Berapa lama corona dapat bertahan di benda mati

Sebuah studi menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda mati selama lebih dari seminggu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Virus corona dapat bertahan antara empat dan lima hari di berbagai benda, seperti:

  • Di sarung tangan operasi/medis: 8 jam
  • Di bahan kayu: 4 hari
  • Di bahan Stainless Steel: 5 hari
  • Di bahan karton/kardus: 24 jam
  • Di plastik: 5 hari
  • Di bahan kaca: 4 hari
  • Di bahan kertas: 4-5 hari
  • Di bahan aluminium: 2-8 jam

Maka dari itu, untuk mengurangi penyebaran virus corona secara umum, sebaiknya setiap orang harus berhati-hati saat membersihkan permukaan perabotan rumah atau kantor.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan yaitu sering mencuci tangan dan memastikan untuk mendesinfeksi area publik. Terutama area tempat tinggal dan tempat kita biasa melakukan aktivitas.

Seperti penjelasan infografis di bawah ini:

Karena berbahayanya virus ini, kesadaran akan pencegahan dan cara menghindarinya sangat penitng unuk kita ketahui. Yang penting, tetap jaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitarmu.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.

Jakarta, CNN Indonesia -- Virus corona diklaim mampu bertahan hidup selama 9 hari di benda mati. Virus Covid-19 dinilai memiliki kemampuan hidup yang sama seperti corona SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

Peneliti bidang mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra menyampaikan belum ada penelitian tentang kemampuan bertahan virus Covid-19 jika menempel di benda mati. Sejauh ini, dia berkata baru ada penelitian tentang lama hidup virus SARS dan MERS yang menempel di benda mati.

"Memang dari penelitian tersebut hasilnya bervariasi, bisa bertahan 2 jam hingga 9 hari," ujar Sugiyono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/3).

Pernyataan LIPI ini sekaligus mematahkan anggapan yang mengatakan virus corona tidak bisa tertular atau bertahan lama di benda mati.Sugiyono menuturkan daya tahan hidup virus sejatinya bukan berdasarkan jenis bendanya. Dalam penelitian tentang SARS dan MERS, ketahanan hidup virus tergantung jenis, jumlah, suhu, dan kelembaban.Lebih lanjut, Sugiyono menyampaikan virus tidak akan bertahan lama jika berada di suhu yang tinggi, yakni di atas 30 derajat celcius. Sebaliknya, virus bisa bertahan lama jika suhu semakin lembab."Berdasarkan studi tersebut diperkirakan SARS-CoV2 (Covid-19) juga punya ketahanan serupa. Sehingga bisa dijadikan acuan untuk desinfeksinya," ujarnya.Selain itu, Sugiyono menyampaikan belum ada penelitian mengenai kemampuan transfer virus Covid-19 melalui tangan. Namun, dia menyampaikan kontak tangan selama 5 detik dengan permukaan yang terkontaminasi influenza tipe A bisa mentransfer sekitar 30 persen dari viral load yang ada.Di sisi lain, Sugiyono menyampaikan virus di benda mati akan hilang jika didesinfektan misalnya dengan alkohol 70 persen dan didiamkan selama 1 menit.

"Atau dengan sodium hypochlorite, yakni kaporit yang biasa buat kolam renang," ujar Sugiyono.

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengklaim bahwa virus corona tak akan bisa tertular dari benda mati.Menurut Achmad, yang sudah resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo jadi juru bicara istana untuk kasus corona itu mengatakan virus covid-19 tidak akan bisa hidup sendiri. Ia membutuhkan inang dan hanya bisa hidup hanya sel yang hidup.Ia pun mengibaratkan kasus yang sama dengan pohon ada benalu di pohon. Benalu hanya bisa hidup kalau pohonnya hidup. Sementara jika benalunya mati pasti benalunya akan mati juga."Virus itu harus ada inangnya yang hidup. Lepas dari tubuh manusia, di dalam iklim dengan paparan ultraviolet, suhu, rata-rata hanya akan bertahan 10 hingga 15 menit. Setelah itu akan mati indoor atau outdoor," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Senin, Jakarta, Selasa (4/3).

[Gambas:Video CNN]

Senada dengan LIPI, Badan Kesehatan AS (Centers for Disease Control and Prevention/ CDC) juga mengamini bahwa virus corona bisa bertahan 5 menit hingga 9 hari ketika menempel di benda mati.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap virus corona SARS dan MERS. Virus bisa bertahan selama itu jika benda-benda tersebut tidak didisinfektan.Sehingga sangat mungkin orang tertular virus corona ketika menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi, "lalu menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka," jelas ahli dari AS.Hal ini diungkap terkait dengan kekhawatiran yang muncul di China terkait berapa lama virus corona Covid-19 bisa bertahan hidup ketika menempel di benda mati.

Kekhawatiran ini bahkan sampai membuat bank sentral China melakukan pembersihan intensif (deep cleaning) dan menghancurkan uang-uang yang beredar di China. Sebab, uang adalah benda yang paling sering berpindah tangan.

Selain itu, pemerintah Indonesia pun sempat membuat pembatasan pengiriman barang dan impor dari China dan Hong Kong untuk mencegah penyebaran virus corona.

Catatan Redaksi: Judul berita ini diubah pada Rabu (4/3)  pukul 18.15 WIB setelah mendapat penjelasan dari narasumber.  (jps/DAL)

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA

Ilustrasi situasi pandemi dengan kasus Covid-19 yang tidak terkendali bisa menyebabkan mutasi virus dan melahirkan varian baru virus corona seperti yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan.

KOMPAS.com- Penyebaran virus corona di Indonesia semakin meningkat. Penyebaran virus penyebab Covid-19, terjadi baik secara langsung seperti kontak fisik dengan individu yang terinfeksi, maupun melalui droplet yang mengenai suatu benda lalu kita sentuh.

Jika droplet yang kita sentuh dari permukaan benda tersebut mengenai mata, hidung atau mulut, maka virus akan menempel pada permukaan saluran pernafasan.

Saat menginfeksi tubuh manusia, virus akan masuk dalam tubuh melalui interaksi protein spike yang berinteraksi dengan reseptor ACE2 yang ada di saluran pernafasan.

Baca juga: Virus Corona Bertahan di Kulit Lebih dari 9 Jam, Ini Pentingnya Cuci Tangan

"Begitu virus corona masuk, maka akan segera membajak sel dan akan memperbanyak diri sebanyak-banyaknya, disitulah kita bisa terinfeksi. Itulah bahaya dari permukaan benda yang terkontaminasi virus lalu kita sentuh," ungkap Dr. Ratih Asmananingrum, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI pada webinar, Selasa (16/2/2021).

Lantas berapa lama virus corona bertahan di permukaan benda?

Dalam webinar bertajuk Pengelolaan Limbah Masker di Masa Pandemi Covid-19: Jangan Buang Maskermu, disampaikan bahwa penting untuk memperhatikan berapa lama virus bisa bertahan pada permukaan benda, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 lebih luas.

Lebih lanjut Dr Ratih menuturkan bahwa terdapat berbagai riset mengenai bagaimana menentukan ketahanan virus corona pada masing-masing permukaan benda.

Baca juga: Bertahan 4 Minggu di Uang Kertas, Virus Corona Lebih Kuat dari Flu Musiman

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio

Ilustrasi virus corona

KOMPAS.com - Covid-19 dapat menular dari orang ke orang melalui percikan yang keluar dari hidung atau mulut ketika seseorang yang membawa virus batuk, bersin, atau berbicara.

Jika percikan tersebut dihirup oleh orang lain, orang tersebut dapat terjangkit virus corona. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain.

Selain melalui percikan, virus corona juga dapat menempel pada permukaan benda. Jika benda tersebut disentuh, kemudian tangan yang memegangnya menyentuh mata, hidung, atau mulut, Covid-19 pun dapat menular.

Inilah sebabnya rajin mencuci tangan menggunakan hand sanitizer atau air mengalir dan sabun wajib dilakukan.

Berapa lama virus corona bertahan di permukaan?

Para ahli masih terus melakukan penelitian terkait Covid-19, termasuk berapa lama virus corona dapat bertahan di permukaan benda.

Baca juga: Virus Corona Pernah Mewabah di Asia Timur 25.000 Tahun Lalu, Studi Baru Jelaskan

Sejauh ini, terdapat dua penelitian yang telah diterbitkan terkait topik ini. Penelitian pertama diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) dan penelitian kedua diterbitkan di The Lancet.

Pada penelitian pertama, jumlah standar virus aerosol diterapkan pada permukaan yang berbeda. Pada penelitian kedua, tetesan yang mengandung sejumlah virus ditempatkan di permukaan.

Kemudian, dalam kedua penelitian tersebut, permukaan benda yang telah diberi virus diinkubasi pada suhu kamar.

Sampel dikumpulkan pada interval waktu yang berbeda, yang kemudian digunakan untuk menghitung jumlah virus yang hidup.

Dilansir dari Healthline, 29 April 2020, berikut adalah perkiraan lamanya virus corona bertahan di permukaan.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Virus Corona Mampu Beradaptasi Sangat Baik dalam Menginfeksi Manusia

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA