Bangsa Spanyol dan Portugis melakukan penjelajahan samudera dengan tujuan untuk

ILUSTRASI kapal - Penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa ke Indonesia menjadi titik awal kolonialisme. 

TRIBUNNEWS.COM - Penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa ke Indonesia menjadi titik awal kolonialisme. 

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman pada abad ke-15 menyebabkan ekonomi di Eropa merosot, karena akses perdagangan ke Asia terputus, dikutip dari Gramedia.

Akibatnya, bangsa Eropa kesulitan menemukan rempah-rempah sebagai komoditas yang banyak dicari di pasar.

Keadaan tersebut mendorong penjelajahan samudra untuk mencari sumber daya lain di luar Eropa.

Baca juga: Mengenal Harta Karun Dunia Rare Earth di Bawah Lumpur Lapindo

Latar Belakang Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa ke Asia

Ilustrasi masa penjajahan Belanda ke Indonesia. ()

Penjelajahan samudra terjadi sekitar akhir abad ke-15, dikutip dari Gramedia.

Saat itu, bangsa Eropa menguasai seluruh wilayah menggunakan kekuasaan, sistem politik, dan militer yang kuat.

Namun, bangsa lain mulai memiliki sifat dan keyakinan yang sama untuk menguasai wilayah lain, hingga terjadi pergolakan dan peperangan.

Imperium barat mengalami keruntuhan kekuasaan karena Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani.

Ekonomi dan perdagangan Eropa mengalami kemerosotan.

The preview shows page 2 - 4 out of 11 pages.

PENJELAJAHAN BANGSA SPANYOL DAN PORTUGISDISUSUN OLEH :KELOMPOK IIARSHANTY HANDAYANI AGUS (09)DEA NUR SHABRINA H (10)FIRDAYANTI (14)KHAHIRA SALSABILA (17)NUR AENI ALIMUDDIN (24)RIFQAH AMALIAH SYAM (29)RISHA SABRIYANTI (30)YAUMIL FADHILAH MUSAHIB (31)

A.Pengertian penjelajahan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian penjelajahan adalahberpergian kesuatu tempat untuk menselidiki sesuatu. Sedangkan pengertian pelayaran adalahperjalanan melalui laut menggunakan kapal.B.Sebab-sebab Penjelajahan Bangsa Spanyol. Dan portugisPada tahun 1453 M Kota Konstantinopel yang menjadi pusat kegiatan perdagangan diLaut Tengah, jatuh ke tangan bangsa Turki Usmani. Jatuhnya Kota Konstantinopelmenimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan.Semula kebutuhan barang-barang dagang yang berasal dari Asia banyak dipasok melaluiKonstantinopel. Namun, sejak jatuhnya kota tersebut, bangsa Turki mempersulit masuknyaorang-orang Eropa dengan cara mengeluarkan peraturan-peraturan perdagangan. Hal iniberakibat hubungan perdagangan di antara bangsa-bangsa Eropa dan Asia Barat, khususnyadengan Turki, mengalami pemutusan. Selain itu, bangsa-bangsa Eropa tertantang untukmengadakan penjelajahan samudera dalam upaya mencari daerah penghasil barang-barangyang dibutuhkannyaa, terutama rempah-rempah.Bangsa Eropa yang mempelopori penjelajahan samudera, yaitu Portugis danSpanyol. Di antara bangsa-bangsa lain, kedua bangsa ini menghadapi kesulitan ekonomi palingparah sejak jatuhnya Kota Konstantinopel. Akhirnya, Portugis dan Spanyol memutuskan untukmencari jalan menuju daerah produsen rempah-rempah . Ada beberapa factor yang mendorongterjadinya penjelajahan samudera, diantaranya yaitu ;1. Ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.2. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia timur yang diceritakan dalam buku Imago Mundi(Anggapan tentang Dunia).3. Timbulnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti penemuan kompas, navigasi,mesiu, dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran.4. Terdorong mewujudkan semangat 3G, yaitu gold, gospel, dan glory (mencari kekayaan,menyebarkan agama Katholik, dan memperoleh kejayaan).Selain faktor-faktor diatas salah satu penyebab penjelajahan bangsa spanyol adalah PerjanjianTodersillas (1494). Perjanjian Todersilas adalah perjanjian mengenai pembagian wilayahpelayaran anatara Portugis dengan Spanyol. Spanyol diberi hak untuk melayari dan menguasai

negeri-negeri di sebelah barat, sedangkan Portugis dapat menguasai negeri-negeri di sebelahtimur. Hal ini merupakan peluang yang sangat besarC.Tujuan Penjelajahan Bangsa Spanyol.Bangsa spanyol melakukan pelayaran bukan tanpa tujuan, berikut tujuan-tujuan bangsaspanyol melakukan penjelajahan :1. Mencari dareh penghasil rempah-rempahSetelah turki menguasai jalur perdagangan mengakibatkan pasokan rempah-rempahuntuk spanyol mengalami penurunan darilah itu tertantang untuk mengadakan penjelajahansamudera dalam upaya mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannyaa,

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 11 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

tirto.id - Setidaknya mulai abad 15 Masehi, bangsa-bangsa Eropa mulai berlomba-lomba melakukan pelayaran menjelajahi samudera untuk menemukan dunia baru. Tujuan awal bangsa-bangsa Eropa, termasuk Spanyol, mencari daratan baru itu adalah untuk menemukan kepulauan sumber rempah-rempah.

Saat itu, rempah-rempah menjadi komoditas mahal di Eropa, terutama karena berfungsi sebagai bahan pengawet makanan. Pengawetan makanan penting bagi masyarakat Eropa kala itu untuk mencegah kelaparan ketika musim dingin berlangsung.

Penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa dilakukan setidaknya karena 2 peristiwa politik penting, yakni kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik Eropa di Perang Salib dan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani.

Baca juga: Sejarah Kejatuhan Pusat Perang Salib Konstantinopel

Perang Salib memporak-porandakan jalur perdagangan Eropa dan Asia karena berlangsung di perbatasan 2 benua tersebut. Selain jalur perdagangan, keadaan ekonomi kerajaan-kerajaan Eropa pun menjadi terpuruk. Kas mereka menyusut drastis karena besarnya biaya perang.

Berselang 2 abad setelah Perang Salib selesai, kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) jatuh ke tangan imperium Turki Usmani (Ottoman). Hal ini adalah kabar buruk bagi kerajaan-kerajaan di Eropa karena kota tersebut menjadi titik penting jalur perdagangan antar-benua (Eropa dan Asia).

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan imperium Turki Usmani di tahun 1453 merupakan faktor penting yang paling utama mendorong pelayaran bangsa-bangsa Eropa ke negeri-negeri jauh.

Sejak Konstantinopel dikuasai oleh Turki Usmani, bangsa-bangsa Eropa kesulitan mencari akses perdagangan ke Asia. Sultan Muhammad II melarang pedagang-pedagang dari Eropa masuk ke Konstantinopel (Istanbul).

Padahal, kota itu menjadi pintu masuk ke jalur perdagangan dengan orang-orang Asia, terutama para penyuplai rempah-rempah. Karena itulah, bangsa-bangsa Eropa mengerahkan para pelautnya untuk berlayar mengarungi samudera demi mencari jalur perdagangan baru, sekaligus menemukan kepulauan sumber rempah-rempah.

Baca juga:

  • Arti Gold, Glory, Gospel (3G): Sejarah, Latar Belakang, & Tujuan
  • Sejarah Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia & Latar Belakangnya

Di antara bangsa-bangsa Eropa yang paling aktif merintis pelayaran untuk menemukan "dunia baru" itu adalah Spanyol dan Portugis. Namun, keduanya sempat berselisih mengenai jalur pelayaran yang akan ditempuh.

Akhirnya, pada 7 Juni 1449 ditandatangani Perjanjian Tordesilas, yang isinya membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan dengan garis yang membentang dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan.

Berdasar perjanjian Tordesilas, area pelayaran Bangsa Spanyol melewati jalur barat. Salah satu pelayar termasyur yang dimiliki Spanyol adalah Christoper Colombus, yang “menemukan" benua Amerika. Adapun Portugis mendapat jatah area pelayaran melewati jalur timur yang membuat mereka lebih cepat menemukan kepulauan sumber yang menjadi sumber utama rempah-rempah, yakni nusantara.

Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia

Para penjelajah dari Bangsa Spanyol pertama kali datang ke Indonesia (nusantara), tepatnya di Maluku, pada 8 November 1521. Rombongan pertama penjelajah Spanyol yang tiba di Kepulauan Maluku dipimpin oleh Kapten Joan Sbastian El Cano.

Mengutip modul pembelajaran SMA Sejarah Indonesia (2020) terbitan Kemendikbud RI, tujuan dari kedatangan Bangsa Spanyol adalah untuk mewujudkan semangat 3G, yaitu:

  • Gold, yaitu mencari emas dan mencari kekayaan (dari perdagangan rempah).
  • Glory, yaitu mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan (wilayah jajahan).
  • Gospel, yaitu tugas suci menyebarkan agama Katolik.

Namun, kedatangan Bangsa Spanyol di Maluku ditentang oleh Bangsa Portugis yang telah datang terlebih dahulu di kepulauan paling dicari orang-orang Eropa itu. Portugis menuding Spanyol melanggar Perjanjian Tordesillas.

Alhasil, demi memenangkan persaingan dalam perdagangan rempah, orang-orang Spanyol mendekati Kesultanan Tidore, rival Kesultanan Ternate yang sebelumnya menjalin kerja sama dengan Portugis.

Buntut dari koalisi-koalisi ini adalah permusuhan Ternate dan Tidore yang makin memanas, karena telah dibumbui oleh kepentingan Spanyol dan Portugis di belakangnya. Perang pun tak terelakkan. Di pertempuran itu, Ternate yang dibantu Bangsa Portugis keluar sebagai pemenang.

Akibat kekalahan ini, sejak tahun 1535, Bangsa Spanyol mulai tersisih dari persaingan memperebutkan dominasi perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

Baca juga:

  • Sultan Baabullah Sang Penakluk
  • Sejarah Kesultanan Ternate: Kerajaan Islam Tertua di Maluku Utara

Akan tetapi, kekalahan dalam perang ini tak serta-merta menjadi penyebab utama mundurnya Bangsa Spanyol dari Indonesia. Faktor lain yang membikin Bangsa Spanyol mundur adalah Perjanjian Saragosa tahun 1535.

Perjanjian Saragosa berisi kesepakatan antara Kerajaan Portugis dan Kerajaan Spanyol dalam pembagian wilayah operasi perdagangan di timur jauh.

Berdasar perjanjian Saragosa, Bangsa Spanyol berhak beroperasi kembali di Filipina, sementara Bangsa Portugis di Kepulauan Maluku. Perjanjian Saragosa sekaligus menandai berakhirnya masa pendudukan Bangsa Spanyol di Indonesia yang terbilang singkat.

Baca juga artikel terkait PENJAJAHAN atau tulisan menarik lainnya Ahmad Efendi
(tirto.id - efd/add)


Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ahmad Efendi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA