Berapa lama umur bumi menurut islam

Gregetan ketika membaca broadcast yang berjudul “Benarkah kalender islam tidak sampai 1500 ? Padahal Sekarang Sudah 1440 H”. Di sana mengutip beberapa pandangan ulama hadist terkait umur umat Islam. Seperti: Ibnu Hajar, As-Suyuthi dan Ibnu Rojab Al-Hambali. Tapi sayangnya, sang penulis artikel tersebut tidak menyebutkan nama kitab yang dikutip besera isi kutipannya. Sehingga, perlu untuk mengkajinya secara kritis dan mendalam agar kita tahu kebenaran informasi tersebut.
***

Pertama: kutipan dari Ibnu Rojab bahwa: “Umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H” ternyata redaksinya tidak sama dengan yang saya temukan di dalam karyanya: “Fathul Bari Syarah Shohih Al-Bukhori”. Ia menyatakan:

لكن مدة الماضي من الدنيا إلى بعثة محمد – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، ومدة الباقي منها إلى يوم القيامة، لا يعلمه على الحقيقة إلا الله عز وجل، وما يذكر في ذلك فأنما هو ظنون لا تفيد علماً.

“Tapi masa yang telah dilewati dunia sampai diutusnya hari kiamat, dan sisa umur dunia dari pengutusan nabi Muhammad tiada yang mengetahui hakikatnya kecuali Allah swt. Dan (pembatasan-pembatasan) yang disebutkan hanyalah asumsi-asumsi yang tidak berupa keyakinan”

Sehingga kutipan ini dapat menggeser kebenaran informasi yang disebutkan bahwa umur umat ini lebih dari 1400 tahun dan kurang dari 1500. Karena Ibnu Rojab sendiri menyebutkan bahwa tiada yang mengetahui hakikatnya kecuali Allah swt.

Kedua: di dalam artikel yang dishare di medsos yang mengutip pandangan dari Ibnu Hajar al-Asqollani: “Umur umat Islam sampai 1476 H.” Redaksi ini tidak saya temukan di dalam karyanya: Fathul Bari. Jika anda menemukannya mohon diinformasikan kepada penulis. Tapi yang penulis temukan di kitab tersebut:

فالصواب الإعراض عن ذلك

“Pandangan yang benar adalah menahan diri dari itu semua”

Beliau tuliskan itu setelah mengkritisi pandangan-pandangan yang membatasi umur umat manusia di dunia ini. Dan pada akhirnya beliau tegaskan di dalam karyanya yang beliau susun selama 25 tahun itu alias Fathul Bari Syarah Shohih Bukhori bahwa kita hendaknya menahan diri dari penentuan kapan terjadinya kiamat? Atau kapan batasan umur dunia ini?. Pandangan Ibnu Hajar ini sudah ada sebelumnya, yang merupakan pandangan dari Ibnu Jarir At-Tobari.

Ketiga: kutipan yang dinisbatkan kepada As-Suyuthi bahwa: “Umur umat Islam sampai 1477 H”. Entah dari mana reverensinya, yang jelas As-Suyuti memiliki sebuah Risalah tentang masalah ini yang berjudul “Kasyful Ghummah ‘An Mujawazah Hadzihil Ummah” yang membahas kajian ini secara khusus. Dan sayangnya kitabnya masih berupa manuskrip dan dapat didownload di link berikut: 
(//www.al-mostafa.info/data/arabic/depot3/gap.php…)

Ia uraikan bahwasannya hadist: 
قال رسول الله الدنيا سبعة أيام الآخرة قال الله تعالى {وإن يوما عند ربك كألف سنة مما تعدون} موضوع.

“Bersabda rasulullah saw: “Dunia adalah tujuh hari akhirat” Allah telah berfirman: “sesungguhnya satu hari menurut tuhanmu adalah seperti saribu tahun menurut hitungan kalian” dan berita ini adalah berita palsu (maudhu’)” [Al-La’ali Al-Mashnu’ah, As-Suyuthi, (2/368)].

As-suyuti menambahkan bahwa hadist tersebut memiliki syawahid (hadist-hadist penguat). Tapi, jika diteliti ternyata hadist yang disebutkan tak lebih dari hadist dho’if, dan sanad-sanad hadist mauquf yang menurutnya shohih. Dan pada akhirnya, syawahidnya walaupun shohih ia hanyalah hadist mauquf yang tidak dapat terangkat menjadi marfu’; karena bukan sabda Rasulullah tetapi hanya sebatas pandangan dan perkataan dari sahabat nabi, tidak lebih.

Sehingga dengan ini pula untuk menguatkan bahwa umur umat Islam hanya 1500 hanya mengada-ngada. Buktinya adalah kedua kutipan dari Ibnu Hajar Al-Asqollani dan Ibnu Rajab Al-Hambali yang diuraikan sebelumnya.

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah di dalam “Al-Manarul Munif” menyebutkan: diantara tanda hadist palsu adalah bertentangan dengan keterangan yang jelas di dalam Al-Qur’an. Seperti: umur dunia bahwa “Dunia hanya memiliki umur 7000 tahun, dan kita berada di ribuan yang terakhir.” Ini adalah kebohongan yang sebohong-bohongnya; karena jika diterima kebenarannya maka semua orang akan mengetahui sisa dari umur dunia ini. [Al-Manarul Munif, Ibnul Qoyyim, hal 80]. Bukankan Allah berfirman !!

﴿يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُو﴾ [الأعراف: 187]

“Mereka bertanya tentang hari kiamat: kapan terjadinya? Katakanlah wahai Muhammad: yang mengetahuinya hanyalah Allah, tiada yang menjelaskannya kecuali Dia” [Al-A’rof: 187]

Ayat ini memberikan arahan bahwa hanyalah Allah yang mengetahui hakikat terjadinya kiamat dan kapan selesainya umur bumi hanya Allah yang tau. Dan dapat disimpulkan bahwa yang membatas-batasi kapan selesainya umur dunia ialah orang yang sok tau. Bukankah nabi Muhammad ketika ditanya oleh malaikat Jibril –dalam hadist Jibril- beliau menjawab: “Maal mas’ulu anha bi a’lama minas sa’il” (tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada sang penanya?). Malaikat Jibril juga hanya menjelaskan tanda-tandanya saja, tanpa membatasi kapan terjadinya secara detail.

Wal hasil, -menurut pengamatan penulis- artikel yang dishare oleh penulisnya perlu mengkaji ulang hasil tulisannya. Harus kembali mengkaji tentang hadist-hadist maudhu’; karena hadist-hadist yang membahas tentang batasan umur dunia adalah hadist-hadist yang sudah dipastikan kepalsuannya, dan tidak boleh dipercayai. Sebagaimana pandangan para pakar hadist.

Oleh : Ust. Abdul Aziz Jazuli. Lc

 

Setiap kitab suci yang ada saat Ini mungkin saja menyatakan mengenai awal mula alam semesta dan usia alam semesta itu sendiri, akan tetapi tidak ada yang menyatakan bahwa usia alam semesta adalah 13 atau 14 milyar tahun. Padahal ilmu pengetahuan menyatakan demikian. 

 

Di beberapa kitab suci menyatakan bahwa alam semesta di ciptakan dalam waktu 6 hari, akan tetapi ilmu pengetahuan menyatakan alam semesta tercipta bermilyar-milyar tahun dan membutuhkan waktu sekitar 9 milyar tahun sampai matahari dan bumi akhirnya terbentuk. Beberapa orang akan mengatakan bahwa "hari" yang disebutkan sebenarnya adalah "masa" atau "periode", bukan hari yang sebenarnya, akan tetapi tidak dapat ditunjukkan informasi dari dalam kitab suci itu sendiri yang mendukung pernyataan tersebut.

Tapi bagaimana jika ditunjukkan suatu kitab suci yang menjelaskan itu semua? Yang mampu menunjukkan bahwa "hari" sebenarnya masa, dan setelah berapa "masa" bumi terbentuk? Allah Maha Tahu, dan kitab suci yang diturunkan Allah tidak boleh bertentangan dengan ilmu pengetahuan (baca: ilmu pasti alam) karena baik kitab suci dan ilmu, keduanya merupakan tanda-tanda Allah di bumi dan diturunkan oleh Allah.

 --------------------

UMUR ALAM SEMESTA

Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap atom tersebut. Dan umumnya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batu-batuan, yaitu dengan mengukur perubahan elemen berat seperti "Rubidium (Rb-87)". Bila uji "Rubidium" ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan didapatkan bahwa batuan tertua berumur 3,8 miliar tahun. Jika diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56 miliar tahun. Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur sekitar 4,6 miliar tahun, dengan tingkat kesalahan 100 juta tahun. Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan cukup puas mengetahui umur alam semesta sejak Dentuman Besar dengan perhitungan elemen kimia yaitu di perkirakan antara 11-18 miliar tahun. 

Pertama : 

Mohamed Asadi" Dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything mengatakan bahwa umur alam semesta, berdasarkan penyelidikannya terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 17 sampai 20 miliar tahun.

 Kedua : 

"Profesor Jean Claude Batelere" dari "College de France" menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun.

Ketiga : 

NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat "Alam-Semesta" kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar" [Big-Bang Teory)]

Keempat :  

Tim NASA lainnya memperkirakan umur alam semesta antara 8-12 miliar tahun berdasarkan pengukuran jarak galaksi "M100" dengan teleskop ruang angkasa Hubble. Galaksi tersebut diperkirakan berjarak 56 juta tahun cahaya dari bumi.

Kelima :

Dr. Marshall Joy dan Dr. John Carlstrom dari Universitas Chicago (tim NASA) telah mampu mengatasi masalah pengukuran kecepatan ekspansi "Alam-Semesta" dengan teknik terbaru, yaitu menggunakan radio interferometer untuk menyelidiki dan mengukur fluktuasi Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR). Dengan demikian, umur alam semesta dapat diperkirakan.

Keenam:

Umur alam semesta adalah waktu yang dihitung dari mulai terjadinya ledakan dahsyat. Umur alam semesta diperkirakan 13,75 ± 0.11 miliar tahun. (4.339 ± 0.035 ×1017 detik) dalam model Lambda-CDM. Angka ketidakpastian 0.11 miliar tahun merupakan kesepakatan beberapa peneliti dalam beberapa proyek seperti pengukuran radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis. Pengukuran radiasi kosmik memberi waktu pendinginan alam semesta setelah kejadian ledakan dahsyat, dan pengukuran pergeseran merah alam semesta dapat digunakan untuk menghitung mundur umur alam semesta. (//id.wikipedia.org/wiki/Umur_alam_semesta)

-------------------

LANTAS BAGAIMANA DENGAN AL-QUR'AN??

Seperti yang telah di kemukakan oleh NASA bahwa Alam Semesta Terjadi Melalui "Ledakan-Besar [Big-BangTeory]" Hal Tersebut Ternyata Berkesuaian Dengan Al-Qur'an


 Al-'Anbya' [21] Ayat 30

'Awalam Yara Al-Ladhina Kafaru 'Anna As-Samawati Wa Al-'Arda Kanata Ratqaan Fafataqnahuma Wa Ja`alna Mina Al-Ma'i Kulla Shay'in Hayyin 'Afala Yu'uminuna

[[Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman? (QS. 21:30)]]

Proses Tahapan Tersebut Silakan Lanjutkan ke  "BUMI TERCIPTA LEBIH DAHULU DARIPADA LANGIT (baca)"

As-Sajdah [32] Ayat 5

 Yudabbiru Al-'Amra Mina As-Sama'i 'Ila Al-'Ardi Thumma Ya`ruju 'Ilayhi Fi Yawmin Kana Miqdaruhu 'Alfa Sanatin Mimma Ta`udduna

[[Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. 32:5)]]

Al-Ma'arij [70] Ayat 4


Ta`ruju Al-Mala'ikatu Wa Ar-Ruhu 'Ilayhi Fi Yawmin Kana Miqdaruhu Khamsina 'Alfa Sanahin

[["Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS. 70:4)]]

Dalam al-Qur'an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna relativitas waktu, yaitu :Kita dapat mencatat bahwa Al-Qur'an tidak mengatakan "50.000 tahun" waktu bumi . Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun waktu bumi. Hari relatif tersebut merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya manusia (kita) berada.

Mari kita konversikan waktu relatif alam semesta :50.000 x 365,2422 = 18.262.110

Satu hari relatif di "satu tempat" di alam semesta, di tempat malaikat melaporkan urusannya, sama dengan 1000 tahun di bumi :

18.262.110 x 1000 =18.262.211.000 tahun atau [ 18,26 miliar tahun]

Dengan demikian, umur alam semesta relatif adalah 18,26 miliar tahun. Hasilnya hampir sama dengan perhitungan "Profesor Jean Claude Batelere dari College de France" tersebut di atas. ---------> Silahkan Lihat Juga di :  1000 TAHUN DAN 50 000 TAHUN (Baca)

Di dalam pembahasan sebelumnya : "BUMI TERCIPTA LEBIH DAHULU DARIPADA LANGIT (baca)" telah dibahas mengenai bagaimana kemungkinan Al-Qur'an membahas mengenai proses penciptaan alam semesta. Dari Surah Al-Anbiyaa 30, Fushshilat 9-12 dan An-Naazi'aat 27-32, proses pembentukan alam semesta sebagai berikut :

  • Bermula dari ledakan besar, dimulailah dua masa penciptaan langit pertama dan bumi. Di masa ini diciptakan cikal-bakal bumi dengan terlebih dahulu menciptakan langit-pertama dan semua yang mendukung penciptaan bumi di langit pertama, seperti cikal-bakal matahari, bintang-bintang, galaksi-galaksi awal, dalam rangka menunjang pembentukan tata surya matahari termasuk bumi.
  • Kemudian memasuki dua masa pembentukan tujuh langit [sab'a samawaatin], -----------> termasuk di dalamnya penentuan urusan tiap-tiap langit. 


- Troposfera                    - Stratosfera

- Ozonosfera                   - Mesosfera

- Termosfer                     - Ionosfera

Fushshilat Ayat 12.

Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya

Termasuk di dalamnya peninggian dan penyeimbangan langit-langit, dan "menghiasi" langit pertama dengan bintang-bintang, dengan tetap dalam keseimbangan yang sempurna

  • Di akhir dari dua masa pembentukan tujuh langit (atau di awal dua masa pemberkahan bumi) terjadi penyempurnaan matahari dan terbentuknya atmosfir bumi sehingga di bumi dapat terjadi siang dan malam, 
  • Selanjutnya dua masa pemberkahan bumi, termasuk di dalamnya peng-hamparan bumi (pengerasan dan pembentukan gravitasi, penyesuaian rotasi, sehingga bumi yang bulat akan terasa "terhampar" bagi makhluk yang tinggal di permukaannya) 
  • Pembentukan dan pengokohan gunung-gunung, pengadaan air serta tumbuh-tumbuhan, dan juga pembentukan bulan (karena bulan dibutuhkan untuk menjadikan pasang-surut air laut, yang mana masuk pada tahap pemberkahan bumi)

Proses penciptaan alam semesta ini di dalam Al-Qur'an disebutkan memakan waktu 6 hari [sittatin ayyam], dimana juga telah dijelaskan di postingan "BUMI TERCIPTA LEBIH DAHULU DARIPADA LANGIT (baca) ", bahwa di dalam Al-Qur'an istilah "ayyam" atau "yaum" atau " hari "tidak selalu berarti 24-Jam bumi sebagaimana di jelaskan di ayat yang lain, seperti Q.S 70:4 dan Q.S 32:5.

Hal menarik yang perlu di perhatikan bahwa sebagian besar ayat Al-Qur'an yang menjelaskan mengenai pembentukan langit dan bumi ( baca: alam semesta) diikuti dengan kata-kata "kemudian Allah bersemayam di atas Arsy". Selain ingin menunjukkan bahwa bahkan setelah penciptaan alam-semesta dalam 6 hari/masa tersebut Allah tidak merasa letih sedikitpun dan langsung mengurusi dan mengatur segala ciptaan-Nya dari atas Arsy, juga secara tersirat menginformasikan kepada kita bahwa Arsy telah diciptakan oleh Allah sebelum alam semesta diciptakan.

As-Sajdah [32] Ayat 5

ALLahu Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-'Arda Wa Ma Baynahuma Fi Sittati 'Ayyamin Thumma Astawa `Ala Al-`Arshi Ma Lakum Min Dunihi Min Wa Liyin Wa La Shafi`in 'Afala Tatadhakkaruna

[[Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy . Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. 32:4)]]

Al-Hadid [57] Ayat 4

Huwa Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-'Arda Fi Sittati 'Ayyamin Thumma Astawa `Ala Al-`Arshi Ya`lamu Ma Yaliju Fi Al-'Ardi Wa Ma Yakhruju Minha Wa Ma Yanzilu Mina As-Sama'i Wa Ma Ya`ruju Fiha Wa Huwa Ma`akum 'Ayna Ma Kuntum Wa Allahu Bima Ta`maluna Basirun

[[Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya . Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 57:4)]]

Al-Furqan [25] Ayat 59

Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-'Arda Wa Ma Baynahuma Fi Sittati 'Ayyamin Thumma Astawa `Ala Al-`Arshi Ar-Rahmanu Fas'al Bihi Khabiraan

[[Yang Menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia. (QS. 25:59)]]

Al-'A`raf [7] Ayat 54

'Inna Rabbakumu Allahu Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-'Arda Fi Sittati 'Ayyamin Thumma Astawa `Ala Al-`Arshi Yughshi Al-Layla An-Nahara  Yatlubuhu Hathithaan Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Wa An-Nujuma Musakhkharatin Bi'amrihi~ 'Ala Lahu Al-Khalqu Wa Al-'Amru Tabaraka Allahu Rabbu Al-`Alamina

[[Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. (QS. 7:54)]] 

Yunus [10] Ayat 3

'Inna Rabbakumu ALLahu Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-'Arda Fi Sittati 'Ayyamin Thumma Astawa `Ala Al-`Arshi Yudabbiru Al-'Amra Ma Min Shafi`in 'Illa Min Ba`di 'Idhnihi Dhalikumu ALLahu Rabbukum Fa`buduhu 'Afala Tadhakkaruna

[[Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada keizinan-Nya. Yang demikian itulah Allah, Rabb kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambilpelajaran?(QS. 10:3)]] 

Jika Arsy diciptakan sebelum alam semesta diciptakan, yang ada adalah waktu Arsy, bukan waktu bumi, dimana 1 hari waktu Arsy, berbeda dengan 1 hari waktu Bumi. Perhatikan Ayat Berikut :

Al - Haj [22] Ayat 47

 Wa Yasta`jilunaka Bil-`Adhabi Wa Lan Yukhlifa ALLahu Wa`dahu Wa 'Inna Yawmaan `Inda Rabbika Ka'alfi Sanatin Mimma Ta`uddun

[[Dan mereka meminta kepadamu agar azab disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Rabbmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kamu hitung . (QS. 22:47)]]

Surah 22 ayat 47 di atas menceritakan bagaimana Allah menjelaskan bahwa satu hari di dalam neraka (dan juga surga) Allah jadikan sama dengan 1.000 tahun menurut perhitungan bumi, sebagai informasi dan ancaman bagi kaum yang tidak percaya akan hari akhir dan meminta agar azab (neraka) disegerakan kalau memang azab neraka itu ada. Disini kita melihat adalanya relativitas waktu (seperti yang di jelaskan di dalam postingan"1000 TAHUN DAN 50 000 TAHUN (baca)", yaitu : 1 hari surga/neraka = 1.000 bumi.


Menurut Teori General Realivity oleh Albert Einstein dikatakan bahwa "[[
Time passes slower near object more massive than Eath (clocks run slower in stronger gravitional fields ]]" ---------> Waktu berjalan lebih lambat pada objek yang sangat besar, dengan kata lain jam akan melambat di daerah dengan medan gravitasi yang lebih kuat.

Perhatikan Pula  Ayat Dibawah ini :

1). Al-Al-Mu'uminūna [23] Ayat 86

Qul Man Rabbu As-Samawati As-Sab`i Wa Rabbu Al-`Arshi Al-`Azimi

[[Katakanlah: "Siapakah Rabb Yang Empunya langit yang tujuh dan Rabb Yang Empunya 'Arsy yang besar?" (QS. 23:86)]]

2). Al-Baqarah [2] Ayat 255

ALLahu La 'Ilaha 'Illa Huwa Al-Hayyu Al-Qayyumu La Ta'khudhuhu Sinatun Wa La Nawmun Lahu Ma Fi As-Samawati Wa Ma Fi Al-'Ardi Man Dha Al-Ladhi Yashfa`u `Indahu 'Illa Bi'idhnihi Ya`lamu Ma Bayna'Aydihim Wa Ma Khalfahum Wa La Yuhituna Bishay'in Min `Ilmihi 'Illa Bima Sha'a Wasi`a Kursiyuhu As-Samawati Wa Al-'Arda Wa La Ya'uduhu Hifzuhuma Wa Huwa Al-`Aliyu Al-`Azimu

[[Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. 2:255)]]

Surga dan neraka memiliki luas seluas langit dan bumi..Kursy dikatakan meliputi langit dan bumi, berarti jauh lebih besar dari langit dan bumi (karena mampu meliputinya) sehingga Kursy pun lebih besar daripada surga/neraka. Kemudian dikatakan Arsy-pun sangat besar, dijelaskan dalam hadist bahwa Arsy jauh lebih besar daripada Kursy.

Perhatikan Hadist- Hadist di Bawah ini : 

  • Tidaklah langit yang tujuh dibandingkan dengan kursi melainkan ibarat lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang. (HR. Ibnu Hibban no.361 Syaikh Albani mengatakan hadits ini Shahih)
  • Aku mendengar Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:"Tidaklah Kursi jika dibandingkan dengan 'Arasy melainkan ibarat baju besi yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir yang luas." (Syarah Aqidah Ath-Thahawiyah Ibnu Abil Iz, Juz 1 hal:182)

Surga dan neraka jauh lebih besar dan luas daripada Bumi sehingga waktu disana berjalan lebih lambat. Dikatakan di dalam Al-Qur'an bahwa 1 hari di surga/neraka = 1000 tahun waktu bumi. Akan tetapi Arsy jauh lebih luas daripada surga/neraka sehingga waktu yang berjalan di Arsy pun akan jauh lebih lambat.

Menurut Al-Qur'an, bumi baru benar-benar terbentuk pada hari-kelima, dimana dimulainya proses pemberkahan yaitu penghamparan dan pembentukan gunung-gunung. 

Menurut ilmu pengetahuan saat ini, berdasarkan pengukuran usia dari batu material tertua di bumi, di perkirakan bahwa bumi terbentuk 4.567 milyar tahun yang lalu. Materialdi bumi ini mulai terbentuk pada masa pemberkahan bumi dimana bumi mengeras dan dimulainya pembentukan gunung-gunung. 

Diketahui pula dengan ilmu pengetahuan saat ini bahwa alam semesta ini di perkirakan berumur 13.7 milyar tahun +- 0.2 milyar tahun. Jika awal pembentukan awal semesta adalah hari pertama, mulai adanya material padat di bumi adalah hari kelima dan lamanya penciptaan adalah 6 hari, maka perbandingan antara mulai munculnya material padat di bumi, yang menjadi tolak ukur penentuan usia (umur) bumi dengan usia (umur) alam semesta, adalah 2 ( hari kelima adalah hari kedua dari belakang jika di hitung dari 6 hari penciptaan ) berbanding dengan 6, yaitu 1/3 akhir.

Jika kita hitung usia ( umur) bumi dan alam semesta berdasarkan ilmu pengetahuan diperoleh bahwa usia bumi berbanding usia alam semesta adalah 4.567 milyar tahun / 13.7 milyar tahun = 1/ 3akhir, sama dengan perbandingan usia ( umur) bumi dan alam semesta menurut Al-Qur'an.

Tidak hanya sampai disitu, jika proses penciptaan alam semesta dikatakan berlangsung selama 6 hari Arsy, maka 1 hari Arsy kurang lebih = 2.283 milyar tahun bumi, dan berdasarkan perhitungan ini pula secara tepat diperoleh bahwa bumi tercipta secara utuh dan terukur di < I > awal bagian kelima dari 13.7 milyar tahun apabila di bagi menjadi6-periode yang sama.Jika ilmu pengetahuan menyatakan bahwa bumi terbentuk kira-kira 9.133 milyar tahun setelah alam semesta mulai terbentuk, Al-Qur'an secara tepat menyatakan bahwa bumi tercipta di awal hari kelima (akhir hari ke-empat Arsy berarti sama dengan telah berlalu 2.283 milyar x 4 = 9.132 milyar tahun). Bukan di tengah-tengah ataupun akhir periode (hari) kelima dari6 periode 13.7 milyar tahun itu, akan tetapi secara tepat Al-Qur'an mengatakan pembentukan (material padat) bumi adalah diawal periode (hari) kelima (waktu Arsy).

Al-Qur'an tentu saja tidak eksplisit mengatakan secara numerik usia dari alam semesta, karena angka milyar itu sendiri tidak dikenal pada masa diwaktu Al-Qur'an di turunkan, yaitu pada15 abad yang lalu, apalagi jika digunakan untuk mengukur satuan waktu dan tahun. Akan tetapi yang dinyatakan dalam Al-Qur'an adalah rasio usia bumi berbanding usia alam semesta . TIDAK HANYA RASIONYA, TETAPI POSISI DALAM RASIO TERSEBUT .

Andaikan Al-Qur'an mengatakan bahwa bumi (dalam hal ini termasuk material padatnya yang dimasa sekarang ini digunakan sebagai patokan pengukuran usia bumi) tercipta di hari kedua atau hari ketiga, misalnya, menjadikan rasio usia bumi menjadi 5/6 dan 2/3, dan hal ini tentu saja menjadikan Al-Qur'an tidak bersesuaian dengan ilmu pengetahuan. 

Hanya Al-Qur'an satu-satunya kitab suci yang menyatakan hal ini. Sesuatu yang baru diketahui di akhir abad 20 oleh ilmu pengetahuan, akan tetapi telah dinyatakan dengan bahasa yang indah 15 abad yang lalu di dalam Al-Qur'an.

Sebagai referensi di dalam salah satu kitab suci agama lain, walaupun dikatakan bahwa alam semesta diciptakan dalam 6 hari waktu bumi, akan tetapi dikatakan bahwa bumi tercipta di hari pertama walaupun daratan tercipta di hari ketiga, yang menjadikan usia bumi sama dengan usia alam semesta atau hanya terpaut 2 hari (jika ingin dihitung dari daratan yang pertama kali muncul), dalam hitungan hari bumi, menurut kitab tersebut.

Saat ini, bisa jadi kita masih berada di hari ketujuh waktu Arsy, bahkan mungkin masih berada di akhir hari keenam waktu Arsy, mengingat keberadaan manusia di Bumi dibandingkan usia bumi dan alam semesta itu sendiri dapat di katakan masih sangat sebentar, sehingga Allah mengingatkan kita di surah An-Naazi'aat [79] ayat 27 :

 'A'antum 'Ashaddu Khalqaan 'Ami As-Sama'u Banaha

[[Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,(QS. 79:27)]]

-Wallahu a'lam-
Hanya Allah yang paling tahu kebenarannya

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA