ُمِلْسُمْلا ُهاَوَر

Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai

Allah daripada orang mukmin yang lemah. (HR. Muslim)

Menghindari Akhlak Tercela

7

Akhlak tercela fitnah, ghibah dan namimah adalah perbuatan yang sangat merugikan dan menghancurkan baik bagi individu yang melakukan ataupun bagi orang lain.

Membicarakan orang lain tidak sesuai dengan fakta atau yang kita kenal dengan fitnah,

berakibat sangat fatal. Seseorang dapat dihancurkan hidup dan harga dirinya akibat perbuatan tersebut. Begitupun dengan ghibah dan namimah.

Pada materi ini, kita akan membahas mulai pengertian, akibat sampai manfaat

Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif ) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD)

1.2. Menghayati bahaya fitnah, namimah, dan ghibah

2.2. Menghindari hal-hal yang mengarah pada perilaku fitnah, namimah, dan ghibah

3.2. Menganalisis pengertian dan bahaya perilaku tercela fitnah, namimah, dan ghibah

4.2. Mempresentasikan pengertian dan bahaya perilaku tercela fitnah, namimah, dan ghibah

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fitnah, namimah dan ghibah

2. Siswa dapat menjelaskan cara menghindari perilaku fitnah, namimah dan ghibah

PETA KONSEP

GHIBAH

FITNAH

NAMIMAH

MARI MENGAMATI

AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN

Setelah Anda mengamati gambar disamping buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1. ……….………… ……….………. 2. ……….………… ………... 3. ……… ……….………... Sumber: cahayapurnama.com

Setelah Anda mengamati gambar disamping buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1. ……….………… ……….………. 2. ……….………… ………... 3. ……… ……….………...

MARI MENDALAMI

Selanjutnya Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya

1. FITNAH

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA