= – = – = Mass Wasthing/Mass Movement adalah peristiwa perpindahan massa batuan, tanah, lumpur atau material lain ke tempat yang lebih rendah (lembah, lereng kaki bukit dll) karena pengaruh gravitasi atau gaya beratnya sendiri.
Bentuk perpindahan dari mass wasthing ini ada yang lambat hingga tak terlihat, cepat dalam bentuk aliran, cepat dalam bentuk longsoran/jatuhan maupun amblesan.
Kebanyakan mass wasthing contohnya tanah longsor sering terjadi di musim penghujan. Besar dan lamanya intensitas curah hujan menjadi faktor yang mendukung terjadinya longsor selain kondisi tanah, sifat batuan induk, kemiring lereng, ada tidaknya vegetasi dan bagaimana penggunaan lahan di wilayah tersebut.
Selain tanah longsor ada banyak bentuk-bentuk mass wasthing yang lain. Mulai dari yang bergerak lambat sampai cepat hingga potensi bahayanya terhadap manusia di lokasi kejadian. Bentuk-bentuk mass wasthing adalah sebagai berikut :
a. Aliran Lambat (Slow Flowage)
Bentuk aliran atau perpindahan lambat dari mass wasthing adalah soil creep. Soil Creep adalah gerakan lambat massa tanah dari puncak bukit ke lereng bukit yang lebih rendah. Proses lambat dari Soil Creep tidak terasa dan terlihat langsung pada saat peristiwa tersebut terjadi.
Proses ini dapat diketahui dengan melihat tanda-tanda gerakannya seperti jalan di daerah miring mengalami retakan memanjang, batang pohon bagian bawah melengkung, tembok rumah retak, tiang listrik dan pagar miring.
b. Aliran Cepat (Rapid Flowage)
Rapid Flowage adalah pergerakan massa batuan dalam bentuk aliran yang relatif cepat dari puncak/lereng atas menuju lembah.
-
- Earth Flow, adalah gerakan massa tanah dan batuan yang jenuh oleh air dalam bentuk aliran yang relatif cepat dari puncak/lereng atas menuju ke lembah.
-
- Mud Flow, adalah gerakan massa lumpur dalam bentuk aliran yang relatif cepat dari puncak/lereng atas menuju lembah.
c. Longsor Lahan (Land Slide)
Landslide adalah gerakan longsornya massa batuan atau tanah menuruni lereng yang terjal atau curam. Bentuk-bentuk land slide antara lain :
-
- Debris Slide, yaitu longsornya bahan rombakan batuan bercampur tanah dari lereng curam menuju lembah/dasar bukit.
- Rock Slide, yaitu longsornya massa batuan dari lereng curam menuju lembah/dasar bukit.
- Rock Fall, yaitu jatuhny massa batuan besar dari tebing dengan kemiringan besar hampir vertikal
- Slumping, yaitu longsornya massa batuan dengan gerakan yang terputus-putus pada jarak yang pendek sehingga membentuk undakan atau biasa disebut tanah nendat
d. Amblesan (Subsidence)
Amblesan atau Subsidence adalah gerakan massa batuan atau tanah yang amblas ke bawah secara vertical tanpa disertai gerakan mendatar. Amblesan terjadi karena massa tanah atau batuan di bawah permukaan dalam kondisi labil dan berrongga sehingga tidak mampu menahan lapisan di atasnya. Contoh ambles dapat diamati pada gambar di bawah ini :
Contoh lain adalah ambelsan yang terjadi pada 30 Mei 2010 di Guatemala City Guatemana. Tiba-tiba tanah ambles dan membuat lubang selebar 18,2 meter dengan kedalaman 91,4 meter di ibukota Guatemala City, Guatemala.
Mass Wasthing merupakan bentuk aktifitas alam dalam merombak permukaan bumi. Aktifitas ini tidak berdampak pada manusia jika pada wilayah tersebut tidak digunakan sebagai tempa tinggal. Lain halnya jika terjadi di kawasan permukiman penduduk. Korban jiwa dan kerugian harta menjadi dampak bencana yang tidak bisa dihindarkan.
Sumber Tulisan
- Sukri Banuwa, Irwan. 2013. Erosi. Jakarta : Kencana Prenadamedia
- Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
- Mulyaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Panduan
- Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi. Bogor : Universitas Pakuan
- Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
- Sunaedi, Nedi. 2002. Geomorfologi Umum. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi
= – = – =
Terimakasih atas kunjungannya.
Mohon kritik dan sarannya
Selamat belajar. Semoga bermanfaat.