Berikut ini adalah berhala besar yang disembah masyarakat arab kecuali

berhala-berhala itu dulunya adalah nama orang-orang saleh yang hidup di masa Nuh AS.

Ahad , 25 Nov 2018, 09:31 WIB

siberiantimes.

Berhala kayu yang diperkirakan berusia 11 ribu tahun.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa di sekeliling Ka'bah terdapat sekitar 360 berhala yang dijadikan sesembahan oleh orang-orang kafir Quraisy. Mereka senantiasa mengagungkan dan memuja berhala-berhala itu. Beberapa sahabat Nabi SAW dahulunya juga ada yang menjadi penyembah berhala. Namun, setelah datangnya Islam, mereka menyerahkan jiwa raganya untuk berbakti dan hanya menyembah Tuhan yang Satu, yakni Allah SWT.

Salah seorang sahabat yang pernah menyembah berhala-berhala itu adalah Umar bin Khattab. Diceritakan, Umar terkadang tersenyum bila dia mengingat perbuatannya sebelum Islam. Ia membuat sebuah adonan dari gandum untuk dijadikan sesembahan. Namun, pada saat ia kelaparan, ia pun memotong adonan itu dan kemudian memakannya.


sekitar 360 berhala yang berjejalan di sekitar Ka'bah pada masa Jahiliyah.

Senin , 14 Jan 2019, 18:00 WIB

siberiantimes.

Berhala kayu yang diperkirakan berusia 11 ribu tahun.

Rep: Hasanul Rizqa Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak era Amr bin Luhaiy, Ka'bah menjadi kotor karena dikelilingi banyak berhala-berhala. Benda-benda yang sesungguh nya tidak mendapatkan manfaat ataupun mudharat kepada manusia itu dianggap sebagai perantara bila seseorang berdoa kepada Allah SWT.

Abdul Aziz dalam Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam (2016) menye but kan, setiap kabilah Arab di Makkah memiliki berhala keunggulan masing-masing, tetapi terbiasa pula menyembah berhala dari kabilah lain.

Bagaimanapun, Hubal menjadi berhala yang paling dimuliakan bagi seluruh kaum Quraisy dan bahkan semua kabilah Arab. Di depan patung tersebut, orang-orang musyrik dari pelbagai kalangan, mulai dari rakyat jelata hingga elite politik, membungkuk-bungkuk dan memelas sembari memohon keberkahan dan perlindungan dari rupa-rupa malapetaka.

Mereka kerap melantunkan doa-doa berikut. Labbaikallahu ma labbaik, sesungguhnya kami hanyalah debu, Engkau haramkan kami menggunakan anak panah (untuk berperang), Tapi manusia menghalangi kami mencapai kemenangan.

Baca: Ironi Menyembah Berhala

Berhala orang-orang Arab pada zaman pra-kenabian Muhammad SAW umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, tembaga, besi, batu, atau bahkan perak dan emas. Bentuknya dikondisikan menyerupai manusia atau hewan.

Hubal, misalnya, berbentuk sesosok manusia yang patah tangan kanannya. Namun, belakangan kaum musyrikin Quraisy memperbaiki tangan sesembahannya itu sehingga kini terbuat dari emas. Mayoritas Hubal dipahat dari bahan batu akik merah. Perancangnya diduga merupakan seorang seniman Yunani atau Suriah.

Hubal adalah satu dari sekitar 360 berhala yang berjejalan di sekitar Ka'bah pada masa Jahiliyah. Kelak, sesudah pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah), Nabi Muham mad SAW menghancurkan seluruh berhala.

Selain Hubal, ada lagi beberapa berhala yang termasyhur di Makkah. Di antaranya ada lah al-Lata, al-Uzza, dan Manah. Eksistensi mereka disinggung dalam Alquran, surah an-Najm ayat 19-20. Orang-orang musyrik menganggap benda-benda mati itu sebagai anak perempuan Allah. Bentuk kedurhakaan ini jelas-jelas bertolak belakang dengan tauhid, yang menegaskan bahwa Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Tambahan pula, diyakininya bahwa Tuhan punya anak perempuan. Padahal, mereka sendiri malu bila ketahuan istri-is trinya melahirkan anak perempuan. Se bagaimana diketahui, tidak sedikit orang kafir Quraisy yang menguburkan anak perempuan nya hidup-hidup pada zaman Jahiliyah. Patung al-Lata dibuat dari batu putih persegi yang diletakkan di dalam rumahrumahan serupa Ka'bah.

Berhala itu disembah banyak kabilah, termasuk Quraisy dan Tsaqif di Thaif. Lokasi tempat al-Lata berada dianggap sebagai tanah haram. Masyarakat Thaif yang musyrik kerap melakukan thawaf mengelilingi patung tersebut. Al-Uzza disembah terutama oleh orang-orang pagan dari Bani Ghafatan di Wadi Nakhlah, sebelah timur Makkah.

Namun, masyarakat Quraisy dan Tsaqif juga menghormatinya. Berhala itu terbuat dari kayu pohon samurah milik Bani Ghafatan. Sama seperti penduduk di Thaif, mereka juga membuat rumah-rumahan mirip Ka'bah sebagai tempat persemayaman al- Uzza. Lokasinya disebut Ka'batu Ghafatan, 'Ka'bahnya masyarakat Ghafatan.'

Manah disembah kabilah al-Aus dan al- Khazraj yang bermukim di Yasrib (kelak Madinah). Bagaimanapun, tempat pemujaan nya berlokasi bukan di kota tersebut, melainkan pesisir Qadid, titik rute antara Makkah-Yasrib. Kabilah Ghatarif dari Bani Azad bertindak sebagai pelayan para peziarah yang hendak menyembah Manah di sana. Berhala tersebut dibuat dari batu. Bentuknya serupa sesosok perempuan.

Penghambaan terhadap Hubal, al-Lata, al-Uzza, Manah, ataupun ratusan berhala lainnya hanya menghinakan bangsa Arab. Mereka yang sejak semula telah diwariskan ajaran yang hanif tauhid malahan menerima penetrasi pengaruh negatif dari bangsa-bangsa luar.

Banyak yang menyadari akan hal itu, sehingga enggan mengikuti jalan kemusyrikan. Orang-orang yang demikian berpegang teguh pada akidah tauhid dan mengikuti tata cara hidup al-hanafiyah. Ciri-cirinya antara lain, mereka meyakini adanya hari kebangkitan dan hari penghimpunan (yaumul mahsyar.

Mereka menolak klaim musyrikin yang menyebut, manusia yang mati tidak akan dibangkitkan dan ditanya perbuatan-perbuatannya di akhirat. Mereka bukan hanya meyakini kehidupan setelah mati, tetapi juga berharap bahwa Allah SWT akan memberikan perlindungan.

Sebab, Dia Yang Maha Esa akan memberikan balasan yang setimpal bagi setiap orang sesuai amal perbuatannya. Syekh al- Buthy menyebut beberapa nama pengikut setia millata Ibrahim pada masa sebelum kenabian Rasulullah SAW. Di antaranya adalah Qass bin Sa'idah al-Iyyadi, Ri'ab asy-Syinni, dan Buhairasang rahib yang ditemui oleh Muhammad SAW, kala usianya masih 12 tahun dan sedang menemani paman nya, Abu Thalib, berdagang di Suriah.

  • berhala
  • menyembah berhala

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Al-‘Uzzá (Arab:العزى, Yang Terkuat) adalah salah satu dari tiga dewi utama yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah. Berhala ini dianggap sebagai salah satu anak Tuhan bersama dengan Lātta dan Manāt. ‘Uzzá dianggap sebagai dewi perang suci dan yang paling muda di antara berhala dewi yang lain. Berhala pohon dari Sallam yang terletak di lembah Nakhlah yang terletak antara Mekkah dan Tha’if. Di sekitarnya terdapat bangunan, dan tirai-tirai. Berhala ini juga mempunyai pelayan dan penjaga.

Al-Uzza

Dewi kekuatan, perlindungan dan cinta

Relief abad ke-2 dari Hatra yang menggambarkan dewi al-Lat diapit oleh dua sosok wanita, kemungkinan al-Uzza dan Manat

Pusat pemujaanPetraSimbolTiga pohonWilayahIrak dan LevantInformasi pribadiSaudaraAl-Lat, ManātYunaniAfroditRomawiVenus

Al-‘Uzzá juga disembah oleh bangsa Nabath, yang dianggap sejajar dengan salah satu dewi Aphrodite. Al Qur'an menyebutkannya di dalam salah satu surahnya yaitu di dalam surah An-Najm ayat 19, yang berbunyi:

Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza,...(An-Najm 53:19)

Sebagian orang menyebutnya dengan nama Al-'Uzza, El-'Ozza, Uzza, Izza.

  • Hubal
  • Lātta
  • Manāt

  • (Inggris) Al-‘Uzzá di Thaliatook.com
  • (Inggris) Arab triple Goddess

 

Artikel bertopik Al-Qur'an ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

 

Artikel bertopik mitologi, mitos, atau legenda ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=‘Uzzá&oldid=19711602"

Berikut ini adalah berhala besar yang disembah masyarakat Arab, yaitu?

  1. Latta
  2. Manat
  3. Uzza
  4. Syabaiyah
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Latta.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

Berikut ini adalah berhala besar yang disembah masyarakat Arab, yaitu latta.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Latta menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. Manat menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Uzza menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Syabaiyah menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Latta

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA