Bambu memiliki banyak jenis akan tetapi yang paling baik untuk anyaman adalah bambu jenis

Tahukah Anda, ternyata jenis-jenis bambu itu ada banyak sekali loh! Walau bentuknya mirip antara satu dengan yang lainnya, namun tidak menutup kemungkinan itu berlainan jenis. Menariknya lagi nih. Setiap ragam dari bambu tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ada bambu yang memiliki struktur yang kuat dan kokoh sekali sehingga cocok digunakan sebagai material bangunan. Ada pula bambu yang wujudnya sangat indah sehingga dapat dimanfaatkan untuk aksesori ruangan dan bahan baku kerajinan. Bahkan jenis bambu tertentu dipercaya mengandung kekuatan yang magis loh.

Namun pada kesempatan kali ini, kami tidak akan membahas semua ragam dari bambu tersebut karena pokok bahasannya pasti bakal melebar. Fokus kita pada saat ini ialah mengetahui apa saja sih jenis-jenis bambu yang sering diperjualbelikan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Di antaranya terdapat 5 jenis bambu yang paling populer di Indonesia yaitu bambu wulung, bambu apus, bambu peting, bambu petung, serta bambu kuning. Mungkin Anda sudah pernah mendengar beberapa nama bambu tersebut, tetapi belum mengetahuinya secara jelas. Jadi marilah kita pelajari bersama-sama!

Di bawah ini merupakan jenis-jenis bambu yang paling banyak diperjualbelikan di Indonesia. Setiap jenis bambu ini mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda ya. Begitu pula fungsi dan kegunaannya pun tidak sama. Oleh sebab itu, harga bambu-bambu ini pun sangat variatif.

BAMBU WULUNG

Bambu wulung tumbuh dengan rumpun yang tidak terlalu rapat. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai pegunungan. Warna kulit batang bambu ini bervariasi. Misalnya seperti bambu wulung yang berwarna hitam, hijau kehitaman, ungu tua, atau bergaris kuning muda. Panjang ruasnya sendiri berkisar antara 40-50 cm. Bambu wulung biasa tumbuh secara liar atau dibudidayakan di lahan yang belum diolah. Bambu ini memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup cepat. Anda bisa mencoba menanamnya sendiri kalau mau.

Bambu wulung seringnya dipakai untuk bahan kerajinan tangan. Kenapa? Sebab bambu ini mempunyai  struktur yang tidak getas. Bambu wulung mempunyai tingkat elastisitas yang sangat baik. Sehingga Anda bisa menekuk bambu ini tanpa membuatnya mengalami patah. Kebanyakan orang memanfaatkan jenis bambu ini sebagai bahan baku untuk membuat anyaman, hiasan dinding, tiang rusuk bangunan, pagar, dan sebagainya. Rata-rata harga bambu wulung dengan panjang 5 m, diameter 7-10 cm, dan ketebalan 2 cm adalah sekitar Rp 15.000 sampai Rp 20.000 ya.

BAMBU APUS

Bambu apus merupakan bambu yang paling banyak dimanfaatkan untuk material bangunan. Mengapa? Alasannya karena bambu ini mempunyai bentuk yang lurus, strukturnya kuat, bersifat liat, cukup stabil, dan kokoh. Sehingga struktur bangunan yang terbuat dari bambu apus pun memiliki kekuatan yang baik. Selain itu, bambu apus juga kerap dipakai untuk membuat anyaman karena memiliki serat yang panjang. Hal ini membuatnya memiliki tingkat elastisitas yang baik, fleksibel, dan mudah dibentuk. Anda juga bisa memanfaatkan bambu ini sebagai material pembentuk rumah Anda.

Pohon bambu apus mampu tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Warna kulit batangnya hijau dan berubah menjadi kekuningan setelah dikeringkan. Sedangkan jarak ruasnya sendiri sekitar 45-65 cm, diameter 5-8 cm, dan tebal 3-15 mm. Dibandingkan dengan tanaman bambu yang lain, tanaman bambu apus ini yang paling tahan dari serangan hama karena mempunyai rasa yang pahit. Jadi jarang sekali ada serangga atau binatang yang mau memakannya. Adapun harga pasar dari bambu apus sepanjang 5 m saat ini kurang lebih sekitar Rp 10.000-Rp 15.000.

BAMBU PETUNG

Saat masih muda, tanaman bambu petung mempunyai batang yang berwarna hijau. Kemudian warna ini akan berangsur-angsur menjadi kekuning-kuningan seiring dengan bertambahnya umur tanaman bambu tersebut. Bambu petung ini mempunyai diameter pada batang yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan jenis bambu yang lainnya. Ukuran diameter tersebut bahkan sanggup mencapai lebih dari 20 cm dengan tebal antara 10-15 cm dan juga panjang ruas sekitar 40-60 cm. Rata-rata panjang batang bambu petung yang beredar di pasaran berkisar antara 10-20 m.

Dari karakteristik yang dimilikinya tersebut, pekerja bangunan kemudian biasa memanfaatkan bambu ini sebagai elemen tekan berbentuk kolom karena memiliki kemampuan dalam menahan tekuk yang tinggi. Pemakaian lainnya dari bambu petung ini di antaranya seperti tiang pancang untuk memasang pondasi, pengecoran, atau tiang untuk rumah tradisional. Mengingat ukurannya yang besar dan panjang, jangan heran kalau harga bambu petung ini pun lumayan mahal. Di pasaran, bambu petung yang berukuran 5 m biasa dibanderol dengan harga di kisaran Rp 30.000 sampai Rp 50.000.

BAMBU KUNING

Tanaman bambu kuning adalah tanaman bambu yang sangat unik. Berbeda dari pohon bambu lain yang umumnya mempunyai batang berwarna hijau kecokelatan, khusus batang tanaman bambu yang satu ini berwarna kuning cerah sesuai namanya. Karena keunikannya itulah, banyak orang yang lantas menanam tumbuhan bambu kuning sebagai tanaman hias. Anda bisa menanamnya di taman depan rumah sebagai pelengkap desain taman minimalis. Tumbuhan bambu kuning ini juga banyak mengandung khasiat untuk kesehatan loh. Misalnya seperti membantu mengobati infeksi dan mencegah hepatitis.

Pohon bambu kuning memang tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara. Termasuk di Indonesia, pohon bambu ini biasanya tumbuh di dekat sungai atau danau. Anda dapat memperbanyak tanaman ini melalui metode stek rumpun, cangkok, rhizoma, atau kultur jaringan. Batang bambu kuning tak biasa digunakan untuk membuat struktur bangunan karena kekuatannya yang tidak terlalu bagus. Tanaman ini seringnya hanya dipakai untuk mengisi area taman dan fasad rumah saja sebagai tanaman hias. Bambu kuning ini juga diyakini mampu mendatangkan energi positif dan keberuntungan ke dalam rumah.

2 Jenis Bambu Yang Paling Banyak Digunakan Untuk Kerajinan – Bambu tali (Gigantochloa apus) dikenal juga dengan nama bambu apus, awi tali atau pring tali. Bambu ini umumnya membentuk rumpun rapat. Tinggi bambu tali dapat mencapai 20 m dengan warna batang hijau cerah sampai kekuning-kuningan.

Batangnya tidak bercabang di bagian bawah. Diameter batang 2,5 – 15 cm, tebal dinding 3 – 15 mm dan panjang ruas 45 – 65 cm. Panjang batang yang dapat dimanfaatkan antara 3 – 15 m. Bentuk batang bambu tali sangat teratur. Pada buku-bukunya tampak adanya penonjolan dan berwarna agak kuning dengan bulu-bulu halus yang menempel di sekitar buku-buku berwarna coklat kehitaman. Pelepah batangnya tidak mudah lepas meskipun umur batang sudah tua. Jenis bambu ini diduga berasal dari Burma dan sekarang tersebar luas di seluruh kepulauan Indonesia. Bambu tali umumnya tumbuh di dataran rendah, tetapi dapat juga tumbuh di pegunungan sampai ketinggian 1.000 m dpl.

Bambu ini diperbanyak dengan rimpang atau potongan buluhnya. Bambu tali berbatang kuat, liat dan lurus. Jenis ini terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku kerajinan anyaman karena seratnya yang panjang, kuat, dan lentur. Ada juga yang menggunakannya sebagai alat musik. Bambu tali dalam keadaan masih basah berwarna hijau dan tidak keras, apabila sudah kering warnanya menjadi kekuning-kuningan, liat, dan tidak mudah putus.

Gambar Bambu Tali atau Bambu Apus (Gigantochloa apus)

Klasifikasi dari bambu tali atau bambu apus (Gigantochloa apus) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Gramineae

Genus : Gigantochloa

Spesies : Gigantochloa apus

Bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) dikenal juga dengan sebutan bambu hitam, pring wulung, pring ireng atau awi hideung. Jenis ini disebut bambu hitam karena warna batangnya hijau kehitam-hitaman atau ungu tua. Rumpun bambu wulung agak jarang. Pertumbuhannyapun agak lambat. Buluhnya tegak dengan tinggi 20 m. Panjang ruasnya 40 – 50 cm, tebal dinding buluhnya 8 mm dan garis tengah buluhnya 6 – 8 cm.

Bambu wulung tersebar di pulau Jawa dan hidup di dataran rendah hingga ketinggian 650 m dpl. Di Jawa Barat, jenis bambu ini sangat baik untuk dibuat alat musik seperti angklung, gambang atau calung. Bambu wulung dapat juga digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan. Sifat bambu ini dalam keadaan basah kulitnya tidak begitu keras, tetapi setelah kering sangat keras dan warnanya menjadi hitam kecoklatan, daya lenturnya kurang sehingga mudah pecah dan mudah putus.

Gambar Bambu Wulung atau Bambu Hitam (Gigantochloa atroviolacea)

Klasifikasi dari Bambu wulung atau bambu hitam (Gigantochloa atroviolacea) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Gramineae

Genus : Gigantochloa

Spesies : Gigantochloa atroviolacea

Jenis bambu di Atas adalah jenis – jenis bambu yang paling mudah digunakan sebagai bahan dasar kerajinan anyaman dan kerajinan perkakas rumah tangga lainya. Baca3 Bidang Usaha dan jenisnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA