Bangunan apa saja yang ada di Museum Merapi


Bangunan tinggi berbentuk trapesium dan segitiga itu sudah tampak dari kejauhan. Sayangnya cuaca agak mendung, Gunung Merapi yang seharusnya tampak di belakang bangunan tersebut menjadi tidak terlihat sama sekali. Namun memasuki bangunan unik yang merupakan Museum Gunung Merapi ini pun membuat saya bisa merasakan bagaimana kuat dan dahsyatnya salah satu gunung teraktif di dunia itu.


Perjalanan saya, Yaya Indro, Boo, dan Mika ke Museum Gunung Merapi sebenarnya di luar rencana. Kami ingin menghabiskan waktu untuk menunggu jam keberangkatan kereta ke Jakarta. Keliling kota Jogja sudah kami lakukan. Setelah saya browsing dan mendapat ide, Yaya pun langsung melajukan mobil ke arah Kaliurang. Ada beberapa wisata menarik di Kaliurang. Museum Ullen Sentalu salah satunya. Kami sempat melewatinya, tapi mengurungkan niat untuk memasukinya meskipun saya tahu ini adalah museum terbaik di Indonesia. Mengapa enggak ke museum itu? Biar bisa ke Jogja lagi di lain waktu! :D

Lava tour Gunung Merapi pun menarik banget untuk dicoba. Pasti seruuu! Apalagi Bubu Dita belum pernah. Yaya Indro pun juga belum. Tapi sepertinya akan butuh waktu lama dan budget pun sudah terbatas di hari terakhir di Jogja. Next time ke Jogja lagi, saya pasti akan mencoba tour ke Gunung Merapi dengan mobil jeep itu!

Baca Juga: Budget Traveling ke Jogja

Nah, akhirnya pilihan wisata di Kaliurang pun tertuju pada Museum Gunung Merapi. Lokasinya enggak terlalu sulit ditemukan dan ternyataaaaa... isi di dalamnya pun juga baguuuus... Jadi Bubu Dita enggak menyesal sama sekali ke museum ini. Oya, dan tiket masuknya pun murah aja. Cuma Rp 5000 per orang, Mika malah enggak bayar. :D Museum Gunung Merapi diresmikan pada 1 Oktober 2009 dan dibuka untuk umum pada 1 Januari 2010. Tujuan didirikannya museum ini untuk mengumpulkan dan mengarsipkan benda-benda yang berhubungan dengan Gunung Merapi yang digunakan untuk pendidikan dan pengembangan kegunungapian.  Selain itu tempat ini juga dibuat sebagai tempat rekreasi yang memiliki nilai edukasi untuk masyarakat. Hal apa saja yang menarik di museum ini? Check this out, yo....

Filosofi Arsitektur

Bagi saya Museum Gunung merapi bukan sekedar museum biasa. Coba saja lihat dari bentuknya yang unik dan lain dari pada yang lain. Arsitektur bangunan museum ini ternyata mengandung makna dan filosofi yang dalam, lho. Hal ini saya temukan di dalam museum yang memperlihatkan mengapa akhirnya desain museum menjadi seperti itu. Berisi tentang segala hal tentang Merapi, bentuk bangunan yang trapesium dengan puncak segitiga pun mengikuti bentuk api pada umumya. Tak hanya berkaitan dengan gunung api, desain museum ini juga berdasarkan konsep budaya lokal, salah satunya terinspirasi dari bentuk Tugu Jogja yang diimplementasikan pada puncak bangunan museum.


Selain itu aspek artefak berupa bangunan candi juga menjadi salah satu bagian dari perencanaan desain museum ini. Candi di Jogjakarta, seperti Candi Gedongsong, Candi Sambisari hingga Candi Ratu Boko mengilhami bentuk museum. Arsitektur Museum Gunung Merapi kental degan budaya dn tradisi Jawa. Berbagai kalangan masyarakat percaya mengenai garis imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Keraton Jogjakarta, dan Laut Selatan. Dan hal tersebut juga diimplementasikan ke dalam desain museum.

Mengenal Merapi Lebih Dekat

Sebelum memasuki museum ini, pengunjung akan diajak untuk menaiki anak tangga seperti halnya saat akan menuju gerbang Ratu Boko. Di sisi-sisi tangga juga terdapat taman dengan berbagai tanaman hias. Memasuki gedung utama di museum ini, pandangan mata akan tertuju pada replika mini Bunung Merapi. Replika ini tak sekedar pemanis museum saja. Pengunjung bisa mengetahui bagaimana aliran lava dan arah semburan awan panas pada beberapa erupsi Gunung Merapi yang terjadi.


Saat itu sedang ada rombongan yang melihat replika. Saya pun ikut mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh tour guide. Namun tak bisa lama, Boo yang sudah tak sabar menjelajahi tempat ini pun ingin melihat yang lain. Bubu Dita yang menggendong Mika dan Yaya Indro akhirnya semakin masuk ke dalam museum dan melihat apa lagi yang ada di dalamnya. Dari sekian banyak koleksi di musuem ini, yang paling lekat dalam ingatan saya adalah berbagai benda yang menjadi saksi bisu kedahyatan letusan Gunung Merapi. Erupsi pada 2010 memberi sumbangan besar bagi museum ini. Alat-alat dapur yang tersapu hawa panas serta motor yang hancur diterjang wedhus gembel menjadi pemandangan mengerikan sekaligus pengingat bahwa kita, manusia, tidak ada apa-apanya jika berhadpan degan alam. Erupsi Merapi di 2010 jugalah yang pada akhirnya menjadi akhir cerita Mbah Marijan, seorang juru kunci Merapi yang setia berada di sana hingga akhir hayatnya.


Rekam jejak letusan Merapi dari puluhan tahun ke belakang juga ada dalam gambar yang disajikan dengan memikat. Kita pun bisa melihat bagaimana perkembangan kubah Gunung Merapi yang mengalami perubahan setiap kali erupsi terjadi. Meski kedahyatan letusannya banyak memakan korban jiwa dan merugikan banyak orang, namun dari Merapi pula kita jadi belajar bahwa setelah itu ada potensi wisata, potensi pertanian, dan potensi lainnya yang berkembang.

Kaya Informasi

Tak hanya mengenai Gunung Merapi saja yang dipamerkan, namun segala bentuk informasi seputar gunung berapi bahkan hingga bencana alam lain, gempa dan tsunami juga ada di dalam museum ini. Di bagian awal museum pengunjung akan berkenalan dengan gunung api. Berbagai gunung api di Indonesia dan dunia dengan gambar saat terjadi letusan ada di dalamnya. Bagaimana gunung api bisa terbentuk dan apa saja tipe letusan yang bisa dihasilkan oleh gunung ini juga tersaji dengan lengkap. Boo tampak terdiam sebentar saat melihat deretan foto-foto erupsi berbagai gunung api di indonesia dan dunia. Ia tahu jika dinosaurus kesayangannya punah salah satu sebabnya adalah karena letusan gunung berapi. Dan saat itulah ia bisa melihat bagaimana awan panas dan lava yang keluar dari gunung api menyembur dari foto yang dipamerkan di dalam museum.


Rasanya tidak ada kata bosan saat menjelajahi museum ini. Sayangnya kami hanya tidak terlalu lama berada di dalam museum. Padahal masih ada beberapa spot di mueum yang belum sempat kmi jelajahi.

Hmm, saya pun penasaran sekali ingin melihat tayangan video yang ditampilkan di dalam ruangan mini theatre. Pingin banget kembali ke Museum Gunung Merapi dan melihat tuntas semuanya! :D

Bubu Dita pingin mengajak Boo dan Mika ke tempat ini lagi saat mereka sudah lebih besar, saat mereka berdua sudah lebih mengerti dan memahami... :)

How To Get There

Gampang, kok, kalau mau ke Museum Gunung Merapi. Tapiiiii, satu hal yang pasti kita harus sampai di Jogja dulu ya, Gaes! Hehehe... :D Bubu Dita paling suka kalau ke Jogja naik kereta. Naik pesawat memang lebih cepat, tapi ada rasa rindu gitu kalau naik kereta ke Jawa. Jadi inget memori masa kecil.... :D

Sekarang untuk dapat tiket kereta juga mudah sekaliiii, salah satunya sekarang beli tiket kereta bisa di Tokopedia. Nah, jika tiket sudah ditangan, siapkan itinerary ke Jogja aja, sebelum tanggal keberangkatan.

Perjalanan ke Jogja dari Stasiun Gambir, tempat saya dan keluarga biasanya berangkat, sekitar 7 jam perjalanan. Lumayan lama, yaa. Apalagi pergi bersama anak-anak. Yes, wajiblah bawa segala alat tempur, seperti mainan atau buku supaya mereka enggak bosan.

Saat anak-anak tidur pulas, baru, deh, Bubu Dita bisa santai sedikit sambil baca buku novel atau menikmati pemandangan melalui jendela.

Dari pusat kota Jogjakarta di Tugu Jogja, ambil jalan sepanjang Jalan Palagan Tentara Pelajar. Setelah itu belok kanan ke arah Jalan Raya Turi kemudian belok kiri ke Jalan Boyong. Posisi museum memang tidak di pinggir Jalan Boyong persis. Belok kanan menuju Jalan Museum Gunung Merapi dan sampailah di lokasi museum. Jika dari Tugu Jogja, jaraknya 22 km dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan mengendarai mobil. Pokoknya yang suka tersesat dan salah jalan kayak Bubu Dita wajiblah buka Google Maps.. :D Tapi tenang aja, tetap ada petunjuk jalannya, kok. :D -Bubu Dita-

Museum Gunung Merapi adalah sebuah museum khusus yang berisi pengetahuan tentang gunung api di seluruh dunia secara umum dan Gunung Merapi secara khusus. Di dalamnya terdapat berbagai benda peninggalan erupsi, dokumentasi, peraga berupa miniatur Gunung Merapi, ruang simulasi gempa, dsb. Selain menikmati koleksi yang ada, kita juga disuguhi keindahan bangunan secara visual yang mulai terlihat dari gerbang masuk.

Nama bangunan: Museum Gunungapi Merapi

Alamat: Jalan Kaliurang KM 22, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta Pemilik: saat ini dimiliki oleh tiga pihak (Dirjen. Geologi dan Sumber Daya Mineral, Pemprov D.I. Yogyakarta, dan Pemkab Sleman)

Arsitek: Dr. Ir. Bambang Supriyadi, MSA


SEJARAH PEMBANGUNAN

Gunung Merapi adalah salah satu gunung api yang memiliki nilai sosial tersendiri di mata masyarakat sekitar. Terlebih lagi gunung ini juga menjadi sebuah simbol bagi Keraton Yogyakarta. Dikatakan bahwa antara Gunung Merapi, Tugu Yogya Kembali, Keraton Kasepuhan Yogyakarta, dan istana Ratu Kidul berada pada satu garis imajiner yang lurus.

Selain dikeramatkan oleh penduduk sekitar, Merapi termasuk golongan gunung yang paling aktif di dunia, yakni mengalami erupsi setiap 4 tahun sekali. Terakhir mengalami erupsi adalah tahun 2010, dimana dampak letusannya sangat besar dan juru-kunci Gunung Merapi menadi korban erupsi tersebut. Hal ini menjadi daya tarik bagi ilmuwan (peneliti) dan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam tentang Gunung Merapi.

Hal inilah yang mendasari Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral RI untuk membangun sebuah museum yang dapat digunakan untuk kegiatan penelitian dan wisata edukasi. Untuk merealisasikan pembangunannya, dilakukan kerasama dengan Direktorat jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pemprov D.I. Yogyakarta, dan Pemkab Sleman. Sebagai pelaksana pembangunan adalah Dirjen Geologi dan Sumberdaya Mineral yang proses perencanaan dan perancangannya berkonsultasi dengan pihak Keraton Yogyakarta.

Pembangunan Musuem Gunung Merapi (MGM) dimulai dengan peletakan batu pertama pada tahun 2005 dan baru selesai tahun 2009. Peresmian dan pembukaan untuk umum dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2009. Saat itu, pengunjung tidak dikenai tiket masuk, tetapi setelah tanggal 3 januari 2010, pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp 3000,- per orang.

Pintu gerbang

LOKASI

Musuem Gunung Merapi (MGM) berada di jalan Kaliurang KM 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta. Lokasinya berada di perbukitan yang dikelilingi ngarai sehingga aman dari aliran lava karena aliran lava akan dibelokkan melalui ngarai yang ada di sekitarnya.

Untuk mencapai lokasi MGM, pengunjung dapat melalui jalan ke arah Kaliurang. Setelah melalui SPBU kedua, di kanan jalan terdapat papan petunjuk arah yang memudahkan pengunjung menuju Museum Gunung Merapi. Jika masih bingung dengan arah, pengunjung dapat bertanya pada penduduk setempat ataupun pada petugas SPBU yang pasti akan dijawab dengan ramah dan jelas.

FASILITAS MUSEUM GUNUNG MERAPI

- RUANG UTAMA

Ruangan ini berada di bagian depan museum, yakni tepat setelah pengunjung masuk ke dalam bangunan museum. Ruangan berupa void hingga lantai dua, dimana bentuk lantai dua adalah lingkaran. Di dalam ruangan terdapat sebuah replika Gunung Merapi dalam ukuran diameter +6 meter.

Simulasi erupsi Gunung Merapi

Replika ini merupakan simulasi letusan Gunung Merapi. Terdapat 4 tombol yang masing-masing bila ditekan akan menghadirkan sebuah interaksi. Tombol paling kiri akan menampilkan narasi mengenai Gunung Merapi, narasi ini menggunakan bahasa Inggris pada awalnya yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.

Tombol berikutnya bertuliskan tahun erupsi Gunung Merapi. Ketika ditekan akan menampilkan lelehan lava yang menuruni gunung dan suara letusan serta gemuruh. Saat ini hanya tombol "tahun 2002" yang berfungsi, sedangkan tombol "tahun 2006" dan "tahun 2010" belum difungsikan.

Potongan ruang utama
 - RUANG PERAGA

Jika pengunjung mengikuti alur sirkulasi, maka akan diarahkan melalui sisi kanan, di mana ada petunjuk arah perjalanan berupa jejak-kaki. Ruang Peraga terdiri dari beberapa bagian, yakni:

Peraga 1

Di ruangan ini berisi informasi mengenai pengetahuan pembentukan lempeng benua dan pengetahuan gunung api secara umum. Di salah satu panel terdapat peta lokasi gunung api yang berada di seluruh dunia dan seluruh Indonesia.

Arah sirkulasi pengunjung ditunjukkan dengan jejak kaki

Peraga 2

Merupakan awal zona khusus Gunung Merapi. Di bagian ini terdapat replika Gunung Merapi dalam bentuk kecil dan pengetahuan umum mengenai Gunung Merapi.

Peraga khusus Gunung Merapi

Peraga 3

Berisi foto-foto kunjungan presiden ke Gunung Merapi, sketsa penyelamatan diri dari bencana erupsi gunung api, dan beberapa hal berkaitan dengan mitigasi bencana.

Peraga petunjuk mitigasi bencana

Peraga 4

Berisi berbagai peralatan yang digunakan dalam pengamatan Gunung Merapi, seperti seismograf, sensor gempa, kamera, teropong, komputer penganalisa, alat telekomunikasi, dll.

Peraga 5

Berisi  benda-benda peninggalan korban erupsi Gunung Merapi, seperti peralatan masak yang rusak, rangka kendaraan bermotor, dsb. Di area ini juga terdapat lukisan-lukisan mengenai Gunung Merapi.

Peraga di lantai 2

Ruangan ini belum dibuka untuk umum karena jumlah pengawas yang masih terbatas. Dikhawatirkan jika terdapat rombongan akan sulit mengawasi. Padahal di ruang peraga ini banyak terdapat barang yang mudah rusak.

Peraga di lantai 2
Peraga di lantai 2

- RUANG SIMULASI GEMPA

Pengunjung dapat merasakan keadaan saat teradi gempa bumi. Di dalamnya hanya berisi replika pohon dan kondisi pegunungan. Saat ini (Agustus 2011), ruangan simulasi belum bisa digunakan karena kerusakan pada mesin akibat hujan abu saat terjadi bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010.

Ruang simulasi gempa bumi
 - RUANG KONFERENSI

Digunakan untuk kegiatan seminar, konferensi, kunjungan, dan presentasi.

Ruang konferensi

- RUANG DOKUMENTASI

Berisi foto-foto dokumentasi aktivitas dan erupsi gunung api.

- RUANG AUDIO-VISUAL (MINI THEATER)

Pengunjung dapat menonton pemutaran film atau video mengenai Gunung Merapi.

- CAFE - MINI RESTORAN

Cafe di museum ini menyediakan makanan dan minuman ringan bagi pengunjung. Pengunjung dapat menyantap makanan sambil menikmati keindahan Gunung Merapi.

- RUANG PENGAMATAN GUNUNG MERAPI (TIM PENELITI)

Ruangan yang berada di lantai 3 ini khusus digunakan untuk mengamati dan meneliti aktivitas Gunung Merapi. Ruangan ini khusus digunakan oleh tim peneliti dan tidak boleh dimasuki oleh pengunjung.

MGM dengan Gunung Merapi sebagai latar belakangnya

- RUANG PENGAMATAN GUNUNG MERAPI (PENGUNJUNG)

Ruangan ini berada di lantai 4 dimana pengunjung dapat ikut mengamati aktivitas Gunung Merapi menggunakan peralatan yang tersedia, seperti teropong dan media visual lainnya. 

- OPEN THEATER

Berada di belakang museum dan bentuk setengah lingkaran dengan arah hadap ke arah utara. Digunakan untuk mengadakan berbagai pertunjukkan.

Open theater

- FASILITAS LAIN

Mushola (berada di belakang museum), toilet, ruang pengelola, penjualan tiket, dan lapangan parkir yang luas.

Suasana lapangan parkir saat ramai pengunjung

KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan Museum Gunung Merapi sangat erat dengan filosofi arsitektur daerah Jateng dan D.I.Y. Beberapa arsitektur lokal yang mendasari perancangan MGM adalah sebagai berikut:

- SUMBU

Ada filosofi yang menyebut bahwa antara Gunung Merapi-Istana Keraton Ngayogyakarta-Istana Laut Kidul berada dalam satu garis sumbu imajiner yang lurus. Untuk memperkuat garis sumbu tersebut, maka pembangunan Museum Gunung Merapi berada di lokasi pada garis sumbu tersebut. Dalam perancangannya, peletakan tiap massa bangunan menggunakan sumbu linear juga yang menampilkan bangunan monumental dan tegas. Orientasi bangunan yang menggunakan sumbu utara-selatan yang merupakan sumbu dari Gunung Merapi-Istana Keraton-Istana Laut Kidul.
Konsep perancangan mengangkat budaya lokal, salah satunya pada sumbu
Bentuk dasar bangunan mengacu pada bentuk dasar Candi dan Gunung
- PRESEDEN Konsep perancangan MGM menggunakan beberapa studi preseden: -bentuk dasar bangunan yang berupa segiempat (representasi dari bentuk dasar candi) dan lingkaran (representasi bentuk dasar gunung) -bentuk dinding yang miring menggambarkan metamorfosis dari gunung

-entrance (pintu masuk) mengangkat bentuk gerbang kompleks Candi Ratu Boko dengan adanya tangga berundak yang tinggi


-terdapat pelataran di depan entrance meniru tipologi pelataran yang ada pada candi -terdapat menara tinggi yang mengambil bentuk Tugu Yogya
Preseden beberapa bangunan candi
Implementasi beberapa bangunan lokal

KUNJUNGAN WISATAWAN MGM

Tahun

Bulan

Wisnus

Wisman

Jumlah

2010

Januari

3417

25

3442

Februari

2464

38

2502

Maret

2545

26

2571

April

3156

43

3199

Mei

3228

149

3377

Juni

5067

14

5081

Juli

6835

120

6955

Agustus

1917

45

1962

September

5803

129

5932

Oktober

3049

141

3190

November

0

0

0

Desember

3260

0

3260

Total kunjungan tahun 2010

40741

730

41471

2011

Januari

4981

27

5008

Februari

3401

124

3525

Maret

2916

70

2986

April

2643

135

2778

Mei

3727

63

3790

Juni

6433

96

6529

Juli

7083

130

7213

*  *  *  *  *  *  *  *  *

Berikut adalah lokasi Museum Gunung Merapi di Google Maps. Tunggu loading hingga selesai, lalu ubah mode Map menjadi Satelit (Sat) untuk melihat lokasi dengan jelas.



View Larger Map

Disusun oleh:

Septia Faril Lukman (@fariable)

Mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
e-mail:

Sumber: Presentasi Pengelola Museum Gunung Merapi 2011

Dokumentasi: Presentasi Pengelola Museum Gunung Merapi dan dokumentasi pribadi

Thanks to:

Eta Retno Wulandari | lihat profil facebook

Pambayun Kendi Pratolo | lihat profil facebook

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA